Surat Al-Muddatstsir Ayat 43
قَالُوا۟ لَمْ نَكُ مِنَ ٱلْمُصَلِّينَ
Arab-Latin: Qālụ lam naku minal-muṣallīn
Artinya: Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,
« Al-Muddatstsir 42 ✵ Al-Muddatstsir 44 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Muddatstsir Ayat 43
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muddatstsir Ayat 43 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran berharga dari ayat ini. Terdapat bermacam penafsiran dari para mufassir terkait isi surat Al-Muddatstsir ayat 43, misalnya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
38-47. Setiap jiwa tergadai dan tergantung dengan apa yang diusahakannya, baik berupa kebaikan atau keburukan, ia tidak bebas sebelum menunaikan kewajiban dan hukuman yang harus dijalaninya, kecuali orang-orang Muslim yang ikhlas dari golongan kanan yang telah membebaskan leher mereka dengan ketaatan, mereka di dalam surga-surga yang sifatnya tidak dijangkau (oleh nalar). Sebagian bertanya kepada sebagian yang lain tentang orang-orang kafir yang berbuat jahat terhadap diri mereka sendiri, “Apa yang membuat kalian masuk ke dalam Neraka Jahanam dan membuat kalian merasakan panasnya?” para penjahat itu menjawab, “Di dunia kami tidak termasuk orang-orang yang mendirikan shalat, kami tidak bersedekah dan berbuat baik kepada fakir miskin, kami berbincang dalam kebatilan bersama orang-orang yang tersesat dan menyimpang, kami mendustakan hari hisab dan balasan, hingga kematian datang kepada kami sementara kami dalam kesesatan dan penyimpangan itu.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
43-48. Para penghuni neraka menyebutkan sebab-sebab yang membuat mereka masuk neraka; mereka lalai dari ibadah yang wajib mereka kerjakan -dan yang paling penting adalah shalat-, lalai dari berbuat baik kepada orang-orang yang membutuhkan, dari memberi makan orang-orang miskin, tidak mengawasi diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak baik, tidak beriman kepada Allah, dan tidak percaya kedatangan hari kiamat.
Mereka melakukan hal-hal ini hingga ajal mereka datang menjemput, sehingga mereka mati dalam keadaan tidak beriman, oleh sebab itu mereka layak dimasukkan ke dalam neraka. Dan mereka tidak berhak mendapat syafaat; tidak ada seorangpun dari orang-orang shalih yang memberi mereka syafaat; dan seandainya ada yang memberi mereka syafaat, maka syafaat itu tidak akan diterima bagi mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
43. Maka orang-orang kafir menjawab mereka dengan berkata, “Kami tidak termasuk orang-orang yang mendirikan salat wajib di kehidupan dunia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
42-43. Apa yang menyebabkan mereka dimasukkan ke dalam Jahannam? Mereka menjawab: Ketika di dunia kami bukan termasuk orang yang menjaga sholat lima waktu karena Allah
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
38-48. “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,” atas perbuatan-perbuatan buruk dan jelek. Ia bertanggung jawab atasnya. Perbuatan buruknya mengharuskannya dibelenggu di lehernya dan mengharuskannya mendapatkan azab, “kecuali golongan kanan,” karena sesungguhnya mereka tidak tergadai tapi mereka terlepas dan bergembira, “berada di dalam surga, mereka tanya menanya, tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,” yakni berada di dalam surga, mereka mendapatkan semua yang mereka inginkan. Sempurnalah kenyamanan dan keamanan hingga mereka saling berhadap-hadapan dan bertanya satu sama lain, dan percakapan mereka sampai pada pertanyaan tentang orang-orang yang berdosa, bagaimana keadaan mereka, apakah mereka telah mendapatkan apa yang diancamkan Allah pada mereka? Sebagian mereka berkata kepada yang lain, apakah kalian melihat mereka? Mereka pun melihat orang-orang berdosa berada di tengah-tengah Neraka Jahim dalam keadaan tersiksa. Para penduduk surga bertanya pada mereka, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka),” yakni apa yang membuatmu masuk ke dalamnya, karena dosa apa kalian mendapatkan neraka? Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin,” tidak ada keikhlasan untuk Allah Yang disembah, tidak memberi kebaikan dan manfaat bagi orang yang membutuhkan, “dan kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,” yakni kami membicarakan yang batil dan kami jadikan sebagai pembantah kebenaran, “dan kami mendustakan Hari Pembalasan,”
Inilah pengaruh dari pembicaraan tentang kebatilan; yaitu mendustakan kebenaran, dan siapakah yang berhak dari Yang Maha Haq pada hari itu? Tempat balasan amal perbuatan dan tegaknya kerajaan Allah dan hukumNya yang adil pada seluruh makhluk. Dan Kami terus menerus berada di atas langkah batil ini, “hingga datang kepada kami kematian.” ‘alyaqiin’ dalam ayat bermakna kematian. Pada saat mereka mati di atas kekufuran, berbagai usaha tidak berguna kala itu dan pintu harapan tertutup di hadapan wajah mereka, “maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang memberikan syafaat,” karena orang-orang yang memberi syafaat hanya bisa memberi pada orang yang diridhai Allah, sedangkan orang-orang kafir itu, perbuatannya tidak diridhai Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 38-56
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan bahwa: (Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya (38)) yaitu bergantung kepada amal perbuatannya sendiri pada hari kiamat (Kecuali golongan kanan) karena sesungguhnya mereka (berada di dalam surga, mereka saling menanyakan (40) tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa (41)) yaitu mereka bertanya kepada orang-orang yang berdosa, sedangkan mereka sendiri berada di gedung-gedung yang tinggi-tinggi, dan yang ditanyai di dasar neraka. Mereka bertanya: ("Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" (42) Mereka menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat (43) dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin”(44)) yaitu. kami tidak pernah menyembah Allah dan tidak pernah berbuat baik kepada makhlukNya dari sejenis kami (bahkan kami biasa membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya (45)) yaitu kami membicarakan hal-hal yang tidak kami ketahui.
Qatadah berkata, bahwa setiap ada orang yang tersesat berbicara, maka kami tersesat bersamanya (dan kami mendustakan hari pembalasan (46) sampai datang kepada kami kematian (47)) yaitu kematian. sebagaimana firmanNya: (Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)) (Surah Al-Hijr: 99)
Firman Allah SWT (Maka syafaat dari orang-orang yang memberikan syafaat tidak berguna lagi bagi mereka (48)) yaitu orang yang disifati dengan sifat ini itu tidak bermanfaat baginya syafaat dari orang-orang yang memberi syafaat di hari kiamat, karena sesungguhnya syafaat itu hanya berhasil dilakukan terhadap orang yang berhak menerimanya. Adapun jika orang yang mati dalam keadaan kafir pada hari kiamat, maka sesungguhnya baginya itu neraka, tidak ada yang lain baginya dan dia kekal di dalamnya. Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)? (49)) yaitu, mengapa orang-orang kafir yang sebelum kamu itu berpaling dari apa yang kamu seru dan peringatkan kepada mereka (seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut (50) lari dari singa (51)) yaitu seakan-akan mereka dalam ketidakpedulian mereka terhadap kebenaran dan berpalingnya mereka darinya itu seperti keledai liar yang lari dari singa yang hendak memburunya. Pendapat itu dikatakan Abu Hurairah dan Ibnu Abbas dalam suatu riwayat darinya, dan Zaid bin Aslam..
Firman Allah SWT: (Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka (52)) yaitu, bahkan setiap orang dari orang-orang musyrik itu menginginkan agar diturunkan kepadanya sebuah kitab sebagaimana kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Ini menurut pendapat Mujahid dan lainnya. Sebagaimana firmanNya: (Apabila datang suatu ayat kepada mereka, mereka berkata, “Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah" Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan-Nya) (Surah Al-An'am: 124) Dalam riwayat lain dari Qatadah, mereka menginginkan agar diberi pembebasan tanpa amal perbuatan.
Firman Allah SWT (Sekali-kali tidak. Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat (53)) yaitu sesungguhnya yang merusak mereka tidak lain ketidakpercayaan mereka kepada hari akhirat, dan mereka mendustakannya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar peringatan (54)) yaitu benar, Al-Qur'an itu adalah peringatan (Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran darinya (Al-Qur'an) (55) Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya kecuali (jika) Allah menghendakinya (56)) sebagaimana firmanNya: (Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu) kecuali bila dikehendaki Allah) (Surah Al-Insan: 30) Firman Allah SWT: (Dia (Allah) adalah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampun) yaitu, Dia berhak untuk ditakuti dan berhak memberi ampun terhadap dosa orang yang bertaubat kepadaNya dan kembali kepadaNya. Pendapat itu dikatakan Qatadah.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Muddatstsir ayat 43: 38-47. Allah mengabarkan bahwa setiap diri pada hari kiamat akan mempertanggung jawabkan apa yang ia lakukan di sisi Allah; Entah itu dari amalan-amalan shalih atau yang selainnya, dan dari apa yang Allah telah wajibkan dari urusan ketauhidan seorang hamba dan ibadah. Adapun orang yang beriman dan jujur dengan keimanannya, mereka akan memiliki bukti dari amalan-amalan shalih mereka, mereka berada di kebun-kebun, dan tempat tinggal yang nyaman. Mereka di surga saling bertanya tentang kondisi orang-orang kafir, dan mereka bertanya-tanya sebelum mereka melihat orang-orang kafir di neraka; Ketika mereka (orang-orang mukmin) melihat mereka, mereka orang mukmin bertanya kepada orang-orang kafir dengan nada merendahkan dan menghina : Siapa yang memasukkan kalian ke dalam jahannam ? Dan mereka menjawab dengan terhina dan tertunduk : Sungguh akibat yang buruk menetap di tempat ini, sesungguhnya kami dahulu di dunia tidak mengerjakan shalat, dan kami tidak meyakini akan kewajibannya, kami juga tidak pernah bersedekah kepada orang-orang faqir dan miskin. Kami hobi membicarakan keburukan bersama orang-orang buruk, kami juga mendustakan hari perhitungan dan pembalasan sampai datang kematian pada kami, kemudian kami mati dalam kondisi tersesat dan di atas kemungkaran. Dan sekarang kami menyaksikan dengan mata-mata kami sendiri akan kebenaran itu yang dulu kami dustakan dan ingkari; Maka, apakah kami dapat kembali ke dunia sehingga kami dapat menjadi orang-orang yang ikhlas ?
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muddatstsir Ayat 43
43-44. Ayat-ayat di atas adalah jawaban para pendurhaka atas pertanyaan penghuni surga yang dikemukakan dalam ayat yang lalu. Mereka menjawab untuk menjelaskan mengapa mereka masuk neraka saqar. 'dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat, dan kami juga tidak memberi makan orang miskin
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penjelasan dari banyak ahli ilmu mengenai isi dan arti surat Al-Muddatstsir ayat 43 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita. Bantulah kemajuan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.