Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Surat Al-Muddatstsir Ayat 18
إِنَّهُۥ فَكَّرَ وَقَدَّرَ
Arab-Latin: Innahụ fakkara wa qaddar
Artinya: Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya),
« Al-Muddatstsir 17 ✵ Al-Muddatstsir 19 »
Pelajaran Menarik Tentang Surat Al-Muddatstsir Ayat 18
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muddatstsir Ayat 18 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran menarik dari ayat ini. Terdokumentasi variasi penjelasan dari para ahli ilmu mengenai makna surat Al-Muddatstsir ayat 18, misalnya sebagaimana berikut:
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
18. Dia memikirkan dalam dirinya, dia menyiapkan apa yang hendak diucapkannya untuk mencela Rasulullah Muhammad dan al-Quran.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
18. Sesungguhnya orang kafir yang telah Aku berikan kenikmatan kepadanya dengan berbagai kenikmatan itu memikirkan apa yang diucapkannya tentang Al-Qur`ān untuk membatalkannya dan menetapkannya di dalam dirinya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
18-25. Ayat-ayat ini menyebutkan sikap orang kafir ini terhadap kebenaran; dalam kitab-kitab sejarah dan tafsir disebutkan (Kitab as-Sirah an-Nabawiah karangan Ibnu Hisyam 1/243-244, Jami’ al-Bayan karangan ath-Thabari 29/356, Tafsir al-Baghawi 5/176): Bahwa suatu hari Walid bin Mughirah mendengar bacaan al-Qur’an Rasulullah, lalu dia merasa terkesan dan memuji apa yang didengarnya.
Namun para memimpin kaum Quraisy khawatir dia akan masuk Islam sehingga itu akan berpengaruh pada para penduduk Makkah lainnya. Maka sebagian mereka pergi menemuinya dan memintanya untuk menerangkan dengan jelas tentang al-Qur’an agar menjadi ucapan yang memuaskan orang yang mendengarnya, sehingga mereka dapat menyebarkannya kepada orang banyak dan menghalangi mereka dari kebenaran. Setelah Walid berfikir berkali-kali, ia berkata: “Al-Qur’an hanyalah sihir, tidakkah kalian melihat al-Qur’an telah memecah belah antara seseorang dengan keluarga dan anak-anaknya? Al-Qur’an yang dibaca Muhammad itu hanyalah sihir yang dia sampaikan dari orang yang mengajarinya.”
Dalam ayat-ayat ini dijelaskan peristiwa tersebut, bahwa terdapat perang batin dalam diri Walid, dan dia mencari-cari ucapan yang dapat diterima bagi orang yang mendengar al-Qur’an, sehingga dia berfikir keras sebelum dia menemukan ucapan yang menurutnya sesuai untuk menjelaskan hakikat al-Qur’an, dan dia enggan menyampaikan kebenaran yang ada dalam hatinya, sehingga dia layak mendapat laknat dan dijauhkan dari rahmat Allah atas perbuatan itu. Dan akibat pertentangan batin yang terjadi dalam dirinya dan berfikir panjang untuk membalikkan kebenaran, hingga dia merengutkan wajahnya sehingga tampak sangat muram, dan pada akhirnya dia sampai pada ucapan dustanya tersebut.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
18. إِنَّهُۥ فَكَّرَ وَقَدَّرَ (Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan)
Yakni memikirkan dan menetapkan urusan untuk Nabi Muhammad. Yakni dia menyiapkan ucapan dalam dirinya yang akan ia ucapkan kepada Nabi Muhammad; maka Allah kemudian mengoloknya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
18-19. Sesungguhnya dia telah memperhatikan isi Al-quran, kemudian mengira-ngira sendiri apa yang bisa dijadikan alat untuk menikam Al-quran. Maka dia dllaknat atas apa yang kafir Quraiys perkirakan dan rencanakan
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sesungguhnya dia telah memikirkan} menjadikan berpikir tentang apa yang dikatakan terkait perkara nabi Muhammad dan Al-Qur'an {dan menetapkannya} dan meletakkan perkataan itu di dalam dirinya
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
11-30. Ayat-ayat ini turun berkenaan dengan al-Walid bin al-Mughirah yang sengit menentang kebenaran, yang menantang Allah dan RasulNya dengan peperangan dan menyelisihi. Allah amat mencelanya dengan celaan yang tidak pernah dialamatkan pada yang lain. Ini adalah balasan bagi semua orang yang menentang dan mencampakkan kebenaran. Orang seperti ini pasti mendapatkan kehinaan di dunia dan siksaan akhirat jauh lebih menghinakan.
Allah berfirman, “Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian,” yakni yang Aku ciptakan sendirian tanpa harta, keluarga, dan lainnya yang senantiasa Aku jaga dan Aku beri. Aku jadikan, “baginya harta benda yang banyak,” yakni harta yang berlimpah, “dan” Aku jadikan untuknya :anak-anak,” yakni anak-anak lelaki, “yang selalu berasama dia,” yaitu selalu ada bersamanya. Dengan anak-anak itu ia bersenang-senang, dengan mereka juga ia memenuhi kebutuhannya dan mendapatkan pertolongan, “dan Ku-lapangkan baginya (rizki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya,” yakni Aku berikan padanya dinia dan sebab-sebabnya ketika semua keinginannya terpenuhi dan semua yang dikehendaki diperoleh. “Kemudian,” dengan berbagai nikmat dan pemberian ini, “dia ingin sekali supaya Aku menambahnya,” yakni ia ingin untuk mendapatkan nikmat akhirat sebagaimana ia mendapatkan kenikmatan dunia. “Sekali-kali tidak (akan Aku tambah),” yakni tidak seperti yang ia dambakan, tapi sebaliknya justru berseberangan dengan apa yang diinginkan.
Hal itu “karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (al-Quran).” Ia mengetahui (kebenaran)nya, tapi kemudian ia tidak mau tunduk padanya. Ayat-ayat mengajaknya pada kebenaran tapi ia tidak mau tunduk padanya. Ia tidak hanya cukup berpaling dari ayat-ayat al-Quran, tapi ia memeranginya dan berusaha untuk membatalkannya. Karena itulah Allah berfirman tentangnya, “sesungguhnya dia telah memikirkan,” dalam dirinya, “Dan menetapkan (apa yang ditetapkannya),” apa yang di pikirannya agar bisa mengucapkan perkataan yang membatalkan al-Quran, “maka celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan, kemudian ia memikirkan suatu hal yang berada di luar kemampuannya dan berharap bisa mendapatkan sesuatu yang tidak bisa didapatkan oleh dia sendiri dan orang-orang sepertinya. “kemudian dia memikirkan” perkataannya. “Sesudah itu dia bermasam muka dan merengut,” pada wajah dan penampilan luarnya sebagai sikap lari dari kebenaran dan membencinya. “Kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri,” sebagai akibat dari usaha pikiran, tindakan, dan perkataannya. “Lalu dia berkata, ‘(al-Quran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu), ini tidak lain hanyalah perkataan manusia’,” yakni, bukan Firman Allah, tapi perkataan manusia. Di samping itu bukan perkataan manusia terbaik tapi perkataan manusia. Di samping itu bukan perkataan manusia terbaik tapi perkataan orang-orang buruk dan keji yang diucapkan oleh pendusta dan penyihir. Celakalah dia, alangkah jauhnya dia dari kebenaran dan dan alangkah dekatnya dia dengan kerugian dan kecelakaan. Bagaimana terlintas di otak dan terbayang oleh nurani siapa pun orang yang menyatakan Firman paling luhur dan agung, Firman Rabb Yang Mahamulia, Luhur dan Agung menyerupai perkataan makhluk-makhluk yang miskin dan serba kurang? Atau bagaimanakah si pendusta lagi pembangkang ini berani mengungkapkan sifat seperti itu pada Firman Allah? Tidak ada yang berhak di dapatkan melainkan azab yang dahsyat. Karena itu Allah berfirman, “Aku akan memasukannya ke dalam Saqar, tahukah kamu apa (Neraka) Saqar itu, Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan,” yakni tidak meninggalkan kedahsyatan maupun orang yang disiksa sedikit pun kecuali pasti mengenainya, “(Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia,” membakar mereka dalam siksaan dan membuat mereka gemetar karena amat panas. “Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga),” dari kalangan malaikat yang menjaganya. Mereka kejam dan bengis. Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan dan mereka melakukan apa yang diperintahkan.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Muddatstsir ayat 18: 11-18. Allah mengabarkan dengan kisah kesesatan dank eras kepalanya Al Walid bin Mughirah, Allah berkata : Tinggalkan wahai Nabi Allah bagi orang celaka ini, engkau akan melihat balasan baginya. Akulah semata-mata yang menciptakannya di perut ibunya, Aku jadikan dia memiliki harta yang banyak, begitu juga anak yang banyak, dan Aku jadikan orang-orang hadir di sisinya ketika di Mekkah untuk dirinya mencari rezeki dan tidak Aku cerai beraikan mereka, Aku juga hamparkan kehidupan dan kedudukan, dan Aku berikan keamanan dari dunia dan sebab-sebabnya, kemudian dia dengan semuanya itu meminta tambahan dengan berharap tambahan yang banyak beriringan dengan kekufurannya. Tidak, Aku tidak akan memberikan tambahan sesuatupun, karena dia adalah orang yang menentang ayat-ayat Kami, dan mendustakannya setelah diberikan kepadanya agar yakin karena ayat-ayat tersebut adalah jujur dan benar, sebagaimana Allah berfirman : فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ وَلَـٰكِنَّ ٱلظَّـٰلِمِينَ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ يَجْحَدُونَ, yang artinya : karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah. {Al An’am : 33}; Bahkan Aku akan akhiri nikmat yang Aku berikan kepadanya dan tidak akan Aku memberikannya lagi selamanya. Sungguh Kami akan membebaninya dengan cobaan yaitu dari adzab yang Kami timpakan, yang ia tidak akan sanggup menahannya. Agar supaya dia berpikir dan merenungi urusan yang dibawa oleh Nabi ﷺ dan Al Qur’an Al Karim.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dalam dirinya apa yang perlu diucapkan untuk Al Qur’an.
Yaitu menetapkan ucapan yang digunakannya untuk membatalkan Al Qur’an.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muddatstsir Ayat 18
17-20. Allah melanjutkan ancamannya terhadap yang menolak kebenaran Al-Qur'an. Karena ia berkeras menolak ayat-ayat-ku, maka aku akan membebaninya dengan pendakian yang memayahkan. Sesungguhnya dia yang sangat keras kepala itu telah memikirkan dengan sungguh-sungguh untuk mencari kelemahan Al-Qur'an dan menetapkan apa yang ditetapkannya, maka celakalah dan terkutuklah dia! bagaimana dia menetapkan' sungguh aneh caranya. Sekali lagi, celakalah dia! bagaimana dia menetapkan' sungguh tidak masuk akal sehat
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Demikian sekumpulan penafsiran dari berbagai ahli ilmu mengenai isi dan arti surat Al-Muddatstsir ayat 18 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk ummat. Dukung dakwah kami dengan memberi backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.