Surat Ali ‘Imran Ayat 20
فَإِنْ حَآجُّوكَ فَقُلْ أَسْلَمْتُ وَجْهِىَ لِلَّهِ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِ ۗ وَقُل لِّلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْأُمِّيِّۦنَ ءَأَسْلَمْتُمْ ۚ فَإِنْ أَسْلَمُوا۟ فَقَدِ ٱهْتَدَوا۟ ۖ وَّإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ ٱلْبَلَٰغُ ۗ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِٱلْعِبَادِ
Arab-Latin: Fa in ḥājjụka fa qul aslamtu waj-hiya lillāhi wa manittaba'an, wa qul lillażīna ụtul-kitāba wal-ummiyyīna a aslamtum, fa in aslamụ fa qadihtadau, wa in tawallau fa innamā 'alaikal-balāg, wallāhu baṣīrum bil-'ibād
Artinya: Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
« Ali 'Imran 19 ✵ Ali 'Imran 21 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Terkait Dengan Surat Ali ‘Imran Ayat 20
Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 20 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir penting dari ayat ini. Tersedia beberapa penjelasan dari para ahli ilmu terhadap kandungan surat Ali ‘Imran ayat 20, misalnya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Apabila ahli kitab mendebatmu (wahai Rasul) tentang Tauhid setelah engkau menegakkan hujjah kepada mereka, bacakanlah kepada mereka, “Sesungguhnya aku ikhlas untuk Allah semata sehingga aku tidak akan menyekutukan seorangpun pada Nya, begitu pula orang-orang yang mengikutiku dari orang-orang Mukmin, mereka ikhlas kepada Allah dan tunduk kepada Nya”. Dan katakanlah kepada mereka dan kaum musyrikin dari bangsa Arab dan lainnya, “sesungguhnya jika kalian masuk Islam, maka kalian berada di atas jalan yang lurus (Hidayah) dan kebenaran. Dan jika kalian berpaling maka perhitungan amal perbuatan kalian terserah kepada Allah, aku tidak berkewajiban selain menyampaikan saja sedangkan aku telah menjelaskan kepada kalian dan sudah aku tegakkan hujah-hujah kepada kalian, dan Allah mengetahui hamba-hamba Nya, tidak ada satupun dari keadaan mereka yang samar bagi Nya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
20. Allah mengajarkan Nabi Muhammad cara untuk mendebat para Ahli Kitab: “Jika mereka mendebatmu dalam urusan agama maka katakanlah kepada mereka: ‘Aku mengikhlaskan ibadahku hanya kepada Allah semata, begitu pula dengan orang-orang beriman yang menjadi pengikutku’.
Dan katakanlah kepada para Ahli Kitab dan orang-orang musrik arab: ‘apakah kalian mau masuk Islam?’ jika mereka masuk Islam maka mereka telah mendapat petunjuk menuju jalan yang lurus, namun jika mereka menolak maka sesungguhnya tugasmu hanyalah menyampaikan apa yang diturunkan kepadamu. Allah Maha Mengetahui siapa yang berhak mendapat hidayah, dan siapa yang berhak mendapat kesesatan, tidak ada yang tersembunyi dari-Nya.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
20. Apabila mereka mendebatmu -wahai Rasul- tentang kebenaran yang diturunkan kepadamu, maka jawablah mereka dengan mengatakan, “Aku dan orang-orang mukmin yang mengikutiku berserah diri kepada Allah -Ta'ālā-.” Dan katakanlah wahai Rasul kepada orang-orang ahli kitab dan orang-orang musyrik, “Apakah kalian mau berserah diri kepada Allah secara ikhlas dan mau mengikuti agama yang kubawa?” Jika mereka mau berserah diri kepada Allah dan mengikuti syariatmu, berarti mereka telah mengikuti jalan yang benar. Tetapi jika mereka berpaling dari Islam, tugasmu hanyalah menyampaikan risalah yang engkau bawa, dan urusan mereka dikembalikan kepada Allah. Dia Maha Melihat kondisi hamba-hamba-Nya dan akan memberikan balasan kepada setiap orang menurut perbuatannya masing-masing.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
20. فَإِنْ حَآجُّوكَ ( jika mereka mendebat kamu)
Yakni para orang Nasrani apabila mendebatmu dengan syubhat yang bathil dan perkataan yang sesat, maka katakanlah: أَسْلَمْتُ وَجْهِىَ لِلَّـهِ
أَسْلَمْتُ وَجْهِىَ لِلَّـهِ (“Aku menyerahkan diriku kepada Allah )
Yakni aku menyerahkan agamaku dan ibadahku untuk Allah.
وَمَنِ اتَّبَعَنِ ۗ( dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku)
Yakni begitu pula orang-orang muslim yang mengikutiku menyerahkan ibadah mereka.
وَالْأُمِّيِّۦنَ (dan kepada orang-orang yang ummi )
Yang dimaksud dengan Ummi adalah kaum musyrikin Arab yang tidak memiliki kitab-kitab (dari Allah) untuk mereka pelajari.
ءَأَسْلَمْتُمْ ۚ ( Apakah kamu (mau) masuk Islam)
Yakni telah datang kepadamu bukti-bukti yang membuktikan kebenaran Islam, maka apakah kalian akan menerima Islam dan mengamalkan apa yang menjadi konsekuensi dari hal itu atau tidak?
فَقَدِ اهْتَدَوا۟ ۖ ( sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk)
Yakni yang beruntung dengan mendapatkan petunjuk yang merupakan keberuntungan yang terbesar dan mendapatkan kemenangan berupa kebaikan dunia dan akhirat.
وَّإِن تَوَلَّوْا۟ ( dan jika mereka berpaling)
Yakni menolak untuk menerima hujjah.
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلٰغُ ۗ ( maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan)
Yakni kewajibanmu wahai Muhammad hanyalah menyampaikan apa yang diturunkan kepadamu, dan kamu tidak memiliki kuasa atas mereka, maka janganlah biarkan dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka.
وَاللهُ بَصِيرٌۢ بِالْعِبَادِ (Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya )
Yakni Allah mengetahui segala keadaan mereka.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
20 Kemudian jika mereka mendebat kamu tentang kebenaran Islam dengan bathil dan perkataan yang bermaksud merubah dan juga berdasar lemah dalam hal tauhid dan agama dalam, maka katakanlah kepada mereka wahai Nabi: “Aku menyerahkan diriku dengan tulus akan agama dan ibadahku kepada Allah dan aku merendahkan seluruh jiwa ragaku, aku tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. Demikian pula orang-orang yang mengikutiku juga beragama dan beribadah dengan sepenuh hati”. Dan katakanlah kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani dan para Ummiyin yaitu orang-orang musyrik Arab: “Apakah kamu mau masuk Islam dan bersedia menjalankan kewajiban, atau kalian akan tetap dalam kekufuran?”. Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk kepada kebenaran dan meninggalkan kesesatan. Dan jika mereka berpaling dari Islam dan tetap dalam kekufuran, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan ayat-ayat Allah, tidak lebih. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya dan Maha Membalas segala amal perbuatan mereka.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Jika mereka mendebatmu} mendebatmu {katakanlah, “Aku berserah diri kepada Allah} aku hanya berserah diri kepada Allah {dan orang-orang yang mengikutiku”} dan orang yang mengikutiku berserah diri seperti aku {Katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Kitab dan kepada orang-orang yang umiy} orang-orang yang tidak memiliki kitab yaitu orang-orang musyrik Arab {“Sudahkah kalian masuk Islam?” Jika mereka telah masuk Islam, sungguh mereka telah mendapat petunjuk. Tapi jika mereka berpaling} berpaling dari Islam {sesungguhnya kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Allah Maha Melihat hamba-hambaNya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
20. Ketika Allah menjelaskan bahwa agama yang benar di sisiNya hanya islam, dan ahli kitab itu berdialog dengan nabi dengan perdebatan, dan hujjah telah tegak atas mereka, tetapi mereka membangkan terhadapnya, maka Allah memerintahkan kepada NabiNya pada kondisi itu untuk berkata dan memberitakan bahwasanya ia telah berserah dari lahir maupun batin kepada Allah, dan bahwa orang-orang yang mengikutinya juga tetap sepakat dengannya ketundukan yang tulus. Dan agar beliau berkata kepada manusia seluruhnya, dari ahli kitab dan orang-orang yang ummi (orang-orang yang tidak memiliki kitab dari bangsa Arab dan selain mereka) bahwa mereka berserah diri, maka mereka berda dalam jalan yang lurus, petunjuk dan kebenaran. Dan apabila kalian berpaling, maka perhitungan kalian hanya pada Allah, sedang saya tidak memiliki tugas kecuali menyampaikan saja, dan telah saya sapaikan kepada kalian dan telah saya tegakkan hujjah atas kalian.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 18-20
Allah bersaksi dan cukup Dialah yang bersaksi, karena Dialah saksi yang paling benar dan paling adil, serta yang paling benar firmanNya (bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia) yaitu satu-satunya Tuhan bagi seluruh makhluk. Semua makhluk adalah hambaNya, ciptaanNya, dan selalu membutuhkanNya. Allah Maha Kaya yang tidak butuh kepada selainNya, Sebagaimana Allah berfirman, ((Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya (166)) (Surah An-Nisa) Kemudian Allah menghubungkan kesaksian malaikatNya dan orang-orang yang memiliki pengetahuan dengan kesaksianNya, (Allah bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, dan para malaikat dan orang-orang yang berilmu) Ini adalah penghormatan yang besar bagi para ulama dalam konteks ini. (Qaaiman bil qisthi) dibaca maanshub sebagai haal yaitu yang menegakkan keadilan dalam segala sesuatu, begitu juga (Laa ilaaha illa huwa) adalah penegasan bagi kata sebelumnya. (Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) yaitu Maha perkasa dimana tidak ada yang mampu mengunggulinya dalam hal keagungan dan kebesaran dari segala sisi, yang Maha Bijaksana dalam firmanNya, tindakanNya, hukumNya, dan takdirNya.
Firman Allah, (Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam) Ini adalah berita dari Allah, bahwa tidak ada agama yang diterima di sisiNya selain Islam, yaitu mengikuti para rasul dengan apa yang mereka bawa dari Allah pada setiap waktu, hingga akhirnya ditutup oleh nabi Muhammad SAW yang mana semua jalan menuju Allah itu terhalang kecuali melalui nabi Muhammad SAW. Maka siapa saja yang datang kepada Allah setelah pengutusan nabi Muhammad SAW dengan ajaran selain syariatNya, maka agamanya tidak akan diterima. Sebagaimana Allah berfirman, (Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (85)) (Surah Ali 'Imran). Dalam ayat ini Allah juga memberitahukan bahwa agama yang diterima di sisiNya adalah Islam, (Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam)
Yaitu bahwa Allah, para malaikat dan orang-orang yang memiliki pengetahuan dari golongan manusia bersaksi bahwa agama yang ada di sisi Allah adalah Islam. Mayoritas ulama’ membacanya dengan dikasrah karena khabar.
Kemudian Allah memberitahukan bahwa mereka yang telah diberi Kitab sebelumnya. Mereka berbeda pendapat setelah bukti-bukti yang jelas diberikan kepada mereka dengan pengutusan para rasul dan penurunan kitab-kitab kepada mereka. Allah berfirman: (Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka) yaitu mereka bertikai saling dengki satu sama lain karena kedengkian dan kebencian mereka. Ada di antara mereka yang membawa kedengkian itu terhadap yang lain sehingga mereka menentangnya dalam perkataan dan perbuatan, meskipun itu benar. Kemudian Allah berfirman: (Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah), yaitu barangsiapa mengingkari apa yang diturunkan Allah dalam kitabNya (maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya) yaitu Sesungguhnya Allah akan membalas hal tersebut dan akan menghisabnya atas pendustaannya, serta aka menghukumnya atas pertentangannya terhadap kitabNya.
Kemudian Allah berfirman: (J Kemudian jika mereka mendebat kamu) yaitu mendebatmu dalam hal keesaan (maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku") yaitu katakanlah kepada mereka bahwa kamu telah menyerahkan peribatanku kepada Allah saja, tiada sekutu, tandingan, anak, dan juga teman bagiNya. (dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku) atas agamaku dan berkata seperti perkataanku, sebagaimana Allah berfirman (Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik" (108)) (Surah Yusuf) Kemudian Allah SWT berfirman seraya memerintahkan hamba dan rasulNya, nabi Muhammad SAW untuk mengajak kepada jalanNya, agamaNya, masuk ke dalam syariatNya, apa yang diutuskan Allah kepadanya. kepada kaum Ahli kitab Yahudi dan Nasrani, dan orang-orang yang tidak bisa membaca dari golongan orang musyrik. Allah SWT berfirman: (Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan) yaitu Allah yang akan menghisab tindakan mereka, dan kepadaNyalah tempat kembali mereka. Dialah Dzat yang memberi petunjuk bagi orang yang Dia kehendaki, dan menyesatkan bagi orang yang Dia kehendaki. Dalam hal itu, hikmah dan hujjah yang jelas yang merupakan milikNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman (Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya) Allah mengetahui siapa saja yang pantas mendapatkan petunjuk dari siapa yang pantas mendapatkan kesesatan. Dan Dia adalah Dzat yang tidak dimintai pertanggung jawaban (Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai (23)) (Surah Al-Anbiya’) Hal tersebut tidak lain melainkan karena kebijaksanaan dan rahmatNya. Ayat ini dan ayat-ayat yang serupa yang menerangkan dalil atas keumuman pengutusan nabi Muhammad SAW kepada seluruh makhluk, sebagaimana beliau diketahui dari agamanya.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ali ‘Imran ayat 20: Oleh sebab itu, jika mereka membantahmu, maka katalah: "Aku telah serahkan diriku kepada Allah, begitu juga orang-orang yang menurutku", dan tanyalah orang-orang (kafir) yang diberi Kitab dan orang-orang yang ummi : "Sudahkah kamu masuk Islam?" Jika mereka telah masuk Islam, sesungguhnya terpimpinlah mereka; dan jika mereka berpaling, maka tidak ada kewajiban atasmu melainkan menyampaikan (saja); dan Allah itu amat Melihat akan hamba-hambaNya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dalam kata-kata ini terdapat ta'yis (menjadikan putus asa) orang-orang yang coba-coba memurtadkan kita dari agama Islam dengan perdebatan yang dilakukannya dan menguatkan agama ketika datang syubhat.
Ummi artinya ialah orang yang tidak tahu tulis baca. Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan Ummi ialah orang musyrik Arab yang tidak tahu tulis baca. Sedangkan menurut sebagian yang lain ialah orang-orang yang tidak diberi Al Kitab.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 20
Lalu jika mereka membantahmu, wahai nabi Muhammad, tentang kebenaran islam, maka jelaskan dengan diperkuat dalil-dalil. Namun, jika mereka tetap menolak, maka katakanlah, aku berserah diri kepada Allah dan tidak bertanggung jawab atas pengingkaran kalian; demikian pula orang-orang yang mengikutiku. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi kitab, yahudi dan nasrani dan kepada orang-orang buta huruf, yaitu orang-orang musyrik arab yang tidak memiliki kitab suci, sudahkah kamu masuk islam' jika mereka masuk islam dengan sebenarbenarnya, berarti mereka telah mendapat petunjuk jalan yang benar, yang menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat, tetapi jika mereka berpaling dari islam, maka kewajibanmu, wahai nabi Muhammad, hanyalah menyampaikan. Dan Allah maha melihat seluruh amal perbuatan hambahamba-Nya, siapa yang taat dan siapa yang membangkang. Setelah ayat sebelumnya menjelaskan penolakan yahudi yang didasarkan atas kedengkian, maka ayat ini menunjukkan sebagian perilaku buruk mereka. Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, dari kaum yahudi, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis berupa alam raya, dan membunuh para nabi tanpa dalih sedikit pun yang bisa dianggap hak atau benar, dan juga membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka sampaikanlah kepada mereka kabar gembira, sebagai bentuk penghinaan, yaitu azab yang pedih di akhirat kelak.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah aneka ragam penafsiran dari berbagai mufassir mengenai isi dan arti surat Ali ‘Imran ayat 20 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.