Surat Al-Muzzammil Ayat 16
فَعَصَىٰ فِرْعَوْنُ ٱلرَّسُولَ فَأَخَذْنَٰهُ أَخْذًا وَبِيلًا
Arab-Latin: Fa 'aṣā fir'aunur-rasụla fa akhażnāhu akhżaw wabīlā
Artinya: Maka Fir'aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat.
« Al-Muzzammil 15 ✵ Al-Muzzammil 17 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Berkaitan Dengan Surat Al-Muzzammil Ayat 16
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muzzammil Ayat 16 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan penting dari ayat ini. Didapati beraneka penjelasan dari kalangan ahli tafsir terhadap kandungan surat Al-Muzzammil ayat 16, sebagiannya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
15-16. Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kalian (wahai orang-orang Makkah) Muhammad sebagai rasul, dan saksi atas kalian dengan apa yang kalian lakukan, yaitu kekafiran dan kedurhakaan, sebagaimana Kami telah mengutus Musa sebagai rasul kepada Thagut Fir’aun, lalu Fir’aun mendustakan Musa, tidak beriman kepada risalahnya dan mendustakan dakwahnya, maka Kami membinasakannya dengan keras.
Di sini terkandung peringatan dari berbuat maksiat kepada Rasulullah, Muhammad, karena dikhawatirkan orang yang maksiat akan ditimpa oleh apa yang telah menimpa Fir’aun dan kaumnya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
16. Akan tetapi Fir’aun tidak beriman kepada Musa dan kepada risalahnya, sehingga dia layak untuk dibinasakan. Dan kebinasaannya merupakan pelajaran besar, dia telah Allah tenggelamkan bersama para tentaranya di lautan, dan ini merupakan pelajaran bagi orang yang menerima ayat ini.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
16. Lalu Fir'aun mendurhakai Rasul yang diutus kepadanya dari Rabbnya, maka Kami menyiksanya dengan siksaan yang dahsyat di dinia dengan ditenggelamkan, dan di Akhirat dengan siksa Neraka. Maka janganlah kalian mendurhakai Rasul kalian sehingga kalian akan ditimpa oleh azab yang menimpa Fir'aun.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
16. فَعَصَىٰ فِرْعَوْنُ الرَّسُولَ (Maka Fir’aun mendurhakai Rasul itu)
Dan dia mendustakannya dan tidak beriman kepada risalah yang didatangkannya.
فَأَخَذْنٰهُ أَخْذًا وَبِيلًا(lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat)
Yakni azab yang sangat berat dan kejam. Yaitu Kami siksa Fir’aun dengan siksaan yang keras dengan menengggelamkannya ke dalam laut.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
16. Kemudia Fir’aun mendustakan kerasulan Musa dan tidak mengimaninya, sehingga kami timpakan kepadanya azab dan bencana yang dahsyat
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Lalu Fir‘aun mendurhakai rasul itu sehingga Kami menyiksa dia dengan siksaan yang berat} keras
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
15-16. Allah berfirman, bahwa pujilah Rabb kalian atas diutusnya nabi ‘ummi berbangsa arab ini yang memberi kabar gembira dan peringatan serta sebagai saksi atas perbuatan umatnya. Janganlah kalian kufur dan mendurhakai Rasul kalian sehingga kalian seperti Fir’aun ketika Allah mengutus Musa bin Imran, Musa menyerunya kepada Allah dan memerintahkannya untuk bertauhid, tapi Fir’aun tidak membenarkannya, justru malah mendurhakainya, kemudian Allah menyiksanya “dengan siksaan yang berat,” yaitu berat dan dahsyat.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 10-18
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada RasulNya SAW untuk bersabar atas apa yang dikatakan orang-orang yang mendustakannya dari kalangan orang-orang yang bodoh dari kaumnya, dan hendaknya dia menjauhi mereka dengan cara yang baik, yaitu dengan cara yang tidak tercela. Kemudian Allah SWT berfirman kepada NabiNya seraya mengancam orang-orang kafir dari kalangan kaumnya, dan Dia adalah Tuhan Yang Maha Agung, tidak ada sesuatupun yang dapat bertahan terhadap murkaNya: (Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan) yaitu biarkanlah Aku saja yang akan bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, padahal mereka adalah orang-orang yang hidup mewah dan mempunyai harta yang banyak. Seharusnya mereka lebih taat daripada orang lain, dan mereka dapat menunaikan hak-hak yang tidak dimiliki oleh selain mereka (dan beri tangguhlah mereka barang sebentar) yaitu sebenatr. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras (24)) (Surah Luqman) Oleh karena itu Allah berfirman: (Karena Sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat) yaitu ikatan-ikatan. Pendapat itu dikatakan Ikrimah, Qatadah, As-Suddi dan lainnya
(dan neraka yang bernyala-nyala) yaitu menyala-nyala dengan dahsyat (dan makanan yang menyumbat di tenggorokan) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah yang tertahan di tenggorokan, sehingga tidak bisa masuk, dan tidak pula keluar.
(dan azab yang pedih. Pada hari bumi dan gunung-gunung berguncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan) yaitu berguncang (dan gunung-gunung berguncang keras, dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan) yaitu menjadi onggokan pasir sebelumnya berupa batu-batu besar. Kemudian gunung-gunung itu diledakkan dengan ledakan yang dahsyat, sehingga tidak ada sesuatu pun darinya yang tersisa melainkan lenyap, sehingga bumi menjadi datar, (sehingga) kamu tidak akan melihat lagi ada tempat yang rendah) (Surah Thaha: 107) yaitu lembah (dan yang tinggi di sana.") (Surah Thaha: 107) yaitu bukit, maknannya yaitu,tidak ada sesuatu pun yang rendah maupun tinggi.
Kemudian Allah SWT berfirman kepada orang-orang kafir Quraisy, tetapi makna yang dimaksud terhadap seluruh manusia (Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang rasul, yang menjadi saksi terhadapmu) yaitu terhadap amal perbuatan kalian. (sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang rasul kepada Fir’aun (15) Maka Fir’aun mendurhakai rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat (16)) Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, As-Suddi, dan Ats-Tsauri berkata tentang firmanNya: (dengan siksaan yang berat) yaitu, yang keras, yaitu, maka hati-hatilah kalian, dari mendustakan rasul ini sehingga kalian akan ditimpa azab yang menimpa Fir'aun, yang telah disiksa Allah dengan siksaan dari Tuhan Yang Maha perkasa lagi Maha kuasa. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia (25)) (Surah An-Nazi'at:25) Dan kalian lebih utama untuk mendapat kebinasaan dan kehancuran jika mendustakan rasul kalian, karena rasul kalian adalah rasul paling mulia dan paling agung daripada nabi Musa. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Mujahid.
Firman Allah SWT: (Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban (17)) Bisa dirafsirkan bahwa kata “yauman” merupakan ma'mul dari kata “tattaqun”, sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Jarir dari bacaan Ibnu Mas'ud "maka bagaimanakah kalian takut, wahai manusia, dalam menghadapi hari yang dapat menjadikan anak-anak beruban, jika kalian tetap kafir kepada Allah dan mendustakanNya?" Bisa juga ditafsirkan sebagai ma'mul dari kata “kafartum” berdasarkan makna yang pertama, "maka bagaimanakah kalian mendapat keamanan dari hari yang kegemparan sangat dahsyat itu jika kalian tetap kafir?". Berdaasarkan makna yang kedua, yaitu "maka bagaimanakah kalian dapat memelihara diri kalian jika kalian mengingkari dan menentang adanya hari kiamat?". Keduanya mengandung makna yang baik tetapi yang lebih utama adalah pendapat yang pertama. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Makna firman Allah: (kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban) yaitu karena dahsyatnya kengerian, guncangan, dan huru-hara. Demikian itu terjadi saat Allah berfirman kepada nabi Adam, "Kirimkanlah orang-orang yang akan dimasukkan ke dalam neraka!" nabi Adam bertanya, "Berapakah jumlahnya?" Allah SWT berfirman, "Dari setiap seribu orang ada sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang dimasukkan ke dalam neraka, sedangkan yang satu orang ke dalam surga"
Firman Allah SWT: (Langit (pun) menjadi pecah belah pada hari itu karena Allah) Al-Hasan dan Qatadah berkata bahwa itu karena kedahsyatan dan kengeriannya.
Di antara mereka ada yang merujukkan dhamir kepada Allah SWT. Pendapat ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Mujahid, tetapi tidak kuat. karena itu belum disebut nama Allah di sini.
Firman Allah SWT: (Adalah janji-Nya itu pasti terlaksana) yaitu, janji tentang terjadinya hari kiamat itu pasti, yaitu pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan lagi
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Muzzammil ayat 16: 15-16. Ketahuilah wahai orang-orang Mekkah, bahwasanya Allah mengutus Rasul kepada kalian yaitu Muhammad ﷺ, sebgai utusan yang memiliki urusan yang mulia dan ditinggikan derajatnya. Rasul tersebut akan menjadi saksi kalian pada hari kimat, dimaa ia telah menyampaikan kepada kalian risalah dari Allah dengan penyampaian yang sempurna. Sebagaimana Musa diutus sebagai Rasul untuk mendakwahkan kebenran kepada orang yang melampaui batas yaitu Fir’aun. Dan Fir’aun mendurhakai Musa, maka Allah ambil nyawanya dengan keras, yaitu dengan ditenggelamkan oleh Allah di dunia (di laut), dan di akhirat dia akan menerima dengan seberat-beratnya adzab. Pada dua ayat ini terdapat peringatan dan ancaman bagi orang-orang musyrik, jika mereka masih tetap dalam pengingkarannya dan kekafirannya maka sungguh Allah akan mengadzab mereka dengan adzab yang pedih dan tidak akan Allah kurangi adzab-Nya bagi Fir’aun dan bala tentaranya ketika ia mendurhakai Musa.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muzzammil Ayat 16
15-16. Setelah dijelaskan ancaman siksa akhirat yang akan diterima bagi para pendurhaka, ayat ini mengingatkan manusia tentang siksa dunia. Sesungguhnya kami telah mengutus seorang rasul, Muhammad kepada kamu, wahai penduduk mekah, bahkan juga seluruh manusia, yang menjadi saksi terhadapmu menyangkut sikap dan perbuatan kamu, sebagaimana kami telah mengutus seorang rasul yaitu musa, kepada fir'aun. Namun fir'aun mendurhakai rasul yang kami utus itu, maka kami siksa dia dengan siksaan yang berat. Maka jika kamu wahai penduduk mekah mendurhakai nabi Muhammad, kami dapat menyiksa kamu seperti yang dialami oleh fir'aun. 17. Lalu ketentuan Allah yang akan menghukum siapa saja yang mendurhakai rasul-Nya tetap berlaku sepanjang masa, bagaimanakah kamu akan dapat menjaga dirimu dari jatuhnya siksa Allah jika kamu tetap kafir kepada hari yang sedemikian berat lagi dahsyat sehingga menjadikan anak-anak kecil saking takutnya berubah menjadi tua dan beruban.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beragam penjabaran dari beragam ulama tafsir berkaitan makna dan arti surat Al-Muzzammil ayat 16 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk ummat. Bantulah dakwah kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.