Surat Al-Muzzammil Ayat 2
قُمِ ٱلَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا
Arab-Latin: Qumil-laila illā qalīlā
Artinya: Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),
« Al-Muzzammil 1 ✵ Al-Muzzammil 3 »
Kandungan Penting Tentang Surat Al-Muzzammil Ayat 2
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muzzammil Ayat 2 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan penting dari ayat ini. Terdokumentasi berbagai penjabaran dari beragam ahli tafsir terkait makna surat Al-Muzzammil ayat 2, sebagiannya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
1-4. Wahai orang yang berselimut dengan kain selimutnya, bangkitlah untuk shalat di malam hari kecuali sedikit darinya. Bangkitlah setengah malam, atau kurang dari setengah hingga sampai sepertiga, atau tambahlah di atas setengah hingga sampai dua pertiga. Bacalah al-Quran dengan tenang dan pelan, dengan huruf-huruf dan waqaf-waqaf yang jelas.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
2. Salatlah pada malam hari kecuali sedikit saja darinya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
2. قُمِ الَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا(bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya))
Yakni bangunlah untuk mengerjakan shalat malam semalam penuh dengan sedikit istirahat saja.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
2. Bangunlah dari istirahat dan tidur kalian pada waktu malam, untuk shalat kecuali sedikit. Diriwayatkan dari Al Hakim, dari ‘Aisyah yang berkata: Ketika turun ayat “Wahai orang-orang yang berselimut, bangunlah kalian untuk sholat pada malam hari kecuali sedikit”. Mereka bangun malam selama setahun sampai kaki mereka bengkak, kemudian turunlah ayat “Maka bacalah ayat Alquran yang menurutmu mudah.”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{bangunlah pada malam hari, kecuali sebagian kecil
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
1-5. Al-Muzammil adalah orang yang menutupi badannya dengan baju semakna dengan kata al-Mudatsir. Hal ini terjadi pada Rasulullah ketika Allah memuliakan beliau dengan risalah. Allah memulainya dengan menurunkan wahyu dengan mengutus Jibril menemui beliau. Rasulullah melihat sesuatu yang belum pernah beliau lihat sebelumnya dan tidak ada yang mampu bertahan atasnya melainkan hanya para rasul. Pada saat itu Rasulullah gemetar kala melihat Jibril. Kemudian Rasulullah pulang kepada istri beliau dan berkata, “Selimutilah aku, selimutilah aku.” Rasulullah menggigil ketakutan. Setelah itu datanglah jibril dan berkata, “Bacalah! Rasulullah menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Jibril memeluk erat beliau hingga Rosulullah kelelahan, Jibril mengajarkan bacaan padanya lalu Rasulullah pun membaca.
Kemudian Allah menganugerahkan keteguhan padanya dan memberinya wahyu hingga mencapai tingkat yang belum pernah dicapai oleh para rasul sebelumnya.
Subhanallah! Alangkah besarnya perbedaan antara permulaan kenabian dan akhirannya. Karena itulah Allah berfirman kepada Rasulallah dengan menyebutkan sifat seperti ini yang dilihat pada beliau pada saat pertama kali. Allah memerintahkan Rasulullah dengan berbagai ibadah yang berkaitan denganNya.
Selanjutnya Allah memerintahkan beliau untuk bersabar atas gangguan kaumnya lalu memerintahkan untuk tegar dengan perintahNya dan mengumumkan dakwah beliau kepada Allah. Allah memerintah beliau dengan ibadah yang paling mulia, yaitu shalat pada waktu yang paling mantap dan utama (qiyamul lail). Di antara rahmat Allah, Dia tidak memerintahkan Rasulullah untuk menghidupkan seluruh malam dengan shalat, tapi Allah berfirman, “Bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya).” Selanjutnya Allah menentukannya, “(Yaitu) seperduanya atau kurangilah darinya,” yakni dari seperdua, “sedikit” misalnya sepertiganya, “atau lebih dari seperdua itu,” lebih dari seperdua seukuran dua pertiga malam , “dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan,” karena membaca al-Quran dengan perlahan bisa mendatangkan perenungan, pemikiran, bisa menggerakan kalbu, beribadah dengan tanda-tanda kebesaran Allah serta bersiap-siap secara sempurna untuk itu.
Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat,” yakni, Kami akan mewahyukan al-Quran yang berat ini padamu. Yang dimaksud dengan berat adalah makna-maknanya yang agung, sifat-sifatnya yang luhur. Untuk itu, sesuatu yang sifatnya seperti ini layak dipersiapkan, dibaca secara perlahan, serta merenungkan apa yang tercakup di dalamnya.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Muzzammil ayat 2: 1-4. Telah datang dalam shahih bukhari bahwa Nabi ﷺ ketika datang kepadanya Jibril dan Nabi pada saat itu beribadah di gua hira, kemudian turun kepadanya : ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ, {Al Alaq : 1}; Nabi pulang ke istrinya (Khadijah), dan Nabi gemetar karena seolah ada yang menakutinya di tempat yang tidak pernah ia temui yang semisal dengannya. Nabi berkata kepada istrinya : Selimuti aku, selimuti aku, sungguh aku sangat ketakutan. Kemudian Nabi kabarkan kepada istrinya atas kejadian sebenarnya. Maka Khadijah mengokohkan hatinya dan menenangkannya, kemudian ia menyelimutinya dengan kain selimut, atau berselimut dengannya. Kemudian Allah menyerunya dengan ramah dan lembut, Allah berkata : Wahai manusia yang tertutup di tempat tidurnya, letakkan penutupmu dan kain selimut yang menutupimu. kerjakan shalat malam dengan ringan (sebentar), dan bagimu masih memiliki setengah malam, atau pemudahlah shalatmu sampai datang sepertiga malam atau tambahkan setengah malam sampai datang sepertiga malam. Dan Allah memerintahkan untuk membaca Al Qur’an di sepanjang waktu shalat malam dengan bacaan yang dihayati, yakin, pelan dan perlahan, agar menolongmu paham Al Qur’an dan dapat mentadabburinya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Abu Dawud meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu Abbas ia berkata, “Ketika turun awal surah Al Muzzammil, maka mereka (para sahabat) melakukan qiyamullail seperti yang mereka lakukan di bulan Ramadhan sehingga turun ayat terakhir, dimana antara awal ayat dan akhirnya jarak turunnya hampir setahun.” (Syaikh Muqbil berkata, “Hadits ini para perawinya adalah para perawi hadits shahih selain Ahmad bin Muhammad Al Marwaziy Abul Hasan, namun ia tsiqah. Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Ibnu Jarir di juz 29 hal. 124-125 dimana para perawinya adalah para perawi hadits shahih. Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkannya dalam Tafsir Ibnu Katsir juz 4 hal. 436 dan para perawinya adalah para perawi hadits shahih.”).
Dengan demikian, shalat malam pada mulanya wajib, sebelum turun ayat ke 20 dalam surat ini. setelah turunnya ayat ke 20 ini hukumnya menjadi sunat.
Termasuk rahmat Allah Ta’ala adalah Dia tidak memerintahkan Beliau melakukan qiyamullail semalaman suntuk, tetapi sedikit daripadanya. Di ayat selanjutnya, Dia menentukannya, yaitu separuhnya atau kurang daripadanya seperti sepertiga.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muzzammil Ayat 2
1-4. Di akhir surah al-jinn dijelaskan tentang keagungan Al-Qur'an dan pemeliharaan Allah atas wahyu yang diturunkannya tersebut, sedangkan di awal surah ini berisi petunjuk kepada nabi Muhammad untuk mempersiapkan diri menghadapi turunnya wahyu yang berat. Wahai orang yang berselimut, yaitu nabi Muhammad! bangunlah untuk mengerjakan salat dan bermunajat kepada Allah pada malam hari, kecuali sebagian kecil dari waktu malammu dapat digunakan untuk istirahat tidur, yaitu separuhnya atau kurang sedikit dari itu, atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan dengan bacaan yang baik dan benar
Demikian pelbagai penafsiran dari para ulama tafsir terhadap kandungan dan arti surat Al-Muzzammil ayat 2 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi ummat. Bantu syi'ar kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.