Surat Al-Jin Ayat 27
إِلَّا مَنِ ٱرْتَضَىٰ مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُۥ يَسْلُكُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ رَصَدًا
Arab-Latin: Illā manirtaḍā mir rasụlin fa innahụ yasluku mim baini yadaihi wa min khalfihī raṣadā
Artinya: Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Jin Ayat 27
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Jin Ayat 27 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah berharga dari ayat ini. Terdapat pelbagai penjabaran dari para pakar tafsir mengenai kandungan surat Al-Jin ayat 27, sebagiannya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
25-28. Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang kafir itu, “Aku tidak tahu apakah azab yang diancamkan kepada kalian ini sudah dekat masanya ataukah Tuhanku menetapkan masa tenggat yang lama?” Allah mengetahui apa yang ghaib dari pandangan mata, Dia tidak memperlihatkannya kepada seorang pun dari makhlukNya, kecuali siapa yang Dia pilih untuk mengemban risalahNYa dan Dia ridhai, maka Dia membukakan sebagian hal ghaib. Allah mengirimkan para malaikat di depan dan dibelakang Rasul untuk menjaganya dari para jin, agar mereka tidak mengupingnya lalu membisikannya kepada para dukun, agar Rasul tahu bahwa para Rasul sebelumnya sama dengan dirinya, yaitu mereka menyampaikan kebenaran dengan jujur, dan bahwa dia dijaga sebagaimana para rasul dijaga dari jin. Dan bahwa ilmu Allah mencakup segala apa yang ada pada mereka, baik lahir maupun batin, berupa syariat-syariat, hukum-hukum dan lainnya, tidak ada sesuatu pun yang terlewatkan olehNya, dan juga bahwa Allah menghitung jumlah segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang samar bagi Allah.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
27. Kecuali atas Rasul yang diridai-Nya, sesungguhnya Dia menampakkan kepadanya sekehendak-Nya, dan Dia mengirimkan di sekitar Rasul para penjaga dari kalangan Malaikat yang menjaga hal gaib itu sehingga selain Rasul tidak ada yang mengetahuinya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
27. إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِن رَّسُولٍ (Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya)
Allah mengecualikan para rasul yang Dia ridhai, Allah memberi sebagian ilmu ghaib kepada mereka yang Dia kehendaki dari ilmu tersebut melalui wahyu, dan menjadikan itu sebagai mukjizat dan bukti atas kebenaran kenabian mereka.
Adapun peramal yang menggunakan batu-batu kecil, membaca telapak tangan, atau mengusir burung bukanlah termasuk orang yang diridhai Allah; bahkan ia adalah orang yang kafir dan mengada-ada atas nama Allah dengan tebakan dan kedustaannya.
فَإِنَّهُۥ يَسْلُكُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ رَصَدًا (maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya)
Allah memberi penjagaan bagi Rasulullah dengan para malaikat yang ada di depan dan belakangnya, mereka melindunginya dari gangguan setan-setan, karena ia telah mendapat sebagian ilmu ghaib dari Allah, sehingga setan bisa saja mencuri kabar hal ghaib darinya dan mengabarkannya kepada para dukun.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1). Al-Wahidi berkata: Ini adalah bukti bahwa siapa pun yang mengklaim bahwa bintang-bintang menunjukkan kepadanya seperti apa kehidupan yang akan terjadi, atau kematian, dan sebagainya.; maka dia telah kafir dengan apa yang ada dalam Al-Quran.
2). Anda mungkin tidak terkejut bahwa beberapa penyihir, atau mereka yang berasal dari sekte sesat, mengklaim hal-hal gaib dan mengambil keuntungan darinya, dan mungkin menutupi klaim mereka atas nama agama, namun Anda mungkin heran terhadap orang-orang yang mempercayai mereka pada kebohongannya, padahal mereka membaca firman Tuhannya: { عَٰلِمُ ٱلْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِۦٓ أَحَدًا } "(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu" [26] { إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِنْ رَسُولٍ } "Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya" [27], { أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَآ } "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?" [Q.S. Muhammad : 24].
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
27. Tidak ada seorangpun yang bisa mengungkap rahasia (perkara ghaib) seorang hamba kecuali para Rasul-Nya yang telah Allah pilih. Allah telah menjadikan dan mengutus malaikat sebagai penjaganya dari gangguan setan baik dari arah depan maupun belakang. Sehingga risalah dan wahyu Allah bisa disampaikan kepada manusia
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kecuali kepada rasul yang diridaiNya. Sesungguhnya Dia menempatkan} mengutus {penjaga-penjaga di depan dan di belakangnya} penjaga dari golongan malaikat yang selalu menjaganya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
27. “Kecuali pada rasul yang diridhaiNya,” Allah memberitahunya sesuai tuntutan hikmahNya untuk memberitahukan, sebab rasul tidak seperti manusia lainnya. Allah meneguhkan mereka dengan penguat yang tidak diberikan kepada orang lain dan Allah wahyu yang disampaikan padanya hingga para rasul bisa menyampaikannya pada manusia dengan sebenarnya tanpa didekati oleh para setan sehingga mereka mengurangi atau menambahi wahyu. Karena itu Allah berfirman, “Maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya,” menjaganya berdasarkan perintah Allah.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 25-28
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada RasulNya untuk mengatakan kepada manusia bahwa sesungguhnya tidak ada pengetahuan baginya tentang waktu hari kiamat, tidak ada seorang pun yang mengetahui apakah kiamat itu sudah dekat atau masih jauh (Katakanlah, "Aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepadamu itu dekat ataukah Tuhanku menjadikan bagi (kedatangan)nya masa yang panjang" (25) yaitu waktu yang masih panjang
Firman Allah SWT: ((Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu (26) kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya) ini sebagaimana firmanNya: (dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya) (Surah Al-Baqarah: 255) Demikian juga Allah berfirman di sini bahwa sesungguhnya Dia mengetahui semua yang ghaib dan yang nyata, dan sesungguhnya Dia tidak memperlihatkan sesuatupun dari ilmuNya kepada seseorang dari makhlukNya kecuali sebatas apa yang diperlihatkan olehNya kepada mereka. Oleh karena itu, Allah berfirman: ((Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu (26) kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya) Hal ini mencakup utusan dari kalangan manusia dan malaikat. Kemudian Allah SWT berfirman (maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya) yaitu Allah memberikan kekhususan kepadanya dengan para malaikat yang menjaganya atas perintah Allah SWT. Para malaikat itu mengawal dia dan wahyu Allah yang ada padanya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedangkan (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu (28))
Para mufasir berbeda pendapat tentang dhamir yang ada pada firmanNya, (Liya'lama) yakni kepada siapa dhamir itu merujuk?
Dikatakan bahwa ini kembali kepada Nabi SAW.
Al-Baghawi berkata bahwa Ya'qub membaca firmanNya, "Liyu'lima" dengan didhammah, yaitu agar diberitahukan kepada manusia bahwa para rasul itu telah menyampaikan.
Bisa juga ditafsirkan bahwa dhamir itu merujuk kepada Allah SWT. Ini menurut pendapat yang diriwayatkan Ibnu Al-Jauzi dalam kitab Zad Al-Masir. Jadi makna ayat adalah bahwa Allah memelihara para rasulNya dengan para malaikat yang menjaganya agar mereka dapat menunaikan risalah-risalahNya, dan memelihara wahyu Dia turnkan kepada mereka, agar Dia mengetahui bahwa mereka telah menyampaikan risalah-risalah Tuhan mereka. Ini sebagaimana firmanNya: (Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikut Rasul dan siapa yang membelot) (Surah Al-Baqarah: 143) dan (Dan supaya Allah benar-benar mengetahui (dengan nyata) orang-orang yang beriman, dan supaya Dia benar-benar mengetahui (dengan nyata) orang-orang yang munafik (11)) (Surah Al-'Ankabut) dan ayat lain yang serupa tentang itu bahwa Allah SWT mengetahui segala sesuatu sebelum kejadiannya dan ini merupakan suatu kepastian. Oleh karena itu Allah berfirman setelahnya: (sedangkan (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Jin ayat 27: 26-27. Ketahuilah wahai manusia, bahwasanya Allah Maha Mengetahui dari apa yang tidak nampak dari pandangan makhluknya. Dan tidaklah mengetahui dari sesuatu yang ghaib kecuali bagi siapa yang diridhai-Nya, dipilih-Nya, dari para Rasul-Nya. Sungguh Allah menampakkan atas apa yang dikendaki-Nya dengan sebab terkandung kebaikan dalam berdakwah dan yang di dalamnya terkandung hikmah; Agar hal itu menjadi sebuah mukjizat bagi Rasul, kemudian Allah menjaga Rasul dengan malaikat yang menjangkau dari segala penjuru dan menjaganya dari setiap keburukan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Maka Dia memberitahukannya sesuai kebijaksanaan-Nya untuk diberitahukan. Hal itu, karena para rasul tidak seperti selain mereka. Mereka dikuatkan oleh Allah dengan mukjizat yang menunjukkan kebenaran mereka dan dengan dijaga wahyu-Nya agar mereka menyampaikannya kepada manusia tanpa didekati oleh para setan sehingga mereka tidak bisa menambah atau menguranginya. Oleh karena itulah, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya.”
Mereka akan menjaganya dengan perintah Allah.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Jin Ayat 27
Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya yaitu dari golongan malaikat maupun manusia. Apabila Allah hendak memperlihatkan yang gaib kepada rasul-Nya, maka sesungguhnya dia mengadakan penjaga-penjaga malaikat di depan dan di belakangnya. 28. Tujuan Allah melakukan penjagaan itu agar dia mengetahui bahwa rasul-rasul itu sungguh telah menyampaikan risalah tuhannya, sedang sebenarnya dengan ilmu dan kuasa-Nya meliputi secara rinci apa yang ada pada diri mereka, dan dia menghitung segala sesuatu satu persatu dan tidak satu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah pelbagai penjelasan dari berbagai ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Al-Jin ayat 27 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita. Bantu dakwah kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.