Surat Nuh Ayat 22
وَمَكَرُوا۟ مَكْرًا كُبَّارًا
Arab-Latin: Wa makarụ makrang kubbārā
Artinya: Dan melakukan tipu-daya yang amat besar".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Mengenai Surat Nuh Ayat 22
Paragraf di atas merupakan Surat Nuh Ayat 22 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan penting dari ayat ini. Didapatkan kumpulan penjabaran dari para ahli ilmu terhadap makna surat Nuh ayat 22, misalnya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
21-25. Nuh berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku mendurhakaiku dan mendustakanku dengan sangat, orang-orang lemah dari mereka mengikuti para pemimpin yang sesat yang harta dan anak-anak mereka hanya menambah kesesatan bagi mereka di dunia dan hukuman di akhirat. Para pemimpin kesesatan itu melakukan makar besar terhadap orang-orang lemah yang mengikuti mereka. Mereka berkata kepada orang-orang lemah, ‘Jangan meninggalkan tuhan-tuhan kalian untuk menyembah Allah semata yang diserukan oleh Nuh. Jangan meninggalkan Wadd, Suwa’, Yaghuts,Yau’uq dan Nasr’.” Dan itu adalah nama berhala-berhala mereka yang mereka sembah selain Allaah. Mereka aslinya adalah nama orang-orang shalih, saat orang-orang shalih tersebut wafat, setan membisikkan kepada kaum mereka agar membuar relief-relief dan patung-patung, agar hal itu membuat mereka giat, dalam anggapan mereka, untuk melakukan ketaatan dengan melihat mereka. Manakala orang-orang tersebut telah meninggal dunia, masa berlalu, dan mereka digantikan oleh generasi sesudah mereka, maka setan datang membisikkan kepada mereka bahwa para leluhur mereka menyembah relief-relief dan patung-patung itu dan menjadikan mereka sebagai wasilah. Ini adalah salah satu hikmah diharamkannya patung dan mendirikan bangunan kubah di atas kuburan, karena dengan berlalunya masa, ia bisa disembah oleh orang-orang bodoh. Para pemimpin itu telah menyesatkan banyak orang melalui jalan-jalan kesesatan dan penyimpangan yang mereka perindah. Kemudian Nuh berkata, “Wahai TUhan kami, jangan menambahkan kepada orang-orang yang menzhalimi diri mereka dengan kekafiran dan penentangan kecuali semakin jauh dari kebenaran.” Disebabkan oleh dosa-dosa, kekafiran dan pelanggaran mereka, mereka ditenggelamkan oleh banjir besar, dan sesudah mereka ditenggelamkan, mereka dimasukkan kedalam api neraka yang berkobar besar dan menyala-nyala, mereka tidak mendapatkan siapapun selain Allah yang dapat menolong mereka atau melindungi mereka dari azab Allah.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
22. Sungguh para pembesar kaum Nabi Nuh itu telah menyusun makar dan tipu daya terhadap Nabi mereka dan berusaha menimpakan keburukan padanya dengan mengerahkan waktu dan fikiran. Dan makar yang mereka susun ini dijelaskan pada ayat selanjutnya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
22. Para pembesar dari kalangan mereka melakukan tipu daya yang besar dengan memprovokasi golongan rendah dari mereka untuk melawan Nuh.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
22. وَمَكَرُوا۟ مَكْرًا كُبَّارًا (dan melakukan tipu-daya yang amat besar)
Yakni makar yang besar, mereka menuntut dan mendorong para pengikut mereka untuk membunuh Nabi Nuh.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
22. Pemimpin-pemimpin mereka melakukan tipu daya yang sangat besar, yaitu melakukan hasutan yang sangat kotor untuk membunuh Nuh
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mereka melakukan tipu daya yang sangat besar} yang agung
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
21-24. “Nabi Nuh berkata” seraya mengadu pada Rabbnya bahwa perkataan, nasihat, dan peringatan ini tidak berguna bagi mereka, “Ya Rabbku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku,” dalam perintahku, “dan (mereka justru) mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka.” Yakni, mereka mendurhakai seorang rasul yang memberi nasihat dan petunjuk pada kebaikan, tapi mereka justru mengikuti golongan besar dan para pembesar yang hanya semakin membuat harta dan anak-anak mereka rugi (binasa dan tidak mendapatkan keuntungan), lantas bagaimana dengan orang yang mereka patuhi dan taati itu sendiri? “Dan melakukan tipu daya yang amat besar,” yaitu tipu daya besar dan hebat dalam menentang kebenaran. Para pembesar kaum berkata menyeru pada kesyirikan dan menghiasinya, “jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) terhadap sesembahan-sesembahan kamu.” Mereka menyeru sesama mereka untuk bersikap fanatis di atas kesyirikan dan agar mereka tidak meninggalkan kebiasaan nenek moyang mereka terdahulu, mereka menentukan tuhan-tuhan mereka seraya berkata, “Dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwa,’ yaghuts, ya’uq dan nasr.” Ini sebenarnya adalah nama-nama orang shalih, dan ketika mereka meninggal dunia, setan menghiasi kaum mereka agar membuat patung mereka demi menyulut semangat mereka untuk beribadah ketika melihat patung-patung itu sesuai anggapan mereka. Masa pun berlalu dan datanglah generasi lain, setan berkata kepada mereka, “Para pendahulu kalian menyembah mereka dan menjadikan mereka sebagai perantara, dengan mereka para pendahulu kalian meminta hujan, mereka menyembah patung-patung itu.” Karena itulah, para pemimpin mereka berpesan untuk tidak meninggalkan penyembahan berhala-berhala ini, “dan sesudahnya mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia),” yakni para pembesar dan pemimpin menyesatkan dengan seruan mereka pada kebanyakan orang. “Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang zhalim itu selain kesesatan,” yakni, andaikan kesesatan mereka pada saat aku menyeru mereka pada kebenaran ada kebaikannya, tapi seruan para pembesar itu hanya semakin menyesatkan. Tidak tersisa satu tempat pun untuk keselamatan dan kebaikan mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 21-24
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang nabi Nuh bahwa dia telah menunaikan perintah untuk melarang kaumnya demi Allah (Dia Maha Mengetahui yang tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dariNya) bahwa dengan semua keterangan yang telah disebutkan dan yang beragam, baik dengan anjuran maupun ancaman, mereka tetap durhaka, menentang, dan mendustakannya. Bahkan mereka lebih suka mengikuti anak-anak dunia, dari kalangan orang lupa kepada perintah Allah dan tenggelam dalam kesenangan dengan harta dan anak-anak, padahal kenyataannya itu merupakan pembiaran dan penangguhan, bukan kemuliaan. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka) Dibaca (wa waladuhu),dengan didhammah dan difathah dan keduanya memiliki makna yang berdekatan.
Firman Allah SWT: (Dan melakukan tipu daya yang amat besar (22)) Mujahid berkata bahwa kata “kubbar” yaitu sangat besar,
Orang-orang Arab berkata “amrun 'ajibun”, “ujabun”, dan “ujjabun” (perkara yang mengagumkan). Makna firmanNya SWT: (Dan melakukan tipu daya yang amat besar (22)) yaitu dengan para pengikut mereka melalui hasutan mereka terhadap para pengikutnya yang mengelabui mereka bahwa mereka ada pada kebenaran dan petunjuk, sebagaimana para pengikut mereka berkata kepada mereka pada hari kiamat: ((Tidak) sebenarnya tipu daya (mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya) (Surah Saba': 33) Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (Dan melakukan tipu daya yang amat besar (22) Dan mereka berkata, "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwa', yagus, ya'uq dan nasr" (23)) Ini adalah nama berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ini adalah.berhala-berhala yang dahulu di sembah pada masa nabi Nuh
Firman Allah SWT: (Dan sesudahnya mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia)) yaitu berhala-berhala mereka jadikan sesembahan itu telah menyesatkan banyak manusia, dan penyembahan itu terus berlanjut sampai masa kita sekarang ini, baik di kalangan bangsa Arab, non-Arab, maupun bangsa lain dari anak cucu Adam. nabi Ibrahim berkata dalam doanya: (Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala (35) Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan dari manusia) (Surah Ibrahim) Firman Allah SWT: (Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kesesatan) doanya terhadap kaumnya karena pembangkangan, kekafiran, dan keingkaran mereka. Sebagaimana doa nabi Musa terhadap Fir'aun dan pemimpin-pemimpin kaumnya (Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka; maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih) (Surah Yunus: 88) Allah SWT memperkenankan doa masing-masing nabi terhadap kaumnya. Dan Allah menenggelamkan kaum nabi Nuh karena kedustaan mereka kepada apa yang disampaikan kepada mereka
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Nuh ayat 22: 21-22. Berkata Nuh : Rabbku, sungguh kaumku telah bermaksiat kepadaku atas apa yang Engkau perintahkan pada mereka, dan mereka mengingkari atas apa yang aku dakwahkan kepada mereka; Bahkan, sungguh mereka telah meninggalkan aku dan lebih memilih untuk mengikuti orang-orang rendahan diantara mereka dan dedengkot-dedengkot kesesatan yang mereka melampaui batas dengan harta-harta mereka, dan sombong dengan anak-anak mereka. Dan tidaklah harta-harta dan anak-anak mereka kecuali hanyalah menambah kesesatan di atas kesesatan mereka, setelah mereka semua diberikan rahmat dari Tuhan mereka. Mereka membuat makar yang besar dengan niat yang buruk.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni para pemimpin itu.
Untuk menolak kebenaran. Mereka mendustakan Nabi Nuh, menyakiti Beliau dan menyakiti orang-orang yang mengikuti Beliau.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Nuh Ayat 22
22-23. Dan mereka para pemuka masyarakat itu melakukan tipu daya yang sangat besar untuk menghalangiku menyampaikan dakwah. Dan mere-ka memprovokasi masyarakat dengan berkata, jangan sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan tuhan-tuhan kamu dan untuk menegaskan larangannya itu mereka menyebut satu demi satu tuhan-tuhan yang mereka sembah sambil lebih tegas lagi menyatakan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan wadd, dan jangan pula suwa', yag'', ya''q dan nasr. Itu semua adalah nama-nama berhala yang terbesar pada kabilah-kabilah kaum nuh, yang semula nama-nama orang saleh
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penjabaran dari berbagai pakar tafsir mengenai makna dan arti surat Nuh ayat 22 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita bersama. Dukunglah perjuangan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.