Surat Al-Ma’arij Ayat 36
فَمَالِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ قِبَلَكَ مُهْطِعِينَ
Arab-Latin: Fa mālillażīna kafarụ qibalaka muhṭi'īn
Artinya: Mengapakah orang-orang kafir itu bersegera datang ke arahmu,
« Al-Ma'arij 35 ✵ Al-Ma'arij 37 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Berkaitan Dengan Surat Al-Ma’arij Ayat 36
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’arij Ayat 36 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir penting dari ayat ini. Didapati variasi penjelasan dari para pakar tafsir berkaitan makna surat Al-Ma’arij ayat 36, di antaranya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
36-39. Apa yang mendorong orang-orang kafir itu berjalan kepadamu wahai Rasul, dan mereka menjulurkan leher-leher mereka kepadamu dan mengarahkan pandangan mereka kepadamu, berkumpul di sisi kanan dan kirimu membentuk lingkaran dan menyusun kelompok-kelompok, sambil berbincang penuh takjub? Apakah setiap orang dari orang-orang kafir itu berharap Allah memasukannya ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan abadi? Perkaranya tidak seperti yang mereka harapkan, mereka tidak akan memasukinnya selamanya. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui, yaitu dari air yang hina sebagaimana halnya orang selain mereka, maka mereka tidak beriman,lalu dari mana mereka bisa berharap masuk surga yang penuh kenikamatan?
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
36-39. Ayat ini dimulai dengan pertanyaan tentang sebab yang menjadikan sekelompok orang musyrik berkumpul di sekitar Nabi Muhammad; sebagian mereka di sisi kanannya dan sebagian lain di sisi kiri (Hal ini disebutkan oleh beberapa mufassir seperti al-Baidhawi dalam tafsir Anwar at-Tanzil 5/247). Apakah mereka ingin masuk surga, sedangkan mereka tidak beriman? Sungguh itu tidak mungkin terjadi, mereka tidak layak untuk menyombongkan diri terhadap orang-orang beriman dan makhluk lainnya, sebab mereka hanya tercipta dari unsur yang telah mereka ketahui sendiri, yaitu dari air mani yang hina.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
36. Apa yang mendorong orang-orang musyrik dari kaummu -wahai Rasul- yang ada di sekitarmu bersegera mendustakanmu?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
36. فَمَالِ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ قِبَلَكَ مُهْطِعِينَ (Mengapakah orang-orang kafir itu bersegera datang ke arahmu)
Yakni orang-orang yang disekitarmu itu bergegas untuk mendustakan dan menghinamu. Pendapt lain mengatakan: yakni memanjangkan leher mereka dengan terus memandangmu
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
36. Tidaklah bagi orang-orang kafir itu seperti kamu dan berada di sekelilingmu. Mereka terlalu tergesa-gesa mendustakan dan mengolok-olokmu dan sesuatu yang mereka dengar darimu
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mengapa orang-orang kafir itu datang ke arahmu} ke arahmu {dengan bersegera} bergegas untuk mendustakannya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
36-39. Allah berfirman menjelaskan orang-orang kafir yang tertipu, “Mengapakah orang-orang kafir itu bersegera datang ke arahmu,” yakni datang cepat-cepat, “dari kanan dan kiri dengan berkelompok-kelompok,” yakni kelompok-kelompok yang beragam dan jamaah-jamaah yang berlainan, masing-masing dari mereka bangga dengan apa yang ada pada mereka; “adakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk ke dalam surga yang penuh kenikmatan?” apa gerangan yang akan membuat mereka ambisi sedangkan mereka hanya melakukan kekufuran dan pembangkangan terhadap Rabb semesta alam. Karena itu Allah berfirman, “Sekali-kali tidak,” yakni masalahnya tidak seperti yang mereka bayangkan dan kekuatan mereka tidak akan mampu mencapai apa yang mereka inginkan. “Sesungguhnya Kami ciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui(air mani) ,” yaitu dari air yang memancar yang keluar dari tulang punggung (sulbi) dan tulang dada. Mereka adalah makhluk lemah yang tidak bisa memberi guna maupun bahaya pada diri sendiri serta tidak berkuasa atas kematian, kehidupan, dan kebangkitan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 36-44
Allah SWT berfirman seraya mengingkari orang-orang kafir pada masa Nabi SAW, padahal mereka menyaksikan Nabi SAW, menyaksikan petunjuk yang diamanatkan Allah kepada beliau dan mukjizat-mukjizat yang jelas cemerlang yang diberikan Allah kepada beliau. Kemudian dengan semua itu mereka lari darinya dan meninggalkannya, ada yang ke arah kanan dan ada yang ke arah kiri dengan berkelompok-kelompok, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)? (49) Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut (50) lari dari singa (51)) (Surah Al-Muddatsir) Ayat-ayat ini semakna dengannya yaitu Allah SWT berfirman: (Mengapa orang-orang kafir itu bersegera bubar dari arahmu (36)) yaitu mengapa orang-orang kafir itu bersegera meninggalkanmu, wahai Muhammad. Sebagaimana yang dikatakan Hasan Al-Bahsri, bahwa (muhthi'in) adalah pergi.
(Dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok (37)) Bentuk tunggalnya adalah “'izzah”, yaitu berkelompok-kelompok. Ini merupakan kata keterangan keadaan dari kata “muhti'in”, yaitu saat dalam keadaan berkelompok dan pertentangan mereka, sebagaimana Imam Ahmad berkata tentang para orang-orang yang selalu mengikuti hawa nafsu, bahwa mereka menyimpang dari Al-Qur'an, menentangnya dan sepakat untuk menentangnya.
Diriwayatkan dari Jabir bin Samurah, bahwa Rasulullah SAW keluar menemui para sahabat, sedangkan para sahabat saat itu sedang duduk berkelompok-kelompok. Maka beliau bertanya, "Mengapa kalian aku lihat berkelompok-kelompok?"
Firman Allah SWT: (Adakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk ke dalam surga yang penuh kenikmatan? (38) Sekali-kali tidak!) yaitu, apakah mereka yang keadaannya seperti itu, yakni lari dari Rasulallah SAW dan tidak peduli terhadap kebenaran dapat memasuki surga-surga yang penuh kenikmatan? Sekali-kali tidak, bahkan tempat kembali mereka adalah neraka Jahanam.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya menyatakan bahwa hari kiamat itu pasti terjadi dan azab akan menimpa mereka yang mengingkari kejadiannya dan menganggapnya mustahil, yang diungkapkan dengan membuktikan terhadap mereka dengan penciptaan mereka dari awal; maka mengembalikan penciptaan itu jauh lebih mudah bagiNya daripada memulainya, padahal mereka mengakui hal ini. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami ciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui (air mani)) yaitu dari air mani yang lemah, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina (20)) (Surah Al-Mursalat)
Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Maha Mengatur tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan, dan bintang) yaitu Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi, menjadikan arah timur dan arah barat, serta menundukkan bintang-bintang yang terbit dari arah timur dan tenggelam di arah barat. Maksud pembicaraan itu menunjukkan bahwa perkaranya tidak seperti yang kalian sangka, bahwa tidak ada hari kiamat, tidak ada hari penghisaban, dan tidak ada hari kebangkitan, melainkan semuanya itu pasti terjadi. Oleh karena itu maka dipakai huruf la dalam permulaan sumpah untuk menunjukkan bahwa yang dijadikan sumpah yang terkandung di dalamnya itu dinafikan, yaitu menyanggah dugaan mereka yang rusak, yang menafikan hari kiamat. Padahal mereka telah menyaksikan keagungan kekuasaan Allah SWT yang jauh lebih besar dari pada hari kiamat: yaitu penciptaan langit, bumi, dan penundukkan semua makhluk yang ada pada keduanya, baik yang hidup maupun yang mati dan berbagai jenis makhluk lainnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (57)) (Surah Ghafir)
Di sini Allah berfirman: (Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Mengatur tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan, dan bintang; sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa (40) untuk mengganti (mereka) dengan kaum yang lebih baik daripada mereka) yaitu pada hari kiamat, Kami akan mengembalikan mereka hidup kembali dengan lebih baik daripada sekarang, karena sesungguhnya kekuasaan Allah SWT mampu berbuat demikian (dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan) yaitu, yang dapat mengalahkanNya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? (3) Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna (4)) (Surah Al-Qiyamah) Ibnu Jarir berkata tentang firmanNya: (Untuk mengganti (mereka) dengan kaum yang lebih baik daripada mereka) yaitu umat yang taat kepada Kami dan durhaka kepada Kami. dia menjadikan ayat ini semakna dengan firmanNya: (dan jika kamu berpaling, niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini)) (Surah Muhammad: 38) Makna yang pertama lebih jelas karena berdasarkan dalil ayat-ayat lainnya terhadap hal itu; hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka biarkanlah mereka) wahai Muhammad (tenggelam (dalam kebatilan) dan bermain-main) yaitu, biarkanlah mereka dalam kedustaan, kekafiran, dan keingkaran mereka (sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka) yaitu mereka akan mengetahui akibat dari perbuatannya dan akan merasakan akibatnya ((yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia) (43)) yaitu mereka bangkit dari kubur, ketika Allah SWT memanggil mereka menuju tempat penghisaban. Mereka bangkit dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala mereka.
Mujahid berkata bahwa maknanya adalah mereka pergi dengan segera ke berhala-berhala.
Abu Al-’Aliyah dan Yahya bin Abu Katsir bahwa maknannya adalah mereka pergi dengan segera ke tujuannya.
Jumhur ulama ada yang membacanya (ila nashbin) dengan difathah huruf nunnya dan disukun huruf shadnya yang berbentuk mashdar yang bermakna manshub,
Firman Allah SWT: (dalam keadaan mereka menekurkan pandangannya) yaitu tunduk ((serta) diliputi kehinaan) yaitu sebagai pembalasan apa yang mereka sombongkan di dunia, dari ketaatan (Itulah hari yang dahulunya diancamkan kepada mereka)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Ma’arij ayat 36: 36-39. Kemudian Allah mengingkari orang-orang kafir yang mereka hidup pada zaman Nabi ﷺ, sebab mereka menyaksikan mukjizat yang Allah tampakkan pada mereka dan mukjizat yang terbesar adalah Al Qur’an Al Karim, tapi dengan itu juga mereka tidak mau beriman. Allah berkata kepada Nabi-Nya ﷺ : Lantas dengan apalagi mereka akan terjaga (terlindungi) bagi mereka orang-orang kafir, meskipun mereka mendatanginmu wahai Nabi. Kemudian mereka orang-orang kafir duduk di sebalah kanan dan kiri Nabi dengan begerombol di sana-sini. Apakah mereka berharap agar Allah masukkan mereka ke dalam surga ? Padahal mereka tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya ﷺ, dan sungguh mereka dengan sebab kesewenang-wenangan mereka, mereka menyangka bahwa sembahan-sembahan mereka dan patung-patung merekaa akan memasukkan mereka ke dalam surga, jika memang mereka punya surga. Tidak (kata Allah), tidaklah urusannya sebgaimana mereka angan-angankan, mereka tidak akan masuk ke dalam surga selamanya, selama mereka tidak beriman. Kemudian mereka juga mengetahui bahwa Allah Pencipta mereka, sebagaimana Allah menciptakan selainnya dari air mani. Akan tetapi mereka tidak mau mengimani, lalu bagaimana mereka bisa berangan-angan untuk masuk surga ?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman menerangkan tentang tertipunya orang-orang kafir.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’arij Ayat 36
36-38. Penjelasan telah disampaikan ayat-ayat telah dibacakan, tetapi kaum kafir tetap durhaka. Kelompok ayat ini mengecam sikap keras kepala mereka. Maka mengapa orang-orang kafir itu datang bergegas ke hadapanmu, wahai Muhammad, sambil terus menerus memandangmu dari arah kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok' apakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk surga yang penuh kenikmatan seperti kaum mukmin' semestinya yang datang kepada nabi Muhammad itu yang bersedia mengikuti ajarannya, 36-38
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah aneka ragam penjelasan dari para ulama tafsir mengenai isi dan arti surat Al-Ma’arij ayat 36 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita. Support kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.