Surat Al-Ma’arij Ayat 32

وَٱلَّذِينَ هُمْ لِأَمَٰنَٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَٰعُونَ

Arab-Latin: Wallażīna hum li`amānātihim wa 'ahdihim rā'ụn

Artinya: Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.

« Al-Ma'arij 31Al-Ma'arij 33 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Terkait Surat Al-Ma’arij Ayat 32

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’arij Ayat 32 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah menarik dari ayat ini. Didapati sekumpulan penjabaran dari beragam ahli ilmu terhadap isi surat Al-Ma’arij ayat 32, antara lain seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

31-35. Barangsiapa menunaikan hajat biologisnya bukan pada istri atau hamba sahaya, maka mereka adalah orang-orang yang melampaui batas yang halal kepada yang haram. Dan juga orang-orang yang menjaga amanat Allah dan amanat hamba-hamba. Juga orang-orang yang menjaga janji-janji mereka dengan Allah dan dengan manusia. Juga orang-orang yang menunaikan kesaksian mereka dengan benar tanpa merubah atau menyembunyikan. Juga orang-orang yang menjaga shalat dan tidak menyepelekan kewajibannya. Orang-orang dengan sifat-sifat mulia di atas tinggal di dalam surga yang penuh kenikmatan, di dalamnya mereka dimuliakan dengan berbagai bentuk pemuliaan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

32. Dan orang-orang yang menjaga apa yang diamanatkan kepadanya berupa harta, rahasia dan lain-lain, dan perjanjian yang mereka sepakati dengan manusia. Mereka tidak mengkhianati amanat yang diberikan kepada mereka dan tidak melanggar perjanjian yang mereka buat.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

32. وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رٰعُونَ(Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya)
Yakni mereka sama sekali tidak melalaikan amanat yang diberikan kepada mereka, serta tidak menyalahi janji yang mereka buat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

32. Mereka adalah orang-orang yang mempercayakan urusan-urusan agama dan dunia kepadaNya. Dan terkait apa yang mereka janjikan kepadaNya selain hal itu, mereka adalah orang-orang yang menjaganya, tidak bersedih dan tidak tersesat


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{dan orang-orang yang terhadap amanat dan janji mereka itu memelihara} menjaga


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

32. “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,” yakni, menjaga dan memeliharanya serta berusaha dengan sekuat tenaga untuk menunaikan dan memenuhinya. Ini mencakup seluruh amanat antara hamba dengan Rabbnya seperti tugas-tugas syariat rahasia yang hanya diketahui Allah semata. Serta amanat-amanat antara hamba dan makhluk lain dalam kaitannya dengan harta dan rahasia. Perjanjian yang dimaksudkan juga mencakup perjanjian yang dibuat oleh Allah dan perjanjian yang dibuat untuk makhluk atas Allah, sebab manusia akan dimintai pertanggung jawaban atas janjinya, apakah ia menunaikan dan memenuhinya ataukah sebaliknya dengan menolak dan mengkhianatinya serta tidak menunaikannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 19-35
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang manusia dan watak buruk yang terbentuk pada dirinya (Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah (19)) Kemudian Allah menjelaskannya dengan firmanNya: (Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah (20)) yaitu apabila tertimpa kemudharatan, dia kaget, berkeluh kesah, dan hatinya seakan-akan copot karena ketakutan yang dahsyat, serta putus asa dari mendapat kebaikan setelah musibah yang menimpanya (dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir (21)) yaitu apabila dia mendapatkan nikmat dari Allah SWT, maka dia berbalik menjadi orang yang kikir terhadap orang lain, dan enggan menunaikan hak Allah yang ada padanya.
Kemudian Allah berfirman: (kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat (22)) yaitu manusia itu ditinjau hal yang disifatkan padanya berupa sifat-sifat yang tercela, kecuali orang yang dipelihara Allah dan Dia beri taufik dan petunjuk kepada kebaikan dan memudahkan baginya jalan untuk meraihnya. Mereka adalah orang-orang yang mengerjakan shalat.
(yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya (23)) Dikatakan bahwa makna yang dimaksud adalah orang-orang yang memelihara shalat pada waktunya masing-masing dan mengerjakan kewajiban-kewajibannya. Pendapat itu dikatakan Ibnu Mas'ud, Masruq, dan Ibrahim An-Nakha'i.
DIkatakan bahwa yang dimaksud dengan tetap di sini adalah orang yang mengerjakannya dengan tenang dan khusyuk, sebagaimana firmanNya SWT: (Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (1) (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya (2)) (Surah Al-Mu’minun) Pendapat ini dikatakan Uqbah bin Amir. Dan termasuk dalam hal ini adalah air yang tenang dan diam, tidak beriak. Ini menunjukkan kewajiban tuma’ninah dalam shalat, karena orang yang tidak tuma’ninah dalam rukuk dan sujudnya bukan orang yang tenang dalam shalat, karena dia tidak menetapinya, bahkan dia mengerjakannya dengan cepat bagaikan burung gagak yang mematuk, maka dia tidak mendapatkan keberuntungan dalam shalatnya.
Dikatakan bahwa, apabila mereka mengerjakan suatu amal, maka mereka menetapi dan mengukuhkannya, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Aisyah dari Rasulullah SAW yang bersabda:”Amal yang paling disukai oleh Allah ialah yang paling tetap, sekalipun sedikit”
Firman Allah SWT: (dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu (24) bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta) (25)) yaitu dalam harta mereka terdapat bagian tertentu bagi orang-orang yang membutuhkan. Pembahasannya telah dijelaskan dalam surah Adz-Dzariyat.
Firman Allah: (Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan (26)) yaitu meyakini adanya hari kebangkitan, hari penghisaban, dan pembalasan; maka mereka mengerjakan amalnya sebagaimana orang yang mengharapkan pahala dan takut kepada siksaan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya (27)) yaitu, takut kepada azab Allah SWT: (Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya) (28)) yaitu tidak ada seorangpun yang merasa aman dari azabNya dari kalangan orang yang mengetahui perintah Allah SWT kecuali jika mendapat jaminan keamanan dari Allah SWT.
Firman Allah: (Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya (29)) yaitu mengekangnya dari melakukan hal yang diharamkan dan menjaganya dari meletakkannya bukan pada tempat yang diizinkan Allah SWT. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki (30)) yaitu, budak-budak perempuan (maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela (30) Barang siapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas (31)) Pembahasan ini telah disebutkan dalam permulaan surah Al-Mu’minun: (Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (1)) (Surah Al-Mu’minun), sehingga tidak perlu diulangi lagi di sini.
Firman Allah SWT: (Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya (32)) yaitu apabila mereka dipercaya, mereka tidak berkhianat, dan apabila berjanji, mereka tidak menyalahinya. Demikianlah sifat orang-orang mukmin
Firman Allah SWT: (Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya (33)) yaitu memeliharanya, tidak menambahi dan tidak mengurangi, tidak pula menyembunyikan sesuatu (Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya) (Surah Al-Baqarah: 283)
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan orang-orang yang memelihara shalatnya (34)) yaitu waktu, rukun, kewajiban, dan hal-hal sunahnya. Pembicaraan dibuka dengan menyebutkan shalat dan diakhiri dengan menyebutkan shalat juga, hal ini menunjukkan perhatian terhadap shalat dan mengisyaratkan tentang kemuliaannya.
Sebagaimana yang disebutkan dalam permulaan surah Al-Mu’minun (Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (1)) Oleh karena itu Allah berfirman di sana: (Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi (10) (yakni ) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya (11)) (Surah Al-Mu’minun) dan di sini Allah berfirman: (Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan (35)) yaitu dimuliakan dengan berbagai macam kenikmatan dan kesenangan


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Ma’arij ayat 32: 32-34. Sebagian dari sifat mereka : Menjaga terhadap amanah dan memenuhi amanah tersebut. Meskipun amanah itu datang dari beban syariat atau dari hak-hak kemanusian. Kemudian diantara sifatnya : Mereka (berani) memberikan persaksian sebagaimana mestinya, dan tidak disembunyikan. Mereka tidak menambah maupun mengurangi dari persaksian mereka. Kemudian diantara sifatnya adalah : Mereka menjaga shalat-shalat wajib mereka dan terus menerus mengerjakannya secara sempurna dengan sesempurna mungkin atas (kaifiyyat, dll.) dalam shalatnya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Mereka memeliharanya, melaksanakan kewajibannya dan berusaha memenuhinya. Amanah di sini mencakup amanah antara seorang hamba dengan Tuhannya seperti beban (kewajiban) agama dan beban-beban yang menjadi tanggung jawabnya yang tersembunyi yang hanya diketahui oleh Allah seperti titipan, maupun amanah antara seorang hamba dengan hamba yang lain baik dalam hal harta maupun sesuatu yang dirahasiakan.

Baik janji antara dia dengan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, maupun janji antara dia dengan hamba-hamba Allah. Janji ini akan ditanya; apakah dia memenuhinya atau tidak?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’arij Ayat 32

32-35. Setelah mengecam siapa yang melampaui batas, kini diteruskan dengan memuji orang yang akan meraih surg. Dan orang-orang yang memelihara amanat yang dipikulkan atas mereka oleh Allah atau oleh manusia, dan yang memenuhi janjinya, dan mereka juga orang-orang yang berpegang teguh dengan sungguh-sungguh pada kesaksiannya, tanpa dipengaruhi oleh kepentingan diri, keluarga atau kelompok, dan juga orang-orang yang memelihara salatnya, baik menyangkut waktu pelaksanannya, syarat, rukun dan wajibnya serta sunah-sunahnya. Mereka yang melaksanakan amal-amal itu dimuliakan di dalam surga dan mereka kekal di dalamnya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penafsiran dari berbagai ahli ilmu terhadap isi dan arti surat Al-Ma’arij ayat 32 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk ummat. Bantulah syi'ar kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Sering Dibaca

Kaji ratusan halaman yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat: An-Nur, Al-Isra 24, Al-Mukminun 1-11, An-Nisa 1, Az-Zalzalah 7, Al-‘Ashr 2. Ada juga An-Nur 31, Al-‘Ankabut 45, Al-Anbiya, Al-Baqarah 165, Ali ‘Imran 185, Al-Ahzab 59.

  1. An-Nur
  2. Al-Isra 24
  3. Al-Mukminun 1-11
  4. An-Nisa 1
  5. Az-Zalzalah 7
  6. Al-‘Ashr 2
  7. An-Nur 31
  8. Al-‘Ankabut 45
  9. Al-Anbiya
  10. Al-Baqarah 165
  11. Ali ‘Imran 185
  12. Al-Ahzab 59

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.