Surat Al-Qalam Ayat 23

فَٱنطَلَقُوا۟ وَهُمْ يَتَخَٰفَتُونَ

Arab-Latin: Fanṭalaqụ wa hum yatakhāfatụn

Artinya: Maka pergilah mereka saling berbisik-bisik.

« Al-Qalam 22Al-Qalam 24 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Tentang Surat Al-Qalam Ayat 23

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qalam Ayat 23 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran mendalam dari ayat ini. Ada bermacam penjabaran dari berbagai mufassirin berkaitan isi surat Al-Qalam ayat 23, di antaranya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

23-24. Maka mereka berangkat dengan segera, mereka merahasiakan pembicaraan di antara mereka, “Jangan membiarkan siapa pun dari orang-orang yang membutuhkan masuk ke kebun kalian.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

23. Lalu mereka berjalan menuju kebun mereka dengan cepat, sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain dengan suara yang rendah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

23. Kemudian mereka pergi menuju kebun mereka. Mereka berjalan dalam kelompok dan saling berbisik-bisik sehingga tidak ada satupun yang dapat mendengar (apa yang mereka bicarakan)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Mereka berangkat sambil berbisik-bisik} mereka saling berbisik satu sama lain


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

23-24. “Maka pergilah mereka,” menuju perkebunan, “mereka saling berbisik-bisikan,” di antara mereka seraya menahan hak Allah dengan mengatakan, “Pada hari ini janganlah ada seorang miskin pun yang masuk ke dalam kebunmu.” Maksudnya, pergilah sesegera mungkin sebelum orang-orang berkeliaran. Mereka saling menasehati untuk menahan hak orang miskin dan saking Terlalu banyak dan pelitnya mereka hingga mereka mengutarakan pembicaraan itu secara berbisik-bisik agar tidak didengar oleh seorang pun, supaya berita itu tidak bocor pada orang-orang miskin.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 17-33
Ini merupakan perumpamaan yang dibuat Allah SWT untuk menggambarkan tentang orang-orang kafir Quraisy yang telah Dia beri anugerah kepada mereka berupa rahmat yang agung, dan DIa telah memberi mereka nikmat yang besarnya, yaitu dengan pengutusan nabi Muhammad SAW kepada mereka. Lalu mereka membalasnya dengan mendustakan, menolak, dan memeranginya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami telah menguji mereka) yaitu Kami menguji mereka (sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun) yaitu kebun-kebun yang mempunyai berbagai macam buah-buahan (ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil)nya di pagi hari) yaitu mereka bersumpah di antara mereka, bahwa mereka benar-benar akan memetik buahnya di malam hari agar tidak ada seorang fakir dan peminta-minta pun yang mengetahuinya agar hasil buahnya melimpah bagi mereka, dan mereka tidak mau menyedekahkan sebagian darinya sedikit pun (dan mereka tidak mengucapkan, "jika Allah Menghendaki" (18)) yaitu dalam sumpah mereka ucapkan. Oleh karena itu Allah tidak memperkenankan sumpah mereka, lalu Allah SWT berfirman: (lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur (19)) yaitu, kebun mereka ditimpa wabah dan bencana dari langit, maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita
Ats Tsauri dan As-Suddi berkata bahwa seperti sawah yang telah dipanen, yakni kering kerontang.
(lalu mereka panggil-memanggil di pagi hari (21)) yaitu ketika waktu pagi datang, sebagian dari mereka memanggil sebagian lain untuk pergi memanen ("Pergilah di waktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya” (22)) yaitu, jika kalian hendak memanen buahnya.
(Maka pergilah mereka saling berbisik-bisikan (23)) yaitu dengan saling berbicara di antara mereka dengan suara yang tidak terdengar oleh orang lain. Kemudian Allah SWT yang Mengetahui semua rahasia dan apa yang dibisikkan oleh mereka itu menjelaskan apa yang mereka bisikkan itu, Maka Allah SWT berfirman: (Maka pergilah mereka saling berbisik-bisikan (23) "Pada hari ini janganlah ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebunmu” (24)) yaitu, sebagian dari mereka berkata kepada sebagian lain, bahwa janganlah membiarkan hari ini seorang fakir pun masuk ke dalam kebun kalian.
Allah SWT berfirman (Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin), padahal mereka mampu (menolongnya)) yaitu dengan sekuat tenaga.
(padahal mereka mampu (menolong orang-orang miskin itu)) yaitu mampu untuk memanen hasil kebunnya sesuai dengan apa yang mereka duga dan sangka (Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata, "Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan)) yaitu ketika mereka sampai di kebun mereka dan menyaksikannya dalam keadaan yang telah digambarkan Allah SWT sebelumnya. yaitu kebun yang tadinya hijau, subur, dan banyak buah-buahannya, menjadi hitam legam seperti malam yang gelap gulita, tidak ada sesuatupun yang dapat diambil manfaatnya dari kebun itu. Maka mereka berkeyakinan bahwa mereka salah jalan. Oleh karena itu mereka berkata: (Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan)) yaitu kita telah menempuh jalan yang bukan menuju ke arah kebun kita. Kemudian mereka menyadari atas apa yang mereka duga dan mereka yakin bahwa itu adalah kebun mereka. Lalu mereka berkata: (bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya) (27)) bahkan memang inilah dia, tetapi kita tidak beruntung dan tidak mendapatkan bagian (Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka) Ibnu Abbas, Mujahid, Sa'id bin Jubair dan Qatadah berkata bahwa makna yang dimaksud adalah seorang yang paling bijaksana dan paling baik dari mereka (Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu)?)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu)?) yaitu mengapa kalian tidak mengucapkan jika Allah menghendaki sebelumnya?
As-Suddi berkata bahwa istisna mereka di masa itu berupa tasbih.
Ibnu Jarir berkata bahwa yang dimaksud adalah ucapan seseorang jika Allah menghendaki. Dikatakan bahwa makna yang dimaksud adalah (Berkatalah seorang yang paling bijak di antara mereka, "Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu)." (28)) yaitu, mengapa kalian tidak bertasbih kepada Allah dan bersyukur kepadaNya atas nikmat yang telah Dia limpahkan dan berikan kepada kalian?" (Mereka mengucapkan, "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim” (29)) Mereka menunaikan ketaatan di saat itu tidak bermanfaat bagi mereka, dan mereka menyesal dan mengakui bahwa itu sudah tidak berguna. Oleh karena itu mereka berkata: ("Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” Lalu sebagian mereka menghadapi sebagian yang lain seraya saling mencela (30)) yaitu sebagian dari mereka mencela sebagian lain atas apa yang mereka alami yang mana mereka bersikeras tidak mau memberi orang-orang miskin dari hasil panen mereka. Maka tidak ada jawaban sebagian dari mereka kepada sebagian lain kecuali mengakui kesalahan dan dosa mereka sendiri (Mereka berkata, "Aduhai, celakalah kita, sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang melampaui batas" (31)) yaitu kami benar telah berbuat salah, berbuat aniaya, dan melampaui batas sehingga kita tertimpa musibah ini (Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita) DIkatakan mereka menginginkan agar diberi gantinya bagi mereka di dunia. Dikatakan bahwa mereka mengharapkan pahala di akhirat.
Allah SWT berfirman: (Seperti itulah azab (di dunia)) yaitu seperti itulah azab bagi orang yang menentang perintah Allah dan bersikap kikir terhadap apa yang diberikan dan dianugerahkan Allah kepadanya, menghalangi hak orang-orang miskin dan orang-orang yang membutuhkan, dan menukar kenikmatan dengan kekafiran (Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui) yaitu, siksaan dunia sebagaimana yang kalian dengar, dan azab akhirat itu lebih berat daripada itu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Qalam ayat 23: 23-24. Maka keluarlah mereka menuju kebunnya, dan mereka saling berucap dengan suara yang lirih, agar mereka saling mengetahui. Mereka saling mengatakan : Jangan kalian biarkan masuk ke dalam kebun ini (pada hari ini), tidak satupun bagi kalian membiarkan masuk ke dalamnya orang faqir dan miskin.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Agar tidak terdengar oleh seorang pun yang nantinya akan memberitahukan kepada orang-orang fakir-miskin.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qalam Ayat 23

21-24. Mereka belum mengetahui bahwa kebun sudah hancur. Sesuai dengan rencana mereka, lalu dengan penuh rahasia pada pagi hari mereka saling memanggil, 'pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil sesuai dengan yang telah kita rencanakan. " maka mereka pun berangkat dengan diam-diam sambil berbisik-bisik dengan meng-ingatkan, 'pada hari ini jangan sampai ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebunmu. ' khususnya pada saat sedang memetik hasilnya. Kalau sampai ada, itu akan merusak rencana


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah pelbagai penafsiran dari banyak mufassirin berkaitan makna dan arti surat Al-Qalam ayat 23 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita. Sokong syi'ar kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Tersering Dilihat

Tersedia ratusan materi yang tersering dilihat, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 110, Al-Jumu’ah 10, An-Nur 26, An-Nisa 146, Thaha, Al-Ahzab 56. Juga Al-Baqarah 152, Al-Baqarah 168, Al-Jatsiyah, Al-Insyirah 6, Al-Anfal, An-Nisa 29.

  1. Ali ‘Imran 110
  2. Al-Jumu’ah 10
  3. An-Nur 26
  4. An-Nisa 146
  5. Thaha
  6. Al-Ahzab 56
  7. Al-Baqarah 152
  8. Al-Baqarah 168
  9. Al-Jatsiyah
  10. Al-Insyirah 6
  11. Al-Anfal
  12. An-Nisa 29

Pencarian: surat al isro ayat 80, al ankabut ayat 40, surat al buruj ayat 20, surat al adiyat bahasa indonesia, surat al maidah litequran

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri. Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Apa Isinya?

Ebook praktis ini merangkum 10 Kunci Ajaib untuk 'menjemput' rezeki halal dan penuh barakah, seperti:

  • Pahami kekuatan Istighfar, Taqwa, dan Tawakkal yang benar.
  • Temukan rahasia Silaturahim dan Infaq yang melapangkan rezeki.
  • Dan 5 Kunci penting lainnya berdasarkan dalil shahih.

Ini bukan sekadar teori, tapi langkah amalan nyata untuk memperbaiki hubungan Anda dengan Sang Pemberi Rezeki dan insyaAllah merasakan perubahan.

Bayangkan ... Anda bangun setiap pagi dengan hati tenang, berikhtiar sesuai tuntunan, dan merasakan keberkahan nyata dalam rezeki yang Allah berikan.

Siapa Yang Perlu?

  • Untuk Anda yang merasa rezeki macet.
  • Bagi yang ingin usahanya lebih berkah.
  • Muslim/Muslimah yang ingin memperdalam ilmu tentang rezeki halal.

Siapa Penulisnya?

Disusun oleh Tim Muslim Amanah Publishing, yang berdedikasi menyajikan konten Islami terpercaya, sebagaimana Anda temukan di TafsirWeb.com.

Garansi Uang Kembali 100%

Miliki, baca dan praktekkan ebook ini selama 30 hari. Jika setelah 30 hari Anda merasa ebook ini tidak berguna, kirim email berisi bukti pembelian ke [email protected] untuk mendapat garansi 100% uang kembali.

Cara Memiliki

Tekan tombol "Miliki Sekarang", lalu isi formulirnya. Link download akan dikirim ke alamat email yang Anda masukkan di halaman berikutnya.