Surat Al-Qalam Ayat 1
نٓ ۚ وَٱلْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ
Arab-Latin: Nūn, wal-qalami wa mā yasṭurụn
Artinya: Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Berkaitan Surat Al-Qalam Ayat 1
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qalam Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah mendalam dari ayat ini. Didapatkan beberapa penjabaran dari banyak ulama mengenai kandungan surat Al-Qalam ayat 1, misalnya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
1-4. Nun, pembicaraan tentang huruf-huruf terpenggal telah hadir di awal Surat al-baqarah.
Allah bersumpah dengan pena yang dengannya para malaikat dan manusia menulis, dan dengan apa yang mereka tulis, berupa kebaikan, manfaat dan ilmu-ilmu, kamu (wahai rasul) bukan orang yang lemah akal dan bodoh pendapat karena nikmat Allah berupa kenabian dan kerasulan. Sesungguhnya kamu, atas beban berat yang kamu pikul selama menyampaikan risalah, akan mendapatkan pahala yang besar yang tidak dikurangi dan tidak terputus, dan sesungguhnya kiamu (wahai Rasul) benar-benar memilki akhlak yang agung, yaitu akhlak-akhlak yang dikandung al-Quran. Pelaksanaan terhadap al-Quran merupakan ciri khusus Rasulullah, beliau melaksanakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
1. Surat ini diawali dengan huruf Nun (ن), dan ini adalah surat terakhir yang diawali dengan huruf-huruf muqattha’ah; dan hikmah dari penyebutan huruf-huruf ini adalah untuk menunjukkan mukjizat al-Qur’an, dan ia merupakan kitab yang tersusun dari huruf-huruf ini.
Kemudian Allah bersumpah dengan pena dan apa yang ditulisnya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
1. Nūn. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah. Allah bersumpah dengan pena dan bersumpah dengan apa yang ditulis oleh manusia dengan pena mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
1. نٓ ۚ (Nun)
Ini adalah termasuk huruf-huruf muqattha’ah, sebagaimana yang ada di permulaan banyak surat.
وَالْقَلَمِ(demi qalam)
Allah bersumpah dengan pena karena digunakan sebagai alat untuk menjelaskan, dan ini mencakup seluruh pena untuk menulis.
وَمَا يَسْطُرُونَ(dan apa yang mereka tulis)
Yakni ilmu-ilmu yang ditulis manusia dengan pena.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Qatada berkata: Pena adalah nikmat yang besar dari Allah ﷻ. Jika bukan karena pena, tidak akan ada agama dan kehidupan yang baik, dan Allah ﷻ tahu yang terbaik untuk makhluk-Nya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
Surah Al-Qalam
Keutamaan: Surah ini termasuk di antara surah-surah Al-Qur’an yang pertama diturunkan di Mekah. Sesungguhnya surah ini diturunkan sebagaimana dikatakan Ibnu Abbas: “{Iqra’ bismi rabbika}, kemudian surah ini, lalu Al-Muzammil, dan selanjutnya Al-Muddatsir”
1. Nun: untuk menantang (orang kafir) agar mendatangkan sesuatu yang serupa dengan Al-Qur’an atau sebagian darinya yang menyerupai huruf ini. Ini adalah salah satu materi dalam bahasa mereka yang mana mereka menyombongkan diri bahwa mereka adalah manusia paling fasih di dalamnya. Aku bersumpah demi pena yang mereka gunakan untuk menulis, yang digunakan manusia untuk menulis dan yang digunakan malaikat untuk menulis amal makhluk (Allah). Hal itu untuk mengagungkan aktifitas menulis yang merupakan salah satu alat (mendapatkan) pengetahuan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Nūn. Demi pena} Aku bersumpah demi pena yang digunakan menulis oleh para malaikat dan manusia {dan apa yang mereka tuliskan} Aku bersumpah demi apa yang mereka tulis berupa kebaikan, kemanfaatan, dan ilmu
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
1-2. Allah bersumpah dengan pena yang merupakan kata benda umum (isim jenis) yang mencakup seluruh macam pena yang dipakai untuk mencatat berbagai disiplin ilmu dan dipakai untuk menulis prosa dan puisi. Pena dan perkataan apa saja yang ditulis dengan pena merupakan salah satu tanda-tanda kebesaran Allah yang besar, yang berhak untuk dijadikan obyek sumpah Allah atas terbebasnya Nabi Muhammad dari sifat gila yang dituduhkan pada beliau oleh musuh-musuh beliau. Sumpah Allah ini menafikan sifat gila yang dituduhkan itu karena nikmat dan kebaikan RabbNya, karena Dia menganugerahkan akal yang sempurna, pandangan yang arif, dan perkataan yang fasih yang merupakan hal terbaik yang ditulis pena dan dicatat oleh manusia. Dan itulah kebahagiaan di dunia.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Qalam ayat 1: Ayat ini dimulai dengan huruf Al Muqatha’ah di awal surat. Allah bersumpah dengan Qalam yang dengannya dinamakan surat ini. Al Qalam adalah Ismu Jinsi yang umum, yang mengandung atas setiap alat untuk menulis (pena) yang digunakan untuk menggores (menulis) buku. Dan Allah bersumpah dengan apa yang dikehendaki dari makhluknya. Adapun manusia maka haram bagi mereka bersumpah dengan selain Allah, sebab tidak ada yang lebih agung daripada Allah. Sumpah ini adalah bagian dari pemuliaan, pengagungan dan penghormatan bagi pena.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni alat yang digunakan untuk mencatat di Lauh Mahfuzh segala sesuatu yang terjadi sampai hari Kiamat. Ada pula yang menafsirkan qalam (pena) di sini dengan semua pena yang digunakan untuk mencatat ilmu.
Allah Subhaanahu wa Ta'aala bersumpah dengan pena dan apa yang mereka tulis karena hal itu termasuk tanda-tanda kekuasaan Allah yang besar yang berhak Allah bersumpah dengannya untuk menunjukkan kebersihan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dari tuduhan yang dilemparkan oleh musuh-musuh Beliau seperti tuduhan gila. Maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menafikan sifat gila dari Beliau karena nikmat Allah dan ihsan-Nya, yaitu dikaruniakan kepadanya akal yang sempurna, pandangan yang bagus dan kata-kata yang tepat yang paling baik untuk ditulis. Hal ini merupakan kebahagiaan untuk Beliau di dunia, selanjutnya kebahagiaan untuk Beliau di akhirat sebagaimana diterangkan di ayat selanjutnya adalah bahwa untuk Beliau pahala yang besar yang tidak akan putus, karena amal Beliau yang saleh dan akhlaknya yang sempurna. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.”
Baik natsr (tulisan bebas) maupun nazhm (tulisan bersusun seperti syair).
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qalam Ayat 1
1-4. Akhir surah sebelumnya, berbicara tentang dua kelompok yang saling bertolak belakang. Satu dibinasakan dan satu diselamatkan. Di awal surah ini dijelaskan sifat siapa yang akan mendapat keselamatan dan siapa yang akan mendapat azab. N'n. Demi pena yang biasa digunakan untuk menulis oleh malaikat atau oleh siapa pun, dan juga demi apa yang mereka tuliskan. Dengan karunia tuhanmu yang berupa risalah dan nubuwah, engkau, wahai nabi Muhammad sekali-kali bukanlah orang gila sebagaimana yang dituduhkan oleh kaum musyrik. Dan sesungguhnya berkat perjuangan dan kesabaranmu engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. Karena tuhanmu yang mendidikmu dengan akhlak Al-Qur'an
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penjabaran dari beragam ahli ilmu berkaitan isi dan arti surat Al-Qalam ayat 1 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita. Support dakwah kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.