Surat Ar-Rahman Ayat 72

حُورٌ مَّقْصُورَٰتٌ فِى ٱلْخِيَامِ

Arab-Latin: ḥụrum maqṣụrātun fil-khiyām

Artinya: (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.

« Ar-Rahman 71Ar-Rahman 73 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Berkaitan Dengan Surat Ar-Rahman Ayat 72

Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Rahman Ayat 72 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan sekumpulan penjelasan dari para pakar tafsir mengenai makna surat Ar-Rahman ayat 72, antara lain seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

72. Para bidadari yang tetutup dan terjaga di dalam tenda-tenda.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

72. Bidadari-bidadari yang ditutup dalam rumah sebagai penjagaan terhadap mereka.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

72. حُورٌ مَّقْصُورٰتٌ فِى الْخِيَامِ ((Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah)
Yakni dikhususkan bagi suami-suami mereka, dan tidak mendatangi lelaki yang lain.
Bidadari-bidadari yang ada di dua surga sebelumnya disebutkan bahwa mereka menjaga pandangan mereka, sehingga mereka lebih tinggi kedudukannya daripada bidadari-bidadari yang disebutkan pada ayat ini.
Disebutkan bahwa tenda yang ada di surga terbuat dari mutiara yang dipahat bagian dalamnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

72-73. Wanita-wanita yang cantik jelita itu memiliki mata yang warnanya sangat putih dan hitam. Mereka dijaga, dipelihara dan terjaga dalam rumah. Maka nikmat Tuhan mana yang kalian dustakan?! Al-Khiyam (perkemahan-perkemahan) itu adalah istilah digunakan oleh bangsa Arab, yaitu tempat-tempatnya kenikmatan.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Bidadari-bidadari yang dipingit} yang ditutup {dalam kemah-kemah


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

70-75. “Di dalamnya” maksudnya di dalam semua surga tersebut “ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik,” yakni memiliki akhlak yang mulia dan wajah yang rupawan, di mana mereka telah mengumpulkan antara keindahan lahir dan batin serta keelokan bentuk penciptaan dan akhlak. “(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah,” maksudnya dipingit di kemah-kemah yang terbuat dari mutiara, yang telah menyiapkan diri mereka untuk (menyambut kedatangan) suami-suami mereka, akan tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk keluar ke kebun-kebun dan taman-taman sebagaimana yang biasa dilakukan oleh anak-anak raja yang dipingit. “Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 62-78
Kedua surga ini selain dari kedua surga yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi urutan, keutamaan, dan kedudukannya di bawah kedua surga yang sebelumnya, berdasarkan nash Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: (Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi (62)) Telah disebutkan dalam hadits bahwa “Dua surga yang semua wadah-wadahan dan segala sesuatunya dari perak, dan dua surga yang semua wadah-wadahan dan segala sesuatunya dari emas” Kedua surga yang pertama bagi orang-orang yang didekatkan, sedangkan kedua surga lainnya bagi golongan kanan.
Abu Musa berkata bahwa dua surga dari emas bagi orang-orang yang didekatkan dan dua surga dari perak bagi golongan kanan.
Ibnu Zaid berkata bahwa kedua surga yang terakhir berada di bawah keduanya dalam hal keutamaan. Dalil yang menunjukkan kemuliaan kedua surga yang pertama di atas kedua surga yang lainnya dapat ditinjau dari berbagai sisi,
Salah satunya adalah bahwa Allah SWT menyebutkan gambaran kedua surga yang pertama sebelum kedua surga ini, dan pendahuluan ini menunjukkan sesuatu yang lebih diperhatikan. Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi (62)) Ini jelas menunjukkan kemuliaan dan ketinggiannya melebihi yang kedua. Allah SWT berfirman: (kedua surga itu mempunyai aneka pepohonan dan buah-buahan (48)) yaitu cabang-cabang kenikmatan, Di sini Allah SWT berfirman: (kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya (64)) yaitu kelihatan hitam karena kuatnya pengairan.
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya (64)) yaitu tampak kehitam-hitaman karena hijaunya yang terlalu tua karena kuatnya pengairan.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Az-Zubair, Athiyyah Al-Aufi, dan Hasan Al-Bashri terkait hal yang serupa dengan itu
Allah SWT berfirman: (Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir (50)) di sini Allah berfirman: (ada dua mata air yang memancar) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa maknanya adalah yang memancar, dan pengertian mengalir lebih kuat daripada memancar. Allah SWT berfirman: (Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan (52)) di sini Allah berfirman: (Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima (68)) Tidak diragukan lagi bahwa yang pertama lebih umum dan lebih banyak jenis buah-buahan. Karena itu, diungkapkan dengan bentuk nakirah dalam konteks itsbat yang tidak menunjukkan makna umum. Olah karena itu dijelaskan oleh firmanNya: (dan kurma serta delima) termasuk athaf khas ‘alal ‘am berdasarkan apa yang ditetapkan Imam Bukhari dan lainnya. Dan bahwa sesungguhnya kurma dan delima disebutkan secara tersendiri mengingat kemuliaan keduanya melebihi buah lainnya
FirmanNya: (dalam rumah) Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Bakar bin Abdullah bin Qais, dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya di dalam surga terdapat rumah yang terbuat dari mutiara yang dilubangi, besarnya sama dengan jarak enam puluh mil, pada tiap-tiap sudut rumah itu ada penghuninya yang satu sama lainnya tidak saling melihat, dan orang-orang mukmin mengelilingi mereka”
Firman Allah SWT: (Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin (74)) Telah disebutkan sebelumnya karena mempunyai makna yang serupa, melainkan pada gambaran yang pertama ditambahkan dengan firmanNya: (Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan (58) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (59)) (Surah Ar-Rahman)
Firman Allah: (Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah (76)) diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan “Ar-rafraf” adalah seprei-seprei.
(Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau) yaitu bantal-bantal. Pendapat ini dikatakan Hasan Al-Bashri.
Firman Allah SWT (dan permadani-permadani yang indah)
Sa'id bin Jubair berkata bahwa maknannya adalah permadani yang sangat baik.
Mujahid berkata bahwa “Al-Abqari” adalah sutra.
Semua pendapat itu menunjukkan bahwa gambaran tentang kedua surga yang pertama lebih tinggi dan lebih mulia daripada dengan gambaran ini. Karena sesungguhnya Allah SWT berfirman: (Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra) Allah SWT hanya menyebutkan sifat bagian dalamnya saja, daripada bagian luarnya, karena sudah dianggap cukup hanya dengan menyebutkan kemewahan bagian dalamnya dengan cara yang lebih baik, dan sifat ini diakhiri dengan firmanNya yang menyebutkan: (Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula) (60)) Para penghuninya disebutkan sebagai orang-orang yang baik, yaitu tingkatan tertinggi, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits malaikat Jibril,ketika dia bertanya kepada Nabi SAW tentang Islam, lalu iman, kemudian ihsan. Demikianlah segi-segi keutamaan kedua surga yang pertama atas kedua surga berikutnya. Dan kita memohon kepada Allah SWT yang Maha Mulia lagi Maha Pemberi semoga Dia menjadikan kita termasuk penghuni-penghuni kedua surga yang pertama.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia (78)) yaitu bahwa Dia berhak untuk diagungkan dan tidak boleh didurhakai. Dia Maha Mulia dan berhak untuk disembah. Dia berhak untuk disyukuri semua nikmatNya, maka tidak boleh diingkari, dan Dia berhak untuk selalu diingat dan tidak boleh dilupakan. Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (Yang Mempunyai kebesaran dan karunia) yaitu mempunyai keagungan dan kebesaran.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ar-Rahman ayat 72: Allah menjelaskan istri-istri tersebut keduanya berparas cantik dari golongan bidadari yang dipingit di kemah-kemah.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Bidadari itu tertahan dalam kemah-kemah mutiara; yang telah mempersiapkan diri mereka untuk suami mereka, namun hal itu tidaklah menafikan mereka untuk keluar ke kebun-kebun dan taman-taman surga sebagaimana kebiasaan putri-putri raja dan wanita-wanita yang dipingit.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Rahman Ayat 72

72-73. Bidadari-bidadari yang terdapat dalam kedua surga itu dipelihara dan dijaga di dalam kemah-kemah. Maka, wahai manusia dan jin, nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan'72-73


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beraneka penjelasan dari beragam pakar tafsir terkait kandungan dan arti surat Ar-Rahman ayat 72 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita. Sokonglah dakwah kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Cukup Banyak Dikaji

Ada banyak konten yang cukup banyak dikaji, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 173, Yusuf 87, Al-Kautsar 2, An-Nahl 97, At-Talaq 3, Luqman 12. Serta At-Taubah 103, Az-Zalzalah 7-8, An-Nahl, Al-Baqarah 156, Tiga (3) Terakhir al-Baqarah, Al-Baqarah 255.

  1. Ali ‘Imran 173
  2. Yusuf 87
  3. Al-Kautsar 2
  4. An-Nahl 97
  5. At-Talaq 3
  6. Luqman 12
  7. At-Taubah 103
  8. Az-Zalzalah 7-8
  9. An-Nahl
  10. Al-Baqarah 156
  11. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  12. Al-Baqarah 255

Pencarian: ayat al isra ayat 27, jelaskan kandungan surat al bayyinah ayat 4, alam tara artinya, surah annur ayat 30, qs ali imran ayat 130

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.