Surat Ar-Rahman Ayat 40
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Arab-Latin: Fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
Artinya: Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
« Ar-Rahman 39 ✵ Ar-Rahman 41 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Terkait Surat Ar-Rahman Ayat 40
Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Rahman Ayat 40 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah menarik dari ayat ini. Tersedia kumpulan penafsiran dari banyak mufassirin terkait makna surat Ar-Rahman ayat 40, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
39-40. Di hari itu para malaikat tidak bertanya kepada para pendosa dari kalangan jin manusia tentang dosa-dosa mereka. Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
40. Maka dengan nikmat Allah yang banyak untuk kalian -wahai jin dan manusia- yang mana yang kalian dustakan?
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
40. Maka nikmat Tuhan mana yang kalian dustakan wahai jin dan manusia?!
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Maka nikmat Tuhan kalian yang manakah yang kalian dustakan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
39-40. “Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya,” maksudnya, pertanyaan untuk mengetahui apa yang telah terjadi, karena Allah Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nampak, yang telah berlalu maupun yang akan datang. Dan Allah akan membalas (segala perbuatan) para hamba dengan apa yang Dia ketahui dari segala kondisi mereka. Dan pada Hari Kiamat telah dijadikan tanda-tanda yang dengannya dapat diketahui para pelaku kebaikan dan para pelaku kejahatan, sebagaimana Firman Allah dalam ayat lain,
pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. -Ali Imran: 106-
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 37-45
Allah SWT berfirman: (Maka apabila langit telah terbelah) yaitu pada hari kiamat, sebagaimana yang ditunjukkan ayat-ayat ini dengan apa yang serupa dengannya dari segi maknanya sebagaimana firmanNya: (dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah (16)) (Surah Al-Haqqah)
Firman Allah (Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang (25)) (Surah Al-Furqan) Firman Allah: (Apabila langit terbelah dan patuh kepada Tuhannya (1) dan sudah semestinya langit itu patuh (2)) (Surah Al-Insyiqaq) Firman Allah SWT: (dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak) yaitu lebur sebagaimana leburnya emas dan perak dalam penuangannya, dan berwarna-warni, demikian itu karena kerasnya azab dan dahsyatnya kejadian hari kiamat yang sangat agung.
Mujahid berkata bahwa (ad-dihan) adalah sebagaimana warna minyak yang mengkilap.
Firman Allah SWT: (Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya (39)) Ini sebagaimana firmanNya: (Inilah hari, saat mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu) (35) dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan (36)) (Surah Al-Mursalat) Ini menceritakan suatu keadaan, dan dalam keadaan yang lainnya semua makhluk akan ditanyai tentang amal perbuatan mereka. Allah SWT berfirman: (Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua (92) tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu (93)) (Surah Al-Hijr) Oleh karena itu, Qatadah berkata tentang firmanNya: (Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya (39)) bahwa sebenarnya telah dilakukan pertanyaan, kemudian mulut-mulut kaum dikunci dan berbicaralah kedua tangan dan kedua kaki mereka menceritakan apa yang telah mereka kerjakan.
Allah SWT berfirman: (Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya) yaitu melalui tanda-tanda yang ada pada diri mereka.
Al-Hasan dan Qatadah berkata bahwa para malaikat mengenal mereka melalui rupa mereka yang hitam dan mata mereka yang biru.
Saya berkata,”Ini sebagaimana orang-orang mukmin diketahui, melalui kilauan dan cahaya akibat dari bekas wudhu’ mereka.
Firman Allah: (lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka) yaitu para malaikat zabaniyah memegang ubun-ubun dan kedua kaki mereka, lalu mencampakkan mereka ke dalam neraka.
Firman Allah SWT: (Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang-orang yang berdosa (43)) yaitu, inilah neraka yang dahulu kalian dustakan keberadaannya, kini berada di hadapan kalian yang kalian saksikan sendiri dengan mata kalian sendiri. Hal ini dikatakan kepada mereka sebagai kecaman, cemoohan, dan penghinaan.
Firman Allah SWT: (Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya (44)) yaitu adakalanya mereka disiksa di dalam neraka Jahanam, dan adakalanya mereka diberi minum dengan air panas, yaitu minuman yang panasnya seperti tembaga yang dilebur shingga semua usus dan isi perut mereka hancur karenanya. Ini sebagaimana firmanNya: (ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret (71) ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api (72)) (Surah)
Firman Allah SWT (an) yaitu sangat panas sehingga tidak tertahankan lagi karenanya. Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya (44)) yaitu mencapai puncaknya sehingga sangat amat panas. Demikian juga dikatakan Mujahid
Diriwayatkan dari Al-Qurazhi tentang firmanNya (air yang mendidih yang memuncak panasnya) yaitu saat itu juga. Pendapat itu juga dikatakan oleh Ibnu Zaid. Pengertian ini tidak bertentangan dengan apa yang diriwayatkan dari Al-Qurazh bahwa itu sangat panas, sebagaimana firmanNya: (diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas (5)) (Surah Al-Ghasyiyah) yaitu yang sangat panas. Sebagaimana firmanNya: (dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya)) (Surah Al-Ahzab: 53) yaitu kemasakan dan kematangannya. Firman Allah: (air mendidih yang memuncak panasnya) yaitu yang amat sangat panas.
Mengingat hukuman kepada orang-orang yang durhaka lagi berdosa dan pemberian nikmat kepada orang-orang yang bertakwa merupakan karunia, rahmat, keadilan, dan kasih sayangNya kepada makhlukNya dan peringatan Allah terhadap mereka tentang azab dan pembalasanNya untuk mencegah mereka dari kemusyrikan, kedurhakaan, dan hal lainnya, maka Allah SWT berfirman seraya menyebutkan karuniaNya kepada makhlukNya: (Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (45))
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ar-Rahman ayat 40: Telah berlalu tafsirnya pada ayat 13 dalam surat ini.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Rahman Ayat 40
39-40. Maka pada hari ketika langit terbelah itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya, melainkan ditanya untuk diminta pertanggung jawabannya. Maka, wahai manusia dan jin, nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan'41-42. Orang-orang yang berdosa itu diketahui dengan tanda-tandanya, lalu dengan mudah mereka direnggut ubun-ubun dan kakinya untuk dilempar ke neraka. Ini merupakan peringatan keras Allah kepada para jin dan manusia. Maka, wahai manusia dan jin, nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beraneka penafsiran dari para pakar tafsir terhadap makna dan arti surat Ar-Rahman ayat 40 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita bersama. Sokonglah dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.