Surat Ar-Rahman Ayat 24

وَلَهُ ٱلْجَوَارِ ٱلْمُنشَـَٔاتُ فِى ٱلْبَحْرِ كَٱلْأَعْلَٰمِ

Arab-Latin: Wa lahul-jawāril-munsya`ātu fil-baḥri kal-a'lām

Artinya: Dan kepunyaan-Nya lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung.

« Ar-Rahman 23Ar-Rahman 25 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Terkait Dengan Surat Ar-Rahman Ayat 24

Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Rahman Ayat 24 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran penting dari ayat ini. Didapati kumpulan penjelasan dari beragam pakar tafsir terhadap kandungan surat Ar-Rahman ayat 24, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Hanya milik Allah wewenang menundukkan kapal-kapal besar yang berlayar di lautan membawa manfaat bagi manusia, layarnya terkembang dan membuatnya menjulang bagai gunung-gunung.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

24-25. Dan Allah memiliki kapal-kapal yang belayar untuk kemaslahatan manusia di laut, dengan layar-layar yang terbentang seperti gunung-gunung. Maka kenikmatan mana yang Tuhan kalian berikan, yang kalian ingkari wahai jin dan manusia?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

24. Dan hanya Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- semata yang memiliki kekuasaan penuh atas kapal-kapal yang berlayar di lautan seperti gunung-gunung.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

24. وَلَهُ الْجَوَارِ (Dan kepunyaan-Nya lah bahtera-bahtera)
Yakni kapal-kapal yang berlayar.

الْمُنشَـَٔاتُ(yang tinggi layarnya)
Yakni layarnya terdiri dari kayu yang disusun meninggi sampai terlihat seperti gunung.

فِى الْبَحْرِ كَالْأَعْلٰمِ(di lautan laksana gunung-gunung)
Kapal-kapal itu berpindah di lautan dengan memuat banyak rezeki dan lainnya dari satu negeri menuju negeri lain, agar dapat memenuhi kebutuhan setiap negeri dan memindahkan kebutuhan suatu negeri yang berlebihan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

24. Miliknya perahu-perahu yang berlayar di atas permukaan laut yang digerakkan dengan layar yang menyerupai gunung-gunung tinggi dan agung.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

MilikNyalah bahtera} bahtera yang berlayar {yang berlayar} yang diangkat layarnya {di laut layaknya gunung-gunung} seperti gunung-gunung yang besar dan tinggi


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

24-25. Maksudnya, Allah menciptakan bagi para hambaNya bahtera-bahtera yang mengarungi dan memecah lautan dengan izin Allah, yang mana bahtera-bahtera tersebut dibuat oleh manusia sehingga karena besarnya laksana al-A’lam, yaitu gunung-gunung yang menjulang tinggi. Kemudian manusia menaikinya dan membawa di atasnya segala macam barang dagangan mereka serta segala sesuatu yang menjadi kebutuhan pokok mereka. Dan sungguh Allah Sang Penjaga langit dan bumi telah menjaga dan memeliharanya, hal itu merupakan nikmat Allah yang sangat agung. Oleh sebab itu Dia berfirman, “Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 14-25
Allah SWT menyebutkan penciptaan manusia, bahwa Dia telah menciptakannya dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api, yaitu bagian yang paling ujung dari nyala api. Pendapat ini dikatakan oleh Ikrimah, Mujahid, Al-Hasan, dan Ibnu Zaid.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (dari nyala api) yaitu inti api.
Diriwayatkan dari Aisyah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Para malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan nabi Adam diciptakan dari apa yang Dia gambarkan kepada kalian”
(Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya (17)) yaitu kedua tempat terbitnya di musim panas dan musim dingin, kedua tempat terbenamnya di musim panas dan musim dingin. Dalam ayat lain Allah berfirman: (Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Mengatur tempat terbit dan terbenamnya matahari) (Surah Al-Ma'arij: 40) Demikian itu karena perbedaan tempat terbit matahari dan perpindahannya setiap hari, di saat kemunculannya kepada manusia.
Allah berfirman dalam ayat lain: ((Dialah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung (9)) Ini adalah makna yang dimaksud, yaitu berbagai derajat arah timur dan barat. Karena adanya perbedaan pada arah timur dan barat, ini mengandung kebaikan bagi makhluk, dari kalangan jin dan manusia. Allah SWT berfirman: (Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (18))
Firman Allah SWT: (Dia membiarkan dua lautan mengalir yang kemudian keduanya bertemu (19)) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah mengalirkan keduanya.
Terkait firman Allah (kemudian keduanya bertemu) Ibnu Zaid berkata bahwa Allah SWT mencegah keduanya bertemu dengan menjadikan pemisah antara keduanya. yang dimaksud dengan dua lautan adalah air asin dan air tawar. Air tawar adalah air yang terdapat di sungai-sungai yang ada di antara manusia. Pembahasannya telah kami sebutkan dalam surah Al-Furqan, yaitu pada firman Allah SWT: (Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar, dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi (53)) (Surah Al-Furqan)
Firman Allah SWT: (Dari keduanya keluar mutiara dan marjan (22)) yaitu kelompok masing-masing dari keduanya. Maka apabila hal itu dapat dijumpai pada salah satunya, itu sudah cukup. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri) (Surah Al-An'am: 130) Para rasul itu hanya pada kalangan manusia secara khusus, bukan jin; dan ungkapan ini benar secara mutlak. Mutiara sudah dikenal. Sedangkan marjan, dikatakan bahwa itu adalah mutiara yang kecil-kecil. Pendapat itu dikatakan Mujahid dan Qatadah.
Dikatakan bahwa marjan adalah mutiara yang besar dan terbaik. Pendapat ini diriwayatkan dari Ibnu Jarir dari sebagian ulama’ salaf. Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Ar-Rabi' bin Anas. Dikatakan bahwa marjan adalah sejenis permata yang berwarna merah.
Diriwayatkan dari Abdullah, dia berkata bahwa marjan adalah permata yang berwarna merah
FirmanNya SWT: (Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang kamu dapat memakainya) (Surah Fathir: 12) Jadi daging itu dari air asin dan air tawar. Sedangkan permata kecil itu dari air asin bukan air tawar.
Ibnu Abbas berkata bahwa bahwa tidak sekali-kali setetes air yang jatuh dari langit ke dalam laut, lalu mengenai kerang dan masuk ke dalamnya melainkan terjadilah mutiara karenanya
Karena mutiara dan marjan dapat dijadikan sebagai perhiasan dan merupakan nikmat bagi penduduk bumi, dan itu merupakan karunia dari Allah SWT untuk mereka, maka Allah berfirman: (Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (23)
Firman Allah SWT: (Dan kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya) yaitu kapal-kapal yang berlayar (di lautan lepas)
Mujahid berkata bahwa “munsya’at” adalah kapal yang mempunyai layar yang tinggi, sedangkan kapal yang tidak mempunyai layar yang tinggi tidak dinamakan “munsya’at”.
Qatadah berkata bahwa (munsya’at) adalah yang diciptakan,
(laksana gunung-gunung) yaitu seperti gunung-gunung dalam kebesaran dan ketinggiannya, dan karena apa yang dimuatnya berupa barang-barang dagangan dan barang-barang kebutuhan dari suatu wilayah ke wilayah lain, dan kawasan ke kawasan lain untuk keperluan manusia. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (25))


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ar-Rahman ayat 24: Allah menjelaskan bahwasanya Dialah yang menjadikan kapal-kapal yang berlayar di lautan dan membelahnya atas izin Allah. Kapal-kapal tersebut serupa dengan gunung-gunung ukuran besarnya dan tingginya, maka kalian dapat memanfaatkan untuk berpergian dan berdagang dan selainnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah menundukkan kapal-kapal untuk hamba-hamba-Nya sehingga kapal yang dibuat mereka itu dapat membelah lautan dengan izin-Nya. Saking besarnya kapal itu, maka ia bagaikan gunung yang besar, dimana manusia dapat menaikinya, mereka dapat membawa barang-barang mereka ke atasnya serta yang mereka butuhkan lainnya untuk dibawa ke atasnya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang menjaga lagit dan bumi telah menjaga kapal itu untuk mereka. Ini termasuk di antara nikmat-nikmat Allah yang besar yang diberikan-Nya kepada mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Rahman Ayat 24

24-25. Hanya milik-Nyalah kapal-kapal yang berlayar di lautan yang tampak bagaikan gunung-gunung yang menjulang tinggi. Maka, wahai manusia dan jin, nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan'24-25


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah pelbagai penjelasan dari berbagai ulama tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Ar-Rahman ayat 24 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita bersama. Sokonglah usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Terbanyak Dilihat

Baca ratusan materi yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 156, Yusuf 87, An-Nahl, Al-Kautsar 2, Tiga (3) Terakhir al-Baqarah, Luqman 12. Ada juga At-Taubah 103, At-Talaq 3, Al-Baqarah 255, Ali ‘Imran 173, Az-Zalzalah 7-8, An-Nahl 97.

  1. Al-Baqarah 156
  2. Yusuf 87
  3. An-Nahl
  4. Al-Kautsar 2
  5. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  6. Luqman 12
  7. At-Taubah 103
  8. At-Talaq 3
  9. Al-Baqarah 255
  10. Ali ‘Imran 173
  11. Az-Zalzalah 7-8
  12. An-Nahl 97

Pencarian: terjemah surah al ashr, dzalikal kitabu la raiba fihi hudan lil muttaqin, quran surat al-mu'minun ayat 12-14, qs an nahl 16 125, tafsir al hasyr ayat 18

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.