Surat Ar-Rahman Ayat 16

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Arab-Latin: Fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān

Artinya: Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

« Ar-Rahman 15Ar-Rahman 17 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Terkait Dengan Surat Ar-Rahman Ayat 16

Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Rahman Ayat 16 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan penting dari ayat ini. Tersedia beragam penafsiran dari beragam pakar tafsir mengenai isi surat Ar-Rahman ayat 16, di antaranya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Maka nikmat manakah dari nikmat-nikmat Tuhan kalian berdua (wahai jin dan manusia) yang kalian dustakan?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

13. Maka dengan nikmat Allah yang banyak untuk kalian -wahai jin dan manusia- yang mana yang kalian dustakan?


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

16. Maka nikmat Tuhan mana yang kalian dustakan wahai jin dan manusia?!


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Maka nikmat Tuhan kalian yang manakah yang kalian dustakan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

16. Tatkala menjelaskan penciptaan jin dan manusia serta materi untuk menciptakannya, yang mana hal itu merupakan anugerah Allah atas mereka, Dia berfirman, “Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 14-25
Allah SWT menyebutkan penciptaan manusia, bahwa Dia telah menciptakannya dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api, yaitu bagian yang paling ujung dari nyala api. Pendapat ini dikatakan oleh Ikrimah, Mujahid, Al-Hasan, dan Ibnu Zaid.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (dari nyala api) yaitu inti api.
Diriwayatkan dari Aisyah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Para malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan nabi Adam diciptakan dari apa yang Dia gambarkan kepada kalian”
(Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya (17)) yaitu kedua tempat terbitnya di musim panas dan musim dingin, kedua tempat terbenamnya di musim panas dan musim dingin. Dalam ayat lain Allah berfirman: (Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Mengatur tempat terbit dan terbenamnya matahari) (Surah Al-Ma'arij: 40) Demikian itu karena perbedaan tempat terbit matahari dan perpindahannya setiap hari, di saat kemunculannya kepada manusia.
Allah berfirman dalam ayat lain: ((Dialah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung (9)) Ini adalah makna yang dimaksud, yaitu berbagai derajat arah timur dan barat. Karena adanya perbedaan pada arah timur dan barat, ini mengandung kebaikan bagi makhluk, dari kalangan jin dan manusia. Allah SWT berfirman: (Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (18))
Firman Allah SWT: (Dia membiarkan dua lautan mengalir yang kemudian keduanya bertemu (19)) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah mengalirkan keduanya.
Terkait firman Allah (kemudian keduanya bertemu) Ibnu Zaid berkata bahwa Allah SWT mencegah keduanya bertemu dengan menjadikan pemisah antara keduanya. yang dimaksud dengan dua lautan adalah air asin dan air tawar. Air tawar adalah air yang terdapat di sungai-sungai yang ada di antara manusia. Pembahasannya telah kami sebutkan dalam surah Al-Furqan, yaitu pada firman Allah SWT: (Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar, dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi (53)) (Surah Al-Furqan)
Firman Allah SWT: (Dari keduanya keluar mutiara dan marjan (22)) yaitu kelompok masing-masing dari keduanya. Maka apabila hal itu dapat dijumpai pada salah satunya, itu sudah cukup. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri) (Surah Al-An'am: 130) Para rasul itu hanya pada kalangan manusia secara khusus, bukan jin; dan ungkapan ini benar secara mutlak. Mutiara sudah dikenal. Sedangkan marjan, dikatakan bahwa itu adalah mutiara yang kecil-kecil. Pendapat itu dikatakan Mujahid dan Qatadah.
Dikatakan bahwa marjan adalah mutiara yang besar dan terbaik. Pendapat ini diriwayatkan dari Ibnu Jarir dari sebagian ulama’ salaf. Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Ar-Rabi' bin Anas. Dikatakan bahwa marjan adalah sejenis permata yang berwarna merah.
Diriwayatkan dari Abdullah, dia berkata bahwa marjan adalah permata yang berwarna merah
FirmanNya SWT: (Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang kamu dapat memakainya) (Surah Fathir: 12) Jadi daging itu dari air asin dan air tawar. Sedangkan permata kecil itu dari air asin bukan air tawar.
Ibnu Abbas berkata bahwa bahwa tidak sekali-kali setetes air yang jatuh dari langit ke dalam laut, lalu mengenai kerang dan masuk ke dalamnya melainkan terjadilah mutiara karenanya
Karena mutiara dan marjan dapat dijadikan sebagai perhiasan dan merupakan nikmat bagi penduduk bumi, dan itu merupakan karunia dari Allah SWT untuk mereka, maka Allah berfirman: (Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (23)
Firman Allah SWT: (Dan kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya) yaitu kapal-kapal yang berlayar (di lautan lepas)
Mujahid berkata bahwa “munsya’at” adalah kapal yang mempunyai layar yang tinggi, sedangkan kapal yang tidak mempunyai layar yang tinggi tidak dinamakan “munsya’at”.
Qatadah berkata bahwa (munsya’at) adalah yang diciptakan,
(laksana gunung-gunung) yaitu seperti gunung-gunung dalam kebesaran dan ketinggiannya, dan karena apa yang dimuatnya berupa barang-barang dagangan dan barang-barang kebutuhan dari suatu wilayah ke wilayah lain, dan kawasan ke kawasan lain untuk keperluan manusia. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (25))


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ar-Rahman ayat 16: Telah berlalu tafsirnya pada ayat 13 dalam surat ini.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan penciptaan manusia dan jin serta bahan bakunya, dimana hal itu merupakan nikmat Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada mereka, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Rahman Ayat 16

14-16. Setelah menjelaskan penciptaan langit dan bumi seisinya, Allah menjelaskan penciptaan manusia dan jin. Dia menciptakan jenis manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan dia menciptakan jenis jin dari nyala api yang murni tanpa asap. Maka, wahai manusia dan jin, nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan'17-18. Allah yang maha pencipta itu adalah tuhan yang memelihara dan mengendalikan dua timur, yaitu dua tempat terbit matahari pada musim panas dan musim dingin, dan dia pula tuhan yang memelihara dan mengendalikan dua barat, yaitu tempat terbenamnya matahari pada kedua musim tersebut. Maka, wahai manusia dan jin, nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan'.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian berbagai penjelasan dari banyak ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Ar-Rahman ayat 16 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita. Bantulah kemajuan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Tersering Dilihat

Kami memiliki banyak konten yang tersering dilihat, seperti surat/ayat: An-Nahl 97, Al-Kautsar 2, Al-Baqarah 156, At-Talaq 3, Az-Zalzalah 7-8, Luqman 12. Ada juga Al-Baqarah 255, An-Nahl, At-Taubah 103, Yusuf 87, Ali ‘Imran 173, Tiga (3) Terakhir al-Baqarah.

  1. An-Nahl 97
  2. Al-Kautsar 2
  3. Al-Baqarah 156
  4. At-Talaq 3
  5. Az-Zalzalah 7-8
  6. Luqman 12
  7. Al-Baqarah 255
  8. An-Nahl
  9. At-Taubah 103
  10. Yusuf 87
  11. Ali ‘Imran 173
  12. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah

Pencarian: at taubah ayat 128 129, hatta zurtumul maqabir artinya, qs al mujadalah ayat 11 dan artinya, al hajj 28, arti surat al-fil ayat kedua

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: