Surat An-Najm Ayat 46
مِن نُّطْفَةٍ إِذَا تُمْنَىٰ
Arab-Latin: Min nuṭfatin iżā tumnā
Artinya: Dari air mani, apabila dipancarkan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Berkaitan Dengan Surat An-Najm Ayat 46
Paragraf di atas merupakan Surat An-Najm Ayat 46 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah menarik dari ayat ini. Terdapat kumpulan penjabaran dari beragam mufassirun terhadap isi surat An-Najm ayat 46, sebagiannya seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
45-46. Dan bahwasanya Allah-lah Yang menciptakan pasangan lelaki dan wanita, baik dari manusia maupun binatang, dari setetes air yang dimasukkan ke Rahim.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
46. Dari air mani jika diletakkan di dalam rahim.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
46. مِن نُّطْفَةٍ (dari air mani)
Makna (النطفة) adalah air yang sedikit.
إِذَا تُمْنَىٰ( apabila dipancarkan)
Yakni ketika dimasukkan ke dalam rahim.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
46. Dia menciptakan keduanya dari air mani, yaitu air yang dialirkan dalam rahim
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dari mani ketika dipancarkan} dipancarkan dalam rahim
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
45-46. “Dan bahwasanya Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan,” ditafsirkan oleh FIrmanNYa, “Laki-laki dan perempuan.” Ini adalah isim jenis yang mencakup seluruh makhluk hidup, baik yang bisa berbicara (manusia) maupun binatang, Dia semata yang menciptakannya “dari air mani apabila dipancarkan.” Ini merupakan dalil paling besar yang menunjukkan KuasaNya, dan hanya Dia semata yang memiliki keperkasaan yang besar yang telah menciptakan makhluk hidup, baik yang besar maupun yang kecil berasal dari air mani lemah dan hina, kemudian Allah mengembangkan dan menyempurnakannya hingga mencapai kesempurnaan, kemudian menjadi manusia yang menuju tempat tertinggi di dalam golongan orang-orang atas menuju kondisi yang paling rendah dalam golongan orang-orang yang paling rendah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 42-55
Allah SWT berfirman: (dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu) (42)) yaitu dikembalikan pada hari kiamat.
Firman Allah SWT: (dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis (43)) yaitu Dia menciptakan para hambaNya dapat tertawa dan menangis, juga menciptakan penyebab keduanya (dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan (44)) sebagaimana firmanNya: (Yang menjadikan mati dan hidup) (Surah Al-Mulk: 2) Firman Allah SWT: (dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan (45) dari air mani, apabila dipancarkan (46)) sebagaimana firmanNya: (Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja? (36) Bukankah dia dahulu setetes air mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim) (37), kemudian mani itu menjadi 'alaqah, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya (38) lalu Allah menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan (39) Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? (40)) (Surah Al-Qiyamah)
Firman Allah SWT: (Dan bahwasanya Dialah yang menetapkan kejadian yang lain (kebangkitan sesudah mati) (47)) yaitu sebagaimana Dia menciptakan makhluk pada permulaannya, maka Dia juga mampu mengembalikannya dalam penciptaan yang baru pada hari kiamat (dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan (48)) yaitu, Dia memberikan kepada hamba-hambaNya harta, dan menjadikannya sebagai harta mereka yang ada pada mereka tanpa perlu mereka perjualbelikan; dan ini merupakan kesempurnaan nikmat Allah SWT kepada mereka. Berdasarkan hal ini dapat dikatakan bahwa kebanyakan mufasir berpendapat seputar hal ini. DI antaranya adalah Abu Shalih, Ibnu Jarir dan selain keduanya
Diriwayatkan dari Mujahid bahwa makna (aghna) adalah memberikan harta, sedangkan (aqna) adalah memberikan pelayan. Demikian juga dikatakan Qatadah.
Mujahid juga berkata bahwa (aghna) adalaj memberi, sedangkan (aqna) adalah ridha
Keduanya diriwayatkan Ibnu Jarir, tetapi kedua pendapat itu jauh dari kebenaran jika ditinjau dari segi lafaznya.
Firman Allah: (dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang syi'ra (49)) Mujahid, Qatadah, Ibnu Zaid, dan lainnya berkata bahwa itu adalah bintang yang cahayanya cemerlang, yang dikenal dengan nama Mirzam Al-Jauza, yang disembah oleh segolongan orang Arab Badui.
(dan bahwasanya Dia telah membinasakan kaum 'Ad yang pertama (50)) Mereka adalah kaum nabi Hud, yang dikenal dengan nama 'Ad bin Iram bin Sam bin Nuh, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Ad? (6) (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi (7) yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain (8)) (Surah Al-Fajr) Mereka termasuk manusia yang paling keras, paling kuat paling menentang kepada Allah dan rasulNya, maka Allah membinasakan mereka (dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang (6) yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus) (Surah Al-Haqqah) yaitu berturut-turut.
Firman Allah SWT: (dan kaum Tsamud. Maka tidak seorang pun yang ditinggalkan-Nya (hidup) (51)) Allah membinasakan mereka semua, tanpa ada seorang pun dari mereka yang tersisa (Dan kaum Nuh sebelum itu) yaitu sebelum mereka (Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang paling zalim dan paling durhaka) yaitu sangat durhaka, lebih keras daripada orang-orang sesudah mereka (dan negeri-negeri kaum Luth yang telah dihancurkan Allah (53)) yaitu kota-kota yang dihuni kaum Luth. Allah membalikkan kota-kota itu di atas mereka dan menjadikan bagian bawahnya di atas mereka, dan Allah menghujani mereka dengan batu-batu dari tanah yang terbakar secara bertubi-tubi. Oleh karena itu Allah berfirman: (lalu Allah menimpakan atas negeri itu azab besar yang menimpanya (54)) yaitu, batu-batuan Dia timpakan kepada mereka (Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu (173)) (Surah Asy-Syu'ara’)
(Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah kamu ragu-ragu? (55)) yaitu nikmat Allah yang manakah yang kamu ragukan, wahai manusia? Pendapat ini dikatakan Qatadah. Ibnu Juraij berkata tentang firmanNya: (Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah kamu ragu-ragu? (55)) wahai Muhammad. Tetapi pendapat yang pertama yang utama, dan itu adalah pilihan Ibnu Jarir
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Najm ayat 46: 45-49. Allah menjelaskan bahwa Dialah yang menciptakan laki-laki dan perempuan dan mewujudkan keduanya dari ketiadaan. Dan Allah menjelaskan bahwa Dialah yang menjadikan keduanya laki dan perempuan (manusia, hewan, dan jin) dari air mani yang dicurahkan ke dalam rahim dan tersembur ke dalamnya. Allah menjelaskan bahwa Dialah yang mengembalikan ciptaan-Nya untuk kedua kalinya pada hari kebangkitan; Agar untuk dibalas dengan apa yang berhak bagi mereka. Allah menjelaskan bahwa Dia Maha Kaya atas segala sesuatu dari hamba-Nya, dan menjadikan miskin bagi siapa yang dikehendaki oleh-Nya di antara mereka. Allah menjelaskan bahwa Dialah Tuhan bintang syi’ra yang telah dikenal, ia adalah bintang yang diibadahi pada masa jahiliyyah selain Allah.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dalam rahim. Hal ini termasuk dalil terbesar yang menunjukkan sempurnanya kekuasaan Allah dan sendirinya Dia dengan keperkasaan, Dia mengadakan makhluk hidup yang kecil maupun besar dari air mani yang lemah dan hina, lalu Dia mengembangkannya dan menyempurnakannya sampai menjadi dewasa dan mencapai usianya. Selanjutnya, untuk manusia, maka ada yang naik kedudukannya di tempat yang paling tinggi (surga) dan ada pula yang turun kedudukannya ke tempat yang paling bawah (neraka). Oleh karena itu, Dia (Allah) berdalih dengan permulaan terhadap penciptaan kembali, Dia berfirman, “Dan sesungguhnya Dialah yang menetapkan penciptaan yang lain (kebangkitan setelah mati),”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Najm Ayat 46
45-46. Dan disebutkan pula dalam suhuf nabi ibrahim dan musa bahwa sesungguhnya dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan, jantan dan betina, dari mani apabila dipancarkan, yang selanjutnya pencipaan itu melalui proses yang telah ditetapkan. 47-48. Dan dalam kedua suhuf itu juga diterangkan bahwa sesungguhnya dialah yang menetapkan penciptaan yang lain, yaitu pembangkitan manusia dari kematian mereka pada hari kebangkitan, dan disebutkan pula bahwa sesungguhnya dialah yang memberikan kepada semua makhluk kekayaan serta kepuasan hati dari kegiatan yang diusahakan dan memberikan kecukupan atas apa yang disimpan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah bermacam penjabaran dari banyak ulama terhadap isi dan arti surat An-Najm ayat 46 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk ummat. Sokong dakwah kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.