Surat Fussilat Ayat 26
وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَا تَسْمَعُوا۟ لِهَٰذَا ٱلْقُرْءَانِ وَٱلْغَوْا۟ فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ
Arab-Latin: Wa qālallażīna kafarụ lā tasma'ụ lihāżal-qur`āni walgau fīhi la'allakum taglibụn
Artinya: Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Berkaitan Dengan Surat Fussilat Ayat 26
Paragraf di atas merupakan Surat Fussilat Ayat 26 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah mendalam dari ayat ini. Diketemukan aneka ragam penafsiran dari berbagai mufassirun mengenai makna surat Fussilat ayat 26, misalnya seperti tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Orang-orang kafir saling berwasiat diantara mereka, “Jangan mendengarkan al-Qur’an ini dan jangan menaatinya, jangan tunduk kepada perintah-perintahnya, buatlah kegaduhan dengan meninggakan siulan, suara dan teriakan kalian di depan Muhammad bila dia membaca al-Qur’an, agar kalian bisa mengalahkannya, lalu dia menghentikan bacaannya, maka kita menang atasnya.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
26-27. Para pemimpin orang-orang kafir berkata kepada para pengikut mereka di Makkah: “Janganlah kalian mendengar Muhammad saat dia membaca al-Qur’an, dan buatlah kebisingan saat dia membacanya, agar orang yang mendengarnya tidak terpengaruh dan agar kalian dapat mengalahkan agamanya.”
Sungguh Kami akan menimpakan azab yang berat bagi orang-orang kafir, dan di akhirat Kami akan membalas mereka dengan balasan yang lebih buruk dari dosa yang mereka perbuat.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
26. Orang-orang kafir, sebagian dari mereka berpesan kepada sebagian lainnya manakala mereka tidak kuasa menghadapi kebenaran dengan hujah, “Jangan dengarkan Al-Qur`ān yang dibacakan oleh Muhammad kepada kalian, jangan mengikuti isinya, berteriaklah dan buatlah kegaduhan saat ia dibacakan, semoga dengan itu kalian bisa mengalahkannya, lalu dia pun tidak membacakannya lagi dan meninggalkan dakwahnya, dengan itu kalian bisa terbebas darinya.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
26. وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَا تَسْمَعُوا۟ لِهٰذَا الْقُرْءَانِ (Dan orang-orang yang kafir berkata: “Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini)
Yakni sebagian mereka berkata kepada sebagian lainnya: janganlah kalian mendengarkannya. Atau janganlah kalian mentaatinya.
وَالْغَوْا۟ فِيهِ(dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya)
Yakni hadapilah dia dengan permainan dan kebatilan. Atau tinggikanlah suara kalian agar mengganggu orang yang membacanya, dan ganggulah dia dengan siulan, tepuk tangan, dan kebisingan.
لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ(supaya kamu dapat mengalahkan mereka”.)
Agar kalian mengalahkan mereka sehingga mereka dapat diam.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Sudah menjadi rahasia umum di kalangan musyrik Arab bahwa Al-Qur’an tidak pernah menyentuh hati tanpa menariknya ke dalam kebenaran, dia menuntunnya ke surga Islam dengan rantai keyakinan dan bukti, maka pembesar-pembesar mereka menjadikan kaumnya peduli terhadap keyakinan mereka. Mereka lebih memilih untuk tetap berpegang pada tradisi mereka daripada menolaknya sebisa mungkin. Dan pendapat terbaik yang mereka miliki mengenai hal itu sesuai dengan apa yang Allah katakan: { وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَا تَسْمَعُوا۟ لِهَٰذَا ٱلْقُرْءَانِ } "Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini".
Jika Al-Qur'an menyadarkan orang-orang itu - dengan intensitas kebencian mereka terhadap kehidupan seperti ini dan perlawanan mereka terhadapnya dengan apa yang kita kenal sebagai perlawanan, dan mereka berada dalam keadaan yang mengerikan. Maka bagaimana bisa hal itu tidak menyadarkan kita? Dan kita yakin bahwa itu adalah firman Allah yang { لَّا يَأْتِيهِ ٱلْبَٰطِلُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِۦ ۖ تَنزِيلٌ مِّنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ } "Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji".
2 ). Mendengar Al-Qur’an mempunyai efek yang menakjubkan dan kekuatan yang tak terkalahkan, yang diakui oleh orang-orang kafir dan menyatakan bahwa mereka bisa dikalahkan. Efek ini dapat ditanggapi dengan dua cara:
1- Tidak mendengarkan.
2- - Menyebarkan omong kosong { وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَا تَسْمَعُوا۟ لِهَٰذَا ٱلْقُرْءَانِ وَٱلْغَوْا۟ فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ } "Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka"
Diantaranya yang paling kuat efeknya dari tingkat mendengarkan yang paling rendah yaitu (السماع), lalu bagaimana dengan yang diatasnya? dan mereka berkata: { وَٱلْغَوْا۟ فِيهِ } "dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya" Jadi menurut saya penyebutan { اللغو } omong kosong (termasuk diantaranya berteriak dan bersiul) dan penyebutan huruf jar (في) adalah yang dimaksud adalah tumpang tindih dengan bunyi-bunyi Al-Qur'an sehingga terjadi pada saat itu. ! Jadi, di mana posisi kita mengenai pemberi efek yang hebat ini? Mengapa kita tidak melawan mereka dengan jihad besar?
3 ). Pada ucapan orang musyrik: ( Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka ) Semua ini mengepung suara Al-Qur’an; Agar tidak sampai ke hati mereka atau hati orang lain, Hal ini termasuk mengakui bahwa Al-Qur’an mampu membobol hati mereka dan merenggut mereka dari diri mereka sendiri, dan bahwa menghindarinya berarti melarikan diri dari agama ini.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
26. Ketika mendengarkan Al-Qur’an dari Nabi SAW, orang-orang kafir itu berkata satu sama lain: “Kalian jangan mendengar bacaan Al-Qur’an ini dan bantahlah dengan omong kosong yang tidak bermakna, berupa hiruk-pikuk yang kacau dan ramai sehingga Al-Qur’an itu tidak memberikan pengaruh kepada orang yang mendengarnya atau supaya hiruk pikuk itu lebih ramai daripada Muhammad dan para sahabatnya sehingga mereka terdiam”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Orang-orang kafir berkata,“Janganlah mendengarkan Al-Qur’an ini dan buatlah kegaduhan terhadapnya} dan tinggikanlah suara kalian dengan bersiul, berteriak, dan berbuat kegaduhan ketika ada bacaan Al-Qur’an {agar kalian dapat mengalahkan} dengan harapan agar kalian bisa mengalahkan nabi Muhammad ketika membaca Al-Qur’an, sehingga tidak tampak dan sampai pada hati
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
26. Allah mengabarkan tentang berpalingnya orang-orang kafir dari al-qur’an dan saling pesan memesan mereka untuk hal ini, seraya berfirman,”dan orang-orang yang kafir berkata,’janganlah kamu mendengar al-qur’an ini’.” Maksudnya, palingkanlah pendengaran kalian darinya. Janganlah sekali-kali kalian menoleh kepadanya, atau mendengarkannya dan mendengarkan orang yang datang membawanya. Lalu jika kebetulan kalian telah mendengarnya atau kalian telah mendengar ajakan kepada hukum-hukum yang dikandungnya, maka berbutalah sia-sia kepadanya. Maksudnya, ucapkanlah perkataan yang tidak ada gunanya padanya. Sebab sesunggguhnya di dalamnya terkandung hal yang berbahaya. Jangan kalian berikan kesempatan, dengan kemapuan kalian, kepada seseorang untuk membicarakan al-qur’an itu kepada kalian, membacakan lafazh-lafazh dan makna-makananya.
Inilah bahasa oral mereka, sedangkan bahasa realitas mereka adalah sikap berpaling dari al-qur’an ini. “supaya kamu,” yakni, jika kalian melakukan semua itu, “dapat mengalahkan,”
Ini adalah sebuah kesaksian dari musuh. Kebenaran yang paling jelas adalah kebenaran yang diberikan kesaksiannya oleh musuh. Sebab, mereka tidak menentukan kemenangan mereka terhadap orang yang membawa kebenaran itu dan saling berpesan untuk berpaling darinya. Mafhum (arti) perkataan mereka adalah bahwa jika mereka tidak berkata sia-sia tentangnya, dan justru mendengarkan dan mengarahkan perhatian kepadanya, maka mereka tidak akan bisa mengalahkan. Hal itu karena kebenaran pasti menang, tidak akan bisa dikalahkan. Hal ini diketahui oleh mereka yang berpegang kepada kebenaran dan oleh musuh-musuhnya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 25-29
Allah SWT menyebutkan bahwa Dialah Dzat yang menyesatkan orang-orang musyrik, dan bahwa hal itu merupakan kehendakNya, ciptaanNya dan kekuasaanNya. Dia Maha Bijaksana dalam semua perbuatanNya, karena itu Dia menetapkan bagi orang-orang musyrik teman-teman dekat, yaitu setan-setan dari kalangan manusia dan jin (yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka) yaitu setan-setan itu membuat mereka memandang baik amal perbuatan mereka di masa lalu dan sehubungan dengan masa mendatang, maka mereka tidak memandang diri mereka melainkan sebagai orang-orang yang berbuat baik. Allah SWT berfirman: (Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur'an), kami adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya (36) Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk (37)) (Surah Az-Zukhruf)
Firman Allah SWT: (dan tetaplah atas mereka keputusan azab) yaitu ketetapan azab seperti azab yang telah ditimpakan atas umat-umat terdahulu sebelum mereka melakukan perbuatan yang serupa dengan mereka dari kalangan jin dan manusia. (Sesungguhnya mereka telah merugi) yaitu mereka dan orang-orang terdahulu yang sama dengan mereka benar-benar merugi dan binasa.
Firman Allah SWT: (Dan orang-orang yang kafir berkata, "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur’an ini”) yaitu, mereka saling berpesan di antara mereka agar jangan taat kepada Al-Qur'an dan jangan tunduk kepada perintah-perintahnya (dan buatlah hiruk pikuk terhadapnya) yaitu apabila Al-Qur'an dibacakan, janganlah kamu mendengarkannya. Sebagaimana Mujahid berkata tentang firmanNya (dan buatlah hiruk pikuk terhadapnya) yaitu dengan tepuk tangan, siulan, dan bicara keras terhadap Rasulullah SAW jika dia sedang membaca Al-Qur'an dan orang-orang Quraisy yang melakukannya.
Qatadah berkata bahwa maknanya adalah ingkarilah dan musuhilah dia.
(supaya kamu dapat mengalahkan) Demikianlah keadaan orang-orang bodoh dari kalangan orang-orang kafir dan orang yang mengikuti jejak mereka ketika mendengar Al-Qur'an. Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hambaNya yang beriman supaya bersikap berbeda dari hal itu. Jadi Dia berfirman: (Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat (204) (Surah Al-A'raf)
Kemudian Allah SWT membela Al-Qur'an dan mengecam orang-orang yang memusuhinya dari kalangan orang-orang kafir: (Maka sesungguhnya Kami akan merasakan azab yang keras kepada orang-orang kafir) yaitu sebagai balasan atas perbuatan mereka terhadap Al-Qur'an ketika mereka mendengarnya (dan Kami akan memberi balasan kepada mereka dengan seburuk-buruk pembalasan bagi apa yang telah mereka kerjakan) yaitu karena amal mereka yang jahat dan perbuatan mereka yang buruk (Demikianlah balasan (terhadap) musuh-musuh Allah, (yaitu) neraka; mereka mendapat tempat tinggal yang kekal di dalamnya sebagai pembalasan atas keingkaran mereka terhadap ayat-ayat Kami (28) Dan orang-orang kafir berkata, "Ya Tuhan kami, perlihatkanlah kepada kami dua jenis orang yang telah menyesatkan kami (yaitu) sebagian dari jin dan manusia agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kaki kami supaya kedua jenis itu menjadi orang-orang yang hina” (29))
Sufyan Ats-Tsauri meriwayatkan dari Salamah bin Kahil, dari Malik bin Al-Husain Al-Fazzari, dari ayahnya, dari Ali tentang firmanNya: (dua jenis orang yang telah menyesatkan kami) dia berkata bahwa adalah iblis dan anak cucu nabi Adam yang telah membunuh saudaranya. Demikian juga diriwayatkan oleh Habbah Al-’Urani dari Ali tentang hal itu.
As-Suddi meriwayatkan dari Ali bahwa iblis menyeru manusia untuk musyrik, dan anak cucu nabi Adam menyeru manusia untuk melakukan dosa besar. Iblis yang menyeru manusia untuk berbuat kejahatan, berupa berbuat musyrik, dan dosa-dosa lainnya itu dilakukan oleh anak cucu nabi Adam yang pertama, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits:”Tidak sekali-kali seseorang dibunuh secara zalim, melainkan anak Adam yang pertama menanggung sebagian dari darahnya, karena dialah orang yang pertama melakukan pembunuhan”
Firman Allah: (agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kaki kami) yaitu lebih rendah tempatnya daripada kami dalam azab, agar azabnya lebih keras daripada kami. Oleh karena itu mereka berkata: (supaya kedua jenis itu menjadi orang-orang yang hina) yaitu di dasar paling bawah dari neraka, sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Al-A'raf tentang permintaan para pengikut yang menyekutukan Allah agar Dia mengazab para pemimpin mereka dengan azab yang berlipat ganda. (lalu Allah berfirman,”Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, tetapi kamu tidak mengetahui) (Surah Al-A'raf: 38) yaitu, Allah SWT memberi azab dan pembalasan kepada masing-masing golongan yang layak dia terima sesuai dengan amal perbuatannya dan sesuai dengan kerusakan yang dia lakukan, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan (88)) (Surah An-Nahl)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Fussilat ayat 26: (Dan orang-orang yang kafir berkata) sewaktu Nabi saw. membaca Alquran, ("Janganlah kalian mendengar bacaan Alquran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya) yakni buatlah suara gaduh dan hiruk-pikuk untuk mengganggu bacaannya, dan mereka memang membuat hiruk-pikuk bilamana Nabi membaca Alquran (supaya kalian dapat mengalahkan") bacaannya lalu ia menjadi diam tidak membaca Alquran.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan tentang berpalingnya orang-orang kafir dari Al Qur’an dan saling berwasiatnya mereka untuk itu.
Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membacakan Al Qur’an.
Yakni palingkanlah pendengaranmu dan janganlah menoleh kepadanya, jangan mendengarkannya dan jangan memperhatikan orang yang membawanya.
Jika ternyata berbetulan kamu mendengarnya atau kamu mendengar seruan kepadanya, maka buatlah kegaduhan terhadapnya.
Sehingga Beliau berhenti membacakan.
Ini merupakan persaksian dari musuh, bahwa apabila mereka mau mendengarnya tentu mereka akan kalah karena apa yang disebutkan dalam Al Qur’an adalah kebenaran; sejalan dengan akal dan fitrah mereka. Dengan demikian, pantaslah mereka disesatkan Allah karena niat mereka memang buruk, tidak mau mencari yang hak bahkan menghalangi manusia daripadanya, dan pantaslah mereka mendapat hukuman yang berat, dan benarlah Allah, bahwa Dia tidak pernah berbuat zalim kepada seorang pun.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Fussilat Ayat 26
Contoh dari teman-teman para pendurhaka itu dapat dilihat pada perbuatan orang-orang yang melarang mendengarkan bacaan Al-Qur'an. Dan orang-orang yang kafir berkata satu sama lain di antara sesama mereka, 'janganlah kamu mendengarkan dengan cara apa pun bacaan Al-Qur'an ini, dan buatlah kegaduhan terhadapnya dengan cara berteriak-teriak atau bertepuk tangan sehingga bacaan itu tidak bisa didengar, agar dengan berbuat kegaduhan itu kamu dapat mengalahkan bacaan Al-Qur'an itu. 27. Menanggapi saran para pendurhaka itu kepada teman-temannya agar membuat kegaduhan ketika Al-Qur'an sedang dibacakan, maka Allah akan menimpakan azab kepada mereka. Firman Allah, 'maka sungguh, akan segera kami timpakan azab yang keras serta siksa yang pedih kepada orang-orang yang kafir itu, dan di samping itu sungguh akan kami beri balasan kepada mereka dengan seburuk-buruk balasan di akhirat nanti terhadap apa yang telah mereka kerjakan di dunia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penafsiran dari berbagai ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Fussilat ayat 26 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi ummat. Support syi'ar kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.