Surat Al-Mu’min Ayat 41
۞ وَيَٰقَوْمِ مَا لِىٓ أَدْعُوكُمْ إِلَى ٱلنَّجَوٰةِ وَتَدْعُونَنِىٓ إِلَى ٱلنَّارِ
Arab-Latin: Wa yā qaumi mā lī ad'ụkum ilan-najāti wa tad'ụnanī ilan-nār
Artinya: Hai kaumku, bagaimanakah kamu, aku menyeru kamu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeru aku ke neraka?
« Al-Mu'min 40 ✵ Al-Mu'min 42 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Penting Berkaitan Dengan Surat Al-Mu’min Ayat 41
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 41 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah penting dari ayat ini. Ditemukan sekumpulan penjelasan dari kalangan ahli tafsir mengenai makna surat Al-Mu’min ayat 41, misalnya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Wahai kaumku, bagaimana aku tidak mengajak kalian agar beriman kepada Allah dan mengikuti RasulNya, Musa, sementara dakwahku ini menyampaikan kalian kepada surga dan menjauhkan kalian dari api neraka, sementara kalian mengajakku kepada amal perbuatan yang membawa kepada azab Allah dan hukumanNya di neraka?
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
41-42. Dan orang beriman ini melanjutkan ucapannya dengan panggilan kekerabatan: “Hai kaumku, mengapa ketika aku menyeru kalian kepada jalan hidayah dan surga, kalian malah menyeruku menuju kesesatan dan neraka. Kalian menyeruku untuk mendustakan Allah dan menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang tidak aku ketahui apakah ia berhak disembah atau tidak. Padahal, aku menyeru kalian kepada Allah Yang Maha Perkasa dalam kerajaan-Nya dan dalam melakukan pembalasan, Maha Pengampuni hamba-hamba-Nya yang bertaubat.
Sungguh aku yakin tuhan-tuhan yang kalian serukan itu tidak mampu mengabulkan doa orang yang menyerunya di dunia dan di akhirat; dan aku yakin tempat kembali kita pada hari kiamat adalah kepada Allah semata; serta orang-orang yang menentang kebenaran adalah para penghuni neraka dan akan menjadi bahan bakarnya.
Kalian akan membenarkan perkataanku ini ketika azab telah menimpa kalian. Hanya kepada Allah aku bertawakkal; Dia Maha Mengetahui segala keadaan seluruh hamba-Nya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
41. “Wahai kaumku! Mengapa ketika aku mengajak kalian kepada keselamatan dari kerugian di kehidupan dunia ini dan Akhirat dengan iman kepada Allah dan amal saleh, kalian justru mengajakku untuk masuk Neraka dengan ajakan kalian kepadaku untuk kufur kepada Allah dan maksiat kepadanya?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
41. وَيٰقَوْمِ مَا لِىٓ أَدْعُوكُمْ إِلَى النَّجَوٰةِ (Hai kaumku, bagaimanakah kamu, aku menyeru kamu kepada keselamatan)
Lelaki beriman itu kembali menyeru mereka kepada Allah, dan dia berterus terang tentang keimanannya, dia tidak memakai cara yang sudah dia tempuh yaitu dengan menunjukkan seakan-akan dia termasuk dalam golongan mereka.
Yakni beritahukan kepadaku mengapa ketika aku mengajak kalian menuju keselamatan dari neraka dan untuk memasuki surga dengan beriman kepada Allah dan menerima seruan rasul-rasul-Nya.
وَتَدْعُونَنِىٓ إِلَى النَّارِ(tetapi kamu menyeru aku ke neraka?)
Namun kalian malah mengajakku ke neraka dengan menginginkan kemusyrikan dariku.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Apakah menurut Anda ada yang lebih masuk akal daripada pertanyaan ini? Klau bukan keselamatan maka ia adalah kehancuran, tidak ada jalan lain: { لِمَن شَآءَ مِنكُمْ أَن يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ } "(Yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur" [ Al-Mudatstsir : 37 ].
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
41. Wahai kaumku, aku mengajak kalian kepada jalan keberhasilan, yaitu hanya mengimani Allah (Beliau mengulang-ulang hal itu sebagai bentuk penegasan dan pernyataan tentang keimanannya), namun kalian malah mengajakku untuk memasuki neraka dengan berbuat syirik. Maknanya: “Bagaimana bisa, aku mengajak kalian masuk surga dengan beriman, sedangkan kalian malah mengajakku masuk neraka dengan berbuat kufur?!”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Wahai kaumku Apa yang aku serukan kepada kalian menuju keselamatan, dan kalian menyeruku kepada neraka
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
41. “Hai kaumku, bagaimanakah kamu, aku menyeru kamu kepada keselamatan” dengan apa yang telah aku katakan kepada kalian, “tetapi kamu menyeru aku ke neraka” dengan tidak mau mengikuti Nabiyulloh Musa.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 41-46
Orang yang mukmin itu berkata kepada mereka,"Mengapa aku menyeru kalian kepada keselamatan" yaitu menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya, dan membenarkan rasulNya yang telah Dia utus (tetapi kamu menyeru aku ke neraka? (41) (Mengapa) kamu menyeruku supaya kafir kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan apa yang tidak kuketahui?) yaitu, pada kebodohan tanpa dalil (padahal aku menyeru kamu (beriman) kepada Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun?) yaitu Dia dalam Keperkasaan dan KeagunganNya mengampuni dosa orang yang bertaubat kepadaNya (Sudah pasti bahwa apa yang kamu seru supaya aku (beriman) kepadanya) yaitu memang benar.
As-Suddi dan Ibnu Jarir berkata bahwa makna firmanNya, ("La jarama") yaitu kebenaran
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya, ("La jarama") dia berkata bahwa tidak, sesungguhnya apa yang kalian serukan kepadaku berupa berhala-berhala dan tandingan-tandingan
(tidak dapat memperkenankan seruan apa pun, baik di dunia maupun di akhirat)
Mujahid berkata bahwa makna yang dimaksud adalah berhala itu tidak dapat berbuat apa-apa.
As-Suddi berkata bahwa berhala itu tidak dapat menjawab orang yang menyerunya baik di dunia maupun di akhirat. Ini sebagaimana firmanNya: (Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa orang-orang yang menyerunya? (5) Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat), niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka (6)) (Surah Al-Ahqaf) dan (Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu) (Surah Fathir: 14)
Firman Allah: (Dan sesungguhnya kita kembali kepada Allah) yaitu di akhirat, maka Allah akan membalas setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan sesungguhnya orang-orang yang melampaui batas, mereka itulah penghuni neraka) yaitu, mereka kekal di dalamnya karena tindakan melampaui batas mereka, yaitu menyekutukan Allah.
(Kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepada kamu) kalian akan mengetahui kebenaran dari apa yang Aku perintahkan, Aku larang, Aku wasiatkan, dan Aku terangkan kepada kalian, maka kalian semua akan mengingat dan menyesalinya pada hari itu, tetapi hal itu tidak ada manfaatnya bagi kalian (Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah) yaitu aku berserah diri kepada dan memohon pertolongan kepada Allah, dan memutuskan hubungan dan menjauh dari kalian (Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya) yaitu Dia Maha Mengetahui tentang mereka, Maha Tinggi dan Maha Suci. Allah memberi petunjuk kepada siapa saja yang layak mendapatkannya, dan menyesatkan siapa saja yang layak disesatkan. MilikNya hujjah yang kuat, hikmah yang sempurna, dan takdirNya pasti terlaksana.
Firman Allah: (Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka) yaitu di dunia dan akhirat. Adapun di dunia, Allah menyelamatkannya bersama nabi Musa. dan di akhirat dengan dimasukkan ke dalam surga (dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk) yaitu dengan ditenggelamkan di laut, kemudian di akhirat dipindahkan ke neraka Jahim, karena sesungguhnya ruh mereka di setiap pagi dan sore dihadapkan kepada neraka sampai hari kiamat nanti. Dan apabila hari kiamat terjadi, maka ruh mereka bergabung dengan jasadnya di dalam neraka. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat), "Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras") yaitu paling keras sakitnya dan paling besar azabnya. Ayat ini merupakan sumber dalil di kalangan mazhab ahli sunnah wal jama'ah atas adanya azab di alam barzakh, yaitu firman Allah SWT: (Kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang)
Qatadah berkata tentang firmanNya: (pada pagi dan petang) yaitu, di setiap pagi dan sora selama dunia masih berputar. Dikatakan kepada mereka, "Wahai kaum Fir'aun, ini adalah tempat tinggal kalian," dengan maksud mencemooh, mengecaman, dan menghina mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Mu’min ayat 41: (Hai kaumku bagaimanakah kalian, aku menyeru kalian kepada keselamatan, tetapi kalian menyeru aku ke neraka.)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dengan kata-kataku itu.
Dengan tidak mengikuti Nabi-Nya Musa ‘alaihis salam.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 41
Pada ayat yang lalu Allah menegaskan bahwa balasan yang seban-ding akan diberikan kepada siapa saja yang mengerjakan perbuatan jahat dan berbuat kebinasaan di muka bumi. Sebaliknya, siapa saja yang mengerjakan kebajikan, beramal saleh, dan beriman dengan sungguh-sungguh, maka mereka akan masuk ke dalam surga dan diberi rezeki dan nikmat yang tidak terhingga. Pada ayat ini serta beberapa ayat berikutnya, Allah menjelaskan bagaimana cara mendapatkan nikmat yang tiada terhingga itu melalui perkataan salah seorang pengikut fir'aun yang menyembunyikan keimanannya, 'dan ketahuilah wahai kaumku, sungguh mengherankan sikap kalian! bagaimanakah duduk perkara ini, aku menyerumu dengan sungguh-sungguh kepada keselamatan, tetapi kamu mendorong dan menyeruku untuk masuk ke dalam api neraka'42. Mengapa pula kamu menyeruku agar memilih jalan untuk kafir kepada Allah dan melakukan perbuatan-perbuatan yang mempersekutukan-Nya dengan sesuatu hal yang aku sendiri tidak mempunyai ilmu tentang hal itu, padahal aku menyerumu agar beriman kepada Allah, tuhan yang mahaperkasa lagi maha pengampun'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah sekumpulan penjabaran dari banyak mufassirun terhadap isi dan arti surat Al-Mu’min ayat 41 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita bersama. Bantu perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.