Surat Al-Mu’min Ayat 27

وَقَالَ مُوسَىٰٓ إِنِّى عُذْتُ بِرَبِّى وَرَبِّكُم مِّن كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَّا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ ٱلْحِسَابِ

Arab-Latin: Wa qāla mụsā innī 'użtu birabbī wa rabbikum ming kulli mutakabbiril lā yu`minu biyaumil-ḥisāb

Artinya: Dan Musa berkata: "Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab".

« Al-Mu'min 26Al-Mu'min 28 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Terkait Surat Al-Mu’min Ayat 27

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 27 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan berbagai penafsiran dari para mufassir terkait isi surat Al-Mu’min ayat 27, antara lain seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan Musa berkata kepada Fir’aun dan orang-orangnya, “Sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada Tuhanku dan Tuhan kalian (wahai kaum) dari setiap orang yang menyombongkan diri dengan menolak untuk mentauhidkan Allah dan menaatiNya dan dia tidak beriman kepada suatu hari di mana saat itu Allah akan memperhitungkan amal seluruh makhlukNya.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

27. Dan Musa berkata: “Aku memohon pertolongan dari Tuhanku dan Tuhan kalian dari setiap orang yang enggan mengikuti kebenaran dan tidak beriman kepada hari perhitungan.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

27. Ketika Musa mengetahui ancaman Fir'aun, dia berkata, “Sesungguhnya aku berlindung kepada Rabbku dan Rabb kalian dari setiap orang yang menyombongkan diri dan tidak beriman kepada kebenaran, yang tidak beriman kepada hari Kiamat termasuk apa yang ada padanya berupa hisab dan pembalasan.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

27. وَقَالَ مُوسَىٰٓ إِنِّى عُذْتُ بِرَبِّى وَرَبِّكُم مِّن كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَّا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ (Dan Musa berkata: “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab”)
Musa memohon perlindungan dari setiap orang yang enggan beriman karena keangkuhannya yang tidak beriman kepada hari kebangkitan dan pengumpulan; termasuk di dalamnya adalah Fir’aun, bahkan dialah maksud utama Musa mengatakan ini.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Ketika Firaun mengancam akan membunuh Musa, kata Musa: { إِنِّي عُذْتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُمْ مِنْ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ } "Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab” Dia menonjolkan ciri-ciri kesombongan dan ketidakpercayaannya terhadap akhirat. Karena jika seseorang mengumpulkan kesombongan dan pengingkaran terhadap pahala, maka kepeduliannya terhadap akibat perbuatannya akan berkurang. Dengan demikian, alasan kekejaman dan keberanian terhadap manusia sudah lengkap.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

27. Nabi Musa berkata: “Aku hanya meminta tolong.dan memohon perlindungan kepada Tuhanku juga Tuhan kalian semua wahai manusia. Berlindung dari segala keburukan orang-orang yang sombong dan enggan untuk beriman kepada Allah, kepada hari kebangkitan, hari perkumpulan dan hari perhitungan. Fir’aun dan golongannya yang sombong itu masuk dalam golongan tersebut sebagai penguniversalan terhadap golongan yang dibenci dalam doa Nabi Musa dengan sejelas-jelasnya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Musa berkata,“Sesungguhnya aku berlindung} Aku berlindung dan meminta penjagaan {kepada Tuhanku dan Tuhan kalian dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari perhitungan”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

27. ”dan Musa berkata,” ketika fir’aun mengatakan perkataan keji tadi, yang lahir karena keangkuhannya dengan menggunakan kekuatan dan kekuasaannya, sambil Nabi Musa meminta pertolongan kepada Rabbnya, “sesungguhnya aku berlindung kepada Rabbku dan Rabb kalian” maksudnya; aku berlindung kepada rububiyahNya dan dengannya Dia mengatur segala urusan, “dari setiap orang yang menyombongkan diri, yangb tidak beriman kepada hari berhisab,” maksudnya, kesombongan dan keengganannya yang beriman kepada hari perhitungan amal (kiamat) telah menyeretnya untuk berbuat kejahatan dan kerusakan.
Fir’aun dan yang lainnya masuk kedalam hukum ini sebagaimana telah dijelaskan pada kaidah di atas. Dan Allah melindungi nabi Musa dengan kelembutanNya dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari miamat, dan Allah telah membentangkan segala sebab (cara) yang dengannya ia selamat dari kejahatan fir’aun dan para pembesarnya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 23-27
Allah SWT berfirman seraya menghibur hati NabiNya, Muhammad SAW dalam menghadapi pendustaan dari kaum beliau, seraya memberitahukan tentang berita gembira kepada beliau bahwa akibat yang baik dan kemenangan bagi beliau di dunia dan akhirat, sebagaimana yang terjadi kepada nabi Musa. Sesungguhnya Allah SWT mengutusnya dengan membawa ayat-ayat yang terang dan dalil-dalil yang jelas. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata) kata “as-sulthan” adalah hujjah dan bukti (kepada Fir’aun) yaitu raja suku Qibti di negeri Mesir (Haman) yaitu menteri dalam kerajaannya (dan Qarun) orang paling kaya di zamannya dalam harta dan perdagangannya (maka mereka berkata, "(Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta”) yaitu mereka mendustakan dan menuduhnya sebagai seorang penyihir, gila, kesurupan, dan pendusta dalam pengakuannya Allah mengutusnya. Ini sebagaimana firmanNya: (Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan, "Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila” (52) Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas (53)) (Surah Adz-Dzariyat)
(Maka tatkala Musa datang kepada mereka membawa kebenaran dari sisi Kami) yaitu dengan membawa bukti yang pasti yang menunjukkan bahwa Allah SWT mengutusnya kepada mereka (mereka berkata, "Bunuhlah anak-anak orang-orang yang beriman bersama dengan dia dan biarkanlah hidup wanita-wanita mereka”) Ini merupakan perintah yang kedua dari Fir'aun untuk membunuh anak-anak laki-laki dari kaum Bani Israil. Adapun perintah pertama adalah untuk mencegah agar nabi Musa tidak dilahirkan, atau untuk menghina kaum ini dan memperkecil jumlah mereka, atau karena kedua perkara itu. Adapun perintah yang kedua karena alasan yang lain, juga untuk menghinakan bangsa ini agar mereka merasa sial dengan adanya nabi Musa. oleh karena itu mereka berkata: (Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab, Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi-(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu”) (Surah Al-A'raf: 129)
Qatadah berkata bahwa ini merupakan perintah sesudah perintah. Allah SWT berfirman: (Dan tipu daya orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah sia-sia (belaka)) yaitu tidak ada lain tipu daya dan tujuan mereka untuk mengurangi jumlah kaum Bani Israil agar mereka tidak mempunyai kekuatan melawan mereka, melainkan sia-sia dan kehancuran (Dan berkata Fir'aun (kepada pembesar-pembesarnya), "Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya") Ini merupakan tekad Fir'aun (semoga laknat Allah bagi mereka) untuk membunuh nabi Musa, yaitu untuk membunuh nabi Musa demi kalian" (dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya) yaitu aku tidak peduli denganNya. Ini merupakan untuk menunjukkan keingkaran, kekerasan, dan kekeras kepalaan. Perkataan Fir'aun (semoga laknat Allah baginya): (karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi) yaitu nabi Musa, Fir'aun merasa khawatir jika nabi Musa menyesatkan manusia dan mengganti tradisi dan kebiasaan mereka. Ini sebagaimana yang dikatakan dalam suatu ungkapan,”Fir'aun berpura-pura sebagai seorang yang mengharapkan kebaikan bagi manusia, yaitu dia memperingatkan manusia dari nabi Musa. Kebanyakan dari mereka membaca (An yubaddila diinakum wa an yuzhira fil ardhil fasaada) dan ulama lainnya membacanya (aw yuzhira fil ardhil fasaada) dan sebagian ulama membacanya (yazhara fil ardhil fasaadu) dengan didhammah. Nabi Musa berkata: (Dan Musa berkata, "Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab”) yaitu setelah perkataan Fir'aun itu sampai kepadanya: (Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya) Maka nabi Musa berkata,”Aku memohon perlindungan dan meminta pertolongan kepada Allah dari kejahatan Fir'aun dan orang-orang yang serupa dengannya" Oleh karena itu Allah berfirman: (Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu) wahai orang-orang yang diajak bicara (dari setiap orang yang menyombongkan diri) yaitu dari kebenaran dan jahat (yang tidak beriman kepada hari penghisaban)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mu’min ayat 27: (Dan Musa berkata,) kepada kaumnya sedangkan dia telah mendengar ancaman Firaun tadi ("Sesungguhnya aku berlindung kepada Rabbku dan Rabb kalian dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab.")


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Ketika Fir’aun mengucapkan kata-kata yang keji itu.

Yakni kesombongan serta tidak beriman kepada hari perhitungan yang membuatnya bersikap buruk dan membuat kerusakan, seperti yang terjadi pada Fir’aun dan orang-orang yang semisalnya yang terdiri dari para pemimpin kesesatan. Maka dengan kelembutan Allah, Dia melindungi Musa dari setiap orang yang sombong lagi tidak beriman kepada hari perhitungan. Allah Subhaanahu wa Ta'aala juga menetapkan berbagai sebab yang dengannya Beliau terhindar dari kejahatan Fir’aun dan para pemukanya. Di antara sejumlah sebab itu adalah laki-laki dari keluarga Fir’aun yang dihormati dan ucapannya didengar, terlebih ketika luarnya ia seperti sama dengan mereka, namun batinnya beriman, maka biasanya mereka akan memperhatikan kata-katanya. Hal ini sebagaimana Allah Subhaanahu wa Ta'aala menjaga nabi-Nya Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dari orang-orang Quraisy melalui pamannya yang disegani oleh mereka, yaitu Abu Thalib, dimana ia adalah orang yang tua di kalangan mereka dan sama dengan agama mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 27

Rencana jahat fir'aun itu diketahui oleh nabi musa, dan nabi musa pun berkata, 'sesungguhnya aku berlindung kepada Allah, tuhanku dan tuhanmu juga, dari kejahatan setiap orang yang menyombongkan diri. Aku juga berlindung dari kejahatan orang yang tidak beriman kepada hari perhitungan. '28. Dan seseorang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya di antara keluarga fir'aun, yang senantiasa menyembunyikan imannya di hadapan fir'aun, berkata, 'apakah kamu, wahai fir'aun, akan membunuh seseorang hanya karena dia berkata, 'tuhanku yang aku sembah adalah Allah, ' padahal sungguh, dia telah datang menyampaikan kebenaran kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan sulit terbantahkan, dan itu dari tuhanmu juga. '.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah sekumpulan penafsiran dari berbagai mufassirun terhadap isi dan arti surat Al-Mu’min ayat 27 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi ummat. Sokonglah dakwah kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Tersering Dikunjungi

Terdapat banyak topik yang tersering dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-‘Ankabut 57, Ad-Dhuha 3, Yunus 40, Yunus, Bersyukur, Al-A’raf 26. Serta Ali ‘Imran 31, Ali ‘Imran 14, Al-Hujurat 6, Luqman, Al-Bayyinah 5, Al-Isra 27.

  1. Al-‘Ankabut 57
  2. Ad-Dhuha 3
  3. Yunus 40
  4. Yunus
  5. Bersyukur
  6. Al-A’raf 26
  7. Ali ‘Imran 31
  8. Ali ‘Imran 14
  9. Al-Hujurat 6
  10. Luqman
  11. Al-Bayyinah 5
  12. Al-Isra 27

Pencarian: al hujurat ayat 17, surat yasin indonesia arab, surah al baqarah ayat 258, ayat innallaha wa malaikatahu, surat untuk mengusir setan

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.