Surat Shad Ayat 27
وَمَا خَلَقْنَا ٱلسَّمَآءَ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَٰطِلًا ۚ ذَٰلِكَ ظَنُّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ۚ فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنَ ٱلنَّارِ
Arab-Latin: Wa mā khalaqnas-samā`a wal-arḍa wa mā bainahumā bāṭilā, żālika ẓannullażīna kafarụ fa wailul lillażīna kafarụ minan-nār
Artinya: Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Mengenai Surat Shad Ayat 27
Paragraf di atas merupakan Surat Shad Ayat 27 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai pelajaran mendalam dari ayat ini. Diketemukan pelbagai penjabaran dari banyak mufassir terkait makna surat Shad ayat 27, di antaranya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduannya hanya untuk sekedar main-main dan iseng. Itulah dugaan orang-orang kafir, maka celaka mereka, mereka akan masuk kedalam api neraka di hari kiamat, karena dugaan batil, karena duugaan batil mereka dan kekafiran mereka kepada Allah.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
27. Tidaklah Kami menciptakan langit, bumi, dan seisinya -berupa berbagai makhluk yang menakjubkan, beraneka ragam, dan penuh ketelitian- untuk sesuatu yang batil dan sia-sia. Dan keyakinan bahwa makhluk-makhluk ini diciptakan tanpa mengandung hikmah merupakan keyakinan orang-orang kafir. Maka neraka bagi mereka akibat pada hari kiamat kekafiran dan prasangka buruk mereka terhadap Allah Yang Menciptakan mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
27. Kami tidak menciptakan langit dan bumi karena iseng. Itu hanyalah dugaan orang-orang kafir. Celakalah orang-orang kafir yang menduga dengan dugaan demikian, mereka mendapatkan azab Neraka pada hari Kiamat bila mereka mati di atas kekufuran dan prasangka buruk kepada Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
27. وَمَا خَلَقْنَا السَّمَآءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بٰطِلًا ۚ( Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah)
Namun Allah menciptakan keduanya sebagai bukti kekuasaan-Nya, serta agar ketaatan kepada-Nya dilakukan di langit dan bumi.
ذٰلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ ۚ( Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir)
Mereka menganggap bahwa hal-hal ini diciptakan tanpa tujuan; mereka juga mengatakan bahwa hari kiamat dan hari kebangkitan tidak akan datang, sehingga penciptaan makhluk-makhluk ini tidak memiliki tujuan.
فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنَ النَّارِ (maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka)
Akibat kekafiran dan anggapan mereka yang batil.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
27. Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya hanya main-main dan sia-sia. Namun Kami menciptakan keduanya sebagai bukti atas kekuasaan Kami. Sangkaan bahwa semua itu diciptakan hanya main-main dan tanpa tujuan juga tidak akan ada hari kiamat adalah sangkaan orang-orang kafir. Maka azab dan kebinasaan pada neraka Jahannam adalah bagi mereka orang-orang kafir atas kekufuran mereka
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya secara sia-sia} sia-sia dan main-main {Itulah anggapan orang-orang yang ingkar. Maka celakalah} celakalah {orang-orang yang ingkar karena (masuk) neraka
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
27. Allah memberitahu tentang kesempuranaan hikmahNya dalam penciptaan langit dan bumi, dan sesungguhnya Dia tidak menciptakannya “sebagai suatu yang batil,” artinya, dengan sia-sia dan main-main, tanpa ada faidah ataupun maslahatnya.
“Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir” terhadap Rabb mereka, di mana mereka meyakini apa yang tidak pantas bagi kebesaranNya.
“Makaa celakalah orang-orang kafir itu, karena mereka akan masuk neraka.” Nerakalah yang akan mengambil yang hak dari mereka dan akan menghanguskan mereka. Sebab, sesungguhnya Allah menciptakan langit dan bumi ini dengan (alasan) yang hak dan untuk (tujuan) yang hak. Allah menciptakan keduanya agar manusia mengetahui kemahasempurnaan ilmuNYa, kemampuanNYa dan keluasan KuasaNya, dan bahwa sesungguhnya hanya Allah semata sembahan, bukan yang tidak pernah menciptakan sebesar biji sawi pun dari langit dan bumi ini; dan sesungguhnya kebangkitan itu benar adanya dan Allah akan memberikan keputusan antara para pelaku kebaikan dan para pelaku keburukan. Dan hendaknya orang yang tidak mengetahui (bodoh) terhadap hikmah (kebijaksanaan) Allah, tidak menyangka bahwa Allah akan menyetarakan antara kedua golongan itu dalam putusan hukumNya kelak.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 27-29
Allah SWT memberitahukan bahwa tidak sekali-kali Dia menciptakan makhlukNya dengan main-main, melainkan Dia menciptakan mereka supaya mereka menyembahNya dan mengesakanNya. Kemudian Allah mengumpulkan mereka di hari mengumpulkan, maka Dia memberi pahala kepada orang yang taat dan mengazab orang yang kafir. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya secara sia-sia. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir) yaitu orang-orang yang tidak percaya kepada hari kebangkitan dan hari kembali, melainkan hanya percaya kepada kehidupan di dunia saja (maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka) yaitu, kecelakaan bagi mereka di hari mereka dibangkitkan berupa neraka yang disediakan untuk mereka.
Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa termasuk keadilan dan hikmahNya Dia tidak menyamakan antara orang-orang mukmin dan orang-orang kafir. Maka Allah SWT berfirman: (Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat? (28)) yaitu Kami tidak akan melakukan hal itu; mereka tidak sama di sisi Allah. Dan jika perkaranya demikian, maka pasti ada negeri lain yang di dalamnya orang yang taat diberi pahala dan orang yang durhaka mendapat siksaan.
Petunjuk ini menunjukkan bagi akal yang sehat dan fitrah yang lurus bahwa hari akhirat dan hari pembalasan itu pasti ada. Karena sesungguhnya kita sering melihat orang yang zalim dan melampaui batas semakin bertambah harta, anak dan kenikmatannya, dan mati dalam keadaan itu. Sebaliknya kita sering melihat orang yang taat dan teraniaya mati dalam kesengsaraannya, maka pasti menurut kebijaksanaan Dzat yang Maha Bijaksana, Maha Mengetahui, dan Maha Adil yang tidak pernah zalim sedikit pun untuk menegakkan keadilan dengan memenangkan yang teraniaya atas orang yang menganiayanya. Apabila hal ini tidak terjadi di dunia ini, maka terjadi di sana, di negeri lain yang padanya dilakukan pembalasan dan keadilan ini
Mengingat bahwa Al-Qur'an itu memberi petunjuk ke tujuan-tujuan yang benar dan kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal dan jelas, maka Allah SWT berfirman: (Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran (29)) Yaitu orang-orang yang memiliki akal, dan kata “al-albab” adalah bentuk jamak dari “lubbun” yang artinya akal.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Shad ayat 27: (Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan batil) dengan main-main. (Yang demikian itu) yakni penciptaan hal tersebut tanpa hikmah (adalah anggapan orang-orang kafir) dari penduduk Mekah (maka neraka Waillah) Wail adalah nama sebuah lembah di neraka (bagi orang-orang yang kafir karena mereka akan masuk neraka.)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan tentang sempurnanya hikmah (kebijaksanaan)-Nya dalam menciptakan langit dan bumi, dan bahwa Dia tidaklah menciptakan keduanya sia-sia (tanpa hikmah, faedah dan maslahat).
Mereka beranggapan dengan anggapan yang tidak layak dengan kebesaran Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
Yakni biarlah neraka yang mengambil hak yang mereka abaikan itu. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran dan untuk kebenaran, Dia menciptakan keduanya (langit dan bumi) untuk memberitahukan kepada hamba sempurnanya ilmu-Nya, kemampuan-Nya, luasnya kekuasaan-Nya, dan bahwa Dia yang berhak disembah tidak selain-Nya yang tidak mampu menciptakan apa-apa, dan bahwa kebangkitan adalah hak, dan bahwa Allah akan memutuskan masalah yang terjadi antara orang-orang yang baik dan orang-orang yang buruk.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Shad Ayat 27
Usai menegaskan adanya hari perhitungan, Allah beralih menjelas-kan bukti-bukti kekuasaan-Nya di jagat raya. Dan sungguh, kami tidak serta-merta menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, seperti bintang, matahari, dan bulan, dengan sia-sia dan tanpa manfaat tertentu (lihat pula: surah ad-dukh'n/44: 38'39). Itu semua adalah anggapan orang-orang kafir yang tidak memercayai kekuasaan Allah, maka celakalah orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk ke neraka yang telah Allah persiapkan untuk mereka. 28. Allah menegaskan perbedaan perlakuan-Nya kepada orang ber-iman dan orang kafir. Pantaskah kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta percaya akan keesaan kami sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi dan tidak mau mengikuti petunjuk kami' atau pantaskah kami menganggap orang-orang yang bertakwa dan patuh pada perintah kami sama dengan orang-orang yang jahat, ingkar, dan sombong'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian bermacam penjabaran dari beragam ahli tafsir terhadap isi dan arti surat Shad ayat 27 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi ummat. Sokonglah perjuangan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.