Surat As-Saffat Ayat 165
وَإِنَّا لَنَحْنُ ٱلصَّآفُّونَ
Arab-Latin: Wa innā lanaḥnuṣ-ṣāffụn
Artinya: Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah).
« As-Saffat 164 ✵ As-Saffat 166 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Terkait Surat As-Saffat Ayat 165
Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 165 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran berharga dari ayat ini. Ditemukan beragam penjelasan dari banyak ulama terhadap kandungan surat As-Saffat ayat 165, antara lain seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
164-166 Para malaikat berkata ”tidak seorangpun dari kami kecuali dia memiliki tempat yang sudah diketahui di langit, sesungguhnya kami berdiri berbaris dalam beribadah kepada Allah dan menaatiNya dan sesungguhnya kami menyucikan Allah dari segala yang tidak layak bagiNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
165-169. Dahulu orang-orang kafir Makkah berkata sebelum kamu diutus kepada mereka dan al-Qur’an belum diturunkan: “Seandainya datang kepada kami kitab-kitab dan para rasul sebagaimana datang kepada umat-umat sebelum kami, niscaya kami akan menjadi hamba-hamba Allah yang benar-benar beriman dan ikhlas dalam beribadah.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
165 - 166. Sesungguhnya kami -para malaikat- berdiri berbaris dengan rapi dalam beribadah dan menaati Allah. Sesungguhnya kami menyucikan Allah dari apa yang tidak layak bagi-Nya dalam sifat-sifat dan atribut-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
165. وَإِنَّا لَنَحْنُ الصَّآفُّونَ (dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf)
Disebutkan dalam kitab shahih dan lainnya bahwa Rasulullah memerintahkan para sahabat agar berbaris sebagaimana para malaikat berbaris di hadapan Tuhan mereka. Maka para sahabat bertanya: “lalu bagaimana para malaikat berbaris di hadapan Tuhan mereka?” Beliau menjawab: “mereka melengkapi shaf-shaf terdepan terlebih dahulu dan mereka saling merapat dalam shaf.” Maka barisan para malaikat di langit seperti barisan orang-orang beriman di bumi.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
165. – 166. Sesungguhnya kami ini adalah yang terpilih dalam barisan-barisan untuk menunaikan ketaatan. Kami senantiasa bertasbih kepada Allah dari segala yang tidak patut bagi-Nya. Dulu, manusia shalat dengan menyebar, tidak dalam barisan, sehingga Allah menurunkan ayat: “Sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf.” Sehingga Nabi memerintahkan mereka shalat dengan shaf atau dalam barisan
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sesungguhnya kamilah yang dalam barisan} yang tetap pada barisan dalam menyembah Allah
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
164-166. Di sini terdapat penjelasan tentang kebenaran para malaikat dari apa yang dikatakan oleh kaum musyrikin tentang mereka, dan bahwasanya mereka adalah juga hamba-hamba Allah yang tidak pernah mendurhakaiNya sekejap mata pun. Tiada seorang pun di antara mereka melainkan mempunyai kedudukan dan tugas mengatur yang telah diperintahkan oleh Allah kepadanya, ia tidak akan melampaui atau melanggarnya, dan mereka juga sama sekali tidak mempunyai hak perintah.
“Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf,” dalam menaati Allah dan berbakti kepadaNya. “Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih,” menyucikan Allah dari apa-apa yang tidak pantas bagiNya. Kalau sedemikian adanya maka bagaimana mereka pantas menjadi sekutu-sekutu bagi Allah? Mahasuci Allah.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 161-170
Allah SWT berfirman kepada orang-orang musyrik: (Maka sesungguhnya kamu dan apa-apa yang kamu sembah itu (161) sekali-kali tidak dapat menyesatkan (seseorang) terhadap Allah (162) kecuali orang-orang yang akan masuk neraka yang menyala (163)) yaitu sesungguhnya yang menuruti pendapat, kesesatan, dan penyembahan bathil kalian hanyalah orang yang lebih sesat daripada kalian, dari kalangan orang yang diciptakan untuk masuk neraka (mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak digunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai) (Surah Al-A'raf: 179) Inilah adalah perumpamaan manusia yang mengikuti kemusyrikan, kekufuran dan kesesatan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat (8) dipalingkan darinya (Rasul dan Al-Qur'an) orang yang dipalingkan (9)) (Surah Adz-Dzariyat) yaitu sesungguhnya orang yang tersesat hanyalah orang yang ditakdirkan sesat dan bathil.
Kemudian Allah SWT membersihkan para malaikat dari apa yang dinisbatkan kepada mereka berupa kekufuran dan kedustaan yang menyatakan bahwa para malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah: (Tiada seorang pun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan tertentu (164)) yaitu kedudukan yang khusus di langit dan tugas-tugas ibadah yang mereka tidak dapat keluar darinya.
(dan sesungguhnya kami benar-benar bersaf-saf (165)) yaitu berdiri bershaf-shaf dalam menunaikan ketaatan kepada Allah, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firmanNya: (Demi (rombongan) yang bersaf-saf dengan sebenar-benarnya (1)) (Surah Ash-Shaffat)
Disebutkan dalam hadits shahih Muslim dari Hudzaifah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Kami diberi keutamaan di atas manusia dengan tiga perkara; shaf-shaf kami dijadikan seperti shaf-shaf para malaikat, dan bumi ini dijadikan sebagai tempat bersujud bagi kami, dan tanahnya suci…”.
(Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah) (166)) yaitu kami membentuk shaf dan bertasbih, memuji dan menyucikanNya dari semua kekurangan, kami semua adalah hamba-hambaNya, dan butuh dan tunduk kepadaNya.
Ibnu Abbas dan Mujahid berkata tentang firmanNya: (Tiada seorang pun di antara kami melainkan kedudukan yang tertentu (164)) yaitu para malaikat (dan sesungguhnya kami benar-benar bersaf-saf (dalam menunaikan perintah Allah) (165)) yaitu para malaikat (Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah) (166)) yaitu para malaikat yang bertasbih kepada Allah SWT.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah) (166)) yaitu selalu di tempat shalatnya mengerjakan ibadah, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak, "Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan (26) mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya (27) Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya (28) Dan barangsiapa di antara mereka mengatakan, "Sesungguhnya aku adalah tuhan selain dari Allah, " maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim (29)) (Surah Al-Anbiya’)
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya mereka benar-benar akan berkata (167) "Kalau sekiranya di sisi kami ada sebuah dari (kitab-kitab yang diturunkan) kepada orang-orang dahulu (168) benar-benar kami akan jadi hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)" (169)) yaitu dahulu mereka mengharapkan sebelum datang kepada mereka nabi Muhammad SAW, sekiranya di kalangan mereka ada orang yang mengingatkan mereka kepada perintah Allah, dan mendapatkan apa yang telah didapat oleh umat-umat terdahulu, yaitu didatangkan kepada mereka kitab Allah. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah; sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali jauhnya mereka dari kebenaran (42)) (Surah Fathir)
Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (Tetapi mereka mengingkarinya (Al-Qur'an); maka kelak mereka akan mengetahui (akibat keingkarannya itu) (170)) peringatan yang tegas dan ancaman yang keras terhadap kekafiran mereka kepada Tuhan mereka serta kedustaan mereka kepada rasulNya
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat As-Saffat ayat 165: 164-166. Ketahuilah bahwa para malaikat ketaatan mereka kepada Allah sempurna, maka katakan kepada mereka : Tidaklah para malaikat kecuali memiliki kedudukan yang diketahui sebagai hamba Allah dan mentaati perintah-perintah-Nya, dan sesungguhan kami semua (kata malaikat) bershaf-shaf dalam ketaatan kepada Allah dan beribadah kepada-Nya, dan kami semua bertasbih kepada Allah, mensucikan-Nya atas apa yang tidak sesuai dengan kemuliaan-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni dalam shalat atau dalam menaati Allah serta berkhidmat kepada-Nya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 165
164-166. Malaikat bukanlah anak-anak perempuan Allah sebagaimana tuduhan orang musyrik. Mereka hanyalah hamba-hamba Allah yang patuh pada perintah-Nya. Malaikat berkata, 'dan tidak satu pun di antara kami melainkan masing-masing mempunyai kedudukan tertentu dalam melaksanakan tugas dan mengabdi kepada Allah, dan sesungguhnya kami selalu teratur dalam barisan untuk melaksanakan perintah-Nya. Dan sungguh, kami benar-benar terus bertasbih, menyucikan dan mengagungkan asma-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah sekumpulan penjelasan dari beragam mufassirun terkait kandungan dan arti surat As-Saffat ayat 165 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk ummat. Dukunglah usaha kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.