Surat As-Saffat Ayat 97

قَالُوا۟ ٱبْنُوا۟ لَهُۥ بُنْيَٰنًا فَأَلْقُوهُ فِى ٱلْجَحِيمِ

Arab-Latin: Qālubnụ lahụ bun-yānan fa alqụhu fil-jaḥīm

Artinya: Mereka berkata: "Dirikanlah suatu bangunan untuk (membakar) Ibrahim; lalu lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu".

« As-Saffat 96As-Saffat 98 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Berkaitan Surat As-Saffat Ayat 97

Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 97 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran mendalam dari ayat ini. Didapati variasi penjelasan dari berbagai mufassirun terhadap kandungan surat As-Saffat ayat 97, sebagiannya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Manakala hujjah telah tegak atas mereka, merekapun menggunakan kekuatan, mereka berkata, ”bangunkanlah untuknya sebuah bangunan, isilah dengan kayu bakar lalu lemparkanlah dia kedalamnya.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

97. Maka mereka bersepakat untuk menyiksanya; mereka berkata: “buatlah bangunan dan penuhilah dengan kayu bakar, lalu bakarlah kayu itu dan masukkanlah Ibrahim ke dalamnya.”

Mereka memakai cara kekerasan seperti itu merupakan bukti lemahnya hujjah mereka dalam menjawab hujjah Ibrahim.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

97. Ketika mereka kalah dalam menghadapi hujah Ibrahim, maka mereka pun menggunakan kekerasan. Mereka bermusyawarah di antara mereka tentang apa yang hendak mereka perbuat terhadap Ibrahim. Mereka berkata, “Dirikanlah suatu bangunan, isilah dengan kayu bakar, kemudian bakarlah, lalu campakkanlah dia ke dalamnya. “


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

97. قَالُوا۟ ابْنُوا۟ لَهُۥ بُنْيٰنًا فَأَلْقُوهُ فِى الْجَحِيمِ (Mereka berkata: “Dirikanlah suatu bangunan untuk (membakar) Ibrahim; lalu lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu”)
Mereka saling berunding untuk membangun bangunan dari batu untuk mereka isi dengan kayu bakar yang mereka nyalakan agar mereka dapat melempar Ibrahim ke dalamnya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

97. Sembari berdiskusi tentang peristiwa yang terjadi di antara mereka itu, kaum Ibrahim berkata: “Dirikanlah untuknya bangunan yang terbuat dari batu, lalu isilah dengan kayu bakar dan nyalakanlah api, kemudian lemparkanlah dia ke dalamnya.”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka berkata,“Buatlah bangunan untuknya, lalu lemparkan dia ke dalam api


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

97-98. “Mereka berkata, ‘Dirikanlah suatu bangunan untuk Ibrahim’,” yang sangat tinggi kemudian nyalakan api di atasnya. “Lalu lemparkanlah dia dalam api yang menyala-nyala itu,” sebagai balasan atas perbuatannya menghancurkan berhala-berhala mereka; dan mereka pun hendak “melakukan tipu muslihat kepadanya” yaitu membunuhnya dengan pembunuhan yang paling keji, “maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina”; Allah mengembalikan tipu muslihat mereka ke leher mereka sendiri dan Allah jadikan api itu dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 88-98
Sesungguhnya nabi Ibrahim berkata demikian kepada kaumnya agar dia tetap berada di negeri itu apabila kaumnya pergi ke tempat perayaan mereka, karena sesungguhnya saat itu mereka hampir saja keluar menuju tempat perayaan mereka, maka nabi Ibrahim menginginkan agar dia dapat menyendiri dengan sembahan-sembahan mereka agar dia menghancurkannya. Jadi nabi Ibrahim berkata kepada mereka suatu alasan yang pada hakikatnya benar, tetapi mereka mengira bahwa dia benar-benar sedang sakit (Lalu mereka berpaling darinya dengan membelakanginya (90))
Qatadah berkata bahwa orang-orang Arab menganggap orang yang berpikir itu memandang ke arah bintang. Yang dimaksud Qatadah adalah bahwa dia memandang langit untuk mengalihkan perhatian mereka terhadap dirinya. Lalu ia berkata: (Sesungguhnya aku sakit) yaitu lemah.
Sufyan berkata tentang firmanNya: (Sesungguhnya aku sakit) yaitu terkena penyakit tha’un. dia berkata demikian karena kaumnya takut terhadap orang yang menderita penya tha’un, Jadi mereka lari meninggalkannya sendirian bersama berhala-berhala mereka.
Qatadah meriwayatkan dari Sa'id bin Al-Musayyib, bahwa nabi Ibrahim melihat bintang terbit, lalu berkata: (Sesungguhnya aku sakit) dia bermaksud membela agama Allah, (maka dia berkata,”Sesungguhnya aku sakit (89))
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Lalu mereka berpaling darinya dengan membelakanginya (90)) yaitu menuju perayaan mereka (Kemudian dia (Ibrahim) pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka) yaitu pergi ke tempat sembahan-sembahan mereka setelah mereka keluar, maka dengan cepat dan sembunyi-sembunyi (lalu ia berkata, "Apakah kamu tidak makan?") Demikian itu karena mereka meletakkan di hadapan berhala-berhala itu makanan dan kurban dengan tujuan untuk mendapatkan berkah dari berhala-berhala itu.
Firman Allah SWT: (Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulinya dengan tangan kanannya (dengan kuat) (93)) Al-Farra’ berkata bahwa maknannya nabi Ibrahim menghadapinya sambil memukulnya dengan tangan kanannya. Qatadah dan Al-Jauhari berkata bahwa nabi Ibrahim menghadapi mereka sambil memukulnya dengan tangan kanan.
Sesungguhnya dia memukul mereka dengan tangan kanan karena pukulan tangan kanannya lebih kuat. Setelah itu dia meninggalkan berhala itu hancur ber­keping-keping, kecuali yang paling besar barangkali menunggu mereka kembali. Sebagaimana yang telah disebutkan tafsir tentang itu dalam surah Al-Anbiya.
Firman Allah SWT di sini: (Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas (94)) Mujahid dan lainnya berkata bahwa maknanya adalah bergegas. Kisah ini disini diringkas, sedangkan dalam surah Al-Anbiya panjang lebar. Ketika mereka kembali, pada awal mulanya mereka tidak mengetahui siapa yang melakukan itu, sampai mereka menyelidiki dan mencari berita, lalu mereka mengetahui bahwa nabi Ibrahim yang melakukan hal itu. Ketika mereka datang ke untuk mencaci maki perbuatannya itu, maka nabi Ibrahim mengambil persiapan untuk mengecam dan mencela perbuatan mereka. Jadi dia berkata: (Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu?), yaitu apakah kalian menyembah berhala-berhala yang kalian pahat dan kalian buat dengan tangan kalian itu selain Allah (Padahal Allah-lah Yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu (96)) Bisa juga bahwa huruf “maa” di sini adalah “maa mashdariyah”, sehingga bentuknya adalah “Allah adalah Dzat yang menciptakan dan mengetahui apa yang kalian lakukan” Bisa juga bahwa huruf “maa” itu bermakna “alladzi” yang bentuknya adalah Allah adalah Dzat yang menciptakan kalian dan yang mengetahui apa yang kalian lakukan kepadaNya” Kedua pendapat itu saling berkaitan dan pendapat yang pertama adalah yang lebih jelas, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab “Af’a Al-Ibad”
Diriwayatkan dari Hudzaifah secara marfu’:,”Sesungguhnya Allah SWT yang menciptakan semua pekerja dan hasil kerjanya” Sebagian mereka membacanya: (Padahal Allahlah Yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu (96)) Ketika itu saat hujjah ditegakkan kepada mereka, mereka menyerangnya dengan tangan dan kekuatan, lalu mereka berkata: (Dirikanlah suatu bangunan untuk (membakar) Ibrahim: lalu lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu) Perkara mereka telah disebutkan di dalam surah Al-Anbiya’. Allah menyelamatkan nabi Ibrahim dari api itu dan memenangkannya atas mereka, menolongnya, dan meninggikan hujjahnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina (98))


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat As-Saffat ayat 97: Maka ketika selesai Ibrahim memberikan hujjah kepada mereka dan mengalahkan mereka; Maka berkata sebagian atas sebagian yang lain : Tegakkan bangunan yang tinggi, dan nyalakan api yang besar, kemudian lemparkan dia ke dalam api yang besar itu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Lalu mereka taruh kayu bakar di bawahnya serta mereka nyalakan api. Ketika api telah membesar, maka mereka lemparkan Nabi Ibrahim ke dalamnya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 97

Kaum yang kafir itu kalah dalam beradu argumen dengan nabi ibrahim, kemudian mereka berkata, 'buatlah bangunan perapian untuk kita membakar-Nya; lalu lemparkan dia ke dalam api yang menyala-Nyala itu. '98. Maka mereka bermaksud memperdayainya dengan cara membakar-Nya, namun Allah menyelamatkan dia dari kobaran api, lalu kami jadikan mereka orang-orang yang hina dan kalah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penjabaran dari banyak ulama terkait makna dan arti surat As-Saffat ayat 97 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi ummat. Sokong dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Sering Dikunjungi

Baca ratusan materi yang cukup sering dikunjungi, seperti surat/ayat: At-Taubah 122, Al-Baqarah 148, At-Taubah 105, Al-Insyirah 8, Al-Hujurat 10-12, At-Takwir. Ada juga At-Tahrim 8, Al-Insyiqaq, Al-Isra 26-27, Al-Mu’minun, Ath-Thalaq 2-3, Al-Alaq 1-5.

  1. At-Taubah 122
  2. Al-Baqarah 148
  3. At-Taubah 105
  4. Al-Insyirah 8
  5. Al-Hujurat 10-12
  6. At-Takwir
  7. At-Tahrim 8
  8. Al-Insyiqaq
  9. Al-Isra 26-27
  10. Al-Mu’minun
  11. Ath-Thalaq 2-3
  12. Al-Alaq 1-5

Pencarian: qs. an-nisa ayat 36, arti surat yusuf ayat 31, al-fatihah ayat 6, kulya ibadi alladziina asrafu ala anfusihim, ali imran 170

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.