Surat As-Saffat Ayat 70
فَهُمْ عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِمْ يُهْرَعُونَ
Arab-Latin: Fa hum 'alā āṡārihim yuhra'ụn
Artinya: Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu.
« As-Saffat 69 ✵ As-Saffat 71 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Terkait Surat As-Saffat Ayat 70
Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 70 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah berharga dari ayat ini. Tersedia beberapa penafsiran dari kalangan ahli tafsir terkait isi surat As-Saffat ayat 70, antara lain seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
69-70 Sesungguhnya mereka mendapatkan leluhur mereka di atas kesyirikan dan kesesatan, lalu merekapun bersegera mengikuti mereka di atas itu.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
70. Mereka menelusuri jejak nenek moyang mereka dalam kesesatan dengan semangat.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
70. فَهُمْ عَلَىٰٓ ءَاثٰرِهِمْ يُهْرَعُونَ (Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu)
Yakni mereka bersegara dalam mengikuti nenek moyang mereka seakan-akan mereka dipaksa untuk mengikuti mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
70. Mereka berada di jalan para leluhur itu dan mengikutinya dengan sangat cepat seakan-akan gelisah untuk mengikuti mereka.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mereka tergesa-gesa} bergegas {mengikuti jejak (nenek moyang) mereka
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
69-73. SEakan-akan dikatakan, Apa yang telah mengantarkan kalian ke negeri ini? Maka Allah berfirman, “Karena sesungguhnya mereka mendapati,” menemukan “bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat. Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak mereka itu,” maksudnya, mereka segera turut melakukan kesesatan, tanpa menoleh kepada apa yang diserukan oleh para rasul dan tidak pula kepada apa-apa yang telah diwanti-wantikan oleh kitab-kitab suci, serta tidak pula kepada perkataan orang-orang yang memberikan nasihat. Bahkan mereka menentangnya dengan mengatakan,
“"Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka." (Az-Zukhruf:22).
“Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka,” maksudnya, sebelum orang-orang yang menjadi alamat pembicaraan, “sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,” sedikit sekali dari mereka yang beriman dan mengambil petunjuk.
“Dan sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan di kalangan mereka,” yakni, yang mengingatkan mereka dari kesesatan, “maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.” Kesudahan mereka adalah kebinasaan, kehinaan, dan kenistaan. Maka hendaklah mereka waspada kalau masih tetap harus dalam kesesatannya, akan ditimpa seperti apa yang telah menimpa orang-orang terdahulu tersebut.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 62-70
Allah SWT berfirman bahwa apakah semua kenikmatan surga dan apa yang ada di dalamnya berupa makanan, minuman, istri-istri, dan lainnya lebih baik sajian dan pemberiannya (ataukah pohon zaqqum) yaitu yang berada di dalam neraka Jahanam. Bisa ditafsirkan juga bahwa makna yang dimaksud adalah pohon tertentu, sebagian yang dikatatakan sebagian mereka, bahwa sesungguhnya zaqqum adalah sebuah pohon yang cabang-cabangnya menjalar ke seluruh tempat di neraka Jahanam, sebagaimana pohon Thuba yang merupakan sebuah pohon di surga yang tidak ada suatu rumah pun di dalam surga melainkan terdapat suatu cabang darinya. Bisa ditafsirkan juga bahwa yang dimaksud adalah jenis suatu pohon yang dikenal dengan nama pohon zaqqum, sebagaimana firmanNya: (dan pohon kayu keluar dari Tursina yang menghasilkan minyak, dan penyedap makanan bagi orang-orang yang makan (20)) (Surah Al-Mu-minun)
yaitu pohon zaitun. Hal itu dikuatkan dengan firmanNya SWT: (Kemudian sesungguhnya kamu, hai orang yang sesat lagi mendustakan (51) benar-benar akan memakan pohon zaqqum (52)) (Surah Al-Waqi'ah: 51-52)
Firman Allah: (Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim (63))
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim (63)) Abu Jahal (semoga dilaknat oleh Allah) berkata bahwa sesungguhnya zaqqum itu adalah buah kurma yang dicampur dengan mentega. Saya berkata bahwa makna ayat ini adalah seperti berikut: bahwa sesungguhnya Kami memberitahukan kepadamu, wahai Muhammad, tentang pohon zaqqum tidak lain sebagai ujian yang kamu uji terhadap manusia, siapa saja di antara mereka yang membenarkannya dan siapa saja yang mendustakannya. Sebagaimana firmanNya: (Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu terkutuk dalam Al-Qur'an. Dan Kami menakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka) (Surah Al-Isra’: 60)
Firman Allah: (Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka yang menyala) (64)) yaitu tempat tumbuhnya berada di dasar neraka (mayangnya seperti kepala setan-setan (65)) yaitu mengerikan dan menjijikkan jika disebutkan.
Sesungguhnya itu menyerupainya dengan kepala setan. Dan hal itu tidak dikenali oleh orang-orang yang diajak bicara, karena itu menancap di dalam jiwa-jiwa bahwa setan itu sangat buruk penampilannya.
Firman Allah SWT: ( Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu (66)) Allah menyebutkan bahwa mereka memakan dari pohon ini yang bentuknya tidak ada yang lebih mengerikan dan lebih buruk darinya. Dengan rasa dan aromanya yang buruk, mereka terpaksa memakannya ini karena mereka tidak menemukan makanan lainnya kecuali pohon itu. Hal yang semakna dengan apa yang difirmankan Allah SWT: (Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri (6) yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar (7)) (Surah Al-Gasyiyah)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW membaca ayat ini, kemudian beliau bersabda: Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Seandainya setetes zaqqum dimasukkan ke dalam laut dunia, tentulah itu merusak penghidupan seluruh penduduk bumi, maka bagaimana dengan orang yang pohon zaqqum menjadi makanannya?”
Firman Allah: (Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim (68))
yaitu kemudian tempat kembali mereka setelah hukuman itu benar-benar ke neraka yang menyala-nyala dengan dahsyat. Terkadang mereka disiksa dengan cara ini, terkadang disiksa dengan cara yang itu. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya (44)) (Surah Ar-Rahman) Demikianlah yang dikatakan Qatadah tentang ayat ini, dan ini merupakan tafsir yang baik dan kuat.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata bahwa tengah hari berlum berlalu di hari kiamat, sampai mereka (penghuni surga) di tempatnya dan mereka (penghuni neraka) di tempatnya. Sufyan berkata bahwa Aku melihatnya kemudian dia membaca firmanNya: (Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya (24)) Kemudian tempat peristirahatan mereka adalah neraka Jahim.
Saya berkata, berdasarkan tafsir ini maka “tsumma” adalah ‘athaf yang bagi satu khabar dengan khabar lainnya.
Firman Allah SWT: (Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat (69)) yaitu sesungguhnya Kami membalas mereka dengan itu, karena mereka mendapati nenek moyang mereka dalam keadaan tersesat, lalu mereka mengikutinya tanpa dalil dan bukti. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu (70)) Mujahid berkata bahwa maknanya adalah berlari.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat As-Saffat ayat 70: 69-70. Allah mengabarkan bahwa orang-orang kafir tidak menjadi (langsung) sesat pada saat mereka didakwahkan, akan tetapi mereka menolak dakwah sehingga tersesat karena masih terdapat ketaklidan (taklid buta) dan mengikuti atas mereka yang kafir (dari pendahulunya) yang kemudian mereka menyerang dakwah untuk mentauhudkan Allah.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni tergesa-gesa dalam kesesatan, tidak menengok ajakan para rasul dan peringatan kitab-kitab, serta tidak memperhatikan ucapan para penasehat, bahkan mereka bantah dengan kata-kata mereka, “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka" (lihat Az Zukhruf: 23).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 70
Lalu mereka tergesa-gesa mengikuti jejak nenek moyang mereka tanpa berpikir dan merenung untuk mencari tahu kebenarannya. 71. Orang-orang kafir itu, tidak terkecuali kafir mekah, mendapati nenek moyang mereka sesat dan mereka dengan serta-merta mengikuti kesesatan tersebut. Dan sungguh, sebelum mereka telah sesat dari hidayah Allah sebagian besar dari orang-orang yang dahulu, .
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penjabaran dari para ahli ilmu berkaitan isi dan arti surat As-Saffat ayat 70 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi ummat. Sokonglah dakwah kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.