Surat As-Saffat Ayat 36

وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُوٓا۟ ءَالِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُونٍۭ

Arab-Latin: Wa yaqụlụna a innā latārikū ālihatinā lisyā'irim majnụn

Artinya: Dan mereka berkata: "Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?"

« As-Saffat 35As-Saffat 37 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Berkaitan Dengan Surat As-Saffat Ayat 36

Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 36 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir mendalam dari ayat ini. Didapatkan variasi penafsiran dari banyak ahli tafsir terkait kandungan surat As-Saffat ayat 36, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan mereka berkata “apakah kami harus meninggalkan ibadah kepada tuhan-tuhan kami hanya karena ucapan seorang penyair gila? maksud mereka adalah rasululallah saw.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

36. Dan mereka juga mengingkari ajakan untuk mengesakan Allah dengan berkata: “Apakah kami harus meninggalkan berhala-berhala kami demi menuruti perkataan seorang penyair gila dan tidak berakal?!” -yang mereka maksud adalah Nabi Muhammad-. Mereka tidak hanya mendustakannya namun juga menyebutnya dengan hal yang tidak layak baginya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

36. Mereka berkata menyodorkan hujah kekufuran mereka, “Apakah kami harus meninggalkan tuhan-tuhan yang kami sembah karena ucapan seorang penyair gila?” Maksud mereka adalah Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

36. Orang-orang musyrik pemuja berhala itu akan berkata: “Bagaimana bisa kami meninggalkan peribadatan kepada Tuhan kami hanya karena ucapan penyair gila?” Maksud mereka adalah Nabi SAW. Allah SWT menghinakan mereka.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka berkata,“Apakah kami harus meninggalkan sesembahan kami karena seorang penyair gila”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

35-36. Kemudian Allah menjelaskan bahwa kejahatan mereka telah sampai pada puncaknya dan melampaui batas puncaknya, seraya berfirman, “Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka, ‘La ilaha illallah’,” lalu diserukan kepadanya dan mereka diperintah supaya meninggalkan penyembahan kepada selain DIa, “mereka menyombongkan diri,” darinya dan terhadap orang yang datang membawanya. “Dan mereka berkata” dengan maksud menentangnya, “Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sesembahan-sesembahan kami” yang tetap kami sembah dan juga oleh bapak-bapak kami hanya karena perkataan “seorang penyair gila?” yang mereka maksud adalah Nabi Muhammad. Mereka tidak cukup hanya berpaling darinya (semoga Allah mengazab mereka) dan tidak pula hanya mendustakan hingga mereka mencapnya dengan hukum yang paling zhalim serta menjadikannya sebagai seorang penyair yang gila, padahal mereka mengetahui bahwa beliau tidak mengenal syair dan para penyair, tidak pula cirinya dan ciri mereka. Dan sesungguhnya beliau adalah manusia yang paling berakal dan paling lurus cara pandangnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 27-37
Allah SWT menyebutkan bahwa orang-orang kafir saling mencela di tempat perhentian hari kiamat, sebagaimana mereka saling bertengkar di dasar neraka: (maka orang-orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, "Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebagian azab api neraka?" (47) Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab, "Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka, karena sesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan antara hamba-hambaNya" (48)) (Surah Ghafir) dan (Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebagian dari mereka menghadapkan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, "Kalau tidaklah karena kamu, tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman” (31) Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, "Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak) sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa” (32) Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, "(Tidak), sebenarnya tipu daya(mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya.” Kedua belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan Kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan (33)) (Surah Saba’) Demikian juga dikatakan mereka di sini: (Sesungguhnya kamulah yang datang kepada kami dari kanan)
Mujahid berkata bahwa yang dimaksud adalah dari kebenaran, ini merupakan perkataan orang-orang kafir kepada para setan.
Qatadah berkata bahwa manusia berkata kepada jin, ("Dahulu sesungguhnya kalian datang kepada kami dari arah kanan) dia berkata yaiitu dari arah kabaikan tetapi pada akhirnya kalian menghalang-halangi dan menahan kami darinya darinya.
As-Suddi berkata bahwa kalian datang kepada kami dari arah kebenaran, lalu kalian menghiasi kebathilan bagi kami dan menghalang-halangi kami dari kebenaran.
Ikrimah berkata tentang firmanNya: (Sesungguhnya kamulah yang datang kepada kami dari kanan) yaitu dari arah yang membuat kami percaya kepada kalian.
Firman Allah SWT: ( (Pemimpin-pemimpin mereka) menjawab, "Sebenarnya kamulah yang tidak beriman (29)) Para pemimpin dari kalangan jin dan manusia berkata kepada para pengikutnya, bahwa perkaranya tidaklah seperti yang kalian duga, melainkan hati kalian sendiri yang ingkar terhadap keimanan, dan justru menerima kekafiran dan kemaksiatan (Dan sekali-kali kami tidak berkuasa terhadapmu) yaitu hujjah yang membuktikan kebenaran dari apa yang kami serukan kepada kalian (bahkan kamulah kaum yang melampaui batas) yaitu bahkan sebenarnya pada diri kalian terdapat sikap melampaui batas, oleh karena itu kalian memenuhi seruan kami dan meninggalkan kebenaran yang didatangkan para nabi kepada kalian, padahal mereka telah menegakkan hujjah yang membenarkan apa yang mereka sampaikan, tetapi kalian tetap menentang mereka.
(Maka pastilah putusan (azab) Tuhan kita menimpa atas kita sesungguhnya kita akan merasakan (azab itu) (31) Maka kami telah menyesatkan kamu, Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang sesat (32)) Para pemimpin mereka berkata kepada mereka yang lemah,"Telah tetap keputusan Allah kepada kita bahwa kita adalah orang-orang yang celaka yang merasakan azab hari kiamat" (Maka kami sesatkan kalian) yaitu, kami menyeru kalian kepada kesesatan (sesungguhnya kami adalah orang-orang yang sesat) yaitu maka kami menyeru kalian untuk melakukan apa yang kami lakukan, dan kalian memenuhi seruan kami. Maka Allah SWT berfirman: (Maka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama dalam azab (33)) yaitu semuanya berada di dalam neraka sesuai dengan kesalahan mereka (Sesungguhnya demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berbuat jahat (34) Sesungguhnya mereka dahulu)
yaitu di dunia (apabila dikatakan kepada mereka "La ilaha illallah" (tiada Tuhan melainkan Allah), mereka menyombongkan diri) yaitu, mereka enggan mengucapkannya, seperti orang-orang mukmin mengucapkannya
(dan mereka berkata, "Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?" (36)) yaitu apakah kami meninggalkan penyembahan berhala yang merupakan tuhan-tuhan nenek moyang kami hanya karena perkataan seorang penyair gila ini? yang mereka maksud adalah Rasulullah SAW. Maka Allah SWT menyanggah mereka dan mendustakan ucapan mereka itu (Sebenarnya dia (Muhammad) telah membawa kebenaran) yaitu, Rasulullah SAW itu datang membawa kebenaran dalam semua berita dan perintah yang beliau sampaikan dari Allah (dan membenarkan rasul-rasul (sebelumnya)) yaitu Nabi SAW membenarkan semua apa yang diberitakan oleh mereka tentang diri beliau berupa sifat-sifat terpuji dan tuntunan-tuntunan yang lurus. Beliau telah menyampaikan dari Allah tentang syariat dan perintahNya, sebagaimana yang disampaikan mereka (Tidaklah ada yang dikatakan (oleh orang-orang kafir) kepadamu itu selain apa yang sesungguhnya telah dikatakan kepada rasul-rasul sebelum kamu) (Surah Fushshilat: 43)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat As-Saffat ayat 36: 33-36. Maka setelah mereka berdebat, Allah mengatakan bahwa mereka semua tempatnya di neraka jahannam, ini semua sebagai balasan orang-orang yang bermaksiat yang membeolehkan menerobos aturan-aturan Allah. Allah menjelaskan di antara kejahatan mereka yang di adzab adalah ketika dikatakan kepada mereka tiada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar mereka berlaku sombong dan sombong pula kepada yang telah datang utusan kepada mereka. Mereka berkata dengan sombong : Apakah kami harus meninggalkan tuhan-tuhan kami yang telah kami ibadahi dengan sebab laki-laki penyair, gila yang tidak dapat dipahami ucapannya ??! Yang mereka maksud adalah Rasulullah ﷺ.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dengan maksud menentangnya.

Mereka tidak hanya berpaling dan mendustakan, bahkan menilai Beliau dengan penilaian yang terlampaui zalim, padahal mereka mengetahui bahwa Beliau tidak mengenal syair dan para penyair, dan Beliau adalah manusia yang paling cerdas dan paling jauh pandangannya. Tidak perlu jauh-jauh buktinya, ketika mereka berselisih tentang siapa yang berhak menaruh kembali hajar aswad, sampai mereka hampir bertikai, maka Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan usulan yang tepat yang diterima oleh semua kalangan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 36

Dan ketika diajak untuk menyembah dan mengesakan Allah, mereka berkata, 'apakah kami harus meninggalkan sesembahan kami hanya karena seorang penyair gila''37. Mereka menuduh nabi Muhammad sebagai penyair gila, padahal dia datang kepada mereka dengan membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul sebelumnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beragam penjabaran dari berbagai ahli ilmu berkaitan makna dan arti surat As-Saffat ayat 36 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita bersama. Support dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Terbanyak Dicari

Kaji berbagai konten yang terbanyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Insyirah 8, At-Taubah 122, At-Takwir, Ath-Thalaq 2-3, Al-Mu’minun, At-Taubah 105. Serta Al-Baqarah 148, Al-Alaq 1-5, Al-Isra 26-27, Al-Insyiqaq, At-Tahrim 8, Al-Hujurat 10-12.

  1. Al-Insyirah 8
  2. At-Taubah 122
  3. At-Takwir
  4. Ath-Thalaq 2-3
  5. Al-Mu’minun
  6. At-Taubah 105
  7. Al-Baqarah 148
  8. Al-Alaq 1-5
  9. Al-Isra 26-27
  10. Al-Insyiqaq
  11. At-Tahrim 8
  12. Al-Hujurat 10-12

Pencarian: waddamu artinya, quran surat at-taubah ayat 60, tulisan arab surat al maun, sebutkan anugerah atau nikmat yang allah berikan kepada luqman, al imran 11

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.