Surat As-Saffat Ayat 10
إِلَّا مَنْ خَطِفَ ٱلْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُۥ شِهَابٌ ثَاقِبٌ
Arab-Latin: Illā man khaṭifal-khaṭfata fa atba'ahụ syihābun ṡāqib
Artinya: Akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang.
« As-Saffat 9 ✵ As-Saffat 11 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Penting Terkait Surat As-Saffat Ayat 10
Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 10 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran penting dari ayat ini. Tersedia variasi penjelasan dari kalangan mufassir terhadap kandungan surat As-Saffat ayat 10, antara lain seperti tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kecuali setan yang mencuri pendengaran terhadap pembicaraan yang dia dengar dari langit, lalu dia menyampaikannya kepada setan yang ada di bawahnya, lalu yang dibawahnya tersebut menyampaikan pada yang dibawahnya lagi, dan terkadang dia sudah terkena lemparan bola api sebelum dia menyampaikannya dan terkadang pula dia telah menyampaikan dengan takdir Allah sebelum dia terkena lemparan bola api, lalu dia membawanya ke dukun-dukun dan mereka pun mencampurnya dengan sertaus kedustaan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
10. Kecuali sebagian dari setan yang mendengar selentingan, yaitu kalimat yang beredar di antara para malaikat dan menjadi perbincangan mereka, yang ilmu tentangnya belum sampai ke penduduk bumi. Lalu satu bola api akan memburunya hingga kemudian membakarnya. Dan mungkin saja dia telah menyampaikan kalimat tersebut kepada saudara-saudaranya sebelum bola api mengenainya lalu mereka menyampaikannya kepada dukun-dukun, kemudian para dukun itu membumbuinya dengan seratus kebohongan tambahan.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
10. إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ (akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan))
Yakni salah satu setan mencuri-curi pembicaraan yang terjadi di antara para malaikat tentang apa yang akan terjadi yang belum diketahui oleh penduduk bumi.
فَأَتْبَعَهُۥ شِهَابٌ ثَاقِبٌ(maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang)
Yakni bintang cemerlang yang akan membakarnya, yang terkadang tidak mengenai setan itu sehingga ia mampu menyampaikan kepada para dukun berita yang telah ia curi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
10. Akan tetapi salah satu golongan setan mencuri berita di tengah perundingan malaikat yaitu menguping pembicaraan mereka, maka dia akan dikejar bintang bercahaya yang kemudian membakarnya.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{kecuali yang menyambar pembicaraan dengan sekali sambar} mencuri satu percakapan para malaikat dengan sekali sambaran {maka ia dikejar} dikejar {oleh bintang yang menyala} yang bersinar lagi menyala-nyala
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
10. kalau saja Allah tidak mengecualikan, niscaya hal itu menjadi dalil yang membuktikan bahwasannya setan-setan itu tidak akan dapat mendengar apa pun sama sekali. Akan tetapi Dia berfirman, ”akan tetapi barangsiapa yang mencuri (pendengaran)” maksudnya, kecuali siapa diantara setan-setan pembangkang itu yang mengambil secara rahasia dan mencuri satu kata, “maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang,” kadang ia dapat menghanguskannya sebelum setan itu menyampaikannya kepada para sekutunya sehingga berita dari langit pun terputus (terjaga), dan kadang ia sempat menyampaikannya sebelum suluh api itu menghanguskannya Pada saat itulah setan-setan itu menambah kalimat yang dicuri itu dengan seratus dusta, mereka mempropagandakannya disebabkan satu kata yang berhasil ia curi dari langit.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 6-10
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia telah menghiasi langit dunia bagi orang yang memandangnya dari kalangan penduduk bumi, dengan hiasan, yaitu bintang-bintang. Dibaca dengan diidhafahkan atau sebagai badal, keduanya bermakna sama. Bintang-bintang yang beredar dan yang tetap sinarnya menembus ruang angkasa yang bening, maka dapat menerangi penduduk bumi. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa yang menyala-nyala (5)) (Surah Al-Mulk) Firman Allah SWT di sini: (dan (telah memelihara) sebenar-benarnya) bentuknya adalah,“dan Kami memeliharanya dengan sebenar-benarnya” (dari setiap setan yang sangat durhaka) yaitu yang membangkang dan durhaka, ketika dia hendak mencuri dengar dari pembicaraan para malaikat, maka dikejar meteor yang menyala-nyala, lalu membakarnya. Oleh karena itu Allah berfirman: (setan-setan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat) yaitu, agar para setan-setan itu tidak sampai ke tempat yang tinggi, yaitu langit dan para penghuninya adalah para malaikat, ketika mereka berbincang-bincang tentang apa yang diwahyukan Allah SWT tentang syariat dan ketetapanNya Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan mereka dilempari) yaitu mereka dilempari (dari segala penjuru) yaitu dari semua penjuru langit yang mereka tuju (Untuk mengusir mereka) yaitu mereka dirajam dan dilempari dengan itu agar terusir dan dicegah jauh dari tempat yang mereka tuju (dan bagi mereka siksaan yang kekal) bagi mereka di akhirat azab yang kekal, menyakitkan, dan terus-menerus. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami sediakan bagi mereka siksa yang menyala-nyala) (Surah Al-Mulk: 5) Firman Allah SWT: (tetapi barang siapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan)) yaitu kecuali setan-setan yang hendak mencuri dengar dari pembicaraan para malaikat, kemudian setan itu menyampaikannya kepada setan lain yang ada di bawahnya, lalu disampaikan lagi kepada yang di bawahnya lagi. Dan adakalanya setan yang telah berhasil mencuri dengar itu dihantam bintang yang menyala-nyala sebelum menyampaikannya,. Adakalanya dia sempat menyampaikannya itu berkat takdir Allah, sebelum dikejar oleh bintang yang menyala dan yang membakarnya. Maka tugasnya dipegang oleh setan lain hingga sampai kepada dukun, Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (tetapi barang siapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan), maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang (10)) yaitu terang benderang.
Makna firmanNya ini, yaitu pada firman Allah SWT yang menceritakan tentang jin, bahwa mereka berkata: (Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api (8) dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu), tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk menembaknya) (9) Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka (10)) (Surah Al-Jin)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat As-Saffat ayat 10: Adapun para setan yang berusa menyambar dengan cepat kabar dari para malaikat, maka ia akan di ikuti oleh panah-panah yang akan membinasakannya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Kalau Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidak mengecualikan tentu yang demikian merupakan dalil bahwa mereka tidak dapat mendengar berita itu sama sekali.
Yakni meteor. Maksud yang menyala adalah yang membakar, melubangi atau merusak. Terkadang meteor itu mengenai mereka sebelum mereka sampaikan kepada kawan-kawan mereka, dan terkadang mereka telah menyampaikan suatu perkataan atau berita kepada kawan-kawannya, termasuk dari kalangan manusia, yang terdiri dari para dukun dan peramal. Oleh karena itulah terkadang apa yang mereka (para dukun dan para normal) sampaikan itu benar karena berita yang disampaikan setan-setan itu, namun mereka mencampur berita yang benar itu dengan seratus kedustaan, dan dengan satu berita itu mereka lariskan kedustaan itu di tengah-tengah manusia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 10
Setan-setan itu tidak dapat mendengar pembicaraan para malaikat, kecuali setan yang berhasil mencuri pembicaraan dengan cepat, maka ia dikejar oleh bintang yang menyala sehingga mereka pun terbakar. 11. Usai menjelaskan bukti-bukti kekuasaan-Nya di alam raya, Allah beralih membuktikan kuasa-Nya dalam menciptakan manusia. Wahai nabi Muhammad, maka tanyakanlah kepada mereka yang musyrik, 'apakah penciptaan mereka yang lebih sulit ataukah apa yang telah kami ciptakan itu yakni malaikat, langit, dan bumi seisinya'' sesungguhnya kami telah menciptakan nabi adam, yaitu nenek moyang mereka dari tanah liat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah pelbagai penjelasan dari para ulama terhadap makna dan arti surat As-Saffat ayat 10 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Sokong usaha kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.