Surat Al-Ahzab Ayat 62

سُنَّةَ ٱللَّهِ فِى ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلُ ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ ٱللَّهِ تَبْدِيلًا

Arab-Latin: Sunnatallāhi fillażīna khalau ming qabl, wa lan tajida lisunnatillāhi tabdīlā

Artinya: Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati peubahan pada sunnah Allah.

« Al-Ahzab 61Al-Ahzab 63 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Berkaitan Dengan Surat Al-Ahzab Ayat 62

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ahzab Ayat 62 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah mendalam dari ayat ini. Ada kumpulan penafsiran dari banyak mufassir berkaitan makna surat Al-Ahzab ayat 62, misalnya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sunnah Allah dan caraNya yang berlaku atas orang-orang munafik di kalangan umat-umat terdahulu, yaitu mereka ditawan dan dibunuh di mana pun mereka berada. Dan kamu (wahai Nabi) tidak akan menemukan perubahan dan pergantian pada cara Allah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

62. Sunnatullah dan ketetapan Allah terhadap orang-orang munafik dan penyebar fitnah serta seluruh musuh agama adalah dengan menurunkan siksaan dan membinasakan mereka serta membatalkan tipu daya mereka. Dan sunnatullah tidak akan berubah selamanya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

62. Ini adalah sunnah Allah yang berlaku bagi kaum munafik jika menampakkan kemunafikannya, dan sunnah Allah itu tetap, engkau tidak akan mendapati perubahan padanya selama-lamanya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

62. سُنَّةَ اللهِ فِى الَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلُ ۖ (Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu))
Yakni Allah telah menjalankan ketetapan itu pada umat-umat terdahulu, yakni melaknat orang-orang munafik dan menjadikan mereka terculik dan terbunuh. Dan begitu pula nasib orang-orang yang senantiasa menyebarkan kabar bohong itu.

وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ اللهِ تَبْدِيلًا (dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati peubahan pada sunnah Allah)
Yakni tidak akan diganti dan diubah, namun akan tetap berlaku pada orang-orang seperti mereka, baik itu pada masa terdahulu maupun masa yang akan datang.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

62. Allah telah menjadikan itu sebagai ketetapan bagi umat terdahulu. Tidak ada yang bisa merubah sunnatullah, itu semua sudah menjadi ketetapan selamanya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{sebagai sunatullah} sunnatullah {bagi orang-orang yang telah berlalu} telah berlalu {sebelumnya. Kamu tidak akan mendapati pada sunatullah suatu perubahan} perubahan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

62. “Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelumnya,” yaitu bahwa siapa saja yang terus bergelimang dalam kemaksiatan dan berbuat lancang mengganggu (kaum Muslimin) dan tidak berhenti dari perbuatan ini, maka dia pasti akan disiksa dengan siksaan yang sangat keras, “dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat perubahan pada Sunnah Allah.” Maksudnya, tidak ada pergantian. Akan tetapi Sunnah dan kebiasaan Allah itu terus berlaku disertai dengan faktor-faktor yang menuntut adanya sebab kausalitasnya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 59-62
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan Rasulallah SAW agar memerintahkan kepada para wanita yang beriman, khususnya istri-istri beliau dan anak-anak perempuan beliau karena kemuliaan mereka miliki agar mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka agar mereka berbeda dari para wanita Jahiliyah dan budak-budak wanita. Jilbab adalah kain yang dipakai di atas kerudung, menurut pendapat yang dikatakan Qatadah dan lainnya, dan hal itu menempati kedudukan kain sarung.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Allah memerintahkan kepada para wanita yang beriman ketika mereka keluar dari rumah mereka untuk suatu keperluan, maka hendaklah mereka menutupi wajah mereka dari kepala dengan kain jilbab dan menampakkan sebelah matanya saja.
Muhammad bin Sirin berkata bahwa dia bertanya kepada Ubaidah As-Salmani tentang firman Allah SWT: (Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka) Maka dia menutupi wajah dan kepalanya, serta menampakkan mata kirinya.
Diriwayatkan dari Ummu Salamah, dia berkata bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitu firmanNya: (Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka) Maka para wanita Anshar keluar seakan-akan di atas kepala mereka ada burung gagaknya karena sikap mereka yang tenang, dan mereka memakai pakaian yang berwarna hitam.
Firman Allah: (Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu) yaitu apabila mereka melakukan hal itu, maka mereka dapat dikenal sebagai wanita-wanita yang merdeka, bukan budak, dan bukan juga wanita yang berbuat susila.
Mujahid berkata bahwa maknanya adalah hendaklah mereka memakai jilbab agar mereka dikenal bahwa mereka adalah wanita-wanita merdeka, sehingga tidak ada seorang fasik pun yang mengganggu dan tidak diragukan.
Firman Allah SWT: (Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) yaitu terhadap dosa-dosa yang telah dilakukan di masa Jahiliyah, dimana mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu. Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengancam orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang menampakkan keimanannya, dan mereka menyimpan kekafirannya: (orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya) Ikrimah dan lainnya berkata bahwa mereka di sini adalah para pezina.
(dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah) yaitu orang-orang yang berkata bahwa musuh datang menyerang dan akan terjadi perang, padahal itu dusta dan buat-buatan. Jika mereka tidak mau berhenti dari melakukan perbuatan-perbuatan itu dan kembali kepada kehenaran (niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka)
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa maknanya adalah Kami benar-benar menjadikanmu berkuasa atas mereka.
(kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu) yaitu, di Madinah (melainkan dalam waktu yang sebentar (60) dalam keadaan terlaknat) keadaan mereka pada masa mereka tinggal di Madinah sebentar lagi karena dalam waktu yang dekat mereka akan diusir dan dijauhkan (Di mana saja mereka dijumpai) yaitu didapati (mereka ditangkap) karena kehinaan dan jumlah mereka yang sedikit (dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya) Kemudian Allah SWT berfirman: (Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu)) yaitu Ini adalah ketetapan Allah terhadap orang-orang munafik, apabila mereka bersikeras dengan kemunafikan dan kekafiran mereka serta tidak mau kembali dari apa yang mereka lakukan, bahwa orang-orang yang beriman akan menguasai dan mengalahkan mereka (dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah) yaitu ketetapan Allah dalam hal ini tidak dapat diganti dan diubah


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Ahzab ayat 62: Allah menjelaskan bahwa semua itu adalah sunnatullah dan jalan bagi siapa yang munafik dengan menampakkan islam dan menyembunyikan kekufuran. Allah berlepas diri dari musuh-musuh-Nya dan dzahir-dzahir mereka tidak akan aman, mereka akan selalu merasakan akan dibunuh. Sunnatullah bagi mereka orang-orang munafik yang tidak akan berubah dan tergantikan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni barang siapa yang tetap berbuat maksiat, berani mengganggu dan tidak mau berhenti, maka dia akan dihukum dengan hukuman yang berat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ahzab Ayat 62

Ancaman dan siksa Allah kepada orang-orang munafik, orang-orang yang hatinya berpenyakit, dan orang-orang yang menebar fitnah, sebagaimana dijelaskan dalam ayat sebelumnya, adalah sebagai sunah dan ketetapan Allah yang berlaku juga bagi orang-orang yang telah terdahulu sebelum kamu dan akan berlaku bagi generasi sesudahmu, dan engkau tidak akan mendapati perubahan pada sunah Allah. (lihat juga: al-isr'/17: 77 dan al-fat'/48: 23)63. Ancaman dan siksa pedih bagi orang-orang munafik tidak hanya berlangsung di dunia, tetapi juga di akhirat. Karena penasaran tentang hari kiamat, manusia bertanya kepadamu, wahai nabi Muhammad, tentang hari kiamat. Katakanlah, 'ilmu tentang hari kiamat itu hanya di sisi Allah. ' dan tahukah engkau kapan datangnya kiamat itu' pasti engkau tidak tahu. Boleh jadi hari kiamat itu sudah dekat waktunya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penjabaran dari para ulama berkaitan isi dan arti surat Al-Ahzab ayat 62 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita semua. Sokonglah kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Banyak Dicari

Telaah ratusan konten yang banyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Hujurat 10-12, Al-Insyirah 8, Al-Mu’minun, At-Taubah 105, At-Taubah 122, At-Takwir. Ada pula Al-Alaq 1-5, Al-Baqarah 148, Al-Insyiqaq, At-Tahrim 8, Ath-Thalaq 2-3, Al-Isra 26-27.

  1. Al-Hujurat 10-12
  2. Al-Insyirah 8
  3. Al-Mu’minun
  4. At-Taubah 105
  5. At-Taubah 122
  6. At-Takwir
  7. Al-Alaq 1-5
  8. Al-Baqarah 148
  9. Al-Insyiqaq
  10. At-Tahrim 8
  11. Ath-Thalaq 2-3
  12. Al-Isra 26-27

Pencarian: surat thoriq, jodoh bahasa arab, alhamdulillah teks arab, hujurat, arti dari al ikhlas

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.