Surat Al-Ahzab Ayat 39

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

ٱلَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَٰلَٰتِ ٱللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُۥ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا ٱللَّهَ ۗ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ حَسِيبًا

Arab-Latin: Allażīna yuballigụna risālātillāhi wa yakhsyaunahụ wa lā yakhsyauna aḥadan illallāh, wa kafā billāhi ḥasībā

Artinya: (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.

« Al-Ahzab 38Al-Ahzab 40 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Mengenai Surat Al-Ahzab Ayat 39

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ahzab Ayat 39 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah berharga dari ayat ini. Didapatkan beragam penjabaran dari kalangan ahli ilmu berkaitan isi surat Al-Ahzab ayat 39, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kemudian Allah menyebutkan para nabi terdahulu dan menyanjung mereka, bahwa mereka telah menyampaikan risalah-risalah Allah kepada manusia dan mereka takut kepada Allah semata dan tidak takut kepada siapa pun selainNya. Dan cukuplah Allah sebagai yang memperhitungkan segala amal perbuatan hamba-hambaNya seluruhnya dan pengawas atas mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

39. Demikianlah keadaan para Nabi, mereka adalah makhluk pilihan, manusia yang paling mengetahui kebenaran, dan paling takut kepada Allah; dan Nabi Muhammad adalah orang yang paling mulia di antara mereka. Dan cukup Allah yang akan menghisab para Nabi tentang penyampaian risalah mereka, dan menghisab kaum mereka tentang jawaban mereka terhadap seruan para Nabi.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

39. (Yaitu) Para Nabi yang menyampaikan risalah Allah yang diturunkan kepada mereka kepada umat-umat mereka, dan mereka tidak takut kepada seorang pun selain Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā-, sehingga mereka tidak berpaling kepada apa yang diucapkan oleh orang lain tatkala mereka melakukan apa yang telah Allah halalkan bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai penjaga amal perbuatan hamba-hamba-Nya untuk Dia perhitungkan dan Dia berikan balasannya kepada mereka. Jika amal perbuatannya baik, maka dibalas dengan kebaikan, jika amal perbuatannya buruk, maka akan dibalas dengan keburukan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

39. الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسٰلٰتِ اللهِ وَيَخْشَوْنَهُۥ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا اللهَ ۗ ((yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah)
Yakni begitu pula denganmu Hai Muhammad, janganlah kamu pedulikan apa yang dikatakan orang lain tentangmu karena kamu menyampaikan ayat-ayat Allah.

وَكَفَىٰ بِاللهِ حَسِيبًا(Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan)
Yakni membuat perhitungan pada mereka dalam suatu hal.
Setelah Rasulullah menikahi Zainab, sebagian orang mengatakan: “dia menikahi istri anaknya sendiri.” Maka Allah menurunkan ayat:
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Jika rasa takut seorang hamba kepada Rabbnya telah sempurna, maka ia tidak akan takut kepada apa pun kecuali kepada-Nya, Allah ta'ala berfirman: { ٱلَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَٰلَٰتِ ٱللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُۥ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا ٱللَّهَ ۗ } "(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah" dan jika rasa takutnya berkurang, maka ia takut terhadap makhluk, dan sesuai dengan berkurang atau bertambah rasa takutnya, maka timbullah rasa takut.

2 ). Membawa risalah Islam tidak menyerah kepada ancaman duniawi:
{ ٱلَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَٰلَٰتِ ٱللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُۥ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا ٱللَّهَ ۗ } "(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah"


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

39. Para nabi terdahulu yang telah menyampaikan risalah Allah kepada manusia. Mereka hanya takut kepada Allah dan tidak takut siapapun kecuali Allah. Begitu juga engkau wahai Muhammad, cukup engkau menyampaikan hukum dan syariat Allah, Allahlah Yang akan menghitung dan menjaga amal-amal mereka. Maka tidak ada yang harus ditakuti kecuali Allah


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, dan takut kepadaNya serta tidak merasa takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan} pengawas amal ciptaanNya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

39. Kemudian Allah menjelaskan, siapa gerangan mereka yang terdahulu, dan ini adalah sunnah dan tradisi mereka. Sesungguhnya mereka adalah “orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah.” Mereka membacakan ayat-ayat Allah, hujjah-hujjah dan argument-argumenNya kepada manusia, dan mengajak mereka kepada Allah, “dan mereka takut kepadaNya,” semata, tiada sekutu bagiNya “dan mereka tiada merasa takut kepada seorang pun,” kecuali kepada Allah.
Apabila yang demikian itu adalah sudah menjadi sunnah pada para nabi yang ma’shum, yang tugas mereka telah mereka laksanakan dan mereka kerjakan sebaik-baiknya, yaitu berdakwah, mengajak manusia kepada Allah dan hanya takut kepadaNya semata, yang menuntut untuk melaksanakan segala yang diperintahkanNya dan meninggalkan segala laranganNYa, [maka hal ini membuktikan bahwa yang demikian itu tidak mengandung aib (cela) dari sudut mana pun].
“Dan cukuplah Allah sebagai pembuat Perhitungan,” yang memperhitungkan hamba-hambaNya dan selalu mengawasi amal perbuatan mereka. Dengan demikian dapat diketahui bahwa menikah itu termasuk salah satu sunnah (tradisi) para utusan Allah.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 39-40
Allah SWT memuji ((yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah) kepada makhlukNya dan menunaikan amanat yang diberikan kepada mereka (mereka takut kepada-Nya) yaitu, mereka hanya takut kepada Allah, dan tidak takut kepada seorangpun selain Dia. Maka tidak ada kekuasaan seorang pun yang dapat mencegah mereka untuk menyampaikan risalah-risalah Allah SWT (Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan) yaitu cukuplah Allah sebagai Penolong dan Pembantu. Pemimpinmanusia dalam menegakkan hal ini, bahkan dalam semua kedudukan, adalah nabi Muhammad, Rasulullah SAW, karena sesungguhnya beliau telah menunaikan dan menyampaikan risalah itu kepada semua penduduk di belahan bumi timur dan barat, sehingga kepada semua anak cucu nabi Adam. Allah memenangkan kalimat, agama, dan syariat­Nya atas semua agama dan syariat. Dan sesungguhnya nabi-nabi sebelumnya hanya diutus khusus kepada kaumnya, sedangkan beliau SAW diutus kepada semua makhluk, baik yang Arab maupun non Arab (Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua”) (Surah Al-A'raf: 158) Kemudian tugas penyampaian itu diwarisi oleh umat setelah beliau. Orang yang paling berjasa dalam hal ini adalah para sahabat beliau. Mereka menyampaikan dari beliau sebagaimana apa yang telah beliau sampaikan kepada mereka dalam semua perkataan, perbuatan, dan keadaan beliau di malam dan siang hari, dalam keadaan di tempat dan dalam perjalanan, dalam keadaan sembunyi dan terang-terangan. Semoga Allah meridhai mereka. Kemudian diwarisi oleh pengganti setelah mereka sampai kepada masa kita ini. Maka dengan cahaya merekalah, orang-orang yang mendapat petunjuk mengikuti jejak mereka, dan hanya orang-orang yang mendapat taufiklah yang menempuh jalan mereka. Maka kita memohon kepada Allah SWT untuk menjadikan kita termasuk orang-orang yang dapat menggantikan mereka.
Firman Allah SWT: (Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu) Setelah ini ini dilarang menyebutkan Zaid bin Muhammad. yaitu, bahwa nabi Muhammad SAW bukan ayah Zaid, sekalipun Nabi SAW telah mengangkatnya sebagai anak, karena sesungguhnya tidak ada seorang anak lelaki pun bagi Nabi SAW yang hidup sampai mencapai usia balihg. Sesungguhnya Nabi SAW mempunyai anak laki-laki dari Khadijah, yaitu Al-Qasim, Ath-Thayyib, dan Ath-Thahir yang semuanya meninggal dunia ketika masih kecil. Beliau mempunyai anak laki-laki dari Mariyah Al-Qibtiyyah, yaitu Ibrahim, tetapi dia juga meninggal dunia saat di usia penyusuan. Nabi SAW mempunyai empat anak perempuan dari Khadijah, yaitu Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum, dan Fathimah. Tetapi tiga anak perempuan beliau wafat di masa beliau SAW masih hidup. Sedangkan Fatimah adalah yang terakhir sampai dia merasa kehilangan Nabi SAW saat beliau wafat. Kemudian dia wafat pula enam bulan setelahnya.
Firman Allah SWT: (tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) sebagaimana firmanNya: (Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan) (Surah Al-An'am: 124) Ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada nabi sesudah beliau, dan jika sudah tidak ada nabi lagi setelah beliau, maka tidak pula ada seorang rasul setelah beliau, dengan penyebutan yang yang pertama adalah yang lebih kuat. Karena kedudukan rasul lebih khusus daripada kedudukan nabi. Maka setiap rasul pasti nabi, tetapi tidak sebaliknya. Demikian itu disebutkan oleh banyak hadits mutawatir dari Rasulullah SAW melalui riwayat sejumlah sahabat.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Aku dianugerahi keutamaan di atas para nabi dengan enam perkara: “Aku diberi semua kalam, aku diberi pertolongan dengan rasa gentar, dihalalkan bagiku harta rampasan, bumi ini dijadikan bagiku sebagai masjid yang suci, aku diutus kepada semua makhluk, dan para nabi ditutup olehku”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Ahzab ayat 39: Ketahuilah wahai Nabi Allah bahwa mereka para Nabi yang telah Aku kabarkan kepadamu, mereka semua mengemban kerisalahan dari Allah, dan menjalankan apa yang Allah serta menyampaikan agama Allah dan takut kepada Allah saja tidak kepada selain-Nya, para Nabi tidak takut kepada siapapun selain Allah, mereka tidak menoleh sedikitpun kepada musuh-musuh Allah, begitu juga dengan celaan mereka dan ancaman mereka. Dan cukuplah Allah yang menghisab seluruh manusia yang awal dan akhir, yang mereka dihisab atas amalan-amalan mereka dan dibalas dengannya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Maksudnya, para rasul yang menyampaikan syariat-syariat Allah kepada manusia. Mereka membacakan ayat-ayat dan hujjah-hujjah-Nya kepada manusia, dan mengajak mereka kepada Allah.

Maksudnya, mereka tidak takut celotehan manusia dalam hal yang dihalalkan Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada mereka. Jika seperti ini sunnah yang terjadi pada para nabi yang ma’shum, di mana tugas mereka telah mereka laksanakan, yaitu mengajak manusia kepada Allah, takut kepada-Nya saja, yang menghendaki mengerjakan semua perintah dan menjauhi larangan, maka hal itu berarti tidak ada celaan bagi Beliau. Dari sini diketahui, bahwa menikah termasuk sunnah para nabi dan rasul.

Yakni yang menjaga dan mengawasi amal makhluk-Nya dan yang menghisab mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ahzab Ayat 39

Nabi-nabi terdahulu itu adalah orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah dan syariat-syariat Allah kepada manusia; mereka takut hanya kepada-Nya dan tidak merasa takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan amal perbuatan manusia secara cepat dan cermat. ' (lihat juga: al-anbiy'/21: 47)40. Orang-orang musyrik, yahudi, dan munafik tidak henti-hentinya mempersoalkan pernikahan rasulullah dengan zainab. Mereka meng-ejek nabi karena menikahi mantan istri anaknya; mereka menganggap status anak angkat sama dengan anak kandung. Allah lalu menegaskan, 'Muhammad itu bukanlah bapak kandung dari seseorang laki-laki dewasa di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dia adalah nabi terakhir yang menjadi bapak rohaniah bagi seluruh umat. Karena itu, janda zaid bin ''ri'ah dapat dinikahi oleh rasulullah. Dan Allah maha mengetahui segala sesuatu yang kalian lakukan. '.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah beberapa penafsiran dari para pakar tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Ahzab ayat 39 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita. Bantulah syi'ar kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Banyak Dikunjungi

Ada ratusan materi yang banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: At-Takwir, At-Taubah 105, Al-Hujurat 10-12, Al-Insyirah 8, Al-Alaq 1-5, At-Tahrim 8. Ada juga Al-Baqarah 148, At-Taubah 122, Ath-Thalaq 2-3, Al-Mu’minun, Al-Isra 26-27, Al-Insyiqaq.

  1. At-Takwir
  2. At-Taubah 105
  3. Al-Hujurat 10-12
  4. Al-Insyirah 8
  5. Al-Alaq 1-5
  6. At-Tahrim 8
  7. Al-Baqarah 148
  8. At-Taubah 122
  9. Ath-Thalaq 2-3
  10. Al-Mu’minun
  11. Al-Isra 26-27
  12. Al-Insyiqaq

Pencarian: al fatihah surat, surat luqman ayat 27, surah al insyirah latin dan artinya, surah an nur 35, surat yasin ayat 82 dan artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: