Surat Ar-Rum Ayat 56

وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ وَٱلْإِيمَٰنَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْبَعْثِ ۖ فَهَٰذَا يَوْمُ ٱلْبَعْثِ وَلَٰكِنَّكُمْ كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Arab-Latin: Wa qālallażīna ụtul-'ilma wal-īmāna laqad labiṡtum fī kitābillāhi ilā yaumil-ba'ṡi fa hāżā yaumul-ba'ṡi wa lākinnakum kuntum lā ta'lamụn

Artinya: Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): "Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya)".

« Ar-Rum 55Ar-Rum 57 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Tentang Surat Ar-Rum Ayat 56

Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Rum Ayat 56 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan variasi penjabaran dari beragam pakar tafsir terhadap isi surat Ar-Rum ayat 56, di antaranya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Orang-orang yang berilmu dan beriman kepada Allah, dari kalangan malaikat-malaikat, para nabi dan orang-orang yang beriman berkata, “Sungguh kalian telah tinggal sesuai dengan apa yang ditulis oleh Allah berdasarkan ilmuNya yang terdahulu sejak hari di mana kalian diciptakan sampai kalian dibangkitkan, maka inilah hari kebangkitan itu, akan tetapi kalian tidak mengetahui, sehingga kalian mengingkarinya di dunia dan mendustakannya.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

56. Maka orang-orang beriman yang berilmu membantah mereka: “Sungguh kalian telah tinggal sesuai apa yang tercantum dalam Lauhul mahfudz hingga hari kebangkitan kalian dari kubur. Dan inilah hari kebangkitan yang dahulu kalian dustakan dan dahulu kalian tidak mengetahui bahwa itu adalah kebenaran yang pasti terjadi.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

56. Dan di antara para Nabi dan Malaikat yang telah diberi ilmu oleh Allah berkata, “Dan sungguh kalian telah tinggal (di alam kubur) selama masa yang telah ditentukan oleh Allah dalam ilmu-Nya yang telah ada sebelumnya, dari mulai penciptaan kalian hingga kebangkitan kalian yang telah kalian ingkari, akan tetapi kalian tidak mengetahui bahwa kebangkitan itu benar-benar terjadi, sehingga kalian mengingkarinya.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

56. وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا۟ الْعِلْمَ وَالْإِيمٰنَ (Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan)
Terdapat pendapat mengatakan bahwa mereka yang mengatakan ini adalah para malaikat. Pendapat lain mengatakan mereka adalah para nabi. Dan pendapat lain mengatakan bahwa mereka adalah para ulama dari setiap umat dan orang-orang yang beriman dari mereka.

لَقَدْ لَبِثْتُمْ(Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur))
Dalam kehidupan kalian dan dalam kubur kalian.

فِى كِتٰبِ اللهِ(menurut ketetapan Allah)
Yakni dalam ilmu Allah yang tercantum dalam Lauhul Mahfudh.

إِلَىٰ يَوْمِ الْبَعْثِ ۖ فَهٰذَا (sampai hari berbangkit; maka inilah)
Yakni inilah waktu yang kalian hadapi ini adalah.

يَوْمُ الْبَعْثِ وَلٰكِنَّكُمْ كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya)”)
Tidak meyakini bahwa ini adalah benar. Dan kalian dahulu selalu ingin menyegerakannya karena mengingkarinya dan untuk mengejeknya.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

55-56

Jikalau sekiranya para ahli ilmu yang senantiasa mengamalkan ilmunya tidak mendapatkan kehormatan kecuali berkahnya yang akan selalu tetap, dan pengaruhnya akan selalu meluas sampai detik-detik hari kiamat maka itu sudah cukup, bahkan mereka adalah saksi-saksi Allah ta'ala untuk membatalkan segala ibadah-ibadah orang musyrik sebagaimana dijelaskan dalam surah an-Nahl :

{ ثُمَّ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يُخْزِيهِمْ وَيَقُولُ أَيْنَ شُرَكَآءِىَ ٱلَّذِينَ كُنتُمْ تُشَٰٓقُّونَ فِيهِمْ ۚ قَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ إِنَّ ٱلْخِزْىَ ٱلْيَوْمَ وَٱلسُّوٓءَ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ }
"Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: “Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang-orang mukmin)?” Berkatalah orang-orang yang telah diberi ilmu: “Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-orang yang kafir" [ An-Nahl : 27 ]

Mereka juga saksi-saksi atas orang-orang yang mengingkari hari kebangkitan sebagaimana dijelaskan dalam surah Ar-Rum :

{ وَيَوْمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ يُقْسِمُ ٱلْمُجْرِمُونَ مَا لَبِثُوا۟ غَيْرَ سَاعَةٍ ۚ كَذَٰلِكَ كَانُوا۟ يُؤْفَكُونَ }
"Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; "mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)". Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran)." [ Ar-Rum : 55 ]

{ وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ وَٱلْإِيمَٰنَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْبَعْثِ ۖ فَهَٰذَا يَوْمُ ٱلْبَعْثِ وَلَٰكِنَّكُمْ كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ }
"Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): "Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya)" [ Ar-Rum : 56 ]


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

56. Orang yang berilmu dan beriman, yaitu para malaikat dan para nabi berkata: “Sungguh kalian tinggal di tempat sesuai ketetapan Allah yang sebelumnya telah tertulis di lauhil mahfudz sampai hari kebangkitan dari kubur dan ini adalah hari kebangkitan. Akan tetapi kalian tidak mengetahui bahwa itu adalah kebenaran yang terjadi karena kalian memalingkan pandangan”.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Orang-orang yang diberi ilmu dan iman berkata ,“Sungguh kamu benar-benar telah berdiam sesuai ketetapan Allah} ilmu Allah yang ditetapkan di Lauhil Mahfudz {sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi dahulu kalian tidak mengetahui


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

56. “dan berkatalah orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan.” Maksudnya, orang-orang dikaruniai dua hal itu menjadi sifat mereka. Yaitu ilmu pengetahuan tentang yang benar dan iman yang membuahkan sikap lebih mengutamakan yang benar. Dan apabila mereka adalah orang-orang yang mengetahui yang benar dan mengutamakannya, maka pasti perkataan mereka sesuai dengan realita, sejalan dengan keadaan mereka. Maka dari itu mereka mengatakan yang haq (yang benar), “sesungguhnya kamu telah berdiam menurut kepada Allah,” maksudnya, menurut qadha dan takdir Allah yang telah dicatatNya atas kalian dan di dalam keputusanNya, kalian telah diberi usia yang mana orang yang mau memikirkannya, dan orang yang mau mengambil pelajaran dapat mengambil pelajaran hingga terjadilah kebangkitan, dan kalianpun telah mencapai kepada keadaan ini.
“maka inilah hari berbangkit itu, akan tetapi kamu selalu mengetahui” maka dari itu kalian mengingkarinya di dunia, dan kalian mengingkari kalau kalian telah tinggal di dunia dalam waktu yang cukup bagi kalian untuk berinabah dan bertaubat. Namun kebodohan terus menjadi slogan kalian, dan akibatnya pendustaan dan kerugian menjadi selimut kalian.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 55-57
Allah SWT memberitahukan tentang kebodohan orang-orang kafir di dunia dan akhirat. Di dunia mereka melakukan perbuatan yang mereka kerjakan berupa menyembah berhala-berhala. Sedangkan di akhirat mereka melakukan kebodohan yang besar juga. Di antaranya adalah sumpah mereka dengan nama Allah, bahwa mereka tidak tinggal di dunia melainkan hanya sebentar. Tujuan mereka dengan itu adalah agar hujjah tidak ditegakkan terhadap mereka, dan bahwa mereka tidak diberi masa tangguh untuk memberikan alasan kepada mereka. Allah SWT berfirman: (Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran) (55) Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir), "Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan) yaitu, maka orang-orang mukmin dari kalangan ulamanya itu menjawab mereka di akhirat, sebagaimana mereka menegakkan hujjah Allah atas mereka ketika di dunia. Maka para ulama berkata kepada mereka saat mereka bersumpah bahwa mereka hanya tinggal sesaat: (Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah) yaitu dalam kitab catatan amal perbuatan (sampai hari kebangkitan) yaitu, dari hari kalian diciptakan sampai kalian dibangkitkan (akan tetapi kamu tidak mengetahui)
Allah SWT berfirman: (Maka pada hari itu) yaitu hari kiamat (tidak bermanfaat (lagi) bagi orang-orang yang zalim permintaan uzur mereka) yaitu alasan mereka untuk membela apa yang mereka kerjakan (dan tidak pula mereka diberi kesempatan bertaubat lagi) yaitu, mereka tidak bisa kembali ke dunia, sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan jika mereka mengemukakan alasan-alasan, maka tidaklah mereka termasuk orang-orang yang diterima alasannya) (Surah Fushshilat: 24)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ar-Rum ayat 56: Allah mengabarkan siapa yang telah Allah beri karunia bagi mereka dengan ilmu dan iman kepada Allah, mereka orang-orang yang berilmu berkata kepada orang-orang yang mendustakan : Sungguh kalian telah tinggal di kehidupan dunia dan di kubur kalian dalam tempo yang telah Allah tetapkan (di lauhul mahfudz) sampai hari kebangkitan, yaitu waktu yang telah kalian lalui adalah cukup jika saja kalian mengetahui (sebagaiaman Allah berakata dalam surat Al Fathir : 37). Kemudian Allah berkata : Inilah hari kebangkitan yang kalian saksikan sekarang dengan mata-mata kalian wahai para pengingkar, akan tetapi kalian tidak membenarkan bahwa kebangkitan adalah sebuah kebenaran; Bahkan kalian telah mendustakannya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah mengaruniakan kepada mereka ilmu dan keimanan, sehingga mereka disifati sebagai orang yang berilmu dan beriman, mereka tahu yang hak dan mengutamakannya karena keimanan mereka. Oleh karena mereka tahu yang hak dan mengutamakannya, maka ucapan mereka pun sesuai dengan kenyataan dan sejalan dengan keadaan mereka. Karenanya, mereka berkata yang benar, seperti yang disebutkan dalam ayat di atas.

Yakni qadha’ dan qadar-Nya yang ditetapkan-Nya untuk kamu.

Maksudnya sampai waktu di mana biasanya manusia sadar dan berpikir serta bersikap bijaksana, dan seterusnya sampai tiba hari berbangkit.

Yang kamu ingkari.

Oleh karena ketidaktahuan kamu itu, kamu mengingkarinya di dunia, kamu mengingkari waktu kamu tinggal di dunia, padahal pada waktu tersebut kamu bisa kembali dan bertobat, tetapi ketidaktahuan menjadi ciri khasmu, di mana pengaruhnya adalah membuat kamu mendustakannya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Rum Ayat 56

Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata kepada orang kafir dalam rangka menanggapi sumpah mereka itu, 'sungguh, kamu telah berdiam dalam kubur menurut ketetapan Allah sampai hari kebangkitan. Maka inilah saatnya hari kebangkitan itu, tetapi dahulu kamu tidak pernah mau meyakini-Nya. '57. Apabila hari kebangkitan itu datang maka pada hari itu tidak bermanfaat lagi permintaan maaf orang-orang yang zalim agar mereka terbebas dari balasan kezaliman mereka, dan mereka tidak pula diberi kesempatan bertobat lagi dari dosa yang mereka lakukan meski mereka merengek kepada Allah agar diberi kesempatan sekali lagi (lihat pula: f''ir/35: 37).


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penjabaran dari berbagai mufassirun berkaitan makna dan arti surat Ar-Rum ayat 56 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita. Support perjuangan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Banyak Dibaca

Terdapat berbagai konten yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: At-Tahrim 8, Ath-Thalaq 2-3, At-Taubah 105, Al-Isra 26-27, At-Taubah 122, Al-Baqarah 148. Termasuk Al-Hujurat 10-12, At-Takwir, Al-Insyirah 8, Al-Insyiqaq, Al-Alaq 1-5, Al-Mu’minun.

  1. At-Tahrim 8
  2. Ath-Thalaq 2-3
  3. At-Taubah 105
  4. Al-Isra 26-27
  5. At-Taubah 122
  6. Al-Baqarah 148
  7. Al-Hujurat 10-12
  8. At-Takwir
  9. Al-Insyirah 8
  10. Al-Insyiqaq
  11. Al-Alaq 1-5
  12. Al-Mu’minun

Pencarian: arti surat al anbiya ayat 107, tafsir surat ar ra'd ayat 11, al kahfi 78, arti surat al fil ayat 5, surat al-baqarah ayat 19

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.