Surat Ar-Rum Ayat 50
فَٱنظُرْ إِلَىٰٓ ءَاثَٰرِ رَحْمَتِ ٱللَّهِ كَيْفَ يُحْىِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Arab-Latin: Fanẓur ilā āṡāri raḥmatillāhi kaifa yuḥyil-arḍa ba'da mautihā, inna żālika lamuḥyil mautā, wa huwa 'alā kulli syai`ing qadīr
Artinya: Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Berkaitan Dengan Surat Ar-Rum Ayat 50
Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Rum Ayat 50 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir penting dari ayat ini. Terdapat bermacam penjabaran dari berbagai ahli ilmu berkaitan isi surat Ar-Rum ayat 50, misalnya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Maka lihatlah (wahai orang yang menyaksikan) dengan penuh perhatian dan perenungan kepada apa yang diakibatkan oleh hujan, yaitu tumbuhnya pohon-pohon, tanam-tanaman dan buah-buahan; bagaimana Allah menghidupkan bumi setelah ia mati dengan hujan itu, Dia menumbuhkannya dan ia pun hidup menghijau? Sesungguhnya Allah Yang kuasa menghidupkan bumi yang mati, benar-benar kuasa menghidupkan orang-orang yang sudah mati. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada yang melemahkanNYa.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
50. Hai hamba-Ku, lihatlah hasil dari hujan yang berupa buah-buahan dan rezeki yang lain; bagaimana Allah menjadikan tanah yang subur padahal sebelumnya tandus? Allah Yang Maha Besar yang mampu menghidupkan tanah itu juga mampu untuk menghidupkan orang yang telah mati. Dia Maha Kuasa melakukan segala sesuatu, tidak ada yang sulit bagi-Nya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
50. Maka lihatlah -wahai Rasul- kepada pengaruh hujan yang Allah turunkan kepada hamba-hamba-Nya itu, bagaimana dengannya Allah menghidupkan bumi dengan menumbuhkan di atasnya berbagai jenis tanaman yang sebelumnya kering dan gersang. Sesungguhnya Żat yang menghidupkan bumi yang kering itu benar-benar akan membangkitkan orang-orang yang mati kembali hidup dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada yang dapat melemahkan-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
50. فَانظُرْ إِلَىٰٓ ءَاثٰرِ رَحْمَتِ اللهِ (Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah)
Yang timbul dari turunnya hujan, seperti tanaman, buah-buahan, dan perkebunan yang menjadi sebab kesejahteraan dan kelapangan hidup. Perhatikanlah hal ini agar menjadi tanda keesaan Allah dalam penciptaan yang menakjubkan ini.
كَيْفَ يُحْىِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَآ ۚ( bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati)
Yakni perhatikanlah bagaimana penghidupan bumi yang sangat luar biasa ini.
إِنَّ ذٰلِكَ(Sesungguhnya yang demikian itu)
Yakni sungguh pencita hal-hal yang disebutkan itu.
لَمُحْىِ الْمَوْتَىٰ ۖ( benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati)
Yakni berkuasa untuk menghidupkan mereka di akhirat, membangkitkan dan membalas perbuatan mereka, sebagaimana Dia menghidupkan bumi yang mati dengan hujan.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Jika hidupnya bumi setelah ia mati menjadi bukti kebesaran rahmat Allah ta'ala; maka itu menjadi dalil pada hati yang kosong dari ilmu dan kebaikan ketika Allah menurunkan kepadanya wahyu kemudian bergeraklah ia dan tumbuhlah berbagai ilmu yang bermanfaat, dan amalan-amalan yang nampak dan tersembunyi jauh lebih agung dari bumi! menjadi bukti kebesaran rahmat Allah dan luasnya kebaikanNya dan macam-macam pemberiannya yang begitu besar.
2 ). Diantara manusia yang diberi taufiq oleh Allah adalah ketika berkumpul dalam dirinya kemampuan bertafakkur pada ayat-ayat kauniyyah Allah, dan kemampuan mentadabburi ayat-ayat Al-Qur'an, maka orang yang ketika ia keluar melihat keadaan bumi akan menemukan hal itu tatkala melihat jejak-jejak rahmat Allah dalam menghidupkan bumi setelah ia mati, kemudian ia mengingat kemampuan Allah menghidupkan orang mati, ia mengambil ibrah pada hal itu dengan Ayat Allah :
{ فَٱنظُرْ إِلَىٰٓ ءَاثَٰرِ رَحْمَتِ ٱللَّهِ كَيْفَ يُحْىِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ }
"Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
50. Wahai orang yang diajak bicara, perhatikanlah pengaruh hujan itu terhadap tanaman, tumbuhan, pepohonan, dan buah-buahan, bagaimana Allah menghidupkan bumi dengan tanaman setelah kekeringan dan kegersangan. Sesungguhnya Dzat yang menghidupkan bumi dengan kuasaNya adalah Dzat yang menghidupkan orang-orang mati pada hari kiamat untuk dihisab dan dibalas. Dan Allah itu berkuasa atas segala sesuatu dan memiliki banyak kuasa sehingga tidak ada apapun yang bisa melemahkanNya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Perhatikanlah jejak-jejak rahmat Allah} hujan {bagaimana Dia menghidupkan bumi setelah mati. Sesungguhnya demikian itu pasti menghidupkan orang yang telah mati. Dia Maha kuasa atas segala sesuatu
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
50. “maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Dia menghidupkan bumi yang sudah mati,” maka iapun hidup dan subur, serta menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. “sesungguhnya yang demikian itu,” yang telah menghidupkan tanah sesudah kegersangannya “benar-benar akan menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia mahakuasa atas segala sesuatu.” Jadi, kekuasaanNya membuat segala sesuatu tidak ada yang sulit bagiNya, sekalipun disarasa sangat sulit (tidak mungkin) menurut perkiraan makhlukNYa, dan sangat rumit dari pemahaman mereka serta akal pikiran mereka menjadi bingung.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 48-51
Allah SWT menjelaskan bagaimana Dia menciptakan awan yang menurunkan air darinya. Jadi Allah SWT berfirman: (Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan) Baik datangnya dari laut, sebagaimana yang disebutkan oleh banyak ulama, atau dari tempat yang dikehendaki Allah SWT (dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya) yaitu Dia membentangkannya, menjadikannya banyak dan berkembang, lalu menjadikannya dari sedikit menjadi banyak. Pada mulanya Dia menjadikan awan yang terlihat di mata seperti perisai, kemudian Dia membentangkannya sehingga memenuhi cakrawala langit. Terkadang awan datang dari arah laut yang penuh air, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran (57)) (Surah Al-A'raf’) Demikian juga Allah berfirman di sini: (Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya dan menjadikannya bergumpal-gumpal)
Mujahid, Abu Amr bin Al-’Ala’, Mathar Al-Warraq, dan Qatadah berkata bahwa maknanya adalah bergumpal-gumpal.
Firman Allah SWT: (lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya) yaitu kamu akan melihat adanya air hujan yang keluar di antara celah-celah awan itu (maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira) yaitu karena kebutuhan mereka terhadap hal itu, maka mereka merasa gembira dengan turunnya dan sampainya hujan itu kepada mereka.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa (49)) Maknanya adalah bahwa kaum yang mendapat hujan ini, sebelumnya merasa putus asa dari turunnya hujan kepada mereka. Lalu setelah hujan datang kepada mereka, maka itu datang kepada mereka membutuhkannya, sehingga hujan itu bertempat di antara mereka di tempat yang besar.
Ulama Nahwu berbeda pendapat tentang firmanNya: (sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa) Ibnu Jarir berkata bahwa itu adalah sebagai penegasan. Dia meriwayatkannya dari sebagian ahli bahasa Arab
Ulama lain berkata tentang firmanNya: (sebelum hujan diturunkan kepada mereka) yaitu hujan (sebelum itu) yaitu turunnya hujan itu (mereka benar-benar telah berputus asa) Bisa juga ditafsirkan bahwa hal ini menunjukkan makna ta’sis, yang maknannya,“Sebelum turunnya hujan, mereka sangat membutuhkannya, dan sebelum itu juga, hujan datang terlambat kepada mereka dari waktu ke waktu, yang selama itu mereka menunggu kedatangannya, lalu hujan itu terlambat. Kemudian berlalu beberapa waktu, mereka tetap menungguya, dan terlambat. Kemudian hujan datang dengan tiba-tiba kepada mereka setelah berputus asa. Setelah tanah mereka menjadi gersang dan tandus, maka hiduplah bumi itu, lalu subur dan tumbuhlah berbagai macam tumbuhan yang indah. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah) yaitu hujan itu (bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati)
Kemudian Allah mengingatkan dengan hal itu bahwa Dia menghidupkan jasad-jasad setelah mati, tercabik-cabik, dan menjadi tulang belulang. Jadi Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati) yaitu, Tuhan yang melakukan hal itu benar-benar Maha Kuasa menghidupkan orang-orang yang mati (Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sungguh, jika Kami mengirimkan angin (kepada tumbuh-tumbuhan), lalu mereka melihat (tumbuh-tumbuhan itu) menjadi kuning (kering), benar-benar tetaplah mereka sesudah itu menjadi orang yang ingkar (51)) Allah SWT berfirman: (Dan sungguh, jika Kami mengirimkan angin) yang kering kepada tumbuh-tumbuhan yang mereka tanam yang telah tumbuh dengan subur dan tegak di atas bulir-bulirnya, lalu mereka melihatnya menjadi kuning, yaitu, telah kering dan mulai rusak (benar-benar tetaplah mereka sesudah itu) yaitu setelah melihat keadaan ini (menjadi orang yang ingkar) yaitu, mereka mengingkari nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada mereka. Sebagaimana firmanNya SWT: (Pernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam? (63) Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkan? (64) Sekiranya Kami kehendaki, niscaya Kami hancurkan sampai lumat; maka kamu akan heran tercengang (65) (sambil berkata), "Sungguh, kami benar-benar menderita kerugian (66) bahkan kami tidak mendapat hasil apa pun." (67)) (Surah Al-Waqi'ah)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ar-Rum ayat 50: Kemudian Allah menyampaikan agar manusia melihat dampak-dampak dari rahmat Allah dengan turunnya hujan, bagaimana Allah menghidupkan tanah ini setelah kematiannya dan kekeringan, di mana diturunkan hujan yang kemudian basah dan tumbuh dari bibit tanaman yang mulia. Ketahuilah wahai manusia bahwasanya yang menghidupkan tanah ini setelah kematiannya sebagaimana kalian lihat, Allah lebih mampu lagi membangkitkan kalian setelah kematian kalian, kemudian dibangkitkan kalian pada hari pembalasan dan hisab (perhitungan), Allah berkuasa atas segala sesuatu.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Kekuasaan-Nya tidak dapat ditolak oleh sesuatu meskipun sulit dipikirkan mereka dan akal mereka tidak dapat membayangkannya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Rum Ayat 50
Demikianlah cara Allah menurunkan hujan. Maka, perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, berupa hujan, bagaimana Allah melalui air hujan itu menghidupkan bumi setelah mati atau kering. Sungguh, jika Allah mampu menghidupkan bumi yang sudah kering dengan air hujan, itu berarti dia pasti berkuasa juga untuk menghidupkan manusia yang telah mati. Dan dia mahakuasa atas segala sesuatu. 51. Usai menjelaskan rahmat-Nya yang berupa hujan Allah bersumpah, 'sungguh jika kami mengirimkan angin panas yang memicu bencana lalu sawah ladang mereka terbakar karenanya sehingga mereka melihat tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan di kebun itu yang semula segar berubah menjadi kuning, kering, dan layu, pasti setelah itu mereka tetap dan terus ingkar kepada Allah. Inilah gambaran orang yang meletakkan ukuran kebahagiaannya pada hal-hal yang bersifat materi sehingga jiwanya terombang-ambing oleh keadaan yang menimpanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah bermacam penjelasan dari para mufassir berkaitan isi dan arti surat Ar-Rum ayat 50 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk ummat. Support usaha kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.