Surat Ar-Rum Ayat 49

وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلِ أَن يُنَزَّلَ عَلَيْهِم مِّن قَبْلِهِۦ لَمُبْلِسِينَ

Arab-Latin: Wa ing kānụ ming qabli ay yunazzala 'alaihim ming qablihī lamublisīn

Artinya: Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa.

« Ar-Rum 48Ar-Rum 50 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Terkait Surat Ar-Rum Ayat 49

Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Rum Ayat 49 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah mendalam dari ayat ini. Diketemukan pelbagai penafsiran dari berbagai ahli ilmu terkait kandungan surat Ar-Rum ayat 49, di antaranya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan keadaan mereka sebelum hujan itu turun sungguh berada dalam keadaan berputus asa dan tidak ada harapan, disebabkan tertahannya hujan terhadap mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

49. Dan sebelum Allah menurunkan hujan atas mereka, mereka benar-benar telah putus asa dari turunnya hujan itu atas mereka.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

49. وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلِ أَن يُنَزَّلَ عَلَيْهِم مِّن قَبْلِهِۦ لَمُبْلِسِينَ (Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa)
Yakni mereka sebelum turunnya hujan kepada mereka, atau sebelum musim tanam dan hujan, mereka sangat berputus asa akan kedatangannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

48-49

Ayat ini memberi isyarat begitu cepatnya hati manusia berganti suasana dari keputus asaan kepada kegembiraan, dan berulangnya lafazh (من قبل - من قبله) menunjukkan keputus asaan mereka sebelum hujan hanya dalam waktu yang singkat.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

49. Sebelum turun hujan, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang putus asa dengan turunnya hujan. Firman Allah {Min Qablihi} untuk menjelaskan seberapa cepatnya perubahan mereka dari putus asa menjadi gembira. Ini adalah perkara orang-orang yang sembrono dan gegabah, adapun orang mukmin itu bersabar dan tidak tergesa-gesa


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa} benar-benar berputus asa dengan turunnya hujan itu


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 48-51
Allah SWT menjelaskan bagaimana Dia menciptakan awan yang menurunkan air darinya. Jadi Allah SWT berfirman: (Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan) Baik datangnya dari laut, sebagaimana yang disebutkan oleh banyak ulama, atau dari tempat yang dikehendaki Allah SWT (dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya) yaitu Dia membentangkannya, menjadikannya banyak dan berkembang, lalu menjadikannya dari sedikit menjadi banyak. Pada mulanya Dia menjadikan awan yang terlihat di mata seperti perisai, kemudian Dia membentangkannya sehingga memenuhi cakrawala langit. Terkadang awan datang dari arah laut yang penuh air, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran (57)) (Surah Al-A'raf’) Demikian juga Allah berfirman di sini: (Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya dan menjadikannya bergumpal-gumpal)
Mujahid, Abu Amr bin Al-’Ala’, Mathar Al-Warraq, dan Qatadah berkata bahwa maknanya adalah bergumpal-gumpal.
Firman Allah SWT: (lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya) yaitu kamu akan melihat adanya air hujan yang keluar di antara celah-celah awan itu (maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira) yaitu karena kebutuhan mereka terhadap hal itu, maka mereka merasa gembira dengan turunnya dan sampainya hujan itu kepada mereka.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa (49)) Maknanya adalah bahwa kaum yang mendapat hujan ini, sebelumnya merasa putus asa dari turunnya hujan kepada mereka. Lalu setelah hujan datang kepada mereka, maka itu datang kepada mereka membutuhkannya, sehingga hujan itu bertempat di antara mereka di tempat yang besar.
Ulama Nahwu berbeda pendapat tentang firmanNya: (sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa) Ibnu Jarir berkata bahwa itu adalah sebagai penegasan. Dia meriwayatkannya dari sebagian ahli bahasa Arab
Ulama lain berkata tentang firmanNya: (sebelum hujan diturunkan kepada mereka) yaitu hujan (sebelum itu) yaitu turunnya hujan itu (mereka benar-benar telah berputus asa) Bisa juga ditafsirkan bahwa hal ini menunjukkan makna ta’sis, yang maknannya,“Sebelum turunnya hujan, mereka sangat membutuhkannya, dan sebelum itu juga, hujan datang terlambat kepada mereka dari waktu ke waktu, yang selama itu mereka menunggu kedatangannya, lalu hujan itu terlambat. Kemudian berlalu beberapa waktu, mereka tetap menungguya, dan terlambat. Kemudian hujan datang dengan tiba-tiba kepada mereka setelah berputus asa. Setelah tanah mereka menjadi gersang dan tandus, maka hiduplah bumi itu, lalu subur dan tumbuhlah berbagai macam tumbuhan yang indah. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah) yaitu hujan itu (bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati)
Kemudian Allah mengingatkan dengan hal itu bahwa Dia menghidupkan jasad-jasad setelah mati, tercabik-cabik, dan menjadi tulang belulang. Jadi Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati) yaitu, Tuhan yang melakukan hal itu benar-benar Maha Kuasa menghidupkan orang-orang yang mati (Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sungguh, jika Kami mengirimkan angin (kepada tumbuh-tumbuhan), lalu mereka melihat (tumbuh-tumbuhan itu) menjadi kuning (kering), benar-benar tetaplah mereka sesudah itu menjadi orang yang ingkar (51)) Allah SWT berfirman: (Dan sungguh, jika Kami mengirimkan angin) yang kering kepada tumbuh-tumbuhan yang mereka tanam yang telah tumbuh dengan subur dan tegak di atas bulir-bulirnya, lalu mereka melihatnya menjadi kuning, yaitu, telah kering dan mulai rusak (benar-benar tetaplah mereka sesudah itu) yaitu setelah melihat keadaan ini (menjadi orang yang ingkar) yaitu, mereka mengingkari nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada mereka. Sebagaimana firmanNya SWT: (Pernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam? (63) Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkan? (64) Sekiranya Kami kehendaki, niscaya Kami hancurkan sampai lumat; maka kamu akan heran tercengang (65) (sambil berkata), "Sungguh, kami benar-benar menderita kerugian (66) bahkan kami tidak mendapat hasil apa pun." (67)) (Surah Al-Waqi'ah)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ar-Rum ayat 49: Setelah Allah menjelaskan keadaan mereka setelah turunnya hujan dengan memberi kabar gembira dan menyebarkan kabar tersebut; Mereka berkisah akan keadaan mereka sebelum turunnya hujan dengan keadaan kekeringan dan jauh dari rahmat Allah.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Rum Ayat 49

Padahal, sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa dan tidak tahu harus berbuat apa. 50. Demikianlah cara Allah menurunkan hujan. Maka, perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, berupa hujan, bagaimana Allah melalui air hujan itu menghidupkan bumi setelah mati atau kering. Sungguh, jika Allah mampu menghidupkan bumi yang sudah kering dengan air hujan, itu berarti dia pasti berkuasa juga untuk menghidupkan manusia yang telah mati. Dan dia mahakuasa atas segala sesuatu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah variasi penafsiran dari beragam mufassirin terkait isi dan arti surat Ar-Rum ayat 49 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk ummat. Bantulah kemajuan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Terbanyak Dikunjungi

Kami memiliki berbagai konten yang terbanyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Mu’minun, Al-Hujurat 10-12, Al-Insyiqaq, Al-Insyirah 8, At-Tahrim 8, Al-Isra 26-27. Ada juga Al-Baqarah 148, At-Taubah 105, Ath-Thalaq 2-3, At-Takwir, Al-Alaq 1-5, At-Taubah 122.

  1. Al-Mu’minun
  2. Al-Hujurat 10-12
  3. Al-Insyiqaq
  4. Al-Insyirah 8
  5. At-Tahrim 8
  6. Al-Isra 26-27
  7. Al-Baqarah 148
  8. At-Taubah 105
  9. Ath-Thalaq 2-3
  10. At-Takwir
  11. Al-Alaq 1-5
  12. At-Taubah 122

Pencarian: surat hal ataka, asmaul usnah, bacaan basmalah, dan apabila aku sakit dialah yang menyembuhkan aku, quran surat az-zumar ayat 39

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.