Surat Ar-Rum Ayat 34
لِيَكْفُرُوا۟ بِمَآ ءَاتَيْنَٰهُمْ ۚ فَتَمَتَّعُوا۟ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
Arab-Latin: Liyakfurụ bimā ātaināhum, fa tamatta'ụ, fa saufa ta'lamụn
Artinya: Sehingga mereka mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka. Maka bersenang-senanglah kamu sekalian, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Terkait Dengan Surat Ar-Rum Ayat 34
Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Rum Ayat 34 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah mendalam dari ayat ini. Didapati pelbagai penjabaran dari para mufassir mengenai isi surat Ar-Rum ayat 34, antara lain seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Karena mereka ingkar kepada apa yang telah Kami berikan dan karuniakan kepada mereka berupa terangkatnya kesulitan dan lenyapnya kesusahan dari mereka. Maka silakan kalian (wahai orang-orang musyrik), bersenang-senang dalam kehidupan dunia ini dengan kesenangan dan kelapangan, karena kalian pasi akan mengetahui siksa dan hukuman apa yang akan kalian terima.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
34. Jika mereka mengingkari nikmat-nikmat Allah -di antaranya nikmat dihindarkan dari kesusahan- dan bersenang-senang dengan segala kenikmatan yang mereka punyai di kehidupan ini, maka pada hari Kiamat nanti niscaya mereka akan melihat dengan mata kepala mereka sendiri bahwa mereka dalam kesesatan yang nyata.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
34. لِيَكْفُرُوا۟ بِمَآ ءَاتَيْنٰهُمْ ۚ فَتَمَتَّعُوا۟ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ (sehingga mereka mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka. Maka bersenang-senanglah kamu sekalian, kelak kamu akan mengetahui)
Yakni kelak kalian akan mengetahui kesudahan dari kesenangan mereka yang akan lenyap ini, yaitu azab yang pedih.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
34. Sehingga mereka menjadi orang-orang kafir yang mengingkari nikmat yang Kami berikan kepada mereka. Maka bersenang-senanglah sementara atas kekufuran kalian, wahai orang-orang kafir. Lalu kalian akan mengetahui akibat kekufuran kalian di akhirat. Ini adalah ancaman dan janji.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Biarkan mereka mengingkari apa yang telah Kami anugerahkan kepada mereka. Maka bersenang-senanglah, kelak kalian akan mengetahui
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
33-34. “dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya,” (berupa) sakit atau rasa takut dari kematian atau lainnya, niscaya “mereka menyeru Rabbnya dengan kembali bertaubat kepadaNya,” mereka melupakan apa yang mereka persekutukan denganNya dalam kondisi itu, karena mereka tahu bahwa tidak ada yang dapat menyingkap bahya itu kecuali Allah, maka “apabila Dia merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat dariNya,” Dia menyembuhkan mereka dari sakitnya dan mengamankan mereka dari rasa takut, “tiba-tiba sebagian dari mereka,” merusak inabah yang mereka lakukan itu dan mereka mempersekutukanNya dengan sesuatu yang sama sekali tidak dapat membela mereka, tidak pula dapat membuat mereka kaya atau membuat mereka fakir. Semua itu adalah keingkaran terhadap apa yang Allah karuniakan dan anugerahkan kepada mereka, yang mana Dia telah menyelamatkan dan membebaskan mereka drai kesengsaraan dan melepaskan mereka drai kesempitan. Mengapa mereka tidak membalas nikmat mulia dengan bersyukur dan tulus ikhlas (bertauhid) kepadaNya dalam seluruh kondisi?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 33-37
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang manusia yang sesungguhnya mereka dalam keadaan darurat, mereka berdoa hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya, yaitu apabila diberikan kepada mereka kenikmatan, tiba-tiba sebagian dari mereka dalam keadaan baik, mereka menyekutukan Allah dan menyembah tuhan lain bersamaNya.
Firman Allah SWT: (sehingga mereka mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka) yaitu lam al 'aqibah menurut beberapa ulama’, dan menurut sebagian lain adalah lam ta’lil, tetapi ta'lil ini berdasarkan takdir Allah terhadap mereka. Kemudian Allah mengancam mereka dengan firmanNya: (kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu)) Sebagian ulama’ berkata,"Demi Allah, seandainya ada seorang tentara yang kejam mengancamku, maka aku takut kepadanya. Maka bagaimana jika yang mengancam itu adalah Dzat yang berfirman kepada sesuatu, “Jadilah” maka terjadilah hal itu?" Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengingkari perbuatan orang-orang musyrik yang membuat-buat sesuatu berupa menyembah selain Dia tanpa dalil, tanpa hujjah, dan tanpa keterangan: (Atau pernahkah Kami menurunkan kepada mereka keterangan) yaitu hujjah (lalu keterangan itu menunjukkan (kebenaran)) yaitu berbicara (apa yang mereka selalu mempersekutukan dengan Tuhan?) Ini adalah istifham inkari, yaitu tidak ada sesuatu pun dari hal itu.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa sesuatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa (36))
Ini merupakan pengingkaran kepada manusia dari segi tabiatnya, kecuali orang yang dipelihara dan diberi taufik oleh Allah. Karena sesungguhnya manusia itu bangga apabila diberi nikmat. dan berkata: ("Telah hilang bencana-bencana itu dariku, sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga) (Surah Hud: 10) yaitu dia merasa gembira dan bangga terhadap dirinya dan kepada yang lainnya. Apabila dia ditimpa suatu kesengsaraan, maka dia putus asa dari mendapat kebaikan setelah itu. Allah SWT berfirman: (kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana) dan mengerjakan amal-amal saleh) (Surah Hud: 11) yaitu mereka bersabar dalam menghadapi kesengsaraan dan mengerjakan amal shalih dalam keadaan makmur, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih:”Sungguh menakjubkan orang mukmin itu, tidak sekali-kali Allah menetapkan suatu takdir baginya melainkan hal itu baik baginya. Jika dia mendapat kesenangan, maka dia bersyukur, dan bersyukur itu baik baginya. Dan jika ditimpa kesusahan, maka dia bersabar; dan bersabar itu baik baginya”
Firman Allah SWT: (Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezeki itu)) yaitu, Dialah Dzat yang mengatur dan melakukan itu dengan kebijaksanaan dan keadilanNya. Dia melapangkan rezeki suatu kaum dan menyempitkan rezeki yang lainnya (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ar-Rum ayat 34: Hal tersebut terjadi karena sebab penolakan mereka dan kembalinya mereka kepada kesyirikan, mereka kufur dengan apa yang Allah telah berikan kepada mereka dari kasih sayang, keberhasilan dari apa yang mereka takutkan. Maka bersenang-senanglah wahai orang-orang musyrik dengan apa yang tersisa dari umur kalian dengan kesenangan yang fana yang akan lenyap; Kalian pasti akan mengetahui akibat dari kesyirikan kalian, dari kekufuran kalianm dari pengingkaran kalian atas nikmat-nikmat Rabb kalian.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Rum Ayat 34
Kemusyrikan dan kekafiran itu hanya akan merugikan diri mereka. Karena itu, biarkan mereka mengingkari rahmat yang telah kami berikan. Dan bersenang-senanglah kamu, wahai orang-orang musyrik, maka di akhirat kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu. 35. Allah mempertanyakan alasan mengapa orang-orang musyrik itu bersikap demikian. Atau pernahkah kami menurunkan kepada mereka keterangan atau bukti yang menjelaskan dan membenarkan apa yang selalu mereka persekutukan dengan tuhan' tentu tidak. Itu hanyalah ke-bohongan yang mereka buat-buat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penafsiran dari beragam ahli ilmu terkait kandungan dan arti surat Ar-Rum ayat 34 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk ummat. Support syi'ar kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.