Surat Maryam Ayat 41
وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَٰبِ إِبْرَٰهِيمَ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا
Arab-Latin: Ważkur fil-kitābi ibrāhīm, innahụ kāna ṣiddīqan nabiyyā
Artinya: Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Berkaitan Surat Maryam Ayat 41
Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 41 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan berharga dari ayat ini. Ada berbagai penjelasan dari banyak ahli ilmu terhadap kandungan surat Maryam ayat 41, antara lain sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan sebutkanlah (wahai rasul) kepada kaummu di dalam al-qur’an ini tentang kisah ibrahim , sesungguhnya dia adalah insan yang sangat besar kejujurannya dan termasuk nabi Allah yang paling tinggi kedudukannya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
41. Hai Rasulullah, sebutkanlah dalam al-Qur’an kisah Nabi Ibrahim dengan kaumnya dan perbincangannya dengan mereka tentang tauhid ubudiyah. Ibrahim adalah orang yang sangat jujur dalam perkataan dan perbuatannya, dan dia adalah seorang nabi yang memiliki derajat yang tinggi.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
41. Dan ceritakanlah -wahai Rasul- kisah Ibrahim -'alaihissalām- dalam Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu. Sesungguhnya dia seorang yang sangat jujur dan membenarkan ayat-ayat Allah, serta seorang Nabi yang diutus dari sisi Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
41. وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ إِبْرٰهِيمَ ۚ (Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini)
Yakni bacakanlah kisahnya kepada orang-orang.
إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا(Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi)
Makna (الصديق) yakni orang yang selalu berkata jujur, atau orang pembenarannya terhadap ayat-ayat Allah sangat kuat.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
41. Ceritakanlah kepada manusia wahai Nabi, tentang kisah Ibrahim yang Kami wahyukan kepadamu di dalam Al Quran ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat jujur dan membenarkan suatu yang benar. Dia tidak pernah berbohong, dia juga seorang Nabi dan Rasul yang diutus Allah. Perintah untuk menceritakan kisah Nabi Ibrahim adalah berkaitan dengan sejarah bahwa beliau adalah nenek moyang bangsa Arab agar mereka mengenal kisah dan agama Nabi Ibrahim
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Ceritakanlah dalam kitab (Al-Qur’an) tentang Ibrahim. Sesungguhnya dia adalah seorang yang benar dan membenarkan} yang sangat jujur dan membenarkan ayat-ayat Allah {lagi seorang nabi
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
41. “Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam al-Kitab (al-Quran) ini. Sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang nabi.” (Dalam ayat ini) Allah memadukan dua sifat bagi Ibrahim yaitu shiddiqiyah (kejujuran yang banyak) dan nubuwwah (kenabian). Shiddiq maknanya orang yang banyak kejujurannya. Beliau jujur dalam ucapan-ucapan, tindak-tanduk serta semua dinamika kehidupannya, mempercayai segala yang diperintahkan oleh Allah untuk dipercayai. Sifat semacam ini menuntut keberadaan ilmu yang agung yang mengakar di hati, yang membekaskan pengaruh padanya, lagi mengharuskan keyakinan dan amal shalih. Dan Nabi Ibrahim adalah nabi terbaik setelah Nabi Muhammad. Beliau merupakan bapak moyang ketiga dari tiga komunitas yang mulia, lantaran Allah memberikan anugerah kenabian dan kitab kepada anak keturunannya. Beliaulah yang mendakwahi umat manusia agar kembali kepada Allah, bersabar atas siksaan pedih yang beliau alami, menyeru keluarga dekat serta kerabat yang jauh dan tekun dalam mengajak ayahnya (ke jalan yang benar) dengan mengerahkan segala kemampuannya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 41-45
Allah SWT berfirman kepada nabi Muhammad SAW, (ceritakanlah kisah Ibrahim di dalam Al-Kitab) dan bacakanlah kepada kaummu yang menyembah berhala. Dan ceritakanlah kepada mereka sebagian dari berita tentang nabi Ibrahim, kekasih Tuhan Yang Maha Pemurah, yang mana mereka adalah keturunannya dan mereka menduga bahwa mereka berada dalam agamanya. Sungguh nabi Ibrahim adalah seorang yang benar dan seorang nabi, dia hidup bersama ayahnya dan melarang ayahnya menyembah berhala. jadi dia berkata: (Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun?) yaitu tidak dapat memberikan manfaat kepadamu, dan tidak dapat menolak suatu mudharat darimu (Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu) yaitu, jika aku berasal dari keturunanmu dan kamu melihat diriku lebih kecil daripada kamu karena aku adalah anakmu, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya aku telah dianugerahi ilmu dari sisi Allah yang tidak diketahui olehmu dan kamu tidak memilikinya sama sekali (maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus) yaitu jalan yang lurus yang mengantarkan untuk meraih sesuatu yang sangat diharapkan dan menyelamatkan dari hal yang menakutkan (Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah setan) yaitu, janganlah kamu menaatinya dengan menyembah berhala-berhala ini, karena sesungguhnya setanlah yang mendorongmu untuk melakukan itu dan dia suka dengan perbuatanmu. Sebagaimana Allah berfirman: (Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian, hai Bani Adam, supaya kalian tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian) (Surah Yasin: 60) dan (Yang mereka sembah selain dari Allah itu tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain menyembah setan yang durhaka (117)) (Surah An-Nisa’)
Firman Allah: (Sesungguhnya setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah) yaitu menentang dan enggan untuk taat kepada Tuhannya; maka Tuhannya mengusir dan menjauhkannya. Maka janganlah mengikutinya, karena kamu akan menjadi seperti dia (Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah) Karena kemusyrikan dan kedurhakaanmu atas apa yang diperintahkan kepadamu (maka kamu menjadi kawan bagi setan) yaitu maka kamu tidak mempunyai pelindung, penolong, dan penjamin selain iblis. Padahal iblis tidak dapat melakukannya, dan juga yang lainnya, bahkan ketaatanmu terhadapnya yang mengakibatkan kamu tertimpa azab. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih (63)) (Surah An-Nahl)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Maryam ayat 41: Kitab yang paling agung, paling utama dan paling tinggi adalah Al Qur’an. Jika disebutkan berita di sana, maka beritanya adalah berita yang paling benar, jika disebutkan perintah dan larangan di sana, maka perintah dan larangan itu adalah yang paling adil. Jika disebutkan balasan, janji dan ancaman, maka janji dan ancaman tersebut adalah yang paling benar, dan menunjukkan kebijaksanaan, keadilan dan karunia-Nya. Jika disebutkan nama dan kisah para nabi dan rasul, maka nabi dan rasul yang disebutkan adalah nabi yang lebih utama daripada yang lain, oleh karena itu sering diulang-ulang kisah para nabi dan rasul yang di sana Allah melebihkan mereka daripada yang lain, meninggikan derajat dan perkara mereka, karena tugas yang mereka jalankan, berupa ibadah kepada Allah, mencintai-Nya, kembali kepada-Nya, memenuhi hak-hak-Nya dan hak hamba-hamba-Nya serta mengajak manusia kepada Allah serta bersabar di atasnya. Di surah ini, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan secara garis besar kisah para nabi, di mana Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Rasul-Nya untuk mengingat kisah mereka, karena dengan mengingat kisah tesebut dapat memperjelas pujian untuk Allah dan untuk mereka, menerangkan ihsan dan karunia-Nya kepada mereka, dan di sana pun terdapat dorongan untuk beriman dan mencintai mereka serta menjadikan mereka sebagai teladan.
Ibrahim ‘alaihis salam adalah nabi yang paling utama setelah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, dialah orang yang Allah berikan kenabian dan kitab pada keturunannya, dialah orang yang mengajak manusia kepada Allah, bersabar terhadap gangguan dan siksaan dari orang lain dalam berdakwah, Beliau berdakwah kepada orang yang terdekat maupun yang jauh, dan berusaha semampunya mendakwahkan bapaknya. Di ayat tersebut dan setelahnya, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan dialog yang sopan dan bertahap dari Ibrahim kepada bapaknya.
Maksudnya, Nabi Ibrahim ‘alaihis salam adalah seorang Nabi yang sangat cepat membenarkan semua hal yang ghaib yang datang dari Allah. Shiddiq juga berarti sangat banyak kejujurannya, di mana Beliau jujur dalam ucapannya, dalam perbuatannya, dan dalam keadaannya serta membenarkan semua yang diteperintahkan untuk dibenarkan, dan hal itu menunjukkan ilmu yang dalam yang sampai ke hati dan membekas di dalamnya sehingga membuahkan keyakinan serta amal saleh yang sempurna.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 41
Selesai dari penuturan kisah nabi isa, Allah beralih menceritakan kisah nabi ibrahim yang mengajak kaumnya bertauhid. Wahai nabi Muhammad, dan ceritakanlah kepada umatmu kisah ibrahim di dalam kitab Al-Qur'an yang kami wahyukan kepadamu bahwa sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan, di mana sikap, ucapan, dan perbuatannya selalu dalam kebenaran. Dia pun seorang nabi yang diutus untuk menuntun kaumnya ke jalan Allah. 42. Dakwah tauhid nabi ibrahim diawali dengan mempertanyakan akidah ayahnya. Ingatlah ketika dia dengan lembut dan santun berkata kepada ayahnya, 'wahai ayahku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, seperti berhala dan patung itu, yang juga tidak dapat melihat apa pun di sekitarnya, dan tidak pula dapat menolongmu dari segala mudarat atau mendatangkan manfaat sedikit pun kepadamu''.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian berbagai penjelasan dari kalangan ahli tafsir terkait kandungan dan arti surat Maryam ayat 41 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi ummat. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.