Surat Maryam Ayat 32
وَبَرًّۢا بِوَٰلِدَتِى وَلَمْ يَجْعَلْنِى جَبَّارًا شَقِيًّا
Arab-Latin: Wa barram biwālidatī wa lam yaj'alnī jabbāran syaqiyyā
Artinya: Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Penting Terkait Surat Maryam Ayat 32
Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 32 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran penting dari ayat ini. Didapati variasi penjelasan dari para pakar tafsir terkait makna surat Maryam ayat 32, di antaranya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Dia menjadikanku seorang yang berbakti kepada ibuku dan Dia tidak menjadikanku manusia yang sombong lagi celaka serta melanggar perintah tuhanku.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
32. Dan Dia menjadikanku berbakti kepada ibuku, dan tidak menjadikanku sombong dan durhaka dalam ketaatan terhadap Tuhanku.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
32. وَبَرًّۢا بِوٰلِدَتِى (dan berbakti kepada ibuku)
Isa pada saat itu mengetahui bahwa ia tidak memiliki ayah.
وَلَمْ يَجْعَلْنِى جَبَّارًا شَقِيًّا (dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka)
Makna (الجبار) adalah orang yang menyombongkan diri.
Makna (الشقي) adalah orang yang bermaksiat pada Tuhannya; atau menurut pendapat lain orang yang sengsara; atau orang yang durhaka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
32. Menjadikanku berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka dan durhaka kepada Tuhanku
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dan berbakti kepada ibuku dan Dia tidak menjadikanku orang yang sombong lagi celaka} orang yang enggan menyembahNya dan tidak pula orang durhaka kepadaNya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
32. Allah juga memerintahkan kepadaku agar berbakti kepada ibuku. Maka aku melakukan sikap yang terbaik kepadanya. Aku mengerjakan buat ibuku apa yang sudah semestinya dilakukan, karena kemuliaan dan keutamannya, dan juga karena dia adalah seorang ibu yang memiliki hak (yang muncul atas) kelahiran dan hak-hak penyertanya. “Dan Dia tidak menjadikanku seorang yang sombong,” maksudnya sombong kepada Allah dan kepada para hamba Allah “lagi celaka,” di dunia atau akhirat. Allah tidak menjadikanku seperti itu. Namun, menjadikanku sebagai orang yang taat kepadaNya, tunduk, khusyu dan merendahkan diri kepada para hamba Allah, bahagia di dunia dan akhirat, aku dan orang yang mengikutiku.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 27-33
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Maryam ketika diperintahkan puasa pada hari itu, yaitu agar dia tidak berbicara kepada seorang pun. Maryam akan menjaga dan melaksanakan perintah itu. Maryam berserah diri kepada perintah Allah SWT dan pasrah kepada keputusanNya. Lalu Maryam menggendong putranya dan membawanya kepada kaumnya. Ketika mereka melihatnya membawa bayinya, mereka sangat kaget dan mengecamnya dengan sangat berat, (Mereka berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar”) yaitu perkara yang sangat berat dosanya. Pendapat ini dikatakan oleh Mujahid, Qatadah, As-Suddi, dan lainnya
(Hai saudara perempuan Harun) yaitu wahai wanita yang ibadahnya mirip dengan nabi Harun (Ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezin) yaitu kamu berasal dari keluarga yang baik, suci, terkenal kesalehannya, ibadahnya, dan zuhudnya. Maka bagaimana bisa hal itu terjadi darimu?
Ali bini Abi Thalhah dan As-Suddi berkata bahwa dikatakan kepada Maryam: (Hai saudara perempuan Harun) yaitu saudara nabi Musa, dan Maryam berasal dari keturunannya. Sebagaimana yang dikatakan kepada seseorang dari Bani Tamim “wahai saudara Tamim”, dan dari Bani Mudhar dipanggil “wahai saudara Mudhar”. Dikatakan, bahwa Maryam dinisbatkan kepada seorang lelaki shalih di kalangan mereka yang bernama Harun; Maryam dalam kezuhudan dan ibadahnya sama dengan lelaki itu.
Firman Allah: (maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata, "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih ada dalam ayunan?” (29)) yaitu ketika mereka mencurigai keadaan Maryam dan mengingkari kejadian yang dialaminya, dan berkata kepadanya seraya menuduhnya berbuat tidak senonoh dan perbuatan zina. Saat itu Maryam sedang puasa dan tidak bicara, maka dia memalingkan ke arah anaknya, dan memberi isyarat mereka agar berbicara dengan anaknya. Maka mereka menjawab seraya memperolok-olokkan dan menyangkan bahwa Maryam meledek dan mempermainkan mereka: (Bagaimanakah kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?) (Berkata Isa, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah”) kalimat pertama yang diucapkan adalah menyucikan dan membersihkan Dzat Tuhannya dari sifat beranak, kemudian meneguhkan bahwa dirinya hamba Allah.
Firman Allah: (Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi) membersihkan nama ibunya dari tuduhan yang dinisbatkan kepadanya berupa perbuatan keji.
Firman Allah: (dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada) Mujahid dan Ats-Tsauri berkata bahwa makna yang dimaksud adalah Allah menjadikanku orang yang mengajarkan kebaikan.
Firman Allah: (dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup) Sebagaimana firman Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW: (dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal) (99))(Surah Al-Hijr)
Firman Allah: (dan berbakti kepada ibuku) yaitu Allah memerintahkan kepadaku untuk berbakti kepada ibuku. Allah SWT menyebutkannya setelah taat kepada Tuhannya, karena Allah SWT sering menjadikan beriringan antara perintah menyembahNya dan taat kepada kedua orang tua. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu) (Surah Al-Isra: 23) dan (Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu) (Surah Luqman: 14)
Firman Allah: (dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka) yaitu, Allah tidak menjadikanku seorang yang sewenang-wenang dan enggan untuk menyembah dan taat kepadaNya serta enggan berbakti kepada ibuku, sehingga aku menjadi orang yang celaka. Sufyan Ats-Tsauri berkata bahwa makna “al-jabbarusy syaqiyyu” adalah orang yang dikendalikan oleh amarah.
Firman Allah: (Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali (33)) Penegasan darinya tentang penyembahannya kepada Allah SWT dan bahwa dia adalah makhluk Allah yang hidup, mati dandibangkitkan sebagaimana semua makhluk. Akan tetapi, dia diselamatkan dari semua keadaan merupakan keadaan paling berat yang dirasakan semua hamba Allah. Semoga shalawat dan salam Allah tercurahkan kepadanya
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Maryam ayat 32: Yakni bermaksiat kepada Allah, bahkan Dia menjadikan aku seorang yang taat, tunduk, khusyu’ dan merendahkan diri kepada Allah, bertawadhu’ kepada hamba-hamba Allah.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 32
Allah juga memerintahkan aku untuk santun, taat, dan berbakti kepada ibuku, dan dia juga tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka, karena hal itu merupakan sifat dan sikap yang tercela. '33. Isa mengakhiri perkataanya dengan doa, 'keselamatan dan kesejahteraan semoga selalu dilimpahkan kepadaku. Semoga aku terhindar pula dari aib dan kekurangan, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali di padang mahsyar. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah sekumpulan penjelasan dari beragam ulama mengenai makna dan arti surat Maryam ayat 32 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita bersama. Bantu perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.