Surat Maryam Ayat 31
وَجَعَلَنِى مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَٰنِى بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
Arab-Latin: Wa ja'alanī mubārakan aina mā kuntu wa auṣānī biṣ-ṣalāti waz-zakāti mā dumtu ḥayyā
Artinya: Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Berkaitan Surat Maryam Ayat 31
Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 31 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan mendalam dari ayat ini. Ada bermacam penjabaran dari kalangan ulama mengenai isi surat Maryam ayat 31, antara lain sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Dia menjadikanku orang yang mempunyai kebaikan yang besar dan kemanfaatan di manapun aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku untuk memelihara shalat dan menunaikan zakat selama aku masih hidup.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
31. Dan Dia menjadikan aku sebagai orang yang memberikan banyak manfaat kepada hamba-hamba-Nya di mana pun aku berada, dan Dia memerintahkanku untuk mengerjakan salat, dan menunaikan zakat selama aku hidup.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
31. وَجَعَلَنِى مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ (dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada)
Makna (المبارك) yakni yang bermanfaat bagi hamba Allah yang lain, dan yang mengajarkan kebaikan kepada mereka.
وَأَوْصٰنِى بِالصَّلَوٰةِ(dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat)
Yakni memerintahkan kepadaku untuk menegakkan shalat.
وَالزَّكَوٰةِ(dan (menunaikan) zakat)
Yakni zakat (penyucian) harta, atau penyucian jiwa.
مَا دُمْتُ حَيًّا(selama aku hidup)
Yakni semasa aku hidup.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Cobalah untuk mencari tau tentang sifat-sifat manusia yang diberkahi oleh Allah dalam kehidupan anda : sebagaiman Allah menceritakan tentang 'Isa bin Maryam : { وَجَعَلَنِى مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ } "Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada" yakni : penunjuk kepada kebaikan, sebagai da'i yang mengajak kepada jalan Allah, sebagai pengingat kepada-Nya, murogghiban kepada ketaatan kepada-Nya, inilah diantara berkah seorang hamba, dan barangsiapa yang terlpas dari sifat-sifat tadi, maka ia telah terlepas dari berkah.
2 ).
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
31. Dia menjadikanku seorang yang bermanfaat kepada para hamba dengan mengajarkan kebaikan. Dia memerintahkan kepadaku untuk mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi} bermanfaat bagi manusia {di mana saja aku berada dan memerintahkan aku} memerintahkanku {untuk shalat serta zakat selama aku hidup
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
31. Lantas, dia menyebutkan (upaya) penyempurnaannya untuk kemaslahatan orang lain. Dia mengatakan, “Dan Dia menjadikanku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada,” yaitu di setiap tempat dan waktu. Allah mencurahkan keberkahan kepadaku, berupa mengajarkan kebaikan dan mendakawahkannya, melarang dari perbuatan jahat, dan berdakwah kepada Allah dengan perkataan dan perbuatan. Jadi, semua orang yang bergaul, atau berkumpul dengannya, niscaya memperoleh keberkahan ini, dan orang yang berinteraksi dengan beliau akan berbahagia. “Dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup,” maksudnya aku diperintahkan untuk melaksanakan hak-hak Allah. Di antara hak Allah teragung adalah penegakan shalat. Aku juga diperintahkan (untuk melaksanakan) hak-hak para hamba. Di antara hak terbesar mereka adalah pembayaran zakat, selama hidupku. Maksudnya, aku taat kepada perintah Rabbku, mengamalkannya dan menunaikannya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 27-33
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Maryam ketika diperintahkan puasa pada hari itu, yaitu agar dia tidak berbicara kepada seorang pun. Maryam akan menjaga dan melaksanakan perintah itu. Maryam berserah diri kepada perintah Allah SWT dan pasrah kepada keputusanNya. Lalu Maryam menggendong putranya dan membawanya kepada kaumnya. Ketika mereka melihatnya membawa bayinya, mereka sangat kaget dan mengecamnya dengan sangat berat, (Mereka berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar”) yaitu perkara yang sangat berat dosanya. Pendapat ini dikatakan oleh Mujahid, Qatadah, As-Suddi, dan lainnya
(Hai saudara perempuan Harun) yaitu wahai wanita yang ibadahnya mirip dengan nabi Harun (Ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezin) yaitu kamu berasal dari keluarga yang baik, suci, terkenal kesalehannya, ibadahnya, dan zuhudnya. Maka bagaimana bisa hal itu terjadi darimu?
Ali bini Abi Thalhah dan As-Suddi berkata bahwa dikatakan kepada Maryam: (Hai saudara perempuan Harun) yaitu saudara nabi Musa, dan Maryam berasal dari keturunannya. Sebagaimana yang dikatakan kepada seseorang dari Bani Tamim “wahai saudara Tamim”, dan dari Bani Mudhar dipanggil “wahai saudara Mudhar”. Dikatakan, bahwa Maryam dinisbatkan kepada seorang lelaki shalih di kalangan mereka yang bernama Harun; Maryam dalam kezuhudan dan ibadahnya sama dengan lelaki itu.
Firman Allah: (maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata, "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih ada dalam ayunan?” (29)) yaitu ketika mereka mencurigai keadaan Maryam dan mengingkari kejadian yang dialaminya, dan berkata kepadanya seraya menuduhnya berbuat tidak senonoh dan perbuatan zina. Saat itu Maryam sedang puasa dan tidak bicara, maka dia memalingkan ke arah anaknya, dan memberi isyarat mereka agar berbicara dengan anaknya. Maka mereka menjawab seraya memperolok-olokkan dan menyangkan bahwa Maryam meledek dan mempermainkan mereka: (Bagaimanakah kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?) (Berkata Isa, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah”) kalimat pertama yang diucapkan adalah menyucikan dan membersihkan Dzat Tuhannya dari sifat beranak, kemudian meneguhkan bahwa dirinya hamba Allah.
Firman Allah: (Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi) membersihkan nama ibunya dari tuduhan yang dinisbatkan kepadanya berupa perbuatan keji.
Firman Allah: (dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada) Mujahid dan Ats-Tsauri berkata bahwa makna yang dimaksud adalah Allah menjadikanku orang yang mengajarkan kebaikan.
Firman Allah: (dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup) Sebagaimana firman Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW: (dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal) (99))(Surah Al-Hijr)
Firman Allah: (dan berbakti kepada ibuku) yaitu Allah memerintahkan kepadaku untuk berbakti kepada ibuku. Allah SWT menyebutkannya setelah taat kepada Tuhannya, karena Allah SWT sering menjadikan beriringan antara perintah menyembahNya dan taat kepada kedua orang tua. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu) (Surah Al-Isra: 23) dan (Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu) (Surah Luqman: 14)
Firman Allah: (dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka) yaitu, Allah tidak menjadikanku seorang yang sewenang-wenang dan enggan untuk menyembah dan taat kepadaNya serta enggan berbakti kepada ibuku, sehingga aku menjadi orang yang celaka. Sufyan Ats-Tsauri berkata bahwa makna “al-jabbarusy syaqiyyu” adalah orang yang dikendalikan oleh amarah.
Firman Allah: (Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali (33)) Penegasan darinya tentang penyembahannya kepada Allah SWT dan bahwa dia adalah makhluk Allah yang hidup, mati dandibangkitkan sebagaimana semua makhluk. Akan tetapi, dia diselamatkan dari semua keadaan merupakan keadaan paling berat yang dirasakan semua hamba Allah. Semoga shalawat dan salam Allah tercurahkan kepadanya
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Maryam ayat 31: Yakni bermanfaat bagi manusia. Isa ‘alaihis salam di samping keadaan dirinya yang sempurna, yakni sebagai seorang nabi, beliau juga menyempurnakan orang lain dengan memberikan manfaat kepada mereka, seperti mengajarkan kebaikan kepada mereka, mengajak mereka kepada Allah (da’wah ilallah) dan melarang kemungkaran. Siapa saja yang duduk atau berkumpul dengannya, maka akan memperoleh keberkahannya, dan orang yang menemaninya akan bahagia.
Dan kapan saja.
Yakni Dia memerintahkan kepadaku agar memenuhi hak-Nya, di mana hak yang termasuk paling agungnya adalah shalat. Demikian juga memenuhi hak hamba-hamba-Nya, yang paling besarnya adalah zakat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 31
Dan ketahuilah bahwa dia juga menjadikan aku seorang yang diberkahi dengan berbagai rahmat di mana dan kapan saja aku berada, dan dia juga memerintahkan kepadaku untuk menunaikan salat dan membayar zakat dari rezeki yang kudapatkan, selama aku hidup. 32. Allah juga memerintahkan aku untuk santun, taat, dan berbakti kepada ibuku, dan dia juga tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka, karena hal itu merupakan sifat dan sikap yang tercela. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah pelbagai penjelasan dari beragam ahli tafsir mengenai isi dan arti surat Maryam ayat 31 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi ummat. Bantu usaha kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.