Surat Maryam Ayat 14
وَبَرًّۢا بِوَٰلِدَيْهِ وَلَمْ يَكُن جَبَّارًا عَصِيًّا
Arab-Latin: Wa barram biwālidaihi wa lam yakun jabbāran 'aṣiyyā
Artinya: Dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Berkaitan Dengan Surat Maryam Ayat 14
Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 14 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan berharga dari ayat ini. Diketemukan beragam penjabaran dari para ahli tafsir terkait makna surat Maryam ayat 14, sebagiannya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan dia adalah seorang yang berbakti kepada kedua orangtuanya, taat dan patuh kepada mereka, dan dia bukanlah orang yang angkuh untuk taat kepada tuhannya, juga untuk taat kepada kedua orangtuanya. Dia tidak durhaka kepada tuhannya dan kepada kedua orangtuanya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
14. Dan ia sangat berbakti kepada kedua orangtuanya, berlemah lembut dan berbuat baik kepada keduanya, dan ia sama sekali bukanlah orang yang sombong dan durhaka dari ketaatan terhadap Tuhannya dan kedua orangtuanya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
14. وَبَرًّۢا بِوٰلِدَيْهِ (dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya)
Lemah lembut dan berbaik hati kepada keduanya.
وَلَمْ يَكُن جَبَّارًا عَصِيًّا(dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka)
Yakni tidak menjadi orang yang menyombongkan diri dan tidak mendurhakai kedua orang tua dan Tuhannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
14. Dia adalah seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, lemah lembut, dan ihsan kepada keduanya. Dia bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka kepada Tuhannya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan bukan orang yang sombong} meremehkan ketaatan terhadap Tuhan dan orang tuanya {lagi durhaka} durhaka kepada Tuhan dan orang tuanya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
14. Siapa saja yang beriman dan bertakwa kepada Allah, maka dia menjadi salah satu wali Allah, dan termasuk salah satu (calon) penghuni surge yang dipersiapkan untuk orang-orang yang bertakwa. Dia mendapatkan pahala dunia dan akhirat yang Allah tetapkan sebagai balasan atas ketakwaan. Yahya juga “banyak berbakti kepada kedua orang tuanya,” maksudnya tidak durhaka dan tidak berbuat jelek kepada kedua orang tuanya, bahkan dia berbuat baik kepada keduanya lewat perkataan dan perbuatan. “Dan bukanlah dia seorang yang sombong lagi durhaka,” maksudnya, dia bukanlah sosok yang bersifat dictator, tinggi hati untuk beribadah kepada Allah, tidak sombong kepada sesame hamba Allah dan kedua orang tuanya. Bahkan sebaliknya, dia seorang yang selalu bertawadhu’, rendah hati, taat dan bertaubat kepada Allah. Jadi, Nabi Yahya telah memadukan antara menunaikan hak-hak Allah dan menjalankan hak-hak makhluk Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 12-15
Ayat ini juga mengandung sesuatu yang dibuang yang bentuknya adalah dia mendapatkan anak laki-laki yang diberitakan dalam kabar gembira itu kepadanya yaitu Yahya, dan sesungguhnya Allah mengajarinya Al-Kitab, yaitu kitab Taurat, yang mereka pelajari di antara mereka, dan digunakan dalam memutuskan hukum oleh para nabi terhadap orang-orang yang menerima agama Yahudi, para pendeta, dan uskup. Saat itu nabi Yahya masih kecil, karena itu disebutkan dengan jelas dan merupakan nikmat yang dianugerahkan Allah kepadanya, dan kedua orang tuanya. Jadi Allah berfirman: (Hai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh) yaitu pelajarilah kitab itu dengan kuat yaitu dengan kemampuanmu dan dengan sungguh-sungguh (Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih anak-anak) yaitu pemahaman, ilmu, kesungguhan, tekad, penerimaan terhadap kebaikan dan ketekunan dalam hal itu dengan segala kemampuannya, sedangkan dia masih kecil.
Firman Allah: (dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami) yaitu rahmat dari sisi Kami. Demikian juga dikatakan Ikrimah, Qatadah, dan Adh-Dhahhak, dan ditambahkan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menilainya selain Kami. Qatadah menambahkan bahwa semoga Allah merahmati nabi Zakaria
Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami) yaitu belas kasihan dari Tuhannya kepadanya.
Ikrimah berkata tentang firmanNya: (dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami) dia berkata bahwa makannnya adalah kecintaan kepadanya.
Ibnu Zaid berkata bahwa hannan maknannya adalah kecintaan.
yang tampak dari konteks ayat ini bahwa firmanNya, ("Hanaan") di’athafkan kepada firmanNya: (Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak) yaitu Kami memberinya hikmah, belas kasihan dan kesucian. yaitu, Kami menjadikan dia mempunyai belas kasihan dan kesucian. Makna hannan adalah kecintaan dengan belas kasihan dan rasa rindu. Sebagaimana yang dikatakan orang Arab, "Hannat an-naqatu 'ala waladiha" (Unta betina itu menyayangi anaknya) dan "Hannat al-mar’atu 'ala zaujiha" (Wanita itu merindukan suaminya) Termasuk dalam hal ini bahwa seorang istri disebut hannah berasal dari kata Al-hannah. Dikatakan, "Hanna ar-rajulu ila wathanihi" (Lelaki itu merindukan tanah airnya) Termasuk di dalamnya adalah belas kasihan dan kasih sayang, sebagaimana yang dikatakan penyair:
“Kasihanilah aku, semoga Tuhan memberimu petunjuk, karena sesungguhnya pada setiap kedudukan itu ada caranya tersendiri”
Firman Allah: (dan kesucian (dari dosa)) di’athafkan kepada (hanaanan). Az-zakah maknannya adalah bersih dari kotoran dan dosa.
Qatadah berkata bahwa az-zakah adalah amal shalih.
Firman Allah: (dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka (14)) Allah SWT menyebutkan tentang ketaatan nabi Yahya kepada Tuhannya, dan sesungguhnya Allah menciptakannya sebagai orang yang memiliki kasih sayang, suci dan bertakwa. Di=an dihubungkan dengan itu adalah ketaatan dan baktinya kepada kedua orang tuanya, serta menjauhi hal-hal yang menyakitkan keduanya, baik secara ucapan maupun perbuatan, baik perintah maupun larangan. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka) Kemudian setelah menyebutkan sifat yang bagus, Allah berfirman tentang balasanNya kepadanya atas hal itu: (Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali (15)) yaitu dia dalam keadaan aman pada tiga keadaan itu.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Maryam ayat 14: Beliau berbuat baik kepada keduanya baik dengan ucapan maupun dengan perbuatan.
Baik sombong dari beribadah kepada Allah maupun sombong terhadap manusia, bahkan Beliau seorang yang tawadhu’.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 14
Dan dia juga sangat berbakti kepada kedua orang tuanya sehingga mereka sangat menyayanginya, dan dia juga bukan orang yang sombong dan membanggakan nasabnya, dan bukan pula orang yang durhaka. 15. Karena sifat terpujinya itu, yahya didoakan agar keselamatan dan kesejahteraan selalu diperuntukkan bagi dirinya serta terhindar dari keburukan dan kekurangan pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali di padang mahsyar setelah hari kebangkitan kelak.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah sekumpulan penafsiran dari beragam ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Maryam ayat 14 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita semua. Dukung dakwah kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.