Surat Al-Kahfi Ayat 47

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ ٱلْجِبَالَ وَتَرَى ٱلْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَٰهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا

Arab-Latin: Wa yauma nusayyirul-jibāla wa taral-arḍa bārizataw wa ḥasyarnāhum fa lam nugādir min-hum aḥadā

Artinya: Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.

« Al-Kahfi 46Al-Kahfi 48 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Terkait Surat Al-Kahfi Ayat 47

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kahfi Ayat 47 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah penting dari ayat ini. Terdokumentasi bermacam penafsiran dari banyak mufassir terkait kandungan surat Al-Kahfi ayat 47, sebagiannya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan ingatkanlah kepada mereka wahai rasul, hari dimana Kami akan melenyepkapkan gunung-gunung dari tempat-tempatnya, dan kamu akan melihat bumi tampak datar, tidak ada seseuatupun di permukaanya yang menutupinya sebelumnya berada di atasnya, yaitu makhluk-makhluk, dan kami kumpulkan manusia-manusia terdahulu dan orang-orang belakangan menuju tempat hisab. Dan Kami tidak meninggalkan seorangpun dari mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

47-48. Hai Rasulullah, peringatkanlah manusia dari hari ketika Kami melenyapkan gunung-gunung dari tempatnya, dan saat kamu melihat bumi menjadi kosong dari makhluk-makhluk yang dahulu ada di atasnya; dan Kami kumpulkan seluruh manusia dari yang terdahulu sampai yang terakhir untuk dihisab, dan Kami tidak akan melewatkan seorangpun, mereka semua akan dihadapkan kepada Tuhan semesta alam dengan berbaris-baris, tidak ada seorangpun yang terhalangi. Ketika itu akan dikatakan kepada orang-orang kafir: “Sungguh kalian telah menghadap Kami dalam keadaan tidak beralas kaki dan tidak berbusana sebagaimana keadaan kalian ketika Kami ciptakan pertama kali, namun kalian mengira tidak akan ada hati kebangkitan dan pembalasan.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

47. Dan ingatlah pada hari ketika Kami hilangkan gunung-gunung dari tempat asalnya, sehingga engkau melihat seluruh bumi itu tampak rata karena tidak ada gunung-gunung, pepohonan dan bangunan-bangunan. Lalu Kami kumpulkan seluruh makhluk dan Kami sama sekali tidak meninggalkan seorang pun dari mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

47. وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ (Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung)
Makna (تيسير الجبال) adalah mengangkat gunung-gunung itu dari tempatnya kemudian menjadikannya berjalan seperti awan yang berjalan. Hal ini akan terjadi di hari kiamat, sebagaimana disebutkan pada ayat lain:
ويسألونك عن الجبال فقل ينسفها ربي نسفا. فيذرها قاعا صفصفا لا ترى فيها عوجا ولا أمتا
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya. Maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.” (Ta Ha: 105-107)

وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً(dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar)
Yakni tanahnya terlihat karena gunung-gunung, pepohonan, dan bangunan yang menutupinya akan hilang.

وَحَشَرْنٰهُمْ (dan Kami kumpulkan seluruh manusia)
Yakni Kami akan mengumpulkan seluruh makhluk dari segala tempat menuju ke padang mahsyar setelah mereka dibangkitkan.

فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا (dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka)
Yakni semuanya akan Kami kumpulkan di sana, tidak ada yang tertinggal satupun dari mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

47. Ingatlah akan hari ketika Kami perjalankan gunung-gunung dari tempat asalnya laksana awan, yaitu pada hari kiamat. Dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan tidak ada sesuatu apapun. Kemudian Kami kumpulkan seluruh manusia, tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Pada hari (ketika) Kami memperjalankan gunung-gunung} memindahkan gunung-gunung dari tempatnya {dan kamu melihat bumi itu rata} menjadi rata dengan jelas karena segala sesuatu di permukaannya lenyap {Kami mengumpulkan mereka} Kami mengumpulkan mereka {dan Kami tidak meninggalkan} Kami tidak membiarkan {seorang pun dari mereka


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

47-48. Allah mengabarkan tentang kondisi Hari KIamat bersama kengerian-kengerian yang merisaukan (perasaan) dan kedahsyatan-kedahsyatan yang menyentak. Allah berfirman, “Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung,” maksudnya, Kami memusnahkannya dari tempat-tempatnya, menjadikannya kumpulan pasir, lantas menjelmakannya ibarat bulu yang dihambur-hamburkan, kemudian pudar dan hancur. Akhirnya, menjadi debu yang beterbangan. Bumi terpampang dan menjadi betul-betul datar, tidak ada tempat yang rendah maupun tinggi. Allah mengumpulkan semua makhluk di permukaan bumi itu, tidak meninggalkan seorang pun dari mereka. Dia menghimpun generasi manusia pertama dari perut-perut padang pasir dan dasar-dasar lautan. Dia mengumpulkan mereka setelah terpisah-pisah, dan mengembalikan bentuk mereka setelah terkoyak-koyak menjadi bentuk yang baru. Kemudian, mereka dihadapkan kepada Allah dengan berbaris untuk dilihat amalan-amalan mereka, menjatuhkan keputusan tentang mereka dengan keputusan yang adil, tanpa ada unsur kecurangan atau kezhaliman di dalamnya.
Dia berkata kepada mereka, “Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama,” maksudnya dalam keadaan tanpa mempunyai kekayaan, istri, dan keluarga. Tidak ada yang bersama menyertai mereka kecuali amal perbuatan yang telah mereka perbuat dan usaha-usaha dalam kebajikan maupun keburukan yang telah mereka kerjakan. Sebagaimana Firman Allah, "Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami kurniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafaat yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah)." (Al-An’am:94).
Di sini, Allah mengarahkan pembicaraan kepada kaum yang mengingkari kebangkitan saat mereka menyaksikan kenyataannya “bahkan kamu mengklaim bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian,” maksudnya kalian mengingkari Hari Pembalasan atas amal perbuatan dan janji serta ancamanNya. Ketahuilah, sungguh kalian sudah melihat dan merasakannya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 47-49
Allah SWT memberitahukan tentang kengerian hari kiamat dan semua hal-hal besar yang terjadi di dalamnya. Sebagaimana Allah berfirman: (pada hari ketika langit benar-benar berguncang (9) dan gunung-gunung benar-benar berjalan (10)) (Surah Ath-Thur) yaitu, lenyap dari tempatnya masing-masing. Sebagaimana Allah berfirman: (Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan) (Surah An-Naml: 88) dan (Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah,"Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya (105) maka Dia akan menjadikan (bekas) gu­nung-gunung itu datar sama sekali (106) tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi” (107)) (Surah Thaha) Allah SWT menyebutkan bahwa Dia melenyapkan gunung-gunung hingga rata dengan dataran, serta bumi menjadi rata dan datar, ti­dak ada tanah yang datar dan menonjo, yaitu, tidak ada lembah dan perbukitan. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar) yaitu rata dan datar, tidak ada suatu tanda pun milik seseorang dan tidak ada suatu tempat persembunyian bagi seseorang. Bahkan semua makhluk di bawa ke hadapan Tuhannya, tidak ada sesuatu dari mereka yang ter­sembunyi dariNya.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar) yaitu tidak ada bebatuan dan liang-liang padanya. Qatadah berkata, bahwa makna yang dimaksud tidak ada bangunan dan pepohon­an padanya.
Firman Allah: (dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggal­kan seorang pun dari mereka) yaitu Kami himpunkan mereka dari yang terdahulu dan yang terakhir. Jadi tidak ada seorang pun dari mereka yang Kami tinggalkan, baik yang kecil maupun yang besar, sebagaimana Allah SWT berffirman: (Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang terkemudian (49) benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal” (50)) (Surah Al-Waqi'ah)
Firman Allah: (Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berba­ris) Bisa ditafsirkan bahwa maksudnya adalah bahwa semua makhluk akan berdiri di hadapan Allah SWT dalam satu barisan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Pada hari ketika roh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mere­ka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin ke­padanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar (38)) (Surah An-Naba') Bisa diartikan bahwa mereka berdiri dalam beberapa barisan: (dan datanglah Tuhanmu; sedangkan malaikat berbaris-baris (22)) (Surah Al-Fajr)
Firman Allah: (Sesungguhnya kalian datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kalian pada yang pertama kali) (Surah Al-An’am: 94) Ini mengandung teguran dan celaan terhadap orang-orang yang mengingkari hari kebangkitan di hadapan seluruh saksi pada hari. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (bahkan kalian mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kalian waktu (memenuhi) perjanjian) yaitu tidak ada menurut sangkaan kalian pada hari ini terjadi, dan ini tidak ada
Firman Allah: (Dan diletakkanlah kitab) yaitu, buku catatan amal yang di dalamnya baik yang besar maupun yang kecil, baik yang kecil maupun besar (lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya) yaitu takut terhadap amal-amal mereka yang buruk dan jahat (dan mereka berkata, "Aduhai celaka kami”) yaitu, betapa kecewa dan celakanya kami atas apa yang kami sia-siakan dalam usia kami (di dunia) (kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya) yaitu tidak ada suatu dosa kecil maupun dosa besar, dan tidak ada amal perbuatan apa pun sekalipun kecil (melainkan ia mencatat semuanya) yaitu menulisnya dengan cermat dan memeliharanya.
Firman Allah: (dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertu­lis)) yaitu berupa kebaikan maupun keburukan. Sebagaimana Allah berfirman: ((Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakan dihadapkan kepadanya, (begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah dia kerjakan. Dia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan (hari) itu) (Surah Ali Imran: 30) Allah SWT berfirman: (Pada hari ditampakkan segala rahasia (9)) (Surah Ath-Thariq) yaitu ditampakkan semua yang tersembunyi di dalam hati.
Firman Allah: (Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang pun) yaitu, Dia memutuskan perkara di antara para hambaNya terhadap semua amal mereka. Dia tidak menzalimi seorang pun dari makhlukNya, bahkan Dia memaafkan, mengampuni, dan merahmatinya. Dia hanya mengazab orang yang DIa kehendaki dengan kekuasaan, kebijaksanaan, dan keadilanNya. Dia memenuhi neraka dengan orang-orang kafir dan orang-orang yang durhaka. Kemu­dian orang-orang yang durhaka diselamatkan sesudah itu, tetapi orang-orang kafir kekal di dalam neraka. Dia adalah Dzat yang Maha Bijaksana yang tidak akan sewenang-wenang dan berbuat aniaya. Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebaikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya (40)) (Surah An-Nisa)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Kahfi ayat 47: Di ayat ini, Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitakan tentang keadaan pada hari kiamat, dan apa yang terjadi pada hari itu berupa peristiwa yang dahsyat dan mengerikan.

Yakni dengan menyingkirkannya dari tempatnya, lalu gunung-gunung itu dijadikan-Nya seperti bulu yang dihambur-hamburkan dan debu yang bertebaran, bumi pun nampak rata dan tidak terlihat tempat yang rendah dan yang tinggi di sana. Ketika itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menghimpun manusia semuanya di bumi itu, yang terdahulu maupun yang datang kemudian, baik yang ada di perut bumi, dasar lautan, dan menghimpun mereka setelah mereka terpisah-pisah, mengembalikan mereka setelah mereka menjadi tulang-belulang sebagai makhluk yang baru, kemudian mereka dihadapkan kepada Allah sambil berbaris, agar Dia melihat amal mereka dan memberikan keputusan untuk mereka dengan adil.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kahfi Ayat 47

Dan ingatlah pada hari yang ketika itu kami perjalankan gununggunung, yakni kami hancurkan sehingga ia menjadi bagai kapas yang beterbangan, dan engkau akan melihat bumi itu rata karena tidak ada lagi gunung, tanaman ataupun bangunan, dan kami kumpulkan mereka di padang mahsyar, tempat berkumpulnya seluruh manusia baik yang hidup dahulu maupun kemudian, dan tidak kami tinggalkan seorang pun dari mereka di dalam kuburnya, yakni di alam barzakh. Dan mereka pasti akan dibawa ke hadapan tuhanmu dengan berbaris satu saf atau banyak saf. Ketika itu Allah berfirman kepada orangorang yang tidak percaya kepada hari kebangkitan, sesungguhnya kamu datang kepada kami, sesudah kami bangkitkan dari kematianmu sebagaimana kami menciptakan kamu pada pertama kali. Kamu datang kepada kami dalam keadaan sendiri-sendiri, tanpa harta, anak, pakaian dan alas kaki, seperti ketika kamu dilahirkan, bahkan ketika kamu di dunia kamu menganggap bahwa kami tidak akan menetapkan bagi kamu waktu berbangkit untuk memenuhi perjanjian, yakni janji Allah untuk memberi setiap manusia balasan sesuai dengan amal perbuatannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah bermacam penjabaran dari beragam mufassirun berkaitan kandungan dan arti surat Al-Kahfi ayat 47 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita bersama. Sokonglah kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Banyak Dikaji

Nikmati berbagai materi yang banyak dikaji, seperti surat/ayat: An-Naas, Al-Lail, Al-Fatihah 6, Yasin 9, ‘Abasa, Al-Hujurat 10. Termasuk At-Taubah 40, Luqman 13, Maryam, Dua (2) Terakhir al-Baqarah, Al-Baqarah 285-286, Al-Ma’idah 32.

  1. An-Naas
  2. Al-Lail
  3. Al-Fatihah 6
  4. Yasin 9
  5. ‘Abasa
  6. Al-Hujurat 10
  7. At-Taubah 40
  8. Luqman 13
  9. Maryam
  10. Dua (2) Terakhir al-Baqarah
  11. Al-Baqarah 285-286
  12. Al-Ma’idah 32

Pencarian: terjemahan surat ar rum ayat 41 42, qs al an am 162 163, yasin 53, tafsir al baqarah ayat 21, surah al baqarah arab dan latin

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.