Surat Al-Kahfi Ayat 14
وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا۟ فَقَالُوا۟ رَبُّنَا رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ لَن نَّدْعُوَا۟ مِن دُونِهِۦٓ إِلَٰهًا ۖ لَّقَدْ قُلْنَآ إِذًا شَطَطًا
Arab-Latin: Wa rabaṭnā 'alā qulụbihim iż qāmụ fa qālụ rabbunā rabbus-samāwāti wal-arḍi lan nad'uwa min dụnihī ilāhal laqad qulnā iżan syaṭaṭā
Artinya: Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Berkaitan Surat Al-Kahfi Ayat 14
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kahfi Ayat 14 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah menarik dari ayat ini. Diketemukan berbagai penjabaran dari banyak pakar tafsir terhadap isi surat Al-Kahfi ayat 14, sebagiannya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Kami kokohkan hati mereka dengan iman dan Kami kuatkan tekad mereka dengannya ketika mereka berdiri di hadapan raja kafir yang mencela mereka karena enggan menyembah berhala-berhala. Mereka berkata kepadanya. ”Rab kami yang kami sembah adalah tuhan yang menguasai langit dan bumi. Kami tidak akan sekali-kali menyembah sembahan selainNya. jika kami mengatakan ucapan yang lain, maka kami sungguh telah mengucapkan kata-kata yang melenceng lagi jauh dari kebenaran. ”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
14. Dan Kami teguhkan hati mereka dengan keimanan dan keteguhan di atasnya, serta sikap sabar dalam berhijrah meninggalkan negeri, tatkala mereka hendak beranjak pergi dari hadapan raja yang kafir dengan menampakkan keimanan kepada Allah semata sembari berkata kepadanya, "Tuhan yang kami imani dan sembah adalah Tuhan langit dan bumi, kami tidak akan menyembah tuhan-tuhan lain yang diklaim secara dusta selain Dia, sungguh andai kami menyembah selain-Nya tentu kami telah mengucapkan perkataan yang zalim lagi jauh dari kebenaran."
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
14. وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ (Dan Kami meneguhkan hati mereka)
Yakni Kami kuatkan mereka dengan kesabaran untuk meninggalkan keluarga dan kampung halaman.
إِذْ قَامُوا۟ (diwaktu mereka berdiri)
Ketika mereka berkumpul di luar kota mereka untuk saling menguatkan kesabaran di atas agama mereka dan kesabaran dalam meninggalkan kaum mereka.
فَقَالُوا۟ رَبُّنَا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ (lalu mereka pun berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi)
Terdapat pendapat mengatakan bahwa mereka dahulu memiliki seorang raja yang kejam yang bernama Diocletianus, dia mengajak rakyatnya untuk menyembah thaghut. Dan Allah meneguhkan para pemuda ini dalam menghadapi ujian ini sehingga mereka berani berdiri dan berkata “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi.”
لَن نَّدْعُوَا۟ مِن دُونِهِۦٓ إِلٰهًا ۖ (kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia)
Yakni tuhan selain Allah. Kami tidak akan menyembah menyekutukan Allah atau menyembah selain-Nya.
لَّقَدْ قُلْنَآ إِذًا شَطَطًا(sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran”)
Yakni keterlaluan dalam menjauhi kebenaran.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Jika kita memperhatikan bagaimana kisah pemuda yang bersembunyi di gua dengan keimanan mereka yang kuat, dari ayat ini kita akan menemukan penyebab kuatnya iman mereka yaitu keteguhan mereka untuk selalu bersandar diri kepada Allah, dan senantiasa menjaga dan meyakini sebab-sebab keselamatan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
14. Kami teguhkan hati mereka di waktu mereka dengan kesabaran saat dalam kesulitan, ketika mereka berdiri di depan raja mereka Daglidianus, yang telah memerintahkan mereka untuk sujud kepada berhala, lalu mereka pun menolak dengan berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran"
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kami meneguhkan hati mereka} menguatkan hati mereka dengan kesabaran dan keteguhan {ketika mereka berdiri lalu berkata,“Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi. Kami tidak akan menyeru Tuhan selain Dia. Sungguh kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran”} perkataan yang zalim dan jauh dari kebenaran
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
14. “Dan Kami telah meneguhkan hati mereka,” maksudnya Kami mencurahkan kesabaran pada mereka dan meneguhkan mereka, serta menjadikan hati mereka tentram dalam kondisi yang mencemaskan itu. Ini merupakan (cermin) sifat kelembutan dan kebaikan Allah kepada mereka, dalam bentuk memberikan taufik kepada mereka menuju keimanan, petunjuk, kesabaran, keteguhan, dan ketenangan. “Di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata, ‘Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi,” maksudnya yang telah menciptakan kami, memberii kami rizki, yang mengatur dan mendidik kami, DIa-lah Sang Pencipta langit dan bumi, Yang Mahatunggal dengan ppenciptaan makhluk-makhluk yang sangat besar ini. Bukan berhala-berhala dan patung-patung itu, yang tidak bisa menciptakan, memberi rizki, memiliki manfaat dan mudarat, mematikan dan menghidupkan, dan tidak pula dapat membangkitkan. Mereka (para pemuda itu) menggunakan dalil tentang tauhid rububiyah untuk menunjukkan kepada tauhid uluhiyah. Oleh karena itu, mereka mengatakan, “Kami sekali-kali tidak menyeru tuhan selain DIa,” yaitu dari seluruh makhluk. “Sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan,” maksudnya jika kami menyeru sesembahan bersamaNya setelah kami mengetahui bahwa DIa adalah Rabb, sesembahan, yang ibadah tidak boleh dan tidak layak kecuali (hanya) bagiNya, “perkataan yang amat jauh dari kebenaran,” yaitu penyimpangan yang sangat besar dari al-Haq dan jalan yang sangat jauh dari kebenaran. Mereka telah memadukan antara pengakuan terhadap tauhid rububiyah dengan tauhid uluhiyah dan konsisten dengannya disertai dengan penjelasan bahwa Allah-lah Dzat Yang Haq, sedangkan selainNya merupakan kebatilan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa mereka benar-benar mengenal Rabb mereka dan adanya tambahan hidayah pada mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 13-16
Dari sini mulai penjelasan kisah itu secara rinci. Allah menyebutkan bahwa mereka adalah segolongan kaum muda yang menerima kebenaran dan mendapat petunjuk ke jalan yang lurus dari guru-guru mereka yang telah durhaka dan tenggelam ke dalam agama kebathilan. Oleh karena itu kebanyakan orang yang menyambut baik seruan Allah dan RasulNya SAW adalah kalangan muda. Adapun orang-orang tuanya dari kalangan Quraisy, sebagian besar mereka berpegang pada agamanya dan tidak ada yang masuk Islam kecuali sedikit. Demikianlah Allah SWT memberitahukan tentang ashabul kahfi, bahwa mereka terdiri dari kalangan kaum muda.
(dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk) Sebagian imam seperti Imam Bukhari dan lainnya menjadikan ayat ini dan ayat-ayat yang semakna sebagai dalil tentang kelebihan dan keutamaan iman, dan iman itu dapat bertambah dan berkurang. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk) Sebagaimana Allah berfirman: (Dan orang-orang yang mendapat petunjuk Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaannya (17)) (Surah Muhammad)
Firman Allah: (dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi”) Allah SWT memberitahukan tentang mereka,"Kami membuat mereka bersabar dalam menghadapi kaumnya dan seluruh penduduk kota mereka, Lalu mereka membangun sebuah tempat peribadatan untuk menyembah Allah. Lalu kaum mereka mengetahuinya dan melaporkan keadaan mereka kepada raja mereka. Raja menghadirkan mereka, lalu bertanya kepada mereka tentang perkara mereka dan apa yang mereka lakukan. Mereka menjawab dengan jawaban yang benar dan menyeru raja untuk menyembah Allah SWT, Oleh karena itu Allah SWT memberitahukan tentang mereka: (dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia")
Huruf “lan” menunjukkan makna negatif untuk selamanya, yaitu sekali tidak akan melakukan hal ini untuk selamanya. Karena sesungguhnya jika kami berbuat demikian, maka kami adalah orang yang berbuat bathil. Oleh karena itu Allah SWT berfirman tentang mereja: ("Sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran”) yaitu kebathilan, dan kebohongan (Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)”) yaitu, tidaklah mereka mengemukakan kebenaran pendapat mereka yang demikian itu adalah bukti yang jelas dan benar (Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?) Mereka berkata bahkan mereka adalah orang-orang yang zalim dan berdusta dalam ucapan mereka yang demikian itu.
Ketika mereka bertekad untuk lari meninggalkan kaumnya, maka Allah SWT memudahkan mereka untuk melakukan hal itu, DIa memberitahukan tentang mereka dengan hal tersebut dalam firmanNya: (Dan apabila kalian meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah) yaitu jika kalian memisahkan diri dan menentang mereka dalam agama kalian dengan penyembahan mereka kepada selain Allah. Maka pisahkanlah diri juga dari mereka dengan tubuh kalian (maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu. niscaya Tuhan kalian akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya) yaitu, Tuhan kalian pasti akan melimpahkan rahmat kepada kalian dan menyembunyikan kalian dari kaum kalian (dan menyediakan bagi kalian dalam urusan kalian) yang sedang kalian kerjakan (sesuatu yang berguna) yaitu perkara yang kalian manfaatkan. Maka pada saat itu mereka melarikan diri dan berlindung dari kaumnya ke dalam sebuah gua.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Kahfi ayat 14: Maksudnya, berdiri di hadapan raja Dikyanus (Decius) yang zalim dan menyombongkan diri, serta memerintahkan mereka bersujud kepada berhala.
Mereka berdalih dengan rububiyyah Allah terhadap alam semesta untuk menunjukkan keberhakan-Nya untuk diibadahi, yaitu karena Dia Tuhan Pencipta langit dan bumi, maka hanya Dialah yang brhak diibadahi. Mereka menggabung antara mengikrarkan tauhid rububiyyah dan tauhid uluhiyyah, demikian pula berpegang di atasnya serta menerangkan bahwa selain Alah adalah batil. Hal ini merupakan bukti sempurnanya pengetahuan mereka terhadap Tuhan mereka dan pemberian petunjuk dari Allah kepada mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kahfi Ayat 14
Dan kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri tampil di hadapan kaumnya atau di hadapan penguasa yang menindas dan memaksa agar mereka menyekutukan Allah, akan tetapi mereka menolaknya lalu mereka berkata, menyatakan keteguhan hatinya, tuhan kami adalah tuhan pencipta dan pemelihara langit dan bumi; kami tidak menyeru tuhan selain dia dan tidak menyembah-Nya. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, yakni kalau kami menyeru dan menyembah tuhan selain Allah, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran. Lalu mereka menunjukkan kepada kaumnya bahwa mereka itu kaum kami yang telah menjadikan tuhan-tuhan (untuk disembah) selain dia. Mereka menyekutukan Allah tanpa suatu bukti dan alasan yang jelas. Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang jelas tentang kepercayaan mereka, sebagaimana kami tunjukkan bukti-bukti yang nyata tentang kekuasaan Allah, tuhan kami' maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah' sungguh, mereka itulah orang-orang yang zalim karena mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beberapa penjabaran dari kalangan mufassirun terkait makna dan arti surat Al-Kahfi ayat 14 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita bersama. Support kemajuan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.