Surat Al-Kahfi Ayat 10
إِذْ أَوَى ٱلْفِتْيَةُ إِلَى ٱلْكَهْفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Arab-Latin: Iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā
Artinya: (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Terkait Surat Al-Kahfi Ayat 10
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kahfi Ayat 10 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir menarik dari ayat ini. Didapatkan variasi penjelasan dari berbagai ahli tafsir berkaitan isi surat Al-Kahfi ayat 10, di antaranya sebagaimana termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Ingatlah (wahai rasul) ketika sejumlah pemuda yang beriman kepada Allah mencari tempat berlindung ke dalam gua, karena takut menghadapi fitnah dari kaum mereka yang dilancarkan kepada mereka dan paksaan terhadap mereka untuk menyembah berhala-berhala. Mereka berkata, ”wahai tuhan kami, berikanlah kepada kami rahmat dari sisiMu untuk meneguhkan kami dengannya dan melindungi kami dari keburukan. Dan mudahkanlah bagi kami jalan yang benar yang mengantarkan kami untuk melakukan apa yang Engkau cintai, sehinga kami menjadi manusia-manusia yang lurus, bukan orang-orang yang sesat.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
10-12. Allah menyebutkan kepada Rasulullah kisab Ashabul kahfi, yaitu para pemuda beriman yang berlindung ke dalam gua demi menyelamatkan agama mereka dari kesyirikan dan para penganutnya. Ketika itu mereka berkata: “Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu sebagai kemuliaan dari-Mu, dan perbaikilah urusan kami dalam menuju jalan yang benar”.
Maka Kami berikan kepada mereka tidur panjang dalam gua kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah dari dua golongan yang berselisih yang lebih tepat dalam memperkirakan waktu ashabul kahfi tinggal di dalam gua.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
10. Ingatlah -wahai Rasul- tatkala beberapa pemuda yang beriman melarikan diri untuk mencari perlindungan demi menyelamatkan agama mereka, lalu mereka menghaturkan doa, "Wahai Tuhan kami! Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dengan mengampuni dosa-dosa kami, dan menyelamatkan kami dari makar musuh-musuh kami, serta jadikanlah iman kami dan hijrahnya kami dari orang-orang kafir sebagai petunjuk dan sikap istikamah menuju jalan kebenaran."
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
10. إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ ((Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung)
Yakni para pemuda ashabul kahfi.
فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً (lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu)
Yakni rahmat yang hanya datang dari Engkau, yang berupa ampunan di akhirat, keamanan dari musuh, dan rezeki di dunia.
وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا(dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami)
Yakni dan perbaikilah urusan yang kami lalui ini, yaitu dalam meninggalkan orang-orang kafir.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Perhatikan firman Allah yang menceritakan tentang penghuni gua tatkala mereka menjauh dari kaumnya : { وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا } mereka meminta kepada Allah agar amalan mereka menjadi sebab datangnya petunjuk, maka bagaimana dengan orang-orang yang lalai dari beramal shalih, bahkan mereka sombong dengan sediktinya amalan mereka.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
10. Ingatlah tatkala para pemuda Ashabul Kahfi itu mencari tempat berlindung ke dalam gua agar terhindar dari fitnah, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu secara khusus, yaitu ampunan di akhirat, dan keamanan dari musuh, rizki di dunia, serta mudahkanlah kami mendapat petunjuk yang lurus yang Engkau ridhai dan restui dengan memisahkan diri dari orang kafir"
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Ketika pemuda-pemuda itu berlindung} berlindung {ke dalam gua lalu berdoa,“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami} berilah kami {rahmat dari sisiMu dan mudahkanlah} mudahkanlah {bagi kami petunjuk untuk segala urusan kami”} dibimbing dan ditunjukkan kepada kebenaran
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
10. Kemudian Allah menyebutkan kisah mereka secara global. Setelah itu, diikuti dengan perinciannya. Allah berfirman, “INgatlah tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung,” yaitu para remaja itu “ke dalam gua.” Tindakan itu mereka tujukan untuk menjaga dan membentengi dirinya dari fitnah kaumnya terhadap mereka “lalu mereka berdoa, ‘Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMU’ .” Engkau meneguhkan kami dengannya, menjaga kami dari keburukan serta memberikan kami taufik untuk kebaikan.
“Dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini),” maksudnya mudahkanlah bagi kamu segala sebab kausalitas yang menyampaikan kepada petunjuk, dan perbaikilah urusan agama dan dunia kami. Mereka telah menggabungkan antara usaha dan lari dari fitnah menuju kepada lokasi yang bisa menjadi tempat persembunyian (mereka) dengan ketundukan dan permintaan mereka kepada Allah agar dimudahkan urusan-urusannya, dan tidak menyandarkan urusan-urusan kepada diri mereka sendiri dan kepada makhluk lainnya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 9-12
Ini adalah pemberitahuan Allah SWT tentang orang-orang yang menghuni gua secara singkat, kemudian menjelaskan dengan panjang lebar sesudahnya. Allah berfirman: (Atau kamu mengira) wahai Muhammad (bahwa orang-orang yang menghuni gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan) yaitu tidaklah perkara mereka mengherankan kemampuan dan kekuasaan Kami, karena sesungguhnya penciptaan langit, bumi, pergantian siang dan malam, penundukkan matahari, bulan, bintang, dan lainnya adalah tanda-tanda yang agung yang menunjukkan atas kekuasaan Allah SWT. bahwa Allah Maha Kuasa atas semua hal yang DIa kehendaki, tidak ada sesuatu pun yang bisa melemahkanNya. Semuanya lebih mengherankan daripada orang-orang yang menghuni gua.
Adh-Dhahhak berkata, “kahfi” adalah gua yang ada di lembah, dan “ar-raqim” adalah nama lembah itu.
Mujahid berkata bahwa “ar-raqim” adalah nama kitab yang diletakkan di depan bangunan mereka. Sebagian ulama’ berkata bahwa raqim adalah lembah yang padanya terdapat gua tempat mereka.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “ar-raqim” adalah sebuah catatan. Sa'id bin Jubair berkata “Ar-raqim” adalah sebuah prasasti yang tertulis pada sebuah batu yang mereka tulis pada bau itu kisah ashabul kahfi, kemudian mereka meletakkannya di pintu gua.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata bahwa “ar-raqim” adalah kitab, kemudian dia membacakan firmanNya ((Ialah) kitab yang bertulis (9)) (Surah Al-Muthaffifin) Ini adalah yang tampak dari ayat itu, dan ini adalah pendapat yang dipilih Ibnu Jarir. dia berkata bahwa “ar-raqim” mengikuti wazan “fa'il” yang maknanya adalah tertulis. Sebagaimana dikatakan terhadap orang yang terbunuh “Qatiil”, dan orang yang terluka disebut “jariih”. Hanya Allah yang lebih mengetahui
Firman Allah: ((Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berkata, "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)” (10)) Allah memberitahukan tentang para pemuda yang melarikan diri dengan membawa agamanya dari gangguan kaumnya yang akan memfitnah mereka. Mereka lari memisahkan diri dari kaumnya, lalu berlindung di dalam gua di suatu bukit, agar mereka bisa bersembunyi dari kaumnya. Mereka berkata ketika memasuki gua seraya memohon kepada Allah atas rahmat dan kelembutanNya kepada mereka. (Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMu) yaitu anugerahkanlah kepada kami dari sisiMu rahmat yang dengan rahmat itu Engkau merahmati kami dan menyembunyikan kami dari kaum kami (dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)) berikanlah kami petunjuk ke jalan yang lurus dalam urusan kami ini. yaitu, jadikanlah bagi akibat kami jalan yang lurus. sebagaimana yang disebutkan dalam hadits,”Dan segala apa yang Engkau putuskan bagi kami, kami memohon agar engkau menjadikan akibatnya bagi kami jalan yang lurus”
Firman Allah: (Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu (11)) yaitu Kami jatuhkan rasa kantuk yang berat kepada mereka ketika mereka memasuki gua, lalu mereka tidur selama bertahun-tahun (Kemudian Kami bangunkan mereka) yaitu dari tidur mereka itu. Kemudian salah satu dari mereka keluar dari gua itu dengan membawa uang dirham mereka untuk dia tukarkan dengan makanan yang bisa mereka makan. Sebagaimana keterangan tentang itu akan dijelaskan. Oleh karena itu Allah berfirman: (kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu) yaitu di antara kedua kelompok yang berselisih tentang mereka (yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu)) DIkatakan, yaitu bilangan. Dikatakan juga yaitu batas akhirnya, dan kata “Al-amad” menunjukkan tujuannya seperti ucapan orang Arab,
kuda itu sudah berlalu ketika telah mencapai batas akhirnya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Kahfi ayat 10: Di ayat ini disebutkan kisah mereka secara jumlah (garis besar), dan nanti (yaitu pada ayat 13 dan seterusnya) akan disebutkan lebih rinci.
Dalam keadaan takut disiksa oleh kaum mereka yang kafir karena beriman kepada Allah.
Mereka menggabung antara usaha dan menjauh dari fitnah dengan sikap tadharru’ (merendahkan diri) dan meminta kepada Allah, serta tidak bersandar kepada diri dan orang lain. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengabulkan doa mereka.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kahfi Ayat 10
Ingatlah ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua, meninggalkan negerinya karena menjaga iman dan tauhidnya dari penindasan penguasa negerinya, lalu mereka berdoa, ya tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu, lindungilah kami dari orang-orang yang memfitnah kami, dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus yang dapat mengantarkan kepada keselamatan dan kebahagiaan bagi kami dalam urusan kami, baik urusan duniawi maupun ukhrawi. Maka kami kami mengabulkan doa mereka, kami tutup telinga mereka di dalam gua itu, agar mereka tidak dapat mendengar suara, maka mereka tertidur lelap di dalam gua itu selama beberapa tahun, yaitu sekitar tiga ratus tahun seperti yang akan disebutkan pada ayat 25.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah pelbagai penafsiran dari kalangan ulama tafsir berkaitan makna dan arti surat Al-Kahfi ayat 10 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita semua. Dukung kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.