Surat Al-Isra Ayat 100

قُل لَّوْ أَنتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَآئِنَ رَحْمَةِ رَبِّىٓ إِذًا لَّأَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ ٱلْإِنفَاقِ ۚ وَكَانَ ٱلْإِنسَٰنُ قَتُورًا

Arab-Latin: Qul lau antum tamlikụna khazā`ina raḥmati rabbī iżal la`amsaktum khasy-yatal-infāq, wa kānal-insānu qatụrā

Artinya: Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya". Dan adalah manusia itu sangat kikir.

« Al-Isra 99Al-Isra 101 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Terkait Surat Al-Isra Ayat 100

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 100 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran penting dari ayat ini. Ada aneka ragam penjabaran dari beragam ulama tafsir berkaitan isi surat Al-Isra ayat 100, misalnya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Katakanlah (wahai rasul) kepada orang-orang yang mengingkari kebenaran, ”jika sekiranya kalian itu memiliki pembendaharaan rahmat tuhanku yang tidak akan habis atau lenyap, pastilah kalian akan pelit dengannya, kalian tidak akan memberikannya kepada orang lain karena khawatir akan habis sehingga kalian akan berubah menjadi orang-orang miskin.” Dan termasuk karakter manusia, ia akan bersifat bakhil dengan apa yang ada di tangannya, kecuali orang yang Allah jaga dengan keimanan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

100. Katakanlah kepada kaum musyrikin itu wahai Rasul, "Sekiranya kalian menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku yang tidak akan pernah habis dan terputus, niscaya kalian akan tetap enggan untuk membelanjakan dan menginfakkan perbendaharaan tersebut karena khawatir akan habis dan agar kalian tidak menjadi orang-orang miskin." Dan memang diantara tabiat manusia itu adalah bersifat kikir pada dirinya, kecuali bila ia seorang beriman maka tentu ia akan menginfakkan hartanya dengan harapan mendapatkan pahala dari Allah.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

100. قُل لَّوْ أَنتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَآئِنَ رَحْمَةِ رَبِّىٓ (Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku)
Seandainya mereka menggenggam seluruh perbendaharaan rezeki niscaya mereka tidak akan menginfakkannya karena kekikiran dan kebakhilan mereka.

وَكَانَ الْإِنسٰنُ قَتُورًا (Dan adalah manusia itu sangat kikir)
Yakni bakhil terhadap diri sendiri dan orang lain.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

100. Katakanlah kepada mereka wahai Nabi tentang sebab permintaan mereka tertolak: Dia pelit "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya kamu akan tetap menjadi kikir dan bakhil karena takit menjadi miskin". Dan manusia yang kafir itu sangat kikir.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Katakanlah,“Sekiranya kalian memiliki perbendaharaan rahmat Tuhanku, maka kalian menahannya} kikir {karena takut habis”} karena takut habis dengan diinfakkan {Manusia itu memang sangat kikir} kikir dan pelit


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

100. “Katakanlah, ‘Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Rabbku,” yang tidak akan pernah habis dan tidak musnah “niscaya perbendaharaan itu kamu tahan karena takut membelanjakannya,” maksudnya, takut harta yang kamu keluarkan darinya akan habis. Namun, manusia tercipta dengan tabiat bakhil dan kikir.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Allah SWT berfirman kepada RasulNya, SAW,"Katakanlah kepada mereka, wahai Muhammad, “Seandainya kalian, wahai manusia, memiliki hak untuk menggunakan perbendaharaan Allah, maka kalian memegangnya erat-erat dan tidak mau membelanjakannya" Ibnu Abbas dan Qatadah berkata yaitu takut miskin, karena mereka takut kehilangan hal itu, padahal perbendaharaan Allah tidak akan kosong dan tidak akan habis selamanya. karena watak dan tabiat kalian itu demikian. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan adalah manusia itu sangat kikir) Ibnu Abbas dan Qatadah berkata, makna yang dimaksud ialah kikir lagi tidak mau memberi. Allah SWT berfirman: (Ataukah ada bagi mereka bagian dari kerajaan (kekuasaan)? Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikit pun (kebajikan) kepada manusia (53)) (Surah An-Nisa) yaitu, seandainya mereka mendapat bagian dari kerajaan Allah, maka mereka tidak akan mau memberikan sedikit pun kepada orang lain. Allah SWT menggambarkan sifat manusia dengan apa adanya, kecuali orang-orang yang diberi taufik dan petunjuk olehNya. Karena sesungguhnya kikir, terburu-buru, dan tidak sabar adalah watak manusia, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh-kesah lagi kikir (19) Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah (20) dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir (21) kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat (22)) (Surah Al-Ma'arij) Terkait hal ini terdapat banyak ayat yang semakna dalam Al-Qur'an, dan hal ini menunjukkan kemurahan dan kebajikaNya. Disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim,”Tangan Allah selalu penuh, tidak pernah habis kare­na dibelanjakan secara berlimpah di sepanjang malam dan siang hari. Tidaklah kalian lihat apa yang telah Dia belanjakan sejak Dia menciptakan langit dan bumi? Sesungguhnya perbendaharaan yang ada di tangan kananNya tidak pernah habis”


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Isra ayat 100: Yang tidak habis-habisnya. Termasuk di dalamnya rezeki dan hujan.

Karena takut habis disebabkan kekikiranmu, padahal perbendaharaan Allah tidak akan habis, akan tetapI tabiat manusia kikir lagi bakhil.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 100

Ayat ini merupakan lanjutan dari jawaban terhadap tuntutan kaum musyrik. Katakanlah wahai nabi Muhammad, sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat tuhanku, berupa harta benda atau apa saja yang dianugerahkan Allah kepada makhluk-Nya, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, tidak kamu berikan kepada siapa yang membutuhkan karena takut membelanjakannya, yakni takut kemiskinan karena membelanjakan apa yang dianugerahkan oleh tuhanmu. Dan manusia itu memang sangat kikir. Demikianlah Allah tidak akan mengabulkan tuntutan mereka karena seperti itulah ketetapan Allah menyangkut hikmah dan maslahat dalam penciptaan makhluk-Nya. Ayat yang lalu menjelaskan bahwa kaum musyrik enggan menerima kebenaran yang disampaikan oleh nabi Muhammad meskipun telah ditunjukkan bukti-bukti yang sangat banyak. Hal ini sangat menyedihkan hati nabi yang sangat ingin agar umatnya beriman. Ayat ini memberikan hiburan kepada nabi dengan menguraikan kisah bani israil dengan kaumnya, sekaligus mengisyaratkan bahwa seandainya kaum musyrikin di mekah diberikan ayat-ayat yang mereka minta, niscaya mereka tetap tidak akan percaya sebagaimana keadaan kaum nabi musa. Dan sungguh, kami telah memberikan kepada musa, yang kami utus kepada bani israil dan kepada fir'aun dengan membawa sembilan mukjizat yang nyata, 2 sebagai bukti atas kerasulannya, akan tetapi fir'aun tetap ingkar dan tidak mau beriman kepadanya, maka tanyakanlah kepada bani israil, yang hidup pada masamu apa yang terjadi ketika musa datang kepada mereka, yakni kepada nenek moyang mereka. Ketahuilah bahwa ketika itu nabi musa menemui fir'aun menyampaikan risalah dan bukti-bukti kebenarannya, lalu fir'aun berkata kepadanya, wahai musa! sesungguhnya aku benar-benar menduga engkau terkena sihir. Demikian dituduhkan fir'aun kepada nabi musa.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penafsiran dari berbagai mufassir berkaitan makna dan arti surat Al-Isra ayat 100 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk ummat. Sokong syi'ar kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Sering Dikaji

Telaah banyak topik yang paling sering dikaji, seperti surat/ayat: Al-A’raf, Ali ‘Imran 191, Al-Baqarah 216, Yasin 40, Yunus 41, Al-Fatihah 2. Juga Al-Fatihah 7, Al-Fatihah 1, Assalaamualaikum, Luqman 13-14, Al-Baqarah 284-286, Ali ‘Imran 104.

  1. Al-A’raf
  2. Ali ‘Imran 191
  3. Al-Baqarah 216
  4. Yasin 40
  5. Yunus 41
  6. Al-Fatihah 2
  7. Al-Fatihah 7
  8. Al-Fatihah 1
  9. Assalaamualaikum
  10. Luqman 13-14
  11. Al-Baqarah 284-286
  12. Ali ‘Imran 104

Pencarian: surat yasin 1-83, fungsi berpakaian menurut q.s. al-a’raf/7:26 adalah untuk, surat taubah ayat 128 129, isi kandungan surat an-nisa ayat 59, ad-dukhan

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.