Surat Al-Isra Ayat 71

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

يَوْمَ نَدْعُوا۟ كُلَّ أُنَاسٍۭ بِإِمَٰمِهِمْ ۖ فَمَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ يَقْرَءُونَ كِتَٰبَهُمْ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا

Arab-Latin: Yauma nad'ụ kulla unāsim bi`imāmihim, fa man ụtiya kitābahụ biyamīnihī fa ulā`ika yaqra`ụna kitābahum wa lā yuẓlamụna fatīlā

Artinya: (Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.

« Al-Isra 70Al-Isra 72 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Isra Ayat 71

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 71 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir berharga dari ayat ini. Didapati berbagai penjabaran dari berbagai ahli tafsir terkait kandungan surat Al-Isra ayat 71, di antaranya seperti termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sebutkanlah (wahai rasul), hari kebangkitan dengan memberikan kabar gembira dan menyampaikan peringatan, ketika Allah memanggil tiap-tiap golongan dari manusia bersama pemimpinnya yang dahulu mereka ikuti di dunia. Maka siapa saja diantara mereka termasuk orang shalih dari mereka, dan disodori buku catatan amal perbuatannya di tangan kanannya, maka mereka itu akan membaca buku catatan amal mereka dengan senang dan riang gembira. Dan mereka tidak mengalami pengurangan pahala dari amal-amal shalih mereka sedikitpun, walaupun seukuran benang tipis yang berada di tengah biji kurma.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

71. Hai Nabi, ingatlah pada hari kebangkitan ketika Kami memanggil setiap umat bersama nabi mereka untuk menjadi saksi atas mereka. Dan barangsiapa yang diberi kitab amalannya dengan tangan kanan -dan mereka adalah orang-orang yang mendapat kebahagiaan dan derajat yang tinggi-, maka mereka akan membaca kitab mereka dengan parasaan senang atas kebaikan-kebaikan yang telah mendapat balasan, dan balasan bagi mereka sama sekali tidak dikurangi sedikitpun.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

71. Dan ingatlah -wahai Rasul- pada hari ketika Kami menyeru setiap kelompok umat dengan pemimpin yang mereka ikuti ketika di dunia, barangsiapa yang diberikan catatan amalnya di tangan kanannya, mereka akan membaca catatannya dengan gembira, tidak dikurangi sedikitpun dari pahala mereka walaupun kecilnya pahala tersebut laksana selaput putih yang membungkus biji kurma.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

71. يَوْمَ نَدْعُوا۟ كُلَّ أُنَاسٍۭ بِإِمٰمِهِمْ ۖ ((Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya)
Dengan dikatakan pada hari itu “wahai umat yang diturunkan kepadanya Taurat! wahai umat yang diturunkan kepadanya Injil! wahai umat yang diturunkan kepadanya al-Qur’an!

فَمَنْ أُوتِىَ كِتٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ(dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya)
Dari orang-orang yang dipanggil tersebut.

فَأُو۟لٰٓئِكَ يَقْرَءُونَ كِتٰبَهُمْ (maka mereka ini akan membaca kitabnya itu)
Yakni kitab yang menyebutkan segala amalan kebaikan dan amalan keburukannya.

وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا (dan mereka tidak dianiaya sedikitpun)
Yakni pahala mereka sama sekali tidak dikurangi meski hanya seukuran ‘fatil’, yakni kulit tipis yang terdapat pada biji kurma.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

71. Dan ingatlah hari dimana Kami menyeru setiap umat dengan diiringi nabi atau kitab yang diturunkan kepada mereka saat kiamat. Dan Kami berikan kepada setiap manusia itu catatan amalnya. Barangsiapa diberi catatan amalnya dengan menggunakan tangan kanan, maka mereka adalah orang-orang yang berbahagia. Mereka membaca catatan yang diberikan kepada mereka itu dengan senang. Dan tidak berkurang sedikitpun pahala amal ibadah mereka. Al-Fatil adalah ikatan benang panjang yang ada di separuh biji buah. Ini digunakan sebagai contoh karena sangat sedikit dan tidak terlalu berarti


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

(Ingatlah) pada hari Kami memanggil setiap umat dengan pemimpinnya} dengan catatan amal mereka {Maka siapa saja yang diberi catatan amalnya dengan tangan kanannya, mereka akan membaca catatannya dan mereka tidak akan dirugikan} dan mereka tidak akan dikurangi pahalanya {sedikit pun} bahkan sekecil serabut yang ada di belahan biji kurma


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


71. Allah mengabarkan tentang keadaan para makhluk pada hari Kiamat. Allah juga mengabarkan bahwa Dia akan memanggil setiap umat bersama dengan imam dan pemberi petunjuk mereka, yaitu para rasul dan penerus-penerusnya. Kemudian setiap umat maju, dan rasul yang pernah menyeru mereka pun menghadirinya. Amalan mereka dibandingkan dengan kitab yang pernah diserukan oleh rasul, apakah sesuai atau tidak?
Dengan ini, terbagilah manusia menjadi dua kelompok, “maka barangsiapa yang diberikan Kitab amalannya di tangan kanannya,” karena sebelumnya mereka mengikuti imamnya yang menunjukkan kepada jalan yang lurus, mengambil petunjuk dari Kitabullah, maka kebaikannya menjadi banyak dan keburukannya menyusut, “maka mereka ini akan membaca kitabnya itu,” dengan bacaan yang menggembirakan dan menyenangkan atas sesuatu yang mereka lihat di dalamnya dari sesuatu yang membuat mereka bahagia dan senang, “dan mereka tidak dianiaya sedikit pun,” dari setiap kebaikan yang telah mereka lakukan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 71-72
Allah SWT memberitahukan tentang hari kiamat, bahwa Dia akan menghisab se­tiap umat dengan pemimpin mereka. Para ulama’ berbeda pandapat tentang hal ini.
Mujahid dan Qatadah berkata bahwa yang dimaksud adalah nabi mereka. Ini sebagaimana firman Allah SWT: (Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah kepuiusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikit pun) tidak dianiaya (47)) (Surah Yunus)
Ibnu Zaid berkata bahwa yang dimaksud adalah kitab mereka yang diturunkan kepada nabi mereka berupa hukum-hukum syariat, dan pendapat ini dipilih Ibnu Jarir.
Diriwayatkan dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid bahwa dia berkata, yaitu kitab-kitab mereka. Bisa juga dimaknai dengan apa yang telah diriwayatkan oleh Al-Aufi dari ibnu Abbas tentang firmanNya: ((Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap-tiap umat dengan pemimpinnya) yaitu kitab amal perbuatan mereka. Demikian juga dikatakan oleh Abu Al-’Aliyah, Al-Hasan, Adh-Dhahhak. Ini adalah pendapat yang paling kuat, berdasarkan firman Allah: (Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata) (Surah Yasin: 12) Bisa juga dimaknai bahwa yang dimaksud dengan imam mereka adalah setiap kaum memiliki orang yang dijadikan mereka sebagai panutan, dan orang-orang yang beriman itu bermakmum kepada para nabi, dan orang-orang kafir bermakmum kepada pemimpin-pemimpin mereka. Sebagaimana Allah berfirman: (Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka) (Surah Al-Qashash: 41) Disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim,”Sungguh setiap umat akan mengikuti apa yang dahulu disembahnya, maka orang yang menyembah Thaghut, akan mengikuti Thaghut.
Allah SWT berfirman: (Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kalian diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan (28) (Allah berfirman), "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadap kalian dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kalian kerjakan" (29)) (Surah Al-Jatsiyah) Hal ini tidak bertentangan dengan peristiwa didatangkannya Nabi SAW ketika Allah memberikan keputusan hukum di antara umatnya. Karena sesungguhnya wajib bagi beliau SAW menjadi saksi terhadap umat beliau atas amal mereka, sebagaimana firman Allah: (Dan terang benderanglah bumi (Padang Mahsyar) dengan caha­ya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan per­buatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi) (Surah Az-Zumar: 69) Firman Allah: (Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas me­reka itu (sebagai umatmu) (41)) (Surah An-Nisa’) Akan tetapi yang dimaksud dengan imam di sini adalah catatan amal perbuatan. Oleh karena itu Allah berfirman: ((Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpin (kitab catatan amal)nya; dan barang siapa yang diberikan kitab amalnya di tangan kanannya, maka mere­ka ini akan membaca kitabnya itu) yaitu karena kesenangan dan kebahagiaannya berdasarkan catatan amal shalih yang ada di dalam kitab catatan amalnya, dia senang membacanya. Sebagaimana firmanNya: (Adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, “Ambillah, bacalah kitabku (ini)” (19)) sampai dengan firmanNya: (Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku (25) Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku (26)) (Surah Al-Haqqah)
Firman Allah: (mereka tidak dianiaya sedikit pun) telah dijelaskan sebelumnya bahwa “al-fatil” adalah benang memanjang pada tengah biji kurma.
Firman Allah: (dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini) Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah dan Ibnu Zaid berkata (dan yang ada di sini) yaitu di kehidupan dunia. (buta) dari hujjah, tanda-tanda, keterangan-keterangan dari Allah (niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta) yaitu, demikian pula (dan lebih sesat dari jalan (yang benar)) yaitu lebih sesat dari apa yang dia alami di dunia. Kami berlindung kepada Allah dari hal itu.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Isra ayat 71: Yaitu hari kiamat.

Yakni dengan nabi mereka atau dengan kitab yang diturunkan kepada nabi mereka, lalu dikatakan, “Wahai umat fulan!”. Kemudian setiap umat dihadapkan, dengan dihadiri rasulnya yang pernah berdakwah kepada mereka, kemudian amal mereka dihadapkan ke kitab yang diturunkan kepada rasul, apakah amal mereka sesuai dengan perintah yang ada dalam kitab itu atau tidak?. Ada pula yang menafsirkan “Dengan catatan amal mereka,” lalu dikatakan kepada orang yang banyak melakukan keburukan, “Wahai pemilik keburukan!”

Mereka adalah orang-orang yang berbahagia.

Yakni dengan gembira dan senang.

Amal baik mereka tidak akan dirugikan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 71

Ingatlah, pada hari ketika kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya; kepada setiap anggota dari umat itu diberikan catatan amalnya, dan barang siapa diberikan catatan amalnya di tangan kanannya mereka itulah orang-orang yang berbahagia, mereka akan berulang-ulang membaca catatannya dengan baik disebabkan karena kegembiraannya, dan mereka tidak akan dirugikan sedikit pun dengan dikurangi pahala dari amal yang dilakukannya. Dan barang siapa buta hatinya di dunia ini, menempuh jalan yang sesat dan durhaka kepada tuhan, maka di akhirat dia akan buta pula hatinya dan tersesat jauh dari jalan yang benar. Tidak ada waktu lagi untuk bertobat dan mencari keselamatan dari azab tuhan. Kepada mereka diberikan catatan amalnya di tangan kirinya. Mereka itulah orang-orang yang celaka disebabkan karena kesesatan dan kedurhakaannya kepada tuhan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah variasi penjelasan dari kalangan mufassirun mengenai makna dan arti surat Al-Isra ayat 71 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita semua. Sokong perjuangan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Sering Dilihat

Nikmati banyak materi yang cukup sering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Hujurat 10, ‘Abasa, Al-Baqarah 285-286, Al-Fatihah 6, Yasin 9, An-Naas. Termasuk Maryam, Dua (2) Terakhir al-Baqarah, At-Taubah 40, Luqman 13, Al-Ma’idah 32, Al-Lail.

  1. Al-Hujurat 10
  2. ‘Abasa
  3. Al-Baqarah 285-286
  4. Al-Fatihah 6
  5. Yasin 9
  6. An-Naas
  7. Maryam
  8. Dua (2) Terakhir al-Baqarah
  9. At-Taubah 40
  10. Luqman 13
  11. Al-Ma’idah 32
  12. Al-Lail

Pencarian: surat at tin ayat 4 beserta artinya, surah ali imran ayat 102, surah ali imran ayat, alhamdulillahirobbil alamin disebut bacaan, surat al-baqarah ayat 173

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: