Surat Al-Isra Ayat 37

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ ٱلْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ ٱلْجِبَالَ طُولًا

Arab-Latin: Wa lā tamsyi fil-arḍi maraḥā, innaka lan takhriqal-arḍa wa lan tablugal-jibāla ṭụlā

Artinya: Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.

« Al-Isra 36Al-Isra 38 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Terkait Dengan Surat Al-Isra Ayat 37

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 37 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan sekumpulan penjabaran dari beragam pakar tafsir berkaitan kandungan surat Al-Isra ayat 37, di antaranya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan janganlah engkau berjalan di muka bumi dengan angkuh lagi takabur, karena sesungguhnya engkau itu tidak akan mampu menembus bumi dengan langkah kakimu diatasnya, dan engkau tidak akan pernah mampu menyamai tinggi gunung dengan keangkuhan, kesombongan, dan takaburmu.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

37. Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi secara angkuh dan sombong, karena kamu tidak akan mampu berjalan kaki melintasi seluruh muka bumi, dan meskipun kamu merasa tinggi namun ketinggianmu tidak akan menyamai puncak gunung.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

37. Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sikap angkuh dan sombong, sebab walaupun engkau berjalan dengan sikap keangkuhan bumi tidak akan terbelah karenanya, dan tidak pula dirimu akan menjulang tinggi seperti tingginya gunung-gunung, lalu kenapa harus menunjukkan sikap angkuh?!


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

37. وَلَا تَمْشِ فِى الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ (Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong)
Makna (المرح) yakni angkuh dan menyombongkan diri.

إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ الْأَرْضَ(karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi)
Dengan cara jalanmu yang penuh kesombongan itu.
Dalam kalimat ini terdapat olokan bagi orang yang angkuh dan sombong.

وَلَن تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا(dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung)
Yakni kemampuanmu tidak akan setinggi gunung sehingga besarnya jasadmu dapat menanggung beban kesombonganmu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

37. Dan janganlah berjalan di permukaan bumi dengan angkuh dan sombong. Sesungguhnya kamu tidak akan bisa menembus bumi hingga sampai di permukaan lainnya menggunakan kesombonganmu. Kamu juga tidak akan bisa mencapai gunung dengan keangkuhanmu, Dalam hal ini terdapat sindiran bagi orang sombong dan membatasi mereka agar tidak sombong.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Janganlah berjalan di bumi ini dengan sombong} dengan angkuh dan sombong {karena sesungguhnya kamu tidak akan dapat menembus bumi} tidak bisa membelah bumi dengan langkahmu di atasnya {dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

37. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong,” yaitu congkak, berlagak, sombong terhadap kebenaran dan merasa lebih besar di hadapan makhluk. “Sesungguhnya kamu,” dengan perbuatanmu itu “sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung,” dengan kesombonganmu. Bahkan kamu menjadi hina di sisi Allah, nista pada pandangan makhluk, dalam keadaan dimurkai dan dibenci. Engkau telah meraup perilaku-perilaku yang seburuk-buruknya, dan engkau telah menyandangi diri dengan moral yang paling rendah tanpa mendapatkan sebagian apa yang kamu inginkan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 37-38
Allah SWT berfirman seraya melarang hamba-hambaNya bersikap angkuh dan sombong dalam berjalan (Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan som­bong) yaitu dengan langkah-langkah yang angkuh seperti langkahnya orang-orang yang sewenang-wenang (karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi) yaitu kamu tidak akan dapat menembus bumi, pendapat ini dikatakan Ibnu Jarir. Dia menafsirkan demikian dikuatkan dengan ucapan Ru’bah bin A-Ajjaj:
“dan suatu tempat yang jauh di daerah pedalaman, tiada suatu jalan pun padanya yang dapat di tempuh”
Firman Allah : (dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung) yaitu dengan keangkuhan, kesombongan, kebanggaanmu terhadap dirimu, bahkan orang yang melakukan demikian akan dibalas dengan sebaliknya. sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih,”Dahulu kala di kalangan orang-orang sebelum kalian terdapat seorang lelaki yang sedang berjalan dengan langkah-langkah yang angkuh seraya memakai dua lapis baju burdahnya, tiba-tiba dia ditelan oleh bumi, dan dia amblas ke dalam bumi sampai hari kiamat” Demikian pula Allah memberitahukan tentang Qarun, bahwa dia pergi menemui kaumnya dengan per­hiasannya lalu Allah SWT membenamkannya dan rumah­nya ke dalam bumi
Firman Allah: (Semua kejahatan itu adalah amat dibenci di sisi Tuhanmu (38)) Adapun orang yang membacanya “sayyi’atan” yaitu kekejiannya. Maka maknanya adalah bahwa semua yang telah Kami larang dari firmanNya: (Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan) sampai dengan ayat ini adalah perbuatan buruk yang pelakunya akan dihukum karena itu dan hal itu dibenci Allah, Allah tidak menyukai dan tidak meridhainya. Adapun orang yang membacanya “sayyi’uhu” dengan diidhafah maka makna yang dimaksud adalah bahwa semua yang telah kami sebutkan dari firmanNya: (Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia) (Surah Al-Isra’: 23) sampai dengan ayat ini adalah perbuatan buruk yaitu perbuatan buruk yang dibenci di sisi Allah. Demikian itu menurut pendapat Ibnu Jarir.Allah SWT melarang hamba-hambaNya angkuh dan sombong dalam berjalan (Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan som­bong) yaitu yaitu angkuh dan sombongseperti langkah orang-orang yang sewenang-wenang (karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi) tidak akan menembus bumi dengan langkahmu itu. Pendapat itu dikatakan Ibnu Jarir. Dia menguatkannya dengan ucapan Ru’bah bin Al-Ajjaj:
“dan suatu tempat yang jauh di daerah pedalaman, tiada suatu jalan pun padanya yang dapat ditempuh”
Firman Allah: (dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung) yaitu dengan keangkuhan, kesombongan dan kebanggaan atas dirimu, bahkan orang yang berlaku demikian akan mendapat hal yang sebaliknya. Seperti yang disebut­kan dalam hadits shahih ,”Dahulu kala di kalangan orang-orang sebelum kalian terdapat seorang lelaki yang sedang berjalan dengan langkah-langkah yang angkuh seraya memakai dua lapis baju burdahnya, tiba-tiba ia ditelan oleh bumi, dan ia dibenamkan ke dalam bumi sampai hari kiamat” Demikian juga Allah SWT memberitahukan tentang Qarun, bahwa pada Qarun pergi menemui kaumnya dengan memakai per­hiasannya lalu Allah SWT membenamkan dia dan rumah­nya ke dalam bumi
Firman Allah : (Semua kejahatan itu adalah amat dibenci di sisi Tuhanmu) Adapun orang membacanya “sayyi’atan” yaitu kekejian. Makna yang dimaksud menurutnya adalah semua yang telah Kami larang dimulai dari firmanNya: (Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan) sampai dengan ayat ini bahwa itu adalah perbuatan-perbuatan buruk yang pelakunya dihukum karenanya dan dibenci Allah, tidak disukai dan tidak diridhai olehNya. Adapun orang yang membacanya “sayyi’uh”, dengan diidhafah maka makna yang dimaksud adalah bahwa semua yang kami sebutkan mulai dari firmanNya: (Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia) (Surah Al-Isra: 23) sampai ayat ini bahwa semua kejahatan ini dibenci di sisi Allah. Demikianlah menurut pendapat Ibnu Jarir.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Isra ayat 37: Dengan menolak kebenaran dan merendahkan manusia.

Bahkan karenanya engkau menjadi seorang yang hina di sisi Allah dan di hadapan manusia dalam keadaan dimurkai dan dibenci. Jika engkau tidak anggup menembus bumi sampai bagian paling bawah dan menjulang setinggi gunung, maka mengapa engkau bersikap sombong?


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 37

Dan janganlah engkau berjalan di muka bumi ini dengan sombong, untuk menampakkan kekuasaan dan kekuatanmu, karena sesungguhnya sekuat apa pun hentakan kakimu, kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan setinggi apa pun kepalamu, sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang lemah dan rendah di hadapan Allah, kamu tidak memiliki kekuatan dan kemuliaan, melainkan apa yang dianugerahkan oleh-Nya. Semua itu, yakni keburukan-keburukan yang disebutkan dalam ayatayat sebelum ini, kejahatannya amat dibenci di sisi tuhanmu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian aneka ragam penjelasan dari berbagai ahli ilmu terkait makna dan arti surat Al-Isra ayat 37 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi ummat. Dukung usaha kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Banyak Dilihat

Nikmati berbagai konten yang paling banyak dilihat, seperti surat/ayat: Maryam, Luqman 13, Yasin 9, Al-Ma’idah 32, Al-Lail, Dua (2) Terakhir al-Baqarah. Ada pula Al-Hujurat 10, At-Taubah 40, Al-Fatihah 6, An-Naas, ‘Abasa, Al-Baqarah 285-286.

  1. Maryam
  2. Luqman 13
  3. Yasin 9
  4. Al-Ma’idah 32
  5. Al-Lail
  6. Dua (2) Terakhir al-Baqarah
  7. Al-Hujurat 10
  8. At-Taubah 40
  9. Al-Fatihah 6
  10. An-Naas
  11. ‘Abasa
  12. Al-Baqarah 285-286

Pencarian: khasiat surat yasin ayat 81, waladdollin, surah al-haqqah ayat 25-29 berisi tentang, tanaza'tum artinya, an nahl 89 dan artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: