Surat Al-Isra Ayat 14
ٱقْرَأْ كِتَٰبَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ ٱلْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا
Arab-Latin: Iqra` kitābak, kafā binafsikal-yauma 'alaika ḥasībā
Artinya: "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Tentang Surat Al-Isra Ayat 14
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 14 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan beberapa penjabaran dari banyak ahli ilmu mengenai kandungan surat Al-Isra ayat 14, misalnya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Akan dikatakan kepadanya, “Bacalah buku perbuatan-perbuatanmu.” Maka ia akan membacanya, walaupun dia tidak tahu baca tulis di dunia. Hari ini cukuplah dirimu sendiri menjadi pihak yang akan memperhitungkan amal perbuatanmu di atasmu, sehingga engkau akan tahu balasan yang akan di terima dirimu. Ini termasuk bentuk keadilan dan ketetapan obyektip yang paling agung dengan di katakan kepada seorang hamba, “Hitunglah perbuatan sendiri, cukuplah itu menjadi penghisab terhadapmu.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
14. Pada hari itu Kami akan katakan padanya, "Wahai manusia! Bacalah kitab catatan amalmu, dan silahkan menghisab sendiri amal perbuatanmu, sebab pada hari Kiamat ini cukuplah dirimu sebagai penghitung atas amalanmu sendiri".
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
14. اقْرَأْ كِتٰبَكَ (Bacalah kitabmu)
Terdapat pendapat mengatakan bahwa setiap orang akan dapat membacanya baik itu bagi orang yang dapat membaca ketika di dunia maupun tidak.
كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا(cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu)
Kata (الحسيب) bermakna (المحاسب) yakni setiap manusia dapat melihat kitab tersebut untuk mengetahui hasil dan mampu memperhitungkannya, dan mereka tidak butuh orang lain untuk membantunya melakukan hal itu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Setelah peristiwa kematian menghampiri setiap manusia, akan ada masa perhitungan yang ketat dari setiap amalan yang telah kita kerjakan ketika di dunia, ketahuilah bahwa semuanya telah disiapkan dalam kitab amalan setiap orang tanpa menyisakan sedikitpun baik yang kecil maupun besar, namun manusia melupakan apa yang telah mereka perbuat. kitab ini akan mengejutkan setiap hamba pada hari kiamat, lalu diletakan dihadapannya dan dkatakan kepadanya : { اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا } "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu".
2 ). Hidup seseorang setelah kematianya bagaikan sebuah buku yang akan dibaca oleh orang banyak maka perbaikilah tulisanmu yang ada di dalamnya, jangan pernah menyangka bahwa sampul buku itu akan memberi manfaat tetapi isinya hanya berisi keburukan; karena besok akan dikatakan kepadamu : { اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا } "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu".
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
14. Dan kalaupun buta, maka tetap akan dikatakan kepadanya: “bacalah kitabmu (catatan amalmu) yang di dalamnya terkandung seluruh amalmu yang telah terekam. Pada hari ini, hanya cukup dirimulah yang dihisab dan menjadi saksi atas amal perbuatanmu”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{“Bacalah kitabmu. cukuplah dirimu pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu”} sebagai penghitung
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
13-14. Ini merupakan pemberitahuan tentang kesempurnaan keadilan Allah; bahwasanya Dia menetapkan amal perbuatan pada setiap orang (sebagaimana kalung yang menempel) pada lehernya. Maksudnya, setiap amal perbuatan yang dikerjakan, baik ataupun buruk, niscaya Allah menetapkan (ganjarannya) pada pelakunya, tidak akan berpindah kepada orang lain. (Begitu pula) orang lain pun tidak dimintai pertanggung jawaban berdasarkan amalan orang tadi. “Kami keluarkan baginya pada Hari KIamat sebuah Kitab yang dijumpainya terbuka.” Di dalamnya terdapat segala sesuatu yang pernah dia kerjakan berupa kebaikan dan keburukan, baik yang besar maupun kecil. Kemudian dikatakan kepadanya, “Bacalah kitabmu. Cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.” Inilah bentuk keadilan dan keobyektifan terbesar, manakala dikatakan kepada seorang hamba, “Hisablah dirimu sendiri.” Supaya dia mengetahui fakta dosa yang ada pada dirinya yang mendatangkan azab.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 13-14
Allah SWT berfirman setelah menyebutkan tentang waktu dan segala sesuatu yang dilakukan oleh anak cucu nabi Adam di dalamnya (Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya) kata “thaa’ir” adalah segala sesuatu dari amalnya yang terbang, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, Mujahid, dan lainnya bahwa itu adalah amal baik dan amal buruk yang merupakan ketetapan dan balasan bagi pelakunya (Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya (7) Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun niscaya ia akan melihat (balasan)nya (8)) (Surah Az-Zalzalah) Allah SWT berfirman: (seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri (17) Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat pengawas yang selalu hadir (18)) (Surah Qaf) dan (Padahal sesungguhnya bagi kalian ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaan kalian) (10) yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaan itu) (11) mereka mengetahui apa yang kalian kerjakan (12) Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan (13) dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka (14)) (Surah Al-Infithar) dan (Sesungguhnya kalian hanya diberi balasan menurut apa yang kalian kerjakan) (Surah Ath-Thur: 16) serta (Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu) (Surah An-Nisa: 123) yang dimaksud adalah bahwa amal perbuatan manusia itu terpelihara dalam catatan baik yang sedikit dan yang banyak, di malam dan siang, serta pagi dan petang.
Firman Allah: (Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya dengan terbuka) yaitu Kami kumpulkan semua amalnya di dalam kitab yang akan diberikan kepadanya pada hari kiamat. ada yang menerima dari sebelah kanan, jika dia orang yang berbahagia, atau dari sebelah kirinya, jika dia orang yang celaka. dengan terbuka, yaitu terbuka lebar sehingga dia dan orang lain bisa membacanya, di dalamnya terdapat semua amalnya sejak permulaan hingga akhir umurnya (Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya (13) Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri (14) Meskipun ia mengemukakan alasan-alasannya (15) (Surah Al-Qiyamah) Oleh karena itu Allah SWT berfirman (Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu (14)) yaitu, sesungguhnya kamu mengetahui bahwa dirimu tidak dianiaya. Dan tidak dicatatkan atas dirimu kecuali hanya apa yang kamu kerjakan, karena sesungguhnya kamu ingat semua yang kamu lakukan. Tidak ada seorangpun yang lupa terhadap apa yang telah dia lakukan, walaupun sedikit. Pada hari itu setiap orang membaca catatan amalnya. baik orang yang bisa baca tulis atau orang yang ummi.
Firman Allah: (Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya) Sesungguhnya disebutkan leher di sini, karena merupakan anggota tubuh yang tidak ada penggantinya dalam tubuhnya. Siapa saja yang telah ditetapkan atas sesuatu, maka dia tidak dapat melarikan diri darinya. Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair:
“Pergilah dengan membawanya, pergilah dengan membawanya, aku telah memberinya kalung yang ada pada burung merpati”
Ma'mar meriwayatkan dari Qatadah tentang firmanNya: (Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada) dia berkata bahwa itu adalah amalnya (Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat) yaitu, Kami keluarkan amal itu pada hari kiamat ((berupa) sebuah kitab yang dijumpainya dalam keadaan terbuka) Ma'mar berkata bahwa Hasan Al-Bashri membaca firmanNya: (seorang duduk di sebelah kanan, dan yang lain duduk di sebelah kiri) (Surah Qaf: 17) Wahai anak cucu nabi Adam, Aku telah mempersiapkan bagimu catatan amalmu, dan telah ditugaskan kepadamu dua malaikat yang mulia, yang salah satunya ada di sebelah kananmu, dan yang lain ada di sebelah kirimu. Adapun yang ada di sebelah kananmu mencatat amal baikmu, dan yang ada di sebelah kirimu mencatat semua amal burukmu.
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata: (عَلَيۡكَ حَسِيبٗا) ‘alaika hasiibaa : cukuplah dirimu sebagai penghitung atas dirimu.
Makna ayat:
Kemudian dikatakan kepadanya “Bacalah kitabmu yang telah menghitung seluruh amalanmu, tidak terluput darinya baik kecil maupun besar.” Firman-Nya ta’ala “Cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu.” Cukuplah dirimu yang menghitung amalanmu wahai manusia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Isra ayat 14: Hal ini termasuk keadilan yang paling besar.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 14
Pada saat itu akan dinyatakan kepadanya, bacalah kitabmu yang terbuka di hadapanmu dan cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu yang menghitung dan menilai perbuatanmu di dunia. Kamu tidak dapat mengingkari perbuatanmu karena semuanya telah ditampakkan dengan nyata di dalam kitabmu. Barang siapa mendapat hidayah sehingga ia berbuat sesuai dengan petunjuk Allah, maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk keselamatan dan kebahagiaan dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat tidak mendapat petunjuk Allah maka sesungguhnya ia tersesat dari jalan yang benar dan yang demikian itu mendatangkan kerugian bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, yakni setiap orang memikul dosanya sendiri yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Perbuatan yang baik mendapat ganjaran dan perbuatan yang buruk mendapat siksaan yang pedih. Dan kami tidak akan berbuat aniaya dengan menyiksa manusia sebelum kami mengutus seorang rasul yang menunjukkan kepada mereka jalan yang benar dan mencegah dari kesesatan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian kumpulan penafsiran dari banyak mufassirin terkait isi dan arti surat Al-Isra ayat 14 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk ummat. Dukung kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.