Surat An-Nahl Ayat 91

وَأَوْفُوا۟ بِعَهْدِ ٱللَّهِ إِذَا عَٰهَدتُّمْ وَلَا تَنقُضُوا۟ ٱلْأَيْمَٰنَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ ٱللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ

Arab-Latin: Wa aufụ bi'ahdillāhi iżā 'āhattum wa lā tangquḍul-aimāna ba'da taukīdihā wa qad ja'altumullāha 'alaikum kafīlā, innallāha ya'lamu mā taf'alụn

Artinya: Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.

« An-Nahl 90An-Nahl 92 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Terkait Dengan Surat An-Nahl Ayat 91

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nahl Ayat 91 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan mendalam dari ayat ini. Ditemukan bermacam penafsiran dari kalangan ahli ilmu terhadap isi surat An-Nahl ayat 91, di antaranya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan berkomitmenlah untuk menepati setiap janji yang telah kalian wajibkan atas diri kalian antara diri kalian dengan Allah , dan antara kalian dan manusia dalam perkara yang tidak berseberangan dengan kitabullah dan sunnah nabiNya, dan janganlah kalain menarik sumpah-sumpah setelah kalain menguatkannya, sedang kalian sungguh telah menjadikan Allah sebagai wakil dan penjamin bagi kalian tatkala kalian menjalin perjanjian. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian perbuat dan akan memberi kalian balasan sesuai dengan itu.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

91. Dan tunaikanlah perjanjian-perjanjian yang kalian buat dengan Allah dan hamba-hamba-Nya, dan janganlah kalian melanggar sumpah-sumpah yang teguh padahal kalian telah menjadikan Allah sebagai saksi dan pengawas kalian dalam menunaikan janji-janji tersebut. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang kalian lakukan terhadap janji-janji itu dan terhadap hal-hal lainnya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

91. Penuhilah segala perjanjianmu dengan Allah dan dengan manusia, jangan melanggar sumpah yang kamu kuatkan dengan menyebut nama Allah padanya, sementara kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu untuk memenuhi apa yang kamu sumpahkan. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian lakukan, tidak ada sesuatu yang samar bagi-Nya dan Dia akan membalas apa yang kalian lakukan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

91. وَأَوْفُوا۟ بِعَهْدِ اللهِ إِذَا عٰهَدتُّمْ (Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji)
Yakni segala perjanjian yang dibuat oleh manusia baik itu dalam jual beli atau yang lainnya.

وَلَا تَنقُضُوا۟ الْأَيْمٰنَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا (dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya)
Yakni setelah kalian meneguhkan dan menekankannya.

وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلًا ۚ( sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu)
Yakni sebagai saksi dan penanggungnya.

إِنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ(Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat)
Sehingga Dia akan membalas perbuatan kalian itu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

91. Dan tepatilah janji-janji yang kalian lakukan bersama Allah, dan manusia berupa perjanjian, akad, jual beli dan lain-lain. Janganlah kalian membatalkan sumpah yang sudah kalian lakukan. Sungguh kalian telah menjadikan Allah sebagai saksi dan pengawas bagi kalian agar menepatinya, Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian lakukan berupa penepatan dan pembatalan (sumpah, lalu membalas kalian atas hal itu. Ayat ini turun terkait perjanjian seseorang yang berjanji kepada nabi SAW atas nama Islam


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Tepatilah janji Allah apabila kalian berjanji. Janganlah melanggar sumpah setelah meneguhkannya} meneguhkan dan menguatkannya {sedangkan kalian telah menjadikan Allah sebagai saksi kalian} saksi untuk menepati sumpah kalian {Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

91. dan kandungan ayat ini mencakup seluruh hal yang dijanjikan seorang hamba kepada Rabbnya, berupa berbagai jenis ibadah, nadzar sumpah yang telah ia tetapkan jika pelaksanaannya merupakan sebuah kebajikan. Kandungan ayat ini juga mencakup akad yang telah dia langsungkan dengan orang lain, seperti (isi) akad antara dua orang yang menjalin akad perjanjian, dan seperti janji yang disampaikan oleh seorang hamba kepada orang lain dan ia telah meneguhkannya pada dirinya. Pada semua perkara itu, dia wajib memenuhi dan menyempurnakannya bila mampu. Oleh karena itu, Allah melarang pembatalannya. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu, sesudah meneguhkannya,” menetapkannya atas Nama Allah. “Sedang kamu telah menjadikan Allah atas kamu,” wahai orang-orang yang saling membuat perjanjian-perjanjian “sebagai saksi,” maka kalian tidak boleh untuk tidak melangsungkan perkara yang mana Allah kamu jadikan sebagai saksinya. Akibatnya, engkau tidak mengagungkan Allah dan melakukan pelecehan terhadapNya. Pihak lain telah ridha dengan sumpah dan penekanan yang mana kamu jadikan Allah padanya sebagai saksi. Sebagaimana ia telah mempercayaimu dan berprasangka baik kepadamu, maka, tepatilah apa yang engkau ucapkan dan tegaskan kepadanya. “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat,” lalu Allah akan membalas setiap pelaku perbuatan atas dasar amalannya sesuai dengan niat dan maksudnya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 91-92
Ini merupakan sesuatu yang diperintahkan Allah, berupa menepati janji dan ikatan serta memelihara sumpah yang telah dikukuhkan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan janganlah kalian membatalkan sumpah-sumpah (kalian) itu sesudah meneguhkannya) Tidak ada pertentangan antara ini dan firmanNya (Janganlah kalian jadikan (nama) Allah dalam sumpah kalian sebagai penghalang) (Surah Al-Baqarah: 224) dan antara firman Allah SWT (Yang demikian itu adalah kifarat sumpah-sumpah kalian bila kalian bersumpah (dan kalian langgar). Dan jagalah sumpah kalian) (Surah Al-Maidah: 89) yaitu, janganlah meninggalkan sumpah tanpa membayar kafarat Tidak ada pertentangan di antara semua dalil ini dengan ayat yang disebutkan di sini, yaitu firmanNya: (dan janganlah kalian membatalkan sumpah-sumpah (kalian) itu sesudah meneguhkannya) Karena sesungguhnya yang dimaksud dengan sumpah-sumpah ini termasuk dalam janji-janji dan ikatan-ikatan, bukan sumpah-sumpah yang disampaikan untuk mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya. Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan janganlah kalian membatalkan sumpah-sumpah (kalian) itu sesudah mengukuhkannya) yaitu sumpah, yaitu sumpah zaman Jahiliyah.
Firman Allah: (Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian perbuat) ancaman dan peringatan terhadap orang yang membatalkan sumpahnya sesudah mengukuhkannya. Firman Allah: (Dan janganlah kalian seperti seorang perempuan yang meng­uraikan benangnya sesudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai-berai kembali)
Mujahid, Qatadah, dan Ibnu Zaid berkata,”Ini merupakan perumpamaan bagi orang yang membatalkan sumpahnya sesudah mengukuhkannya”
Firman Allah: (menjadi cerai-berai kembali) bisa menjadi isim mahsdar (wanita itu menguraikan kembali pintalannya menjadi cerai-berai) yaitu tercerai-berai. Bisa juga bahwa itu menjadi badal dari khabar dari kana, yaitu janganlah kalian menjadi orang yang melanggar sumpahnya.” bentuk jamak dari kata “Nakathsun” dari “naakitsun”. Oleh karena itu Allah berfirman kepada hambaNya (kalian menjadikan sumpah (perjanjian) kalian sebagai alat penipu di antara kalian) yaitu tipu muslihat dan makar (disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak dari golongan yang lain) yaitu, kalian mau bersumpah dengan orang lain jika mereka lebih banyak daripada jumlah kalian maka mereka memberi ketenangan kepada kalian. Namun jika kalian mempunyai kesempatan untuk beralasan, maka kalian beralasan. Lalu Allah SWT melarang hal tersebut, sebagai gambaran pihak yang rendah terhadap pihak yang lebih tinggi. Jika Allah SWT melarangnya dari beralasan dan keadaan ini, maka terlebih lagi jika disertai dengan kemampuan maka itu lebih dilarang
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya (disebabkan adanya suatu golongan yang lebih banyak daripada golongan yang lain) yaitu lebih banyak.
Mujahid berkata, dahulu mereka biasa mengadakan sumpah. Jadi mereka mendapati golongan yang lebih banyak dan lebih kuat daripada mereka, maka mereka dilarang dari hal itu. Adh-Dhahhak, Qatadah, dan Ibnu Zaid berkata sesuatu yang serupa.
Firman Allah: (Sesungguhnya Allah hanya menguji kalian dengan hal itu) Sa'id bin Jubair berkata yaitu yang lebih banyak
Ibnu Jarir berkata yaitu memerintahkan kepada kalian, dengan memenuhi janji itu (Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepada kalian apa yang dahulu kalian perselisihkan) Kemudian Allah membalas setiap orang yang beramal sesuai dengan baik buruk”.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata: (تَوۡكِيدِهَا) taukiidihaa : “setelah penegasannya”

Makna ayat:
Firman-Nya “Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji” perintah dari Allah ta’ala kepada hamba-Nya yang beriman untuk memenuhi janji, sehingga wajib bagi setiap mukmin yang membaiat seorang pemimpin atau berjanji kepada seseorang mengenai suatu hal, untuk menepati janji tersebut dan tidak menginkarinya, karena “Tidak ada keimanan bagi yang tidak amanah, tidak ada agama bagi yang tidak menepati janjinya.” Sebagaimana pada hadits yang mulia.
Firman-Nya “dan janganlah kalian membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya” Al-Aimaan adalah jamak dari yamiin yaitu sebuah janji yang dikuatkan dengan sumpah dengan nama Allah, serta menguatkannya dengan kata-kata tambahan. “sedang kalian telah menjadikan Allah sebagai saksi(mu)” sebagai saksi ketika kalian bersumpah dengan-Nya, sungguh kalian telah menjadikan-Nya saksi. Ayat ini melarang mengingkari janji dan tidak menepatinya karena mengharapkan materi. Firman-Nya “Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” Pada ayat ini terdapat ancaman yang keras bagi orang yang mengingkari sumpahnya setelah ia dikuatkan.

Pelajaran dari ayat:
• Wajib menunaikan janji dan tidak boleh melanggarnya.
• Pengharaman melanggar janji setelah dikuatkannya, agar orang tidak menjadikan sumpah sebagai permainan.
• Barangsiapa yang berbaiat kepada seorang pemimpin atau berjanji kepada seseorang, wajib baginya untuk menunaikan janjinya dan tidak boleh mengingkarinya hanya karena masalah duniawi.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat An-Nahl ayat 91: Setelah Allah menyebutkan perkara wajib dalam asal (dasar) syara’, maka Allah memerintahkan agar seorang hamba memenuhi apa yang diwajibkan terhadap dirinya.

Baik berupa ibadah, nadzar, sumpah yang dibuatnya, dan lain-lain. Termasuk pula akad anara dia dengan orang lain, seperti mengadakan perjanjian, dan berjanji akan memberikan sesuatu kepada orang lain, lalu ia perkuat janji itu. Maka ia harus memenuhi janji itu dan menyempurnakannya ketika mampu serta tidak membatalkannya.

Yakni setelah diikrarkan dengan menggunakan nama Allah Ta’ala.

Jika tetap melanggarnya, padahal Allah sebagai saksinya, maka sama saja tidak mengagungkan Allah dan sama saja meremehkan-Nya.

Kalimat ini untuk menakut-nakuti mereka, yakni bahwa Dia akan memberikan balasan terhadap amal mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 91

Petunjuk berikutnya adalah perintah untuk menepati janji. Allah berpesan, dan tepatilah janji yang telah kalian ikrarkan dengan Allah secara sungguh-sungguh apabila kamu berjanji, dan janganlah kamu melanggar sumpah, yaitu perjanjian yang kamu teguhkan setelah janji itu diikrarkan dengan menyebut nama-Nya. Bagaimana kamu tidak menepati janji dan sumpah yang telah diikrarkan dan diteguhkan, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu atas janji dan sumpah tersebut. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang kamu perbuat. Baik niat yang terpintas dalam hati maupun tindakan dan perbuatan yang kamu lakukan, baik yang rahasia maupun yang nyata, termasuk janji dan sumpah yang kamu ikrarkan, tidak ada yang samar bagi Allah. Dan janganlah kamu, dalam hal mengingkari janji yang telah diikrarkan dan sumpah yang telah diucapkan, seperti halnya seorang perempuan yang menguraikan kembali benangnya yang sudah dipintal dengan kuat sehingga menjadi cerai berai kembali. Sesungguhnya kamu tahu bahwa itu adalah tindakan bodoh dan buruk. Tindakan seperti itu sama halnya dengan kamu menjadikan sumpah dan perjanjian-Mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya, lebih banyak hartanya, lebih kuat kedudukannya, atau lebih tinggi posisinya dari golongan yang lain. Allah hanya menguji kamu dengan hal itu, yakni dengan adanya kelompok manusia yang lebih kaya dan berkedudukan lebih tinggi, dapatkah kamu tetap menepati janji dan memenuhi sumpahmu. Dan pasti pada hari kiamat kelak akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. Allah akan memberi balasan sesuai perbuatan yang telah kamu lakukan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penjelasan dari beragam mufassirin mengenai isi dan arti surat An-Nahl ayat 91 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita semua. Sokonglah perjuangan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Sering Dilihat

Kaji banyak halaman yang sering dilihat, seperti surat/ayat: Do’a Setelah Adzan, Al-Kafirun, An-Naba, Yusuf 28, Al-Hujurat 13, Al-Qadr. Termasuk Al-Falaq, Adh-Dhuha, Al-A’la, Al-Isra 32, Seribu Dinar, Al-Fatihah.

  1. Do’a Setelah Adzan
  2. Al-Kafirun
  3. An-Naba
  4. Yusuf 28
  5. Al-Hujurat 13
  6. Al-Qadr
  7. Al-Falaq
  8. Adh-Dhuha
  9. Al-A’la
  10. Al-Isra 32
  11. Seribu Dinar
  12. Al-Fatihah

Pencarian: asy syuara 80, al furqan, surat al baqarah 255, gambar surah al fatihah beserta artinya, al imran 133

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.