Surat Ali ‘Imran Ayat 131
وَٱتَّقُوا۟ ٱلنَّارَ ٱلَّتِىٓ أُعِدَّتْ لِلْكَٰفِرِينَ
Arab-Latin: Wattaqun-nārallatī u'iddat lil-kāfirīn
Artinya: Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.
« Ali 'Imran 130 ✵ Ali 'Imran 132 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Penting Terkait Surat Ali ‘Imran Ayat 131
Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 131 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah penting dari ayat ini. Terdapat kumpulan penjabaran dari para mufassirin terkait isi surat Ali ‘Imran ayat 131, di antaranya seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan jadikanlah untuk diri kalian pelindung antara diri kalian dengan neraka yang disediakan bagi orang-orang kafir.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
131. Dan buatlah pelindung antara diri kalian dan api neraka yang Allah siapkan bagi orang-orang kafir. Yaitu dengan cara mengerjakan amal perbuatan yang saleh dan meninggalkan perbuatan yang diharamkan.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
131. وَاتَّقُوا۟ النَّارَ الَّتِىٓ أُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِينَ (Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir)
Dalam ayat ini terdapat petunjuk agar menjauhi apa yang dilakukan orang-orang kafir dalam muamalat mereka.
Makna ayat ini adalah bahwa memakan harta riba adalah perbuatan orang-orang kafir, maka jauhilah riba yang dapat mencabut iman dari kalian sehingga kalian berhak mendapatkan neraka sebagaimana orang-orang kafir.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
131 Dan peliharalah dirimu dari api neraka Jahannam yang telah disiapkan untuk orang kafir wahai orang mukmin, maksudnya adalah bahwa memakan harta riba adalah kebiasaan orang kafir, bukan orang mukmin.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dan waspadalah kepada api neraka yang disediakan bagi orang-orang kafir
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
131. “Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang di sediakan untuk orang-orang yang kafir,” dengan cara meninggalkan hal-hal yang akan menjerumuskan ke dalamnya, berupa kekufuran dan kemaksiatan dengan perbedaan tingkatannya, karena seluruh kemaksiatan, khususnya kemaksiatan yang besar, akan menyeret kapada kekufuran, bahkan ia merupakan sipat dari kekufuran yang telah Allah telah siapkan bagi para pelaku-pelakunya.
Maka meninggalkan kemaksiatan akan menjauhkan dari apa neraka dan menjaga diri dari kemurkaan yang maha kuasa. sedang perbuatan-perbuatan baik dan ketaatan akan mendapatkan ridho Allah, masuk ke dalam syurga dan mendapat rahmat, Oleh karena itu Allah berfirman,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 130-136
Allah SWT berfirman selagi melarang hamba-hambaNya yang mukmin untuk terlibat dalam riba dan makanannya secara berlipat ganda, sebagaimana mereka dulu berkata pada masa Jahiliyah, “Jika masa hutang telah tiba, maka kamu harus melunasinya, atau kamu mengembangkannya. Jika kamu melunasinya, dan jika tidak maka akan bertambah waktu pembayaran, dan jumlah nilainya. Demikian juga setiap tahun, sehingga hutang yang sedikit berlipat-lipat akan menjadi banyak berlipat-lipat ganda. Allah memerintahkan hamba-hambaNya untuk bertakwa barangkali mereka berhasil baik di dunia maupun di akhirat. Kemudian, Allah mengancam mereka dengan neraka dan memperingatkan mereka akibat dari hal itu. Allah SWT berfirman, (Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir (131) Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat (132)) Kemudian Allah mengajak mereka untuk melakukan kebaikan dan mendekatkan diri. Lalu Allah berfirman (Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (133)) yaitu sebagaimana neraka itu dipersiapkan untuk orang-orang kafir.
Dikatakan bahwa makna dari firmanNya (yang luasnya seluas langit dan bumi) yaitu memberi penegasan atas luasnya, sebagaimana Allah berfirman tentang sifat permadani surga (yang sebelah dalamnya dari sutera) (Surah Ar-Rahman: 54) yaitu bagaimana dengan sangkaanmu secara nyata? Dikatakan bahwa lebarnya surga sejajar dengan tingginya, karena surga adalah kubah di bawah 'Arsy. Sesuatu yang berbentuk kubah dan melingkar itu luasnya seperti tingginya. Dalil dari hal tersebut adalah apa yang ada dalam hadits shahih, "Jika kalian meminta surga kepada Allah, maka mintalah kepadaNya surge Firdaus, karena itulah surge paling tinggi, dan paling luas. Di dalamnya sungai-sungai surge mengalir dan atapnya adalah 'Arsy Allah yang Maha Pengasih.
Ayat ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Hadid: (Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi) (Surah Al-Hadid: 21).
Diriwayatkan dari Thariq bin Syiihab bahwa beberapa orang Yahudi bertanya kepada Umar bin Khattab tentang surga yang luasnya seperti langit dan bumi, lalu mereka bertanya,”Lalu di mana neraka?” Umar berkata kepada mereka, “Bagaimana kalian melihat jika siang datang, di manakah malamnya?”Dan bagaimana jika malam datang, di manakah siangnya?” Mereka berkata, “Hal yang serupa dengan itu telah dihapus dari Taurat.”
Kemudian Allah SWT yang menggambarkan sifat-sifat penghuni surga, Lalu Dia berfirman: ((yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit) yaitu baik dalam keadaa sulit maupun mudah, rela maupun terpaksa, sehat maupun sakit di segala keadaan. Sebagaimana Allah berfirman: (Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan) [Surah Al-Baqarah: 274] yaitu, mereka tidak disibukkan oleh perkara apa pun berupa taat kepada Allah SWT, berinfak dalam keadaan sakitnya, dan berbuat baik kepada makhlukNya berupa keluarga dan orang lain dengan berbagai bentuk kebaikan.
Firman Allah SWT: (dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang) yaitu ketika kemarahan memperngaruhi mereka, mereka menahannya, yaitu, mereka menyembunyikannya sehingga mereka tidak menampakkannya, dan memaafkan kesalahan orang lain yang berbuat jahat kepadanya
Firman Allah SWT: (dan orang-orang yang menahan amarahnya) yaitu, mereka tidak membiarkan kemarahan mereka mempengaruhi perilaku terhadap orang lain; sebaliknya, mereka menahan diri dari merusak hubungan dengan orang lain dan mencoba untuk menghindari kemarahan yang dapat menimbulkan kerusakan. Mereka menghindari melampiaskan amarah mereka kepada orang lain dan merasa bahwa hal ini lebih baik di sisi Allah. Kemudian Allah SWT berfirman : (dan memaafkan (kesalahan) orang) yaitu dengan menahan untuk berbuat keburukan mereka memaafkan orang yang menganiaya mereka sehingga tidak ada dendam yang ada pada diri mereka kepada seseorang pun, dan ini merupakan keadaan yang paling sempurna. Oleh karena itu Allah SWT berfirman (Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan) ini merupakan kedudukaan “ihsan”. Dalam hadits disebutkan “Tiga hal, aku bersumpah atasnya yaitu Tidaklah harta seorang berkurang karena sedekah, tidaklah Allah menambahkan kepada seseorang yang memberi maaf kecuali kemuliaan, dan orang yang tunduk kepada Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya”
Firman Allah SWT: (Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka) yaitu bahwa ketika seseorang di antara mereka menyadari dosa, maka sebaiknya diiringi dengan taubat dan memohon ampunan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari nabi Muhammad SAW bersabda: “Jika seseorang melakukan dosa, kemudian dia berkata, “Ya Tuhan, aku telah berdosa, maka ampunilah dosaku.” Allah berfirman, “HambaKu telah berbuat dosa dan dia tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang akan mengampuni dosa dan menghukumnya atas dosa itu, sungguh Aku mengampuni hambaKu” kemudian dia melakukan dosa lain kemudian dia berkata, “Ya Tuhan, aku telah berdosa, maka ampunilah dosaku.” Lalu Allah berfirman, “HambaKu telah dia tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang akan mengampuni dosa dan menghukumnya atas dosanya, sungguh Alu telah mengampuni hambaKu” Kemudian dia melakukan dosa lagi, dan berkata, “Ya Tuhan, aku telah berdosa, maka ampunilah dosaku.” Allah berfirman, “HambaKu telah tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang akan mengampuni dosa dan menghukumnya atas dosanya, sungguh aku telah mengampuni hambaKu.” Kemudian dia melakukan dosa lagi, dan berkata, “Ya Tuhan, aku telah mengetahui dosaku, maka ampunilah dosaku” kemudian Allah berfirman, “Hambaku telah tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang akan mengampuni dosa dan menghukumnya atas dosanya, Aku telah bersaksi kepada kalian bahwa Aku telah mengampuni hambaKu, maka biarkan dia berbuat apa yang dia inginkan"
Firman Allah SWT: (dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah?) yaitu tidak ada satu pun yang mengampuni dosa-dosa selain Allah
Firman Allah: (Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui) mereka bertaubat dari dosa-dosa mereka, lalu kembali kepada Allah dengan segera, dan mereka tidak terus menerus bermaksiat dan mempertahankannya. Sekalipun mereka melakukan dosa lagi, mereka akan bertaubat lagi.
Terkait firman Allah: (sedang mereka mengetahui), Mujahid dan Abdullah bin Ubaid bin Umair berkata bahwa (sedang mereka mengetahui) bahwa orang yang bertaubat, Allah akan menerima taubatnya. Ini sebagaimana firmanNya: (Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hambaNya) (Surah At-Taubah: 104) dan (Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (110)) (Surah An-Nisa). Ada banyak ayat serupa dengan ini.
Kemudian setelah Allah menggambarkan sifat-sifat mereka sebagaimana yang telah Dia gambarkan, Allah berfirman: (Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka) yaitu balasan mereka, ini adalah sifat-sifat mereka (ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai) yaitu berbagai jenis minuman (sedang mereka kekal di dalamnya) yaitu mereka tinggal di sana (dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal) Allah memuji surga.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ali ‘Imran ayat 131: Dan hendaklah kamu takut kepada neraka untuk kafirin,yang disediakan Dan taatlah ke pada Allah dan Rasul
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni dengan meninggalkan segala perbuatan yang menyebabkan kita masuk neraka berupa kekufuran dan kemaksiatan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 131
Dan peliharalah dirimu dari api neraka, lantaran kamu menghalalkan, mempraktikkan, dan memakan riba, yang mengantarkan kamu kepada siksa api neraka yang disediakan bagi orang-orang kafir. Karena praktik riba dapat menghancurkan sistem ekonomi maka pelaku riba ditempatkan dalam tempat yang sama dengan orang-orang kafirsetelah Allah menjelaskan kejahatan dan hukuman bagi pelaku riba, pada ayat ini Allah mengemukakan tuntunan umum tentang kewajiban taat kepada Allah dan rasulullah. Dan taatlah kepada Allah dan rasul Muhammad, agar kamu diberi rahmat oleh Allah (lihat: surah annisa''/4: 59).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penafsiran dari berbagai ulama mengenai isi dan arti surat Ali ‘Imran ayat 131 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk ummat. Dukung kemajuan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.