Surat Al-Hijr Ayat 69
وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ
Arab-Latin: Wattaqullāha wa lā tukhzụn
Artinya: Dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Mendalam Terkait Surat Al-Hijr Ayat 69
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hijr Ayat 69 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir mendalam dari ayat ini. Didapati beragam penjabaran dari para ulama tafsir berkaitan makna surat Al-Hijr ayat 69, sebagiannya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
68-69. Luth berkata kepada mereka, “Sesungguhnya mereka itu tamu-tamuKu, dan mereka berada dalam perlindunganku, maka janganlah kalian mempermalukan aku. Takutlah dari hukuman Allah, dan janganlah kalian mengganggu mereka, akibatnya kalian akan menjerumuskan aku dalam kehinaan dan kenistaan, lantaran kalian mengganggu tamu-tamuku.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
69. “Takutlah kalian kepada Allah dengan meninggalkan perbuatan keji kalian, jangan merendahkanku dengan perbuatan busuk kalian.”
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
69. وَاتَّقُوا۟ اللهَ (dan bertakwalah kepada Allah)
Dalam urusanku ini.
وَلَا تُخْزُونِ(dan janganlah kamu membuat aku terhina)
Nabi Luth khawatir akan mendapatkan kehinaan jika tidak mampu melindungi para tamunya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
69. Dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Bertakwalah kepada Allah dan jangan membuatku terhina”} jangan membuatku hina dengan menyinggung tamuku
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
67-69. “dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah luth)” yaitu kota tempat nabi luth berada “dengan gembira (karena kedatangan tamu tamu itu)” maksudnya mereka saling menyampaikan kabar gembira kepada sebagian lainnya tentang tamu tamu Nabi luth ketampanan wajah mereka dan kemampuan mereka untuk dapat menguasai para tamu itu. Hal itu, lantaran mereka berniat untuk melangsungkan perbuatan keji terhadap para tamu itu. Orang orang itu datang dan sampai kerumah nabi luth. Mereka mulai membujuk nabi luth supaya menyerahkan tamu tamunya. Sedangkan nabi Luth benar benar memohon perlindungan (kepada Allah) dari mereka seraya berkata ”sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku) dan bertakwalah kepada Allah, dan janganlah kamu membuat aku terhina” maksudnya yakinilah pertama tama bahwa Allah itu mengawasi kalian. Jika memang tidak ada rasa takut pada kalian kepada Allah, maka janganlah kalian mempermalukan aku dihadapan tamu tamuku dan selanjutnya kalian memalukan perbuatan yang bejat dengan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 67-72
Allah SWT memberitahukan tentang kedatangan kaum nabi Luth kepadanya ketika mereka mengetahui tamu-tamunya yang berwajah tampan, dan mereka datang kepada nabi Luth dengan perasaan yang sangat gembira karena tamu-tamunya itu (Luth berkata, "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kalian memberi malu (kepadaku) (68) dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kalian membuat aku terhina” (69)) Hal ini dikatakan oleh nabi Luth sebelum dia mengetahui bahwa tamu-tamunya itu adalah utusan Allah, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam konteks surah Hud. Adapun di sini penyebutan bahwa mereka adalah utusan-utusan Allah didahulukan, lalu Dia menghubungkan dengan penyebutan kedatangan kaumnya dan bantahannya kepada kaumnya. Akan tetapi, huruf “wawu” tidak menunjukkan pengertian tertib, terlebih lagi jika ada dalil yang menunjukkan kebalikannya. Lalu mereka berkata kepadanya sebagai jawaban mereka: (Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?) yaitu, kami tidak melarangmu menerima seorang tamu pun. Lalu nabi Luth memberikan petunjuk kepada mereka kepada wanita-wanita mereka. Tuhan mereka menjadikan untuk mereka apa yang ada pada kaum wanita berupa farji yang diperbolehkan. Telah disebutkan pembahasan hal itu dengan penjelasan tentang itu sehingga tidak butuh diulangi lagi. Semua ini terjadi, dan mereka dalam keadaan lengah dari apa yang ditimpakan dan meliputi mereka berupa ujian, dan apa yang akan ditimpakan kepada mereka di pagi harinya berupa azab yang menetap. Oleh karena itu Allah SWT berfirman kepada nabi Muhammad SAW: (Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan) (72)) Allah SWT bersumpah dengan menyebut kehidupan Nabi SAW dan dalam hal ini terdapat penghormatan yang besar dan kedudukan yang tinggi bagi beliau.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,"Allah tidak menciptakan dan menjadikan makhluk yang lebih mulia daripada nabi Muhammad SAW, dan aku belum pernah mendengar Allah bersumpah dengan menyebut kehidupan seseorang selain beliau" Allah SWT berfirman: (Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan). (72)) dia berkata yaitu demi hidup dan usiamu, dan keberadaanmu di dunia (Sesungguhnya mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan))
Qatadah berkata tentang firmanNya, (kemabukan mereka) yaitu dalam kesesatan mereka (mereka terombang-ambing) yaitu bermain-main.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya, (demi hidupmu) kehidupanmu (Sesungguhnya mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan)) dia berkata yaitu terombang-ambing.
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata: (وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُخۡزُونِ) wattaqullaaha wa laa tukhzuun : “bertakwallah kepada Allah dan jangan buat aku terhina.” Janganlah kalian menghinakanku dengan mengganggu kehormatan tamuku.
Makna ayat: “Dan bertakwalah kepada Allah,” takutlah kepada-Nya, “dan jangan menghinakan aku.” Merendahkan aku.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Hijr ayat 69: Karena keinginan kamu untuk berbuat keji dengan para tamuku.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hijr Ayat 69
Melanjutkan nasihatnya, nabi lut berpesan, dan bertakwalah kamu kepada Allah. Lindungi dan jagalah diri kamu dari siksa-Nya dengan menghindari perbuatan yang tidak senonoh itu. Dan janganlah sekalikali kamu membuat aku terhina akibat sikap dan perlakukan kalian kepada mereka. Nasihat nabi lut tidak membuat para pendurhaka itu mengurungkan niat. Dengan angkuh dan sombong mereka berkata, dan bukankah kami sejak awal telah melarangmu, wahai lut, dari melindungi manusia; yakni para tamumu yang ingin kami ajak melakukan hubungan seksual'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian aneka ragam penjelasan dari kalangan mufassirin terhadap kandungan dan arti surat Al-Hijr ayat 69 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi ummat. Support dakwah kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.