Surat al-Maidah Ayat 51-54

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

۞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلْيَهُودَ وَٱلنَّصَٰرَىٰٓ أَوْلِيَآءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُۥ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Arab-Latin: yā ayyuhallażīna āmanụ lā tattakhiżul-yahụda wan-naṣārā auliyā`, ba'ḍuhum auliyā`u ba'ḍ, wa may yatawallahum mingkum fa innahụ min-hum, innallāha lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

فَتَرَى ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ يُسَٰرِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَىٰٓ أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٌ ۚ فَعَسَى ٱللَّهُ أَن يَأْتِىَ بِٱلْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِّنْ عِندِهِۦ فَيُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَآ أَسَرُّوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ نَٰدِمِينَ

Arab-Latin: fa tarallażīna fī qulụbihim maraḍuy yusāri'ụna fīhim yaqụlụna nakhsyā an tuṣībanā dā`irah, fa 'asallāhu ay ya`tiya bil-fat-ḥi au amrim min 'indihī fa yuṣbiḥụ 'alā mā asarrụ fī anfusihim nādimīn

Artinya: Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Tentang Surat al-Maidah Ayat 51-54

Didapati berbagai penjelasan dari beragam ulama tafsir mengenai kandungan surat al-maidah ayat 51-54, misalnya seperti berikut:

Allah mengabarkan tentang segolongan dari orang-orang munafik bahwa mereka bersegera menjalin hubungan kasih sayang dengan orang-orang yahudi, karena di dalam hati mereka ada keraguan dan kemunafikan. Dan mereka berkata,”Sesungguhnya kami menjalian hubungn kasih sayang dengan mereka karena kami takut mereka akan mengalahkan kaum Muslimin, akibatnya mereka (orang-orang yahudi) itu akan menghantam kami sekaligus bersamaan dengan kaum Muslimin.” Allah yang Maha tinngi NamaNya berfirman, ”Mudah-mudahan Allah akan membawakan kemenangan, (yaitu menaklukan kota Makkah) dan menolong nabiNYa, dan memenangkan islam dan kaum Muslimin atas orang-orang kafir, serta memudahkan perkara-perkara yang dapat melenyapkan kekuatan kaum yahudi dan nasrani, sehingga mereka nantinya akan tunduk kepada kaum Mukminin. Maka saat itulah kaum munafik akan menyesal atas hal yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka berupa adanya loyalitas mereka. (Tafsir al-Muyassar)

Maka kamu -wahai Rasul- akan melihat kaum munafik yang lemah imannya bergegas menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai wali mereka seraya berkata, “Kami khawatir kelak mereka akan menang dan berdaulat kemudian kami akan mendapatkan perlakuan yang buruk dari mereka.” Mudah-mudahan Allah memberikan kemenangan kepada rasul-Nya dan orang-orang mukmin, atau mendatangkan sesuatu dari sisi-Nya yang dapat meredam kekuatan orang-orang Yahudi dan sekutunya. Maka orang-orang yang bergegas menjadikan orang-orang Yahudi sebagai wali itu pun menyesali kemunafikan yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka akibat gagalnya usaha-usaha lemah yang mereka andalkan. (Tafsir al-Mukhtashar)

Lalu kamu akan melihat orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit ragu dan kemunafikan terkait urusan agama. Mereka bergegas bersahabat dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani dengan berkata: “Kami takut ditimpa musibah dengan kemenangan orang-orang kafir atas nabi Muhammad SAW sehingga negeri tersebut menjadi milik mereka dan dakwahnya (nabi) tidak bisa berlaku (atas mereka), lalu kesetian kami untuk mereka (orang Kafir) dikorbankan dan kami mendapat kebencian.” Lalu Allah membalas mereka bahwa barangkali pertolonganNya untuk rasulullah dan orang-orang mukmin atas musuh-musuh mereka akan datang, atau akan datang perintah dari Allah untuk memerangi musuh-musuh Islam, menampakkan aib orang-orang munafik, dan menghancurkan kekuasaan orang Yahudi. Lalu orang-orang munafik yang tetap melakukan kemunafikan dengan berdekatan dengan orang yahudi itu akan menyesal. (Tafsir al-Wajiz)

فَتَرَى الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ (Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya) Yakni penyakit kemunafikan dan keraguan terhadap agama. يُسٰرِعُونَ فِيهِمْ(bersegera mendekati mereka) Yakni untuk menjadikan mereka pemimpin, penolong, dan kekasih. يقولون نخشى أن تصيبنا دائرة (seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana”) Yakni kami takut orang-orang kafir akan mengalahkan Muhammad sehingga mereka dapat mendirikan negara, dan negara Rasulullah akan hancur, sehingga mereka akan menimpakan kepada kami bencana. بِالْفَتْحِ(dengan kemenangan) Yakni kemenangan Rasulullah atas orang-orang kafir, seperti pembinasaan pasukan perang dari Bani Quraidhah dan menawanan wanita-wanita mereka, dan pengusiran Bani Nadlir. Pendapat lain pengatakan yakni penakhlukan negeri orang-orang kafir ditangan orang-orang Islam. أَوْ أَمْرٍ مِّنْ عِندِهِۦ(atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya) Yakni yang mencegah serangan orang-orang Yahudi dan komplotannya dan menghancurkan kekuatan mereka. Pendapat lain mengatakan yakni pembongkaran perihal orang-orang munafik, dan pemberitaan kepada Rasulullah atas apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka, serta perintah untuk memerangi mereka. عَلَىٰ مَآ أَسَرُّوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ (terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka) Berupa kemunafikan yang membawa mereka kepada perbuatan menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dan penolong. نٰدِمِينَ(mereka menjadi menyesal) Yakni menyesal atas hal tersebut, karena cara-cara yang mereka bayangkan ternyata tidak benar dan yang terjadi malah sebaliknya. (Zubdatut Tafsir)

وَيَقُولُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَهَٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ أَقْسَمُوا۟ بِٱللَّهِ جَهْدَ أَيْمَٰنِهِمْ ۙ إِنَّهُمْ لَمَعَكُمْ ۚ حَبِطَتْ أَعْمَٰلُهُمْ فَأَصْبَحُوا۟ خَٰسِرِينَ

Arab-Latin: wa yaqụlullażīna āmanū a hā`ulā`illażīna aqsamụ billāhi jahda aimānihim innahum lama'akum, ḥabiṭat a'māluhum fa aṣbaḥụ khāsirīn

Artinya: Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: "Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?" Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi.

Dan pada saat itulah sebagian kaum Mukminin akan berkata kepada sebagian yang lain dengan keheranan terhadap keadaan orang-orang munafik (ketika terbongkar urusan mereka), ”Apakah mereka itu adalah orang-orang yang dahulu berani bersumpah dengan sumpah-sumpah yang amat kuat bahwa mereka itu benar-benar bersama kita?” terhapuslah amal-amal kaum munafik yang mereka kerjakan di dunia ini, sehingga tidak ada balasan apapun bagi mereka atas amal-amal itu. Sebab sesungguhnya mereka itu mengerjakannya tanpa landasan keimanan, sehingga mereka merugi di dunia dan akhirat. (Tafsir al-Muyassar)

Orang-orang mukmin merasa heran dengan kondisi orang-orang munafik itu dan berkata, “Inikah orang-orang yang bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa mereka benar-benar bergabung bersama kalian -wahai orang-orang mukmin- dalam keimanan, pertolongan, dan pertemanan?" Hanguslah amal perbuatan mereka. Maka mereka pun merugi akibat gagal mencapai tujuan mereka. Dan mereka akan ditimpa azab yang telah disiapkan untuk mereka. (Tafsir al-Mukhtashar)

Orang-orang mukmin akan berkata kepada orang-orang Yahudi dengan menunjuk orang-orang munafik, setelah aib mereka tampak: “Inikah orang-orang yang menegaskan keimanan mereka dengan kuat. Sesungguhnya mereka bersama mereka dengan meminta pertolongan dari peperangan. Amal shalih mereka menjadi sia-sia akibat kemunafikan mereka sehingga mereka merugi di dunia dengan aib mereka ditampakkan dan di akhirat dengan diberi hukuman yang menyakitkan” (Tafsir al-Wajiz)

أَهٰٓؤُلَآءِ (apakah mereka itu) Ini adalah isyarat yang ditujukan kepada orang-orang munafik. Yakni orang-orang beriman berkata kepada orang-orang Yahudi dengan menunjuk kepada orang-orang munafik. الَّذِينَ أَقْسَمُوا۟ بِاللهِ جَهْدَ أَيْمٰنِهِمْ ۙ إِنَّهُمْ لَمَعَكُمْ ۚ( Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?) Yakni bersamamu dalam tolong menolong, dan saling membantu dalam peperangan. Makna (جهد الأيمان) yakni sumpah yang sungguh-sungguh. Yakni mereka bersumpah dengan penuh kesungguhan. حَبِطَتْ أَعْمٰلُهُمْ(Rusak binasalah segala amal mereka) Yakni amal-amal mereka rusak, baik itu amal mereka dalam menjadikan orang kafir sebagai pemimpin ataupun amal-amal yang lain. (Zubdatut Tafsir)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَسَوْفَ يَأْتِى ٱللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَآئِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Arab-Latin: yā ayyuhallażīna āmanụ may yartadda mingkum 'an dīnihī fa saufa ya`tillāhu biqaumiy yuḥibbuhum wa yuḥibbụnahū ażillatin 'alal-mu`minīna a'izzatin 'alal-kāfirīna yujāhidụna fī sabīlillāhi wa lā yakhāfụna laumata lā`im, żālika faḍlullāhi yu`tīhi may yasyā`, wallāhu wāsi'un 'alīm

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya serta melaksanakan SyariatNya, barangsiapa dari kalian ada orang yang meninggalkan agamanya dan menggantikannya dengan agama yahudi dan nasrani maupun agama lainnya, maka mereka itu tidak dapat memudaratkan Allah sedikitpun, dan Allah akan mendatangkan kaum yang lebih baik dari mereka, yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintaiNYa, mereka mengasihi orang-orang Mukmin dan tegas terhadap orang-orang kafir, berjihad memerangi musuh-musuh Allah dan tidak takut kepada siapapun dijalan Allah. Kenikmatan tersebut termasuk dari bagian dari karunia Allah yang diberikanNYa kepada siapa yang Dia kehendaki,dan Allah Maha luas karunianya lagi Maha Mengetahui orang yang berhak mendapatkannya dari para hambaNYa. (Tafsir al-Muyassar)

Wahai orang-orang yang beriman! Barangsiapa di antara kalian yang meninggalkan agamanya dan kembali kepada kekafiran maka Allah akan mendatangkan kaum lain sebagai penggantinya. Allah mencintai kaum itu dan merekapun mencintai-Nya karena keteguhan hati mereka. Mereka bersikap lemah lembut kepada orang-orang mukmin, namun keras terhadap orang-orang kafir. Mereka berjuang dengan harta dan jiwa mereka untuk menjunjung tinggi kalimat Allah. Mereka tidak takut kepada celaan yang dilontarkan oleh para pencela. Karena mereka lebih mendahulukan rida Allah daripada kerelaan makhluk, Itu merupakan bagian dari anugerah yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas anugerah dan kebaikan-Nya, lagi Maha Mengetahui siapa saja yang berhak mendapatkan anugerah-Nya maka Dia pun memberikannya, dan siapa saja yang tidak berhak mendapatkannya maka Dia tidak memberikannya. (Tafsir al-Mukhtashar)

Kemudian Allah memberi penjelasan hukum orang-orang yang murtad (berkhianat) setelah adanya penjelasan tentang hukum berdekatan dengan orang kafir, “Wahai orang-orang mukmin, barangsiapa di antara kalian ada yang kembali dari agama Islam menuju kekufuran, maka Allah akan mendatangkan kaum lain yang lebih baik dari kalian yang mana Allah meridhai mereka, dan mereka ikhlas kepada Allah dalam beramal dan menaatinya dalam setiap perintah dan laranganNya yang mana mereka berendah hati dengan saudara mukmin mereka, dan tegas dengan orang-orang kafir. Mereka berperang untuk meninggikan kalimat Allah dam tidak takut dengan cemoohan orang tentang pertolongan mereka atas agamanya, bahkan mereka semakin solid. Itulah keutamaan Allah yang diberikan kepada hamba-hambaNya yang dikehendaki. Allah itu Maha Luas keutamaanNya dan Maha Mengetahui orang yang berhak menerima nikmat” (Tafsir al-Wajiz)

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ (Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya) Dalam ayat ini Allah mulai membahas hukum-hukum bagi orang-orang murtad setelah menjelaskan bahwa orang islam yang menjadikan orang kafir sebagai pemimpin merupakan kekafiran dan salah satu dari jenis kemurtadan. فَسَوْفَ يَأْتِى اللهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُۥٓ (maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya) Mereka adalah Abu Bakar ash-Shiddiq beserta pasukannya dari para shahabat dan tabi’in yang memerangi orang-orang murtad, serta semua orang setelah mereka yang memerangi orang-orang murtad di setiap zaman. أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِينَ(yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir) Yakni mengungkapkan kelemahlembutan, kasih sayang, dan tawadlu kepada orang-orang beriman; dan di sisi lain mereka mengungkapkan sikap keras, kejam, dan lebih mulia kepada orang-orang kafir. Dan senantiasa berjihad di jalan Allah serta tidak takut pada cibiran saat melakukan tugas agama, namun mereka teguh dan tak menghuraukan apa yang dilakukan musuh-musuh islam dan pasukan setan itu, seperti hinaan kepada para pemeluk agama islam, dan anggapan buruk mereka terhadap perbuatan baik orang-orang islam, sebagai bentuk kedengkian dan kemurkaan mereka terhadap kebenaran dan orang-orang yang berada didalamnya. (Zubdatut Tafsir)

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penjelasan dari kalangan ulama terhadap makna dan arti surat al-maidah ayat 51-54 (arab, latin, artinya), semoga membawa manfaat bagi kita bersama. Support usaha kami dengan memberi hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Sering Dibaca

Ada banyak konten yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Jin, Ali ‘Imran 97, Ad-Dukhan, At-Thalaq, Al-Baqarah 43, Al-Hadid 20. Serta Al-Baqarah 45, Tentang Al-Quran, Al-Isra 25, Al-Qamar 49, Ali ‘Imran 139, Al-Ma’idah 8.

  1. Al-Jin
  2. Ali ‘Imran 97
  3. Ad-Dukhan
  4. At-Thalaq
  5. Al-Baqarah 43
  6. Al-Hadid 20
  7. Al-Baqarah 45
  8. Tentang Al-Quran
  9. Al-Isra 25
  10. Al-Qamar 49
  11. Ali ‘Imran 139
  12. Al-Ma’idah 8

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: