Surat Hud Ayat 70

فَلَمَّا رَءَآ أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً ۚ قَالُوا۟ لَا تَخَفْ إِنَّآ أُرْسِلْنَآ إِلَىٰ قَوْمِ لُوطٍ

Arab-Latin: Fa lammā ra`ā aidiyahum lā taṣilu ilaihi nakirahum wa aujasa min-hum khīfah, qālụ lā takhaf innā ursilnā ilā qaumi lụṭ

Artinya: Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth".

« Hud 69Hud 71 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Berkaitan Surat Hud Ayat 70

Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 70 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan mendalam dari ayat ini. Ditemukan berbagai penjabaran dari kalangan mufassir terhadap makna surat Hud ayat 70, sebagiannya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan ketika Ibrahim melihat tangan-tangan mereka tidak menyentuh daging anak sapi yang dia bawakan kepada mereka dan tidak memakannya, dia memandang adanya keanehan dari mereka, dan dia merasa ketakutan dalam hatinya, tetapi menyembunyikan perasaan itu. Ketika para malaikat melihat rasa kecemasan pada Ibrahim, mereka berkata, ”janganlah kamu takut, sesungguhnya kami adalah malaikat-malaikat tuhanmu, kami dikirim kepada kaum luth untuk membinasakan mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

80. Ibrahim mengajak mereka untuk menyantap makanan yang telah disiapkan, namun mereka tidak mau mengambilnya, sehingga Ibrahim merasa takut dari mereka, sebab seorang tamu tidak akan enggan memakan makanan yang disuguhkan melainkan karena keraguannya terhadap makanan itu atau karena dia memiliki tujuan jahat. Ketika itu Ibrahim belum mengetahui bahwa tamu-tamunya adalah para malaikat.

Dan saat mereka melihat Ibrahim mulai merasa takut, mereka segera menenangkannya dengan mengatakan yang sebenarnya siapa mereka dan tujuan kedatangan mereka, yaitu untuk membinasakan kaum Luth hingga tidak tersisa setelah mereka tetap tenggelam dalam kekafiran dan kezaliman.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

70. Kemudian tatkala Ibrahim melihat bahwa tangan-tangan mereka sama sekali tidak menyentuh anak sapi panggang itu dan mereka tidak memakannya sedikitpun, tiba-tiba dia merasakan keanehan pada diri mereka. Dia menyembunyikan rasa takut kepada mereka di dalam hatinya. Dan tatkala para Malaikat melihat rasa takut Ibrahim kepada mereka maka mereka berkata, "Jangan takut kepada kami! Kami diutus oleh Allah untuk menimpakan azab kepada kaum Lūṭ."


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

70. فَلَمَّا رَءَآ أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ (Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya)
Yakni tangan mereka tidak menjamah daging sapi panggang itu sebagaimana orang yang akan memakan sesuatu.

نَكِرَهُمْ(Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka)
Yakni Nabi Ibrahim merasa aneh dengan hal itu, ia mengira mereka datang membawa keburukan, karena adat istiadat kaumnya jika seorang tamu tidak memakan makanan yang disajikan akan dianggap sebagai orang yang datang dengan membawa keburukan.

وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ(dan merasakan dalam hatinya dari mereka)
Yakni merasa dalam dirinya dari mereka.

خِيفَةً ۚ(perasaan takut)
Ketakutan dan kekhawatiran.

إِنَّآ أُرْسِلْنَآ إِلَىٰ قَوْمِ لُوطٍ (sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth)
Kami adalah para malaikat yang diutus untuk mengazab mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

70. Ketika menyaksikan bahwa tangan mereka tidak mengambil dan tidak memakan daging anak sapi tersebut atau makanan yang disajikan itu, Ibrahim menuduh mereka dan menganggap mereka bermaksud buruk, karena hal itu sudah merupakan adat kebiasaan. Dia merasakan ketakutan dan kekhawatiran muncul dalam dirinya. Mereka berkata kepadanya: “Janganlah takut kepada kami, kami adalah malaikat-malaikat yang diutus untuk mengazab kaum Luth”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Ketika (Ibrahim) melihat tangan mereka tidak mencapainya} mencapai daging anak sapi itu {dia mencurigai} mencurigai hal tersebut dari mereka {dan memendam rasa takut kepada mereka} menyembunyikan rasa takut dalam dirinya tentang mereka {Mereka berkata,“Jangan takut. Sesungguhnya kami diutus kepada kaum Luth


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

70 “maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya” yakni hidangan tersebut “Ibrahim mencurigai perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka” Ibrahim mengira mereka hadir dengan tujuan buruk, itu sebelum dia mengetahui siapa mereka, maka mereka berkata “jangan kamu takut sesungguhnya kami adalah malaikat malaikat yang diutus kepada kaum luth” maksudnya, kami adalah utusan Allah, Allah mengutus kami untuk membinasakan kaum luth.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 69-73
Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya telah datang utusan-utusan Kami) Mereka adalah para malaikat (kepada Ibrahim dengan membawa berita gembira) Dikatakan bahwa para malaikat itu menyampaikan berita gembira kepadanya tentang nabi Ishaq. Dikatakan juga, tentang kebinasaan kaum Luth. Pendapat pertama diperkuat dengan firmanNya (Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, dia pun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth (74)) (Surah Hud)
(mereka mengucapkan, "Selamat” Ibrahim menjawab "Selamatlah”) yaitu, atas kalian. Ulama’ Bayan berkata ini merupakan sebaik-baik ungkapan salam penghormatan, karena rafa’ menunjukkan pengertian tetap dan selamanya.
(maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang) yaitu pergi dengan cepat, lalu memberikan jamuan kepada mereka, yaitu berupa sapi muda. Kata “Hanidz” adalah dipanggang di atas batu yang dipanaskan. Ini adalah makna yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Adh-Dhahhak, As-Suddi, Qatadah, dan lainnya, sebagaimana Allah berfirman di ayat lain: (Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar) (26) lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata, "Silahkan kalian makan” (27)) (Surah Adz-Dzariyat)
Ayat ini mengandung adab kepada tamu dari banyak sisi. Firman Allah: (Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka) yaitu heran terhadap mereka (dan merasa takut kepada mereka) Demikian itu bahwa para malaikat tidak berhasrat dan menginginkan makanan, serta tidak makan. Melihat keadaan mereka yang berpaling dari apa yang dibawa kepada mereka, yang tidak menginginkannya sama sekali, maka saat itu dia heran terhadap mereka (dan merasa takut kepada mereka)
Firman Allah SWT yang memberitahukan tentang para malaikat: (Malaikat itu berkata,"Jangan kamu takut!") yaitu mereka berkata,”Janganlah takut kepada kami, sesungguhnya kami adalah para malaikat yang diutus kepada kaum nabi Luth untuk membinasakan mereka. Lalu Sarah tersenyum mendengar berita gembira dengan pembinasaan mereka, karena banyaknya kerusakan dan kerasnya keingkaran mereka. Oleh karena itu Sarah diberi berita gembira, dengan kelahiran seorang anak setelah putus asa
(maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan (kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya'qub) yaitu akan anak yang akan memiliki anak yang merupakan cucu dan keturunannya. Sesungguhnya nabi Ya'qub adalah anak nabi Ishaq, sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah (Adakah kalian hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kalian sembah sepeninggalku?*' Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepadaNya” (133)) (Surah Al-Baqarah)
Dari sini orang yang menggunakan ayat ini sebagai dalil bahwa yang disembelih adalah nabi Ismail. Tidak mungkin bahwa itu adalah nabi Ishaq, karena berita gembira itu menyebutkan bahwa dia akan mempunyai anak, yaitu nabi Ya'qub, Maka bagaimana bisa nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelihnya, sedangkan dia masih bayi kecil dan dia belum memiliki nabi Ya'qub yang dijanjikan tentang kelahiran dan keberadaannya. Janji Allah itu benar dan tidak akan diingkari. Maka mustahil jika nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelihnya dalam keadaan itu. Maka dipastikan bahwa yang dimaksud adalah Ismail. dan ini merupakan penggunaan dalil yang paling baik, benar, dan jelas. Segala puji bagi Allah
(Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula?” (72)) (Surah Hud) mengisahkan ucapannya tentang ayat ini sebagaimana yang dikisahkan dalam ayat lain bahwa dia (Istrinya berkata, 'Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua?”)
dan di surah Adz-Dzariyat: (Kemudian istrinya datang seraya memekik (tercengang), lalu menepuk mukanya sendiri dan berkata, "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul” (29)) Sebagaimana yang terjadi pada wanita lainnya jika terkejut dalam ucapan dan perbuatannya (Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah?”) yaitu para malaikat berkata kepadanya,"Janganlah kamu merasa heran terhadap perintah-perintah Allah, sesungguhnya jika Dia menghendaki sesuatu dia berfirman kepadanya,”Jadilah” Maka terjadilah dia. Maka janganlah merasa heran dengan hal ini, sekalipun kamu sudah tua dan mandul, dan suamimu juga sudah sangat tua. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" ((Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kalian, hai ahli bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah) Dia Maha Terpuji dalam segala perbuatan dan firmanNya, lagi Maha Terpuji dalam semua sifat dan DzatNya


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
(لَا تَصِلُ إِلَيۡهِ) laa tashilu ilaihi : tidak bisa memegangnya kemudian memakannya.
(نَكِرَهُمۡ) nakirahum : tidak mengenal mereka.
(وَأَوۡجَسَ) wa aujasa : merasa takut.
(لُوطٖ) luuth : anaknya Haran, saudara laki-laki Ibrahim.

Makna ayat :
(فَلَمَّا رَءَآ أَيۡدِيَهُمۡ لَا تَصِلُ إِلَيۡهِ) ketika melihat mereka tidak menyentuh makanan tersebut (وَأَوۡجَسَ مِنۡهُمۡ خِيفَةٗۚ) maka ia merasa takut kepada mereka, karena secara adat, jika seorang tamu singgah lalu dihidangkan makanan, tapi tidak mau memakannya, berarti ia punya maksud buruk, dan para malaikat tidak seperti itu. (قَالُواْ) mereka berkata kepadanya (لَا تَخَفۡ) “Janganlah takut.”, lalu menjelaskan maksud dari kedatangan mereka, (إِنَّآ أُرۡسِلۡنَآ إِلَىٰ قَوۡمِ لُوطٖ) “Kami diutus kepada kaum Luth.”, yaitu untuk menghancurkan mereka karena dosa mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Hud ayat 70: Ia mengira bahwa mereka datang kepadanya dengan membawa keburukan atau hal yang tidak diinginkan, yang demikian ketika Beliau belum mengetahui tentang mereka.

Untuk membinasakan mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 70

Ketika hidangan itu tersaji, nabi ibrahim menyodorkannya ke hadapan mereka seraya meminta agar hidangan itu dimakan. Maka ketika dilihatnya tangan mereka tidak menjamah hidangan yang disodorkannya itu, dia'nabi ibrahim'mencurigai perihal kedatangan mereka, dan merasa takut kepada mereka karena khawatir kedatangan mereka akan membawa berita buruk. Menyaksikan sikap nabi ibrahim yang demikian itu mereka para malaikat itu pun berkata, jangan takut, sesungguhnya kami diutus oleh Allah kepada kaum lut untuk membinasakan mereka. Ayat ini memberi pelajaran tentang etika bertamu, hendaknya memberi rasa tenteram dan tenang ketika bertamu, terutama ketika seseorang menaruh curiga dan takut terhadap orang yang belum dikenal, hendaknya tamu segera menjelaskan identitas dirinya. Dan istrinya, sarah, yang sedang berdiri dan mendengar perbincangan mereka, lalu dia pun tersenyum gembira mendengar hal tersebut dan hilanglah rasa takut dan curiga, maka kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang kelahiran seorang putra yang memiliki pengetahuan luas yang kelak akan diberi nama ishak dan setelah ishak kemudian akan lahir dari keturunannya seorang putra bernama yakub (lihat: surah adh-dhariyat/51: 28).


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah kumpulan penafsiran dari banyak ahli tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Hud ayat 70 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita. Bantu dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Banyak Dibaca

Baca berbagai materi yang banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Fatihah 1, Yasin 40, Ali ‘Imran 104, Al-Fatihah 2, Al-A’raf, Yunus 41. Termasuk Ali ‘Imran 191, Al-Fatihah 7, Luqman 13-14, Assalaamualaikum, Al-Baqarah 284-286, Al-Baqarah 216.

  1. Al-Fatihah 1
  2. Yasin 40
  3. Ali ‘Imran 104
  4. Al-Fatihah 2
  5. Al-A’raf
  6. Yunus 41
  7. Ali ‘Imran 191
  8. Al-Fatihah 7
  9. Luqman 13-14
  10. Assalaamualaikum
  11. Al-Baqarah 284-286
  12. Al-Baqarah 216

Pencarian: surat al kahfi ayat 17, orang yang berinfak dan bersedekah akan dihapus sebagian dari, surah al-baqarah ayat 285, surah al mulk full arab, al mursalat ayat 20

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.