Surat At-Taubah Ayat 104

أَلَمْ يَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ ٱلتَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِۦ وَيَأْخُذُ ٱلصَّدَقَٰتِ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ

Arab-Latin: A lam ya'lamū annallāha huwa yaqbalut-taubata 'an 'ibādihī wa ya`khużuṣ-ṣadaqāti wa annallāha huwat-tawwābur-raḥīm

Artinya: Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?

« At-Taubah 103At-Taubah 105 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Mengenai Surat At-Taubah Ayat 104

Paragraf di atas merupakan Surat At-Taubah Ayat 104 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah menarik dari ayat ini. Ditemukan berbagai penjelasan dari banyak mufassirin terhadap makna surat At-Taubah ayat 104, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Apakah tidak mengetahui orang-orang yang tidak turut dalam jihad dan orang-orang yang lainnya bahwa sesungguhnya Allah semata yang menerima taubat-taubat hamba-hambaNYa, dan menerima zakat-zakat serta memberikan pahalanya, dan sesungguhnya Allah, Dia lah Dzat yang maha menerima taubat hamba-hambaNya bila mereka mau kemabali taat kepadaNya, mahapenyayang kepada mereka apabila mereka berinabah(kembali) menuju keridhaannya?


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

104. Tidakkah orang-orang yang enggan berjihad itu mengetahui keluasan rahmat dan karunia Allah. Allah menerima taubat hamba-hamba-Nya yang bertaubat, dan menerima sedekah dan zakat mereka dengan memberi mereka pahala. Dan tidakkah mereka mengetahui Allah Maha Menerima Taubat hamba-hamba-Nya dan Maha Luas rahmat-Nya bagi mereka?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

104. Hendaklah orang-orang yang tidak pergi ke medan jihad dan orang-orang yang bertobat kepada Allah itu tahu bahwa Allah menerima tobat dari hamba-hamba-Nya yang bertobat kepada-Nya dan (hendaklah mereka tahu) bahwa Allah menerima sedekah-sedekah kendati Dia sama sekali tidak membutuhkannya, dan memberikan pahala kepada orang-orang yang bersedekah sesuai dengan sedekahnya. Allah -Subḥānahu- Maha Menerima tobat lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

104. أَلَمْ يَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ اللهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ (Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat)
Karena Allah Maha Kaya dari ketaatan hamba-hamba-Nya yang taat dan tidak peduli terhadap kemaksiatan hamba-hamba-Nya yang bermaksiat.

وَيَأْخُذُ الصَّدَقٰتِ(dan menerima zakat)
Yakni menerima zakat mereka. Dan ini merupakan kemuliaan yang besar bagi ketaatan ini dan bagi orang yang mengerjakannya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

104. Apakah orang-orang yang bertaubat dan orang-orang mukmin itu tahu bahwa Allah menerima taubat yang benar dari hambaNya yang mau bertaubat, karena ketidakbutuhanNya dari ketaatan dan pengabaiannya terhadap kemaksiatan. Dan Allah menerima sedekah mereka dan melipatgandakan pahalanya. Dan sesungguhnya Allah itu Maha Menerima Taubat dan Maha Penyayang bagi orang yang bertaubat.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah menerima taubat hamba-hambaNya dan menerima zakat} menerimaa zakat dan memberi pahala atas zakat tersebut {dan sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

104. Yakni, apakah mereka tidak mengetahui rahmat Allah yang luas dan karuniaNya yang menyeluruh, dan bahwa Dia “menerima taubat dari hamba-hambaNya”, yang bertaubat dari dosa apa pun, bahkan Dia berbahagia karena taubat hambaNya jika dia bertaubat dengan kebahagiaan yang besar, “dan menerima zakat”, dari mereka , yakni menerima, dan mengambilnya dengan Tangan KananNya. Maka Dia menumbuhkannya seperti seorang laki-laki menumbuhkan anak kudanya, sehingga satu biji kurma bisa menjadi seperti gunung yang besar. Lalu, bagaimana dengan yang lebih besar dan lebih banyak dari itu? “Dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?” yakni banyak mengampuni orang-orang yang bertaubat. Siapa yang bertaubat kepadaNya, maka Allah akan menerima taubatnya, meskipun kemaksiatan yang dilakukannya berulang-ulang. Dan Allah tidak akan merasa bosan memberi ampun kepada hamba-hambaNya sehingga mereka sendiri yang merasa bosan dan menolak kecuali menjauh dan menghindar dari pintuNya sambil berkawan dengan musuh mereka.
“Maha Penyayang”, yang rahmatNya meliputi segala sesuatu dan Dia menetapkannya untuk orang-orang yang bertakwa, membayar zakat, beriman kepada ayat-ayatNya, dan mengikuti RasulNya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 103-104
Allah Swt. memerintahkan Rasulallah SAW untuk mengambil zakat dari harta mereka untuk membersihkan dan menyucikan mereka. Hal ini umum, meskipun sebagian ulama mengembalikan dhamir pada kata “amwalihim” kepada orang-orang yang mengakui dosa-dosa mereka dan yang mencampurbaurkan amal shalh dan amal buruk. Oleh karena itu ada sebagian orang yang enggan membayar zakat dari orang-orang Arab Badui meyakini bahwa pembayaran zakat kepada imam itu tidak ada, melainkan hanya khusus untuk Rasulullah SAW. Oleh karena itu mereka berhujjah dengan firman Allah SWT: (Ambillah zakat dari sebagian harta mereka) Penafsiran dan pemahaman yang rusak ini dijawab oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq dan para sahabat dan memerangi mereka, sehingga mereka membayar zakatnya kepada khalifah, sebagaimana mereka membayarnya kepada Rasulullah SAW sehingga Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata,”Demi Allah, seandainya mereka membangkang terhadapku, tidak mau menunaikan zakat ternak untanya yang biasa mereka tunaikan kepada Rasulullah SAW, maka sungguh aku benar-benar akan memerangi mereka karena pembangkangannya itu.
Firman Allah SWT: (dan berdoalah untuk mereka) yaitu berdoalah dan mohonkanlah ampun untuk mereka. Sebagaimana yang diriwayatkan Imam Muslim dalam hadits shahih dari Abdullah bin Abu Aufa, dia berkata bahwa Nabi SAW ketika menerima zakat dari suatu kaum, beliau berdoa untuk mereka. Lalu datanglah ayahku dengan membawa zakatnya, lalu Rasulullah SAW berdoa,”Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada keluarga Abu Aufa”
Firman Allah (Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka) Sebagian ulama membacanya (shalawaatika) dalam bentuk jamak, dan lainnya membaca (shalaataka) dalam bentuk mufrad ((menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka) Ibnu Abbas berkat,”Rahmat bagi mereka” dan Qatadah berkata,”Ketenangan”.
Firman Allah: (Dan Allah Maha Mendengar) kepada doamu (lagi Maha Mengetahui) yaitu orang yang layak mendapatkan hal itu darimu dan orang yang layak mendapatkan.
Firman Allah: (Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hambaNya dan menerima zakat) Ini adalah dorongan untuk bertaubat dan menunaikan zakat yang keduanya masing-masing menghapuskan dan menghilangkan dosa-dosa. Allah SWT memberitahukan bahwa setiap orang yang bertaubat kepadaNya, maka Dia menerima taubatnya. dan siapa saja yang menunaikan zakat dari usaha yang halal, sesungguhnya Allah menerimanya dengan tangan kananNya, lalu Dia memeliharanya untuk pemiliknya, hingga sebiji buah kurma menjadi seperti bukit Uhud.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat At-Taubah ayat 104: Pertanyaan ini adalah untuk menetapkan, dan tujuannya agar mendorong mereka bertobat dan bersedekah.

Yakni tidakkah mereka menetahui luasnya rahmat Allah dan meratanya kepemurahan-Nya.

Betapa pun besar dosanya, bahkan sangat gembira dengan tobat hamba-hamba-Nya.

Dia menerima zakat itu dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya lalu mengembangkannya sebagaimana seseorang mengembangbiakkan anak kudanya, bahkan satu kurma bisa menjadi banyak seperti gunung yang besar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَا تَصَدَّقَ أَحَدٌ بِصَدَقَةٍ مِنْ طَيِّبٍ - وَلاَ يَقْبَلُ اللَّهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ - إِلاَّ أَخَذَهَا الرَّحْمَنُ بِيَمِينِهِ وَإِنْ كَانَتْ تَمْرَةً فَتَرْبُو فِى كَفِّ الرَّحْمَنِ حَتَّى تَكُونَ أَعْظَمَ مِنَ الْجَبَلِ كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ فَصِيلَهُ

“Tidaklah seseorang bersedekah dari yang baik –dan Allah tidak menerima kecuali dari yang baik- melainkan Allah akan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya. Jika berupa satu buah kurma, maka akan berkembang di telapak tangan Ar Rahman sehingga besar melebihi gunung, sebagaimana salah seorang di antara kamu membesarkan anak kuda atau anak untanya.” (HR. Muslim)

Ia banyak menerima tobat orang-orang yang bertobat. Oleh karena itu, barang siapa bertobat kepada-Nya, maka Dia akan menerimanya meskipun telah berulang kali melakukan kemaksiatan, dan Dia tidak pernah bosan menerima tobat hamba-Nya, maka janganlah bosan.

Di mana rahmat-Nya meliputi segala sesuatu, dan ditetapkan rahmat itu di akhirat untuk orang-orang yang bertakwa.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Taubah Ayat 104

Allah menegaskan dalam bentuk pertanyaan, tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima tobat yang tulus dari hamba-hambanya dan menerima zakat mereka dengan memberinya pahala, dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah maha penerima tobat orang-orang yang menyesali dosa yang telah mereka lakukan, lagi maha penyayang kepada mereka yang benar dalam tobatnya' dan katakanlah, kepada mereka yang bertobat, bekerjalah kamu, de-ngan berbagai pekerjaan yang mendatangkan manfaat, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, yakni memberi penghargaan atas pekerjaanmu, begitu juga rasul-Nya dan orang-orang mukmin juga akan menyaksikan dan menilai pekerjaanmu, dan kamu akan dikembalikan, yakni meninggal dunia dan pada hari kebangkitan semua makhluk akan kembali kepada Allah yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan di dunia, baik yang kamu tampakkan atau yang kamu sembunyikan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah variasi penafsiran dari kalangan mufassir terkait makna dan arti surat At-Taubah ayat 104 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita bersama. Bantulah dakwah kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Tersering Dicari

Kaji ratusan konten yang tersering dicari, seperti surat/ayat: Ar-Rahman, Al-Baqarah, Al-Ikhlas, Shad 54, Ayat Kursi, Al-Kautsar. Serta Al-Mulk, Al-Waqi’ah, Asmaul Husna, Do’a Sholat Dhuha, Al-Kahfi, Yasin.

  1. Ar-Rahman
  2. Al-Baqarah
  3. Al-Ikhlas
  4. Shad 54
  5. Ayat Kursi
  6. Al-Kautsar
  7. Al-Mulk
  8. Al-Waqi’ah
  9. Asmaul Husna
  10. Do’a Sholat Dhuha
  11. Al-Kahfi
  12. Yasin

Pencarian: surat al baqarah ayat 102, surah amma yatasa alun, ayat 15 arab, alam taro kaifa fa'ala robbuka bi ashabil fiil, al baqarah 228

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.