Surat At-Taubah Ayat 87
رَضُوا۟ بِأَن يَكُونُوا۟ مَعَ ٱلْخَوَالِفِ وَطُبِعَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ
Arab-Latin: Raḍụ bi`ay yakụnụ ma'al-khawālifi wa ṭubi'a 'alā qulụbihim fa hum lā yafqahụn
Artinya: Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak berperang, dan hati mereka telah dikunci mati maka mereka tidak mengetahui (kebahagiaan beriman dan berjihad).
« At-Taubah 86 ✵ At-Taubah 88 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Mengenai Surat At-Taubah Ayat 87
Paragraf di atas merupakan Surat At-Taubah Ayat 87 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah berharga dari ayat ini. Ditemukan kumpulan penjelasan dari banyak mufassirun terhadap kandungan surat At-Taubah ayat 87, antara lain sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Orang-orang munafik lebih senang celaan melekat pada diri mereka, lantaran mereka tinggal bersama di rumah-rumah bersama wanita-wanita, anak-anak, dan orang-orang yang terhalang udzur. Dan Allah mengunci hati-hati mereka disebabkan kemunafikan mereka dan berpalingnya mereka dari berjihad dan berangkat bersama rasulullah di jalan Aallah. Mereka itu tidak memahami apa-apa yang mengandung kebaikan dan hidayah lurus bagi mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
87. Orang-orang munafik itu rela untuk mendapat kehinaan dan kerendahan bagi diri mereka, ketika mereka rela untuk tetap tinggal bersama para wanita dan orang-orang yang memiliki uzur. Allah telah menutup hati mereka akibat kekafiran dan kemunafikan mereka; sehingga mereka tidak mengetahui sesuatu yang mendatangkan kebaikan dan manfaat bagi mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
87. Orang-orang munafik itu dengan senang hati menempatkan diri mereka di dalam kehinaan dan kenistaan manakala mereka dengan senang hati duduk berpangku tangan bersama orang-orang yang berhalangan (dan tidak pergi ke medan perang). Allah mengunci mati hati mereka disebabkan oleh kekafiran dan kemunafikan mereka. Mereka sama sekali tidak mengetahui kepentingan mereka di sana.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
87. رَضُوا۟ بِأَن يَكُونُوا۟ مَعَ الْخَوَالِفِ (Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak berperang)
Yakni karena kemunafikan dan apa yang ada dalam hati mereka berupa penyakit hati, keraguan, dan kepengecutan; mereka tidak enggan untuk tetap tertinggal dari Rasulullah seperti para wanita yang tertinggal dari suami mereka dan hanya duduk di rumah mereka.
فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ (maka mereka tidak mengetahui)
Bahkan mereka layaknya hewan ternak.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
87. Mereka rela berdiam diri bersama para wanita yang mengundurkan diri di rumah. Allah mengunci hati mereka dengan kekufuran, sehingga tidak akan mau lagu berbuat kebaikan. Mereka tidak berpikir dan tidak mengetahui keutamaan dalam jihad, serta kekurangan dan aib mengundurkan diri dari perang.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mereka ridha berada bersama orang-orang yang tidak pergi} para perempuan {telah dikunci} dikunci {hati mereka sehingga mereka tidak memahami
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
87. Allah berfirman, “Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang.” Yakni, bagaimana mereka rela diri mereka tetap bersama para wanita yang tidak berangkat berjihad? Apakah mereka itu memiliki akal dan pengertian yang menunjukkan mereka untuk ikut berperang ataukah “hati mereka telah dikunci mati”, hingga hati itu tidak memahami kebaikan, tidak terdapat keinginan untuk melakukan kebaikan dan meraih keberuntungan, sehingga mereka tidak mengerti kemaslahatan mereka. Jika mereka benar-benar mengerti, niscaya mereka tidak rela terhadap keadaan ini yang menurunkan harkat mereka sebagai laki-laki.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 86-87
Allah SWT berfirman seraya mengingkari dan mencela orang-orang yang tidak ikut dan enggan berjihad, sedangkan dia mampu dan mempunyai keluasan serta kekayaan untuk itu. Lalu mereka meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk tetap tinggal. Mereka berkata: (Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk) Mereka rela diri mereka mendapat aib karena tinggal di tempat mereka bersama para wanita yang tidak ikut berperang setelah pasukan berangkat. Ketika peperangan terjadi, mereka adalah orang paling pengecut. Ketika keadaan aman, mereka adalah orang-orang yang paling banyak bicara. Sebagaimana Allah SWT berfirman tentang mereka dalam ayat lain: (Apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam) (Surah Al-Ahzab: 19) yaitu lisan mereka menghamburkan perkataan yang tajam dalam keadaan aman, namun dalam peperangan mereka adalah orang paling pengecut. Sebagaimana seorang penyair berkata:
Apakah dalam situasi aman mereka mencela, kasar, dan keras; dan dalam keadaan perang mereka lebih mirip dengan wanita yang penakut?
Allah SWT berfirman dalam ayat lainnya (Dan orang-orang yang beriman berkata, "Mengapa tidak diturunkan suatu surat?” Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka (20) Taat dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi mereka). Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka (21) Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? (22)) (Surah Muhammad)
Firman Allah: (Dan hati mereka telah dikunci mati) yaitu karena pembangkangan mereka dari berjihad dan berangkat bersama Rasulullah SAW di jalan Allah (maka mereka tidak mengetahui) yaitu tidak memahami apa yang mengandung kebaikan bagi mereka sehingga membuat mereka melakukannya, tidak pula apa yang membahayakan diri mereka sehingga membuat mereka menghindarinya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat At-Taubah ayat 87: Karena kemunafikan mereka dan karena apa yang ada dalam hati mereka berupa penyakit, keraguan, dan sifat pengecut sehingga membuat mereka senang meninggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Yaitu wanita-wanita, anak-anak, orang-orang lemah, orang-orang yang sakit dan orang-orang yang sudah tua.
Mereka tidak memahami hal yang bermaslahat bagi mereka dan tidak ada lagi keinginan untuk mengerjakan perbuatan yang di sana terdapat kebaikan dan keberuntungan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Taubah Ayat 87
Mereka rela senang berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang, yaitu orang tua, orang sakit, kaum perempuan, dan anak-anak, dan hati mereka telah tertutup dari hidayah disebabkan sikap-sikap kemunafikan sehingga mereka tidak memahami balasan bagi orang yang beriman dan berjihad berupa kebahagiaan surgawi. Demikianlah keadaan kaum munafik itu, akan tetapi rasul dan orang-orang yang beriman bersama beliau, mereka berjihad dengan harta dan jiwa demi menegakkan kalimat Allah dan semata-mata mengharap keridaan-Nya. Mereka itu memperoleh kebaikan baik di dunia berupa kemenangan dan kemuliaan, maupun di akhirat kelak berupa kesenangan surgawi. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beraneka penjabaran dari beragam mufassir berkaitan isi dan arti surat At-Taubah ayat 87 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita bersama. Dukunglah usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.