Surat Al-Anfal Ayat 69

فَكُلُوا۟ مِمَّا غَنِمْتُمْ حَلَٰلًا طَيِّبًا ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Arab-Latin: Fa kulụ mimmā ganimtum ḥalālan ṭayyibaw wattaqullāh, innallāha gafụrur raḥīm

Artinya: Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

« Al-Anfal 68Al-Anfal 70 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Terkait Surat Al-Anfal Ayat 69

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 69 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran penting dari ayat ini. Terdapat bermacam penafsiran dari para pakar tafsir berkaitan isi surat Al-Anfal ayat 69, misalnya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

maka makanlah dari hasil harta rampasan perang dan tebusan tawanan itu, karena ia halal lagi baik, dan peliharalah hukum-hukum agama Allah dan ajaran-ajaran syariatNya. Sesungguhnya Allah maha pengampun terhadap hamba-hambaNya lagi maha penyayang terhadap mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

69. Maka makanlah harta tebusan yang kalian dapatkan, karena itu adalah harta yang telah dihalalkan bagi kalian dan baik zatnya, tidak mengandung keburukan seperti yang ada dalam darah atau daging babi yang diharamkan bagi kalian. Dan bertakwalah kepada Allah dengan tidak kembali memakan harta orang lain, baik itu harta orang kafir maupun orang beriman, sebelum Allah menghalalkan bagi kalian. Dia Maha Pengampun atas dosa-dosa kalian, dan Maha Mengasihi kalian, dengan menghalalkan apa yang telah kalian ambil.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

69. Maka makanlah -wahai orang-orang mukmin- dari harta rampasan perang yang kalian ambil dari orang-orang kafir, karena harta itu halal bagi kalian. Dan bertakwalah kalian kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

69. فَكُلُوا۟ مِمَّا غَنِمْتُمْ (Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu)
Yakni makanlah harta tebusan yang kalian dapatkan, karena itu merupakan bagian dari harta ghanimah yang dihalalkan Allah bagi kalian.
Allah membolehkan bagi mereka setelah Dia menegur mereka yang telah menjadikan orang-orang kafir sebagai tawanan.

حَلٰلًا طَيِّبًا ۚ( sebagai makanan yang halal lagi baik)
Allah menghalalkan bagi mereka sebagai bentuk kasihsayang-Nya karena mereka kebutuhan dan kelemahan meraka setelah mereka diharamkan terhadapnya.

وَاتَّقُوا۟ اللهَ ۚ( dan bertakwalah kepada Allah)
Yakni bertakwalah di masa yang akan datang, janganlah kalian menjadikan orang-orang kafir sebagai tawanan sampai nampak kebesaran Islam dengan menghancurkan orang-orang kafir di muka bumi.

إِنَّ اللهَ غَفُورٌ(sesungguhnya Allah Maha Pengampun)
Atas kesalahan yang telah kalian lakukan.

رَّحِيمٌ (lagi Maha Penyayang)
Penyayang diri kalian. Oleh sebab itu Allah memberi kalian rukhsoh dalam harta tubusan yang telah kalian ambil.
Ibnu Abbas berkata: ketika perang badar para tawanan didatangkan kehadapan Rasulullah, kemudian beliau bersabda: “menurut kalian apa yang akan kita lakukan terhadap para tawanan ini?”. Abu Bakar menjawab: “Wahai Rasulullah, mereka adalah dari kaum engkau dan kerabat engkau maka biarkanlah mereka tetap hidup, semoga Allah mengampuni mereka. Lalu Umar bin Khattab berkata: “Wahai Rasulullah, mereka telah mendustakan engkau, mengusir engkau, dan memerangi engkau; suruhlah mereka maju lalu potonglah leher mereka”. Kemudian Abdullah bin Rawahah berkata: “Wahai Rasulullah, carilah lembah yang memiliki banyak kayu bakar, lalu nyalakanlah api untuk membakar mereka”. Lalu Rasulullah keluar dan bersabda: “sungguh kalian dalam kemiskinan, maka janganlah ada yang lolos seorang dari mereka kecuali dengan membayar tebusan atau jika tidak potonglah leher mereka”. Maka Allah menurunkan ayat: (مَا كَانَ لِنَبِىٍّ أَن يَكُونَ لَهُۥٓ أَسْرَىٰ). Allah menegur Rasulullah lewat ayat ini dalam masalah tersebut.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

68-69

1 ). Sebagaimana yang ditetapkan dalam syari'at bahwa ada pengampunan ketika seseorang berbuat kesalahan dalam ijtihadnya, tentunya tergantung bagaimana para ulama dan ahli ushul menjelaskannya secara terperinci, dan diantara ayat yang menjadi dalil rujukannya adalah : { لَوْلَا كِتَابٌ مِنَ اللَّهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيمَا أَخَذْتُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ } "Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil".

Oleh karena itu hendaklah setiap ayah dan para pendidik menyesuaikan ayat ini tatkala sedang dalam fase didikan kepada orang selainnya.

2 ). AL-Qur'an senantiasa menjadi penawar bagi kesalahan-kesalahan anak adam dan mencela secara lembut orang-orang yang berbuat salah, namun bukan untuk menghukum mereka, sungguh tidaklah peringatan itu datang kecuali agar mereka tidak mengulangi kesalahan itu, dan agar mereka segera bertaubat dari kesalahan itu, oleh karena itu sering didapati ayat rahmat datang setelah ayat peringatan dan ancaman.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

69 Maka makanlah sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu sebagai ghanimah, sebagai makanan yang halal lagi baik, tidak ada keharaman dalamnya. Bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya; sesungguhnya Allah Maha Pengampun atas dosa orang mukmin lagi Maha Penyayang kepada mereka


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Makanlah sebagian rampasan perang yang telah kalian peroleh itu dengan halal lagi baik dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

69. “Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik.” Ini adalah kasih sayang Allah kepada umat ini, dengan menghalalkan harta rampasan perang yang tidak dihalalkan kepada umat sebelumnya. “dan bertakwalah kepada Allah”, dalam segala urusanmu, dan pegang eratlah ketakwaan ini sebagai bukti syukur terhadap nikmat Allah atasmu. “Sesungguhnya Allah Maha Pengampun.” Mengampuni seluruh maksiat bagi yang bertaubat kepadaNya, dengan sesuatu pun. “Lagi Maha Penyayang” kepadamu, dimana dia menghalalkan harta rampasan perang dan menjadikannya halal lagi baik untukmu.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 67-69
DIriwayatkan dari Anas, dia berkata,”Nabi SAW meminta saran kepada orang-orang tentang para tawanan pada perang Badar, lalu beliau SAW bersabda,"Sesungguhnya Allah menguasakan sebagian dari mereka kepada kalian" Lalu Umar bin Khattab berdiri dan berkata,"Wahai Rasulullah, pancunglah leher mereka" Nabi SAW berpaling darinya, kemudian kembali bersabda,"Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah menguasakan sebagian dari mereka kepada kalian, dan sesungguhnya mereka adalah saudara-saudara kalian sendiri kemarin" Lalu Umar berdiri dan berkata,"Wahai Rasulullah, pancunglah leher mereka" Lalu Nabi SAW berpaling darinya. Kemudian beliau kembali bersabda kepada orang-orang dengan hal yang serupa. Lalu berdirilah Abu Bakar Ash-Shiddiq, lalu berkata, "Wahai Rasulullah, kami berpendapat sebaiknya engkau memberi maaf mereka dan menerima tebusan dari mereka", dia berkata,”Lalu hilanglah rasa gusar pada wajah Rasulullah SAW, dan beliau memberi maaf mereka dan menerima tebusan mereka. lalu Alah menurunkan firmanNya: (Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kalian ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kalian ambil)
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah) yaitu dalam Kitab pertama bahwa ghanimah dan tawanan itu halal bagi kalian. (niscaya karena tebusan yang kalian ambil itu kalian akan ditimpa) yaitu dari para tawanan (siksa yang besar) Allah SWT berfirman: (Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kalian ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik)
Hukum ini terus berlaku terhadap para tawanan menurut mayoritas ulama’ dan imam memilih terkait para tawanan itu,”Jika dia menghendaki maka bisa membunuhnya sebagaimana yang dilakukan terhadap Bani Quraizhah, dan Jika dia menghendaki maka dia bisa meminta tebusan harta sebagaimana yang dilakukan terhadap tawanan perang Badar, atau membebaskan tawanan dari kalangan orang-orang muslim.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anfal ayat 69: Hal ini termasuk kelembutan Allah Subhaanahu wa Ta'aala terhadap umat ini, karena Dia telah menghalalkan ghanimah untuk mereka, di mana untuk umat sebelum mereka tidak dihalalkan.

Sebagai tanda syukur terhadap nikmat-nikmat-Nya.

Di antaranya adalah dengan membolehkan kamu memakan ghanimah dan menjadikannya halal lagi baik.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 69

Setelah Allah menegur nabi Muhammad disebabkan mengambil keputusan yang salah karena mengikuti pendapat beberapa sahabat beliau, yaitu mengambil tebusan dari tawanan, maka melalui ayat ini Allah membolehkan untuk mengambil dan memanfaatkan rampasan perang tersebut sesuai dengan ketentuan Allah sebelumnya. Karena itu, makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kalian peroleh itu yang boleh jadi, sebelumnya kalian mengira hal itu tidak diperbolehkan sebagai akibat dari teguran keras tersebut. Karena itu, janganlah kalian ragu untuk memakannya sebagai makanan yang halal lagi baik bagi diri kalian dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah maha pengampun, maha penyayang bagi siapa saja yang bertobat dan kembali kepada-Nyawahai nabi Muhammad! katakanlah kepada para tawanan perang yang ada di tanganmu, yakni kekuasaanmu dan sahabat-sahabatmu, jika Allah mengetahui, baik pada saat ini maupun akan datang, ada kebaikan di dalam hatimu, berupa keimanan yang benar, tobat yang tulus, niat yang baik serta tekad yang kuat untuk taat kepada Allah dan rasulnya serta menolong agama-Nya, niscaya dia akan memberikan, kamu wahai kaum musyrik, anugerah yang lebih baik, berupa ampunan dan surga, dari apa yang telah diambil dari kamu berupa tebusan, dan dia akan mengampuni dosa-dosa kamu. Allah maha pengampun bagi siapa saja yang bertobat dengan sebenar-benarnya, maha penyayang terhadap kaum mukmin dengan senantiasa memberi pertolongan, taufik dan kebahagiaan hakiki di akhirat kelak.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penafsiran dari banyak mufassir mengenai isi dan arti surat Al-Anfal ayat 69 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita bersama. Dukung kemajuan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Sering Dilihat

Baca ratusan halaman yang sering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Kahfi 1-10, Al-Lahab, Al-Qari’ah, Bismillah, Az-Zumar 53, An-Nashr. Juga An-Nisa 59, An-Naziat, Quraisy, Al-Ma’idah 3, Yusuf, Al-‘Ashr.

  1. Al-Kahfi 1-10
  2. Al-Lahab
  3. Al-Qari’ah
  4. Bismillah
  5. Az-Zumar 53
  6. An-Nashr
  7. An-Nisa 59
  8. An-Naziat
  9. Quraisy
  10. Al-Ma’idah 3
  11. Yusuf
  12. Al-‘Ashr

Pencarian: tafsir az zumar 53, ud'u ila sabili, al infithar ayat 10, maa salakakum fi saqar, surat al munafiqun latin

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.